Sheva harus memenuhi janji keluarganya dengan cara menerima perjodohan antara dua keluarga,sebagai pembalasan hutang pada masa lalu karena telah membantu membangkitkan perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut. Di usianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun itu ia harus menerima di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah ia kenal sebagai teman masa lalunya. Meski begitu karena sempat tidak bertemu selama lima tahun,sikap dan penampilan keduanya berubah drastis. Padahal di sisi lain Sheva telah memiliki seorang kekasih dan keduanya telah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun ini.
Akankah Sheva bisa memenuhi permintaan keluarganya itu?
Atau ia harus membuat keluarganya mengerti bahwa dirinya mempunyai pilihan lain untuk masa depannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 1
Lima tahun yang lalu,saat usia Sheva baru lima belas.Keluarganya mengalami krisis ekonomi dan membuat perusahaan milik keluarganya hampir bangkrut. Untung saja sahabat tuan Robert yaitu tuan William membantunya untuk bangkit sehingga mereka bisa keluar dari krisis tersebut dan berjaya kembali dalam waktu kurang lebih setahun. Mereka memiliki perjanjian jika suatu hari nanti apabila waktunya telah tiba,tuan Robert akan memberikan salah satu putrinya untuk di nikahkan oleh putra semata wayang tuan William yaitu Morgan. Mereka menyetujui hal tersebut hingga suatu hari keluarga tuan William kembali ke Amerika untuk membesarkan bisnisnya,sementara itu keluarga Robert kembali berjaya di tanah air. Tak lama setelah itu,salah satu putri tuan Robert yang bernama Geby di pinang oleh anak rekan bisnisnya. Pernikahan keduanya berlangsung meriah hingga setelah itu Geby memutuskan untuk ikut sang suami tinggal di Italia kini tinggal Sheva dan nyonya Lista yang menemaninya.
Anak bungsunya itu sekarang sudah tumbuh menjadi gadis dewasa dan merupakan seorang mahasiswi di salah satu Universitas ternama di ibu kota. Waktu berjalan begitu cepat,berita tentang kembalinya keluarga William terdengar di telinga tuan Robert,ia begitu antusias dan sangat menunggu kedatangan sahabat lamanya tersebut. Sudah hampir enam tahun keluarga William meninggalkan tanah air untuk mengepakkan sayap bisnisnya,mereka segera merencanakan pertemuan setelah sekian lama tidak saling menyapa.
Malam itu setelah mendengar kabar kembalinya keluarga William,tuan Robert segera menghubunginya. Ia mengambil ponselnya dan langsung menelfon sahabat lamanya tersebut
"Hallo William apa kabar"
"Hay Robert, i'm fine, bagaimana kabar dan keluarga?"
"I'm Fine to,oh ya ku dengar kamu baru saja tiba di Indonesia"
"Ya benar,aku baru tiba kemarin siang,apa ada rencana reuni ?"
"tentu saja ada,kapan kamu ada waktu?"
"bagaimana jika besok?"
"Baiklah kamu tentukan saja tempatnya"
"Kamu saja yang cari tempat,kau tahu kan aku baru saja kembali mana hafal tempat-tempat yang enak buat ngobrol di sini"
"Baiklah kita bertemu di watches cafe besok pukul 10.00,akan ku ajak Lista dan anakku"
"Baiklah kalau begitu,sampai bertemu besok"
Tuan Robert begitu bersemangat hingga tak sabar untuk menunggu besok,ia begitu sangat merindukan sahabat yang sudah ia anggap seperti kakak sendiri.
Keesokan paginya setelah Sheva pergi ke kampus,tuan Robert dan istrinya segera pergi ke watches cafe untuk menemui tuan William,sesampainya di sana ternyata tuan Robert lebih dulu. Ia memutuskan untuk memesan meja dan minuman sembari menunggu tuan William datang.
"Hallo William,kamu bingung mencari lokasinya?"
ucap tuan Robert di telefon
"Tidak Robert,sopirku tahu betul lokasi itu. Hanya saja sekarang kami sedang terjebak macet"
"Apa aku bilang,Jakarta rawan macet bahkan aku bela-belakan berangkat pagi agar tidak terkena macet"
"Baiklah Robert maafkan saya bila terlambat"
tutur tuan William
Beberapa saat kemudian keluarga William datang dan segera menghampiri tuan Robert dan istrinya di meja yang sudah di pesan,mereka saling berpelukan sapa melepaskan kerinduannya selama bertahun-tahun itu. Setelah usai dengan salam pertemuan mereka memutuskan untuk memesan menu,sambil menunggu pesanan di siapkan mereka pun mengobrol.
Tiba-tiba ponsel nyonya Lista berdering,ia mendapati putrinya yang telah menghubunginya
"Hallo sayang" jawab nyonya Lista dengan lembut
"Mami lagi pergi? kok rumah kosong?"
ucap Sheva dari jauh sana
"Iya,mami sama papi lagi di restauran bertemu dengan keluarga tuan William"
"Masih lama mi?"
"Mereka baru saja sampai,kamu kemari saja mami share lokasi ke kamu"
"Oke " jawab Sheva sembari menutup telfonnya
Sheva langsung bergegas menuju ke mobilnya dan segera menuju lokasi,di jalan ia mampir ke SPBU karena bahan bakar mobilnya menipis. Saat hendak turun memberikan uang kepada petugas SPBU tiba-tiba mobil di depannya menyalakan mesin dan membuat knalpotnya berasap,Sheva yang berada tepat di belakangnya terbatuk-batuk dan mencoba menyelamatkan diri. Setelah agak hilang ia berjalan menghampiri pengemudi mobil tersebut dengan wajah marah
"Heh turun loe" teriak Sheva
Pengemudi yang berjenis kelamin laki-laki itu justru hanya menatap Sheva sambil bereaksi bingung
"Ada apa mbak?" ucap pengemudi itu
"Ada apa? kamu gak nyadar kalau asap knalpot kamu nyembur ke muka saya?"
"Wah saya nggak tahu kalau ada orang di sana"
"Turun loe,gak ada rasa bersalahnya sama sekali"
"Maaf mbak saya benar-benar tidak sengaja karena terburu-buru"
"Maaf? kamu nggak pernah di ajarin bagaimana caranya minta maaf dengan benar?"
"Saya kan sudah bilang maaf mbak"
"Setidaknya turun gob*ok" ucap Sheva kesal dan berjalan kembali menuju mobilnya
Ia tidak mungkin meneruskan perdebatan itu karena antrean mobil yang mau mengisi BBM juga banyak,dengan sigap ia langsung menyalip mobil laki-laki tadi dan mengklaksonnya dengan panjang.
Setibanya di resto Sheva menyapa kedua orang tuanya dan juga keluarga William
"Mami,papi...."
"Hay Sheva,kamu sudah datang" ucap nyonya Lista
"Sheva sudah besar sekarang" ucap nyonya William
"Halo om,tante"
"Halo sayang" jawab nyonya William lagi
"Sheva duduk sini,kamu mau pesan apa?" ucap nyonya Lista
"Apa aja deh mi"
"Gimana Will,sudah cocok kan?" ucap tuan Robert tiba-tiba
"Iya Rob,apalagi sekarang Sheva semakin cantik pasti Morgan akan sangat pangling nanti"
"Jadi bagaimana kalau kita langsung tentukan tanggalnya saja?" ucap tuan Robert lagi
"Kamu bagaimana Sheva?" tanya tuan William
"Bagaimana apanya ya om?" jawab Sheva bingung
"Jadi begini Sheva,rencananya papi akan menjodohkan kamu dengan anak semata wayang om William" tutur tuan Robert
"Apa?? di jodohkan??"
"Kok kamu shock begitu Sheva,apa kamu belum cerita ke Sheva soal Ini Rob?" ucap tuan William
"Ya aku pikir ini adalah saat yang tepat sekalian menentukan tanggalnya"
"Tunggu-tunggu,jadi diam-diam papi sama mami jodohkan aku dengan anak om William?" tanya Sheva yang terkejut
"Iya sayang,perjodohan itu sudah ada jauh sebelum kamu menginjak usia sekarang. Ya kira-kira lima tahun yang lalu" tutur tuan Robert
"Jadi bagaimana Sheva? kamu mau kan jadi menantu kami?" tanya nyonya William
"Om,tante, ini semua terlalu mendadak untuk Sheva"
"Tidak sayang,ini waktu yang tepat untuk membahas masa depan kamu" ucap nyonya Lista
"Mi,Sheva saja belum selesai kuliah. Masak iya sih mau married?"
"Tapi kan tinggal beberapa bulan lagi kamu akan wisuda sayang,jadi menurut mami sama papi kita bisa mulai membahas itu sekarang"
Sheva terdiam sesaat,semua orang menunggu jawabannya. Matanya menatap kedua wajah orang tuanya yang begitu berharap jika ia akan menyetujui hal ini. Sheva kemudian berdiri sambil menghela nafas panjang
"Om,tante permisi Sheva mau ke toilet sebentar"
"Iya Sheva" jawab nyonya William
Sheva bergegas pergi dari meja mereka dan pergi ke toilet,sesampainya di sana ia menatap cermin dan melihat bayangan dirinya yang begitu menyedihkan.
"Apakah ini tujuannya hidup? apakah aku tidak berhak menentukan jalan hidupku sendiri?"
gumam Sheva dalam hati
......AURELIA SHEVA GINANDRA......