NovelToon NovelToon
Khianat Cinta

Khianat Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:500.3k
Nilai: 5
Nama Author: nurselah

Samara wanita yang bergelar Sarjana Ekonomi, terpaksa menjadi seorang pembantu, karena ia tidak bisa meninggalkan ketiga buah hatinya yang masih kecil. Samara mau melakukan pekerjaan apapun yang penting halal, dan ia juga bekerja keras demi menghidupi, kondisi keuangan suaminya yang sedang berada di bawah.

Akan tetapi pekerjaannya saat ini.
Bisa mengetahui kebohongan yang selama ini suaminya tutupi.

Suami yang selama ini ia cintai, telah berkhianat dan membagikan rasa cintanya kepada perempuan lain.

Akankah Samara bertahan dengan suaminya, atau memilih mengakhiri rumah tangganya, yang sudah berjalan selama 10 tahun......???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurselah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Kesibukan Arsyaka

Samara Ananda Putri yang sedang memasak sarapan pagi untuk suami dan anaknya. Kini telah selesai memasak, tinggal menyajikan makanannya di meja makan di bantu oleh Bi Siti pembantunya. Samara yang melihat kedatangan ketiga anaknya, menyuruh anak-anaknya untuk makan terlebih dahulu. Karena Arsyaka suaminya, belum bangun dari tempat tidur.

"Kalian semua makan saja duluan. Bunda mau membangunkan ayah dulu yah." ucap Samara sambil tersenyum kearah ketiga anaknya.

"Iya bunda," ucap Candra dan Kirana secara bersamaan, ia adalah putra dan putri kembar Samara dan Arsyaka.

"Bi, sudah buatkan susu untuk anak-anak belum?" tanya Samara kepada Bi Siti pembantunya, sebelum meninggalkan ketiga anaknya yang sedang makan.

"Sudah Nyonya," sahut Bi Siti.

"Bunda pergi ke kamar dulu, makan dan minumannya di habiskan yah." Samara pun pergi meninggalkan ketiga anaknya, yang sedang makan di meja makan. Karena ia akan membangunkan suaminya, yang bernama Arsyaka Yudha Pratama.

Sesampainya di dalam kamar.

Samara melihat Arsyaka sudah bangun, dan sedang merapikan pakaian kerjanya.

"Sini Mas biar aku pakaikan dasinya." Samara menghampiri Arsyaka suaminya. Untuk membantu Arsyaka memakaikan dasi.

"Terima kasih sayang," ucap Arsyaka sambil mencium kening istrinya.

Samara membalas dengan sebuah senyuman yang manis.

"Yuk Mas, kita sarapan terlebih dahulu," ajak Samara kepada Arsyaka. Setelah ia selesai memakaikan dasi Arsyaka suaminya.

"Maaf sayang, sepertinya Mas sarapan di kantor saja. Karena hari ini ada jadwal meeting pagi, kamu yang antarkan anak-anak ke sekolah yah." Arsyaka pun berlalu pergi meninggalkan Samara.

"Tapi.... Mas," panggil Samara yang dihiraukan oleh Arsyaka. Tanpa mendengarkan apa yang akan Samara ucapkan.

Samara pun bergegas pergi menghampiri suaminya, yang sudah pergi meninggalkan kamar mereka berdua.

"Mas, Mas Syaka," panggil Samara kepada suaminya Arsyaka.

"Ada apa lagi sih," gerutu kesal Arsyaka pada istrinya.

"Mas aku cuman mau bilang, besok ada acara di sekolahannya si kembar. Apakah Mas bisa datang?" tanya Samara.

"Gimana besok saja. Mas gak bisa janji," jawab Arsyaka sambil melangkah pergi meninggalkan Samara.

"Mas!" panggil Samara lagi.

Arsyaka pun berbalik ke arah Samara, dengan wajah yang sangat kesal.

"Apa lagi?" Arsyaka menatap tajam ke arah istrinya.

Samara mengulurkan tangannya. Untuk bersalaman kepada suaminya, yang akan berangkat bekerja di kantor.

"Mas pergi kerja dulu," ucap Arsyaka dengan sedikit tersenyum.

Arsyaka pun melanjutkan kembali perjalanannya, yang akan pergi bekerja di kantor.

"Ayah," panggil Candra.

"Iya sayang. Ada apa?" Arsyaka berusaha berkata lembut di depan anaknya. Meski ia sedikit kesal. Karena saat ia akan pergi bekerja di ganggu oleh istri dan anaknya.

"Ayah besok ada acara hari ayah yang diadakan di sekolah. Candra dan Kirana sangat berharap ayah bisa datang ke sekolah," ujar Candra yang berharap kedatangan ayahnya di acara sekolahannya.

"Akan ayah usahakan ya sayang, kalau begitu ayah berangkat dulu yah." Arsyaka pun pergi meninggalkan anak dan istrinya di rumah.

"Kita sarapan dulu yuk sayang," ajak Samara kepada putranya Candra.

Samara dan ketiga anaknya pun sarapan pagi, sebelum berangkat mengantar anaknya pergi ke sekolahan mereka masing-masing.

Samara mengantarkan anak bungsunya terlebih dahulu, karena jarak dari tempat TK anak bungsunya.  Berada tidak jauh dari rumahnya. Setelah itu barulah ia mengantarkan si kembar ke sekolah SD.

Sesampainya di sekolahan si kembar.

Candra dan Kirana membuat drama tidak mau masuk ke dalam kelas. Jika ayahnya tidak hadir ke acara yang akan diadakan di sekolahannya.

"Bunda! Candra tidak mau masuk ke dalam kelas." Candra merajuk kepada Samara.

"Kirana juga tidak mau," sahut putrinya Sambil melipatkan kedua tangannya di atas dadanya.

Samara bingung membujuk si kembar, yang sudah mengetahui kesibukan ayahnya akhir-akhir ini. Jarang bisa bermain dengan ketiga anaknya. Karena di saat Arsyaka pulang bekerja, ketiga anaknya sudah tidur.

"Tadi pagi kan, ayah sudah bilang sama Candra. Kalau ayah akan mengusahakan datang ke sini," ucap Samara mengingatkan kejadian tadi pagi, sebelum Arsyaka berangkat bekerja.

"Bunda kaya tidak tahu ayah saja. Minggu kemarin aja, katanya mau mengajak pergi main di mall. Tapi cuman janji-janji doang, ayah tuh sibuk terus," gerutu Candra yang mengingat kejadian minggu lalu. Saat Arsyaka berjanji kepada anak-anaknya, akan mengajak mereka semua ke mall dan bermain di wahana Timezone.

"Ayah sekarang nyebelin bunda," ucap Kirana sambil mengeluarkan air matanya. Karena Arsyaka selalu sibuk bekerja, tanpa memberikan perhatian kepada anak-anaknya lagi.

"Eeeh anak-anak bunda jangan marah, dan bersedih seperti ini dong sayang. Bunda akan menghubungi ayah terus. Agar ayah bisa datang ke acara besok." Samara mengusap air mata putrinya. Berusaha membujuk si kembar yang tidak mau masuk ke dalam kelas.

"Janji ya bun! Pokoknya aku mau ayah datang. Karena besok adalah acara hari ayah, masa ayah tidak datang." Kirana mengarahkan jari kelingking kepada Samara. Untuk membuat perjanjian, dan Candra juga mengarahkan jari kelingkingnya ke arah Samara.

"Iya sayang." Samara pun berjanji kelingking kepada si kembar.

Dan akhirnya drama si kembar, yang tidak mau masuk ke dalam kelas bisa Samara atasi. Meski ia juga tidak tahu, apakah suaminya bisa datang ke acara besok di sekolahannya si kembar.

Sepulang mengantarkan ketiga anaknya ke sekolah. Samara langsung masuk ke dalam kamarnya, ia benar-benar kecewa dengan sikap Arsyaka, yang akhir-akhir ini selalu sibuk bekerja hingga pulang sampai larut malam.

"Mas, kenapa? Sekarang ini. Sikapmu mudah sekali marah, tidak selembut dulu lagi. Bahkan ketiga anakmu merindukan, saat bermain bersama denganmu Mas," lirih Samar di dalam kamarnya. Lalu mengambil album foto keluarganya, dan mengingat saat kebersamaannya dengan suami serta anak-anaknya.

______

Flashback

Samara dan Arsyaka mengajak putra putrinya, pergi ke kampung halaman keluarga Samara. Dan mereka semua memutuskan. Untuk pergi piknik di perkebunan keluarga Samara yang sangat sejuk, karena berada di pedesaan Bukit Pelangi.

"Sayang, kalian semua ada di mana sih?" Arsyaka yang sedang bermain bersama ketiga anaknya. Mencari ketiga anaknya, karena mata Arsyaka di tutupi dengan kain, mengharuskan ia untuk bisa menemukan keberadaan putra putrinya.

"Ayo dong ayah, cari aku di sini!" ujar Kirana putrinya.

"Candra di sini ayah. Ayo tangkap aku dong yah, hahaha." Candra tertawa melihat ayahnya yang kesulitan mencari keberadaan anak-anaknya. Karena matanya di tutupi dengan kain.

"Ayah ayo cali asya di sini. Hehehe," ucap Arsya anak bungsunya Arsyaka dan Samara, yang tidak bisa mengucapkan huruf R.

Dengan hati-hati dan mendengarkan suara tertawa ketiga anaknya, akhirnya Arsyaka berhasil menangkap putra bungsunya.

"Nah ke tangkap!" Arsyaka memeluk si bungsu Arsya sambil tertawa bersama anak-anaknya.

Sedangkan Samara dan kedua orang tuanya, hanya menyaksikan keseruan suami dan anaknya yang sedang bermain bersama. Dan Samara juga ikut tertawa bahagia, melihat kebahagiaan anaknya yang bermain bersama ayahnya.

Flashback off

________

Tok-tok suara ketukan pintu dari kamar Samara. Menyadarkan Samara, yang sedang mengingat kejadian kebersamaannya dengan Arsyaka dan anak-anaknya.

Samara pun bergegas membukakan pintu kamarnya.

"Ada apa Bi?" tanya Samara yang sudah membukakan pintu kamarnya.

"Di luar ada ibu dan bapaknya Nyonya," jawab Bi Siti memberitahukan kepada Samara.

"Oh iya Bi. Ibu dan bapak sudah masuk ke dalam ruang tamu belum?" kini Samara yang bertanya kepada Bi Siti pembantunya.

"Sudah Nyonya," sahutnya.

"Kalau begitu, tolong Bibi buatkan minuman, dan sekalian bawakan camilan juga yah Bi," titah Samara pada  pembantunya.

"Baik Nyonya." Bi Siti yang mendapatkan perintah dari Samara, segera melangkah pergi ke dapur. Untuk menyiapkan makanan dan minuman.

Sedangkan Samara pergi ke ruang tamu. Untuk datang menghampiri kedua orang tuanya, yang datang berkunjung ke rumahnya.

Samara bersalaman kepada kedua orang tuanya, dan melepaskan rasa rindu kepada kedua orang tuanya. Karena sudah beberapa bulan ini. Samara dan Arsyaka serta anak-anaknya, tidak berkunjung pergi ke rumah orang tuanya, yang berada di Desa Bukit Pelangi.

"Bapak, ibu sehat?" tanya Samara sambil melepaskan pelukan kepada ibunya.

"Alhamdulillah Bapak sama Ibu sehat, kamu dan Arsyaka serta anak-anak juga gimana kabarnya! Pada sehat?" giliran bapaknya Samara yang menanyakan, tentang kesehatan Samara dan suami serta anak-anaknya.

"Alhamdulillah sehat Pak, kenapa bapak sama ibu datang gak bilang dulu? Nantikan Samara bisa jemput ibu dan bapak di terminal bus," jawab Samara dengan raut wajah sedih. Karena bapak dan ibunya tidak memberitahukan kedatangan mereka berdua kepada Samara terlebih dahulu.

"Tidak apa-apa nak. Ibu dan bapak ingin segera sampai sini, sudah rindu kepada kalian semua," ujar ibunya Samara sambil mengusap rambut Samara.

"Semoga dengan kedatangan bapak dan ibu, membuat Candra dan Kirana tidak merasa bersedih. Jika ayahnya tidak bisa datang di acara besok. Tapi aku sangat berharap Mas Syaka besok bisa datang ke acara yang diadakan di sekolahannya si kembar," gumam Samara dalam hatinya.

Bersambung.

Mohon dukungannya yah 🤗

Salam kenal and love love you 😘

Jangan lupa like, vote dan tambahkan ke favorit yah😊

Biar tambah semangat💪 menulisnya✍️

Terima kasih 🙏

1
Noerlina
Biasa
Noerlina
Kecewa
Sitifirash Sulaiman
Samara kan perempuan yang bodoh
Sitifirash Sulaiman
mampus la lo Samara perempuan dok jagoan tp otak letak kat lutut
Sitifirash Sulaiman
bodoh Samara sok jagoan mampus la lo
Sitifirash Sulaiman
bodoh bodoh bodoh Samara bodoh teramat bodoh
Sitifirash Sulaiman
Samara perempuan nk bodoh teramat Bodoh bodoh bodoh....geram aku
Sitifirash Sulaiman
ternyata Samara perempuan bodoh
Soraya
samara megang surat rumah arsyaka yang baru jual aja rumah nya
Soraya
anehnya tabrakan parah tpi chelsea gak keguguran
Soraya
Samara anak kuliahan tpi bodoh dan gak peka
Soraya
istri yang gak peka
Soraya
mampir thor
Arin
hehe maaf sy udh seuzon sm kmu nay...
Arin
dasar keluarga lampir
Arin
semoga lumpuhny ngga sembuh,biar di pecat
Arin
heh setan...enak bngt loh gilirn skit nyari samara,Sono SM jalng aja😡😡👊👊👊
Arin
dasar pasangan LAKNAT...sy tunggu karmamu😡😡👊
Arin
dan nanti klo kmu bneran di turunin jbtny ya biar tau rsa,semoga karma scptny dteng buat psngn laknat itu
Arin
setan tuh si syaka....udh punya anak 3 kok msih gtel,blm jga kaya udh bertngkah😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!