Li Mei, putri sah dari Jenderal Besar, dijebak oleh saudara tirinya dan selir ayahnya atas tuduhan pengkhianatan.
Di tengah hujan deras, di hadapan rakyat yang mencemoohnya, Li Mei berlutut di atas panggung eksekusi, menunggu algojo mengayunkan pedangnya. Keluarganya hanya menatap dingin ke arahnya.
Namun, saat bilah tajam hampir menyentuh lehernya, suara dingin dan mekanis tiba-tiba menggema di kepalanya:
[“Sistem Reinkarnasi Aktif. Apakah Anda ingin hidup kembali dan membalas dendam?”]
Ya!
Saat Li Mei membuka mata, dirinya terbangun di saat usianya masih 17 tahun. Di mana ia belum bertunangan dengan putra mahkota. Li Mei bersumpah untuk tidak mengejar cinta keluarga dan putra mahkota.
INGAT! KALAU TIDAK SUKA SILAHKAN SKIP! TIDAK PERLU MEMBERIKAN RATING BURUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menolak
Kini tiba di puncak acara.
Kaisar Qian Du, yang duduk di singgasananya dengan penuh wibawa, perlahan bangkit berdiri. Sorot matanya menyapu seluruh aula yang kini dipenuhi para tamu undangan.
"Harap diam," perintahnya.
Dalam sekejap, suasana aula menjadi hening.
Semua tamu segera menghentikan perbincangan mereka, menanti dengan penuh rasa ingin tahu apa yang akan disampaikan oleh sang Kaisar.
"Hari ini," suara lantang Kaisar Qian Du menggema, "Tidak hanya sebagai pesta penyambutan bagi Jenderal Li Zhen yang telah berjasa bagi kekaisaran, tetapi juga ada pengumuman penting yang ingin Zhen sampaikan."
Li Zhu yang sejak tadi duduk dengan anggun menegang sesaat. Namun, senyum penuh kemenangan segera menghiasi wajahnya.
‘Ini pasti tentang perjodohan,’ pikirnya penuh keyakinan.
Aku akan menjadi tunangan Putra Mahkota.
Aku akan menjadi permaisuri masa depan.
Li Zhu mengangkat dagunya, bersiap untuk mendengar namanya dipanggil di hadapan semua tamu.
Namun, saat Kaisar Qian Du kembali berbicara, senyum di wajah Li Zhu seketika membeku.
"Kekaisaran telah menetapkan perjodohan Putra Mahkota Qian Feng ... dengan Nona Li Mei, putri Jenderal Li Zhen."
Ruangan jatuh dalam keheningan.
Beberapa tamu yang tengah menyeruput anggur hampir tersedak. Mereka berpikir mungkin mereka salah dengar.
Namun, wajah kaget para bangsawan lainnya membuktikan bahwa mereka semua mendengar hal yang sama.
Jadi benar?! Bukan Li Zhu, tapi Li Mei?! Pikir mereka.
Li Zhu tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Wajahnya yang tadi berseri-seri kini pucat pasi.
‘Bagaimana mungkin?!’ pikirnya dengan panik.
Yang harusnya bertunangan dengan Putra Mahkota adalah aku! maki Li Zhu
Tangannya mencengkeram erat kain hanfu mewahnya, berusaha keras menahan gemetar.
Di sisi lain, Ling Zhi, Li Yuan, dan Li Shimin juga terkejut bukan main.
Ling Zhi, yang biasanya bisa menyembunyikan emosinya dengan baik, tidak bisa menyembunyikan ekspresi syok di wajahnya.
Sedangkan Li Yuan dan Li Shimin saling bertukar pandang, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
Hanya Jenderal Li Zhen yang tetap tenang. Tentu saja, karena ia sudah mengetahui perjodohan ini sejak lama.
Di depan aula, Kaisar Qian Du kini menoleh ke arah Li Mei, yang sejak tadi duduk diam tanpa ekspresi.
"Nona Li Mei, majulah," perintahnya.
Semua mata kini tertuju pada gadis itu.
Li Mei mengangkat kepalanya perlahan, lalu berdiri dengan tenang. Langkahnya ringan namun penuh keyakinan saat ia berjalan ke depan.
Di hadapan Kaisar, Li Mei memberikan hormat dengan anggun.
Kaisar Qian Du menatapnya dengan penuh harapan. "Nona Li Mei, apakah engkau bersedia menerima perjodohan ini?"
Aula yang tadi penuh bisik-bisik kini kembali sunyi.
Para tamu menahan napas, menunggu jawaban yang seharusnya sudah jelas.
Bagaimana pun juga, Li Mei terkenal sebagai gadis yang tergila-gila pada Putra Mahkota. Pasti ia akan menerimanya dengan penuh kegembiraan! Itulah pemikiran para tamu.
Namun, yang terjadi selanjutnya membuat semua orang terkejut untuk kedua kalinya.
Dengan suara dingin dan tenang, Li Mei berkata, "Maafkan hamba, Yang Mulia. Hamba menolak perjodohan ini."
Aula kini kembali diselimuti keheningan, bercampur ketegangan.
Para bangsawan membelalakkan mata mereka, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
Bahkan Putra Mahkota Qian Feng sendiri, yang berdiri tak jauh dari Li Mei, terlihat benar-benar terkejut.
Kaisar Qian Du mengernyitkan alisnya.
Tidak ada yang menyangka bahwa gadis yang selama ini dikenal tergila-gila pada Putra Mahkota akan menolak perjodohan yang begitu menguntungkan baginya.
Suaranya terdengar lebih dalam saat kaisar Qian Du bertanya, "Apa alasanmu menolak?"
Li Mei menundukkan kepalanya sedikit sebelum menjawab. "Hamba tahu diri, Yang Mulia."
"Hamba sadar bahwa yang saling mencintai adalah Yang Mulia Putra Mahkota dan adik hamba, Li Zhu. Hamba tidak ingin menjadi penghalang bagi mereka," lanjut Li Mei.
Pernyataan itu membuat para tamu semakin tercengang.
Bahkan beberapa dari mereka meragukan apakah mereka benar-benar sedang melihat Li Mei yang sama.
Putra Mahkota Qian Feng, yang sejak tadi terdiam, kini mengepalkan tangannya.
Kenapa tiba-tiba gadis itu berbicara seolah ia adalah orang luar? Dulu, bukankah ia yang selalu mengejarku?
Bukankah Li Mei yang selalu berusaha menarik perhatiannya dengan berbagai cara yang mengganggu? Kenapa sekarang, ia justru menolaknya?
Kaisar Qian Du menghela napas panjang. Ekspresi kecewa tergambar di wajahnya.
Awalnya, ia mengira Li Mei akan senang menerima perjodohan ini, mengingat rumor yang beredar selama ini.
Namun, ternyata ia salah.
Akhirnya, Kaisar hanya mengangguk dengan berat hati. "Baiklah, jika itu keputusanmu."
Setelah menolak perjodohan, Li Mei dipersilakan kembali ke tempat duduknya.
Acara dilanjutkan, meskipun suasana di aula tidak lagi sama.
Para tamu bangsawan masih membicarakan keputusan mengejutkan Li Mei, tidak percaya bahwa ia benar-benar menolak perjodohan dengan Putra Mahkota.
Li Zhu, yang seharusnya senang karena Li Mei menolak, justru merasa tidak nyaman. Kenapa … rasanya seperti sesuatu telah keluar dari kendalinya?
Di tempatnya, Li Mei tetap duduk dengan tenang, seolah semua yang baru saja terjadi tidak berpengaruh padanya. Ia telah membuat pilihan. Dan kali ini, tidak ada seorang pun yang bisa mengendalikannya.
Pesta di Kekaisaran Qianlong akhirnya usai. Para tamu telah kembali ke kediaman masing-masing, membawa berbagai cerita tentang kejadian malam ini.
Namun, tidak ada yang lebih mengejutkan daripada penolakan Li Mei terhadap perjodohan dengan Putra Mahkota.
Rumor itu pasti akan menyebar ke seluruh ibu kota dalam hitungan jam.
Di kediaman Jenderal Li, suasana masih terasa tegang.
Jenderal Li Zhen pulang lebih dahulu bersama Ling Zhi, Li Yuan, dan Li Shimin.
Li Zhu juga pulang dengan wajah masam. Ia merasa kesal dan tidak puas dengan hasil malam ini. Ia seharusnya menjadi pusat perhatian!
Namun, semuanya berubah ketika Li Mei dengan mudahnya menolak perjodohan yang selama ini ia impikan.
Seolah-olah Putra Mahkota bukanlah siapa-siapa bagi Li Mei.
Di Paviliun sederhana paling belakang, Li Mei melangkah masuk dengan tenang.
Begitu ia menutup pintu, sebuah suara mekanis terdengar di kepalanya.
Ding!
[Misi Selesai!]
[Misi: Menolak perjodohan dengan Putra Mahkota – Berhasil.]
[Hadiah: 100.000 koin emas, Ketajaman Intuisi +10, Kecepatan +10]
Li Mei tersenyum tipis. Akhirnya, ia memiliki cukup uang untuk meninggalkan kediaman Jenderal Li kapan pun ia mau.
Dengan tenang, Li Mei membuka layar sistem.
[Saldo Kekayaan: 100.000 koin emas]
Jumlah yang sangat besar! Dengan uang ini, ia bisa membeli apapun yang ia butuhkan.
Pakaian, senjata, pil obat, atau bahkan… sebuah kediaman baru di luar rumah ini.
Tapi yang lebih penting dari itu…
Ketajaman intuisi dan kecepatannya telah meningkat!
Jika sebelumnya Li Mei sudah bisa merasakan bahaya lebih cepat dari orang lain, maka kini kemampuannya jauh lebih tajam.
Bahkan Li Mei bisa mendeteksi perubahan ekspresi seseorang dalam hitungan detik.
Kecepatannya juga meningkat, membuatnya lebih gesit dalam pertarungan.
Li Mei menghela napas lega.
Malam ini benar-benar malam yang menguntungkan baginya. Tanpa menunda lebih lama, ia segera beristirahat.
Bagaimanapun juga, dalam beberapa hari ke depan, ia harus bersiap kembali ke akademi.
jangan pernah ada penyesalan di kemudian harinya
menyesal pun sudah tak ada artinya lagi buat keluarga Li😤😤😤😤😤
demi hasutan dari seorang selir and anak tiri, dengan tega nya membuang anak kandung nya😤😤😤😤😤😤😤
and jangan sampai menjilat ludah sendiri
karena tu akan sangat memalukan🤣🤣🤣🤣🤣
bikin ketagihan baca
update nya juga ngga pelitt