follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 1 Pelampiasan Dendam
Reyhan membuka pintu apartemen, menarik Elia masuk ke dalam lalu mengunci kembali.
Reyhan menarik paksa Elia, dan melepaskan cengkeram tangannya saat sudah berada di ruang tengah yang ada sofa panjang. Tatapan dingin terlihat penuh amarah dari wajah Reyhan. Seakan ingin membunuh seseorang atau menerkam mangsanya. Jauh berbeda dengan Reyhan yang selalu hangat pada Elia sebelumnya. Bahkan beberapa jam yang lalu Reyhan masih bersikap hangat. Hanya karena sakit hati, Reyhan melampiaskan emosinya pada Elia yang tidak tahu apa apa.
" Aku mohon maafkan aku, kak. Aku tidak tahu dengan semua rencana kak Aldo pada kak Nihan . Tolong biarkan aku pergi. " pinta Elia menangis memohon pada Reyhan agar di biarkan pergi.
" Kamu pikir aku percaya? Jika hari ini aku masih percaya pada ucapanmu, selamanya aku hanya akan jadi laki laki bodoh, yang terus kalian bodohi. Aku sudah percayakan kamu untuk menyerahkan amplop itu Nihan. Tapi sampai detik ini, Nihan tidak pernah menerimanya. Kamu bersekongkol dengan kakakmu untuk menghalangiku mendapatkan cinta Nihan. Kamu munafik Elia. " ucap Reyhan dengan kasar.
Reyhan mendorong Elia mundur kebelakang hingga terjatuh di sofa, Elia ketakutan karena kini Reyhan mulai melepaskan jas yang ia kenakan lalu membuangnya ke sofa yang lain begitu saja. Reyhan membuka kancing kemejanya satu per satu dan melemparkan begitu saja. Reyhan kini sudah telanjang dada dengan celana panjangnya saja. Membuat Elia semakin ketakutan, dan terus berusaha mundur kebelakang di ikuti Reyhan yang terus mengikutinya, hingga Elia duduk menthok di ujung sofa
" Kak Reyhan... Aku mohon jangan kak. Aku sudah bertunangan, sebentar lagi aku akan menikah. Tolong maafkan kami kak. Aku tahu kak Reyhan tidak sejahat ini kak. " kata Elia gugup. Dia sangat ketakutan, hingga mengeluarkan keringat dingin.
" Kamu akan menikah? Lalu, apa kamu pikir aku harus ikut tersenyum bahagia, jika semua berbahagia di atas penderitaan ku? Kamu harus membayar apa yang kakak mu lakukan padaku. Dia sudah mengambil orang yang paling berharga di hidupku. Jadi saatnya, dia juga merasakan bagaimana jika orang yang berharga di hidupnya menjadi tidak berharga lagi. " kata Reyhan sudah bersiap mengungngkung tubuh Elia yang kecil.
Secepat kilat, Elia segera terbangun dan berlari, namun Reyhan jauh lebih gesit. Reyhan menarik tangan Elia hingga kembali terduduk lagi.
" Tolong kak, aku mohon lepaskan aku. Kamu bisa menyuruhku apapun, tapi tolong jangan lakukan ini pada ku. " pinta Elia mengiba
" Lepaskan? Baik aku akan lepaskan, setelah kamu membayar lunas hutang kakakmu. " kata Reyhan mulai mengungkung tubuh mungil Elia.
Elia mulai memberontak, Dia bahkan menutup rapat bibirnya agar tidak terjamah. Namun Reyhan yang sudah benar benar di butakan oleh dendam, akhirnya Reyhan merobek paksa kemeja yang di gunakan Elia. Elia yang begitu ingin mempertahankan apa yang di pakai nya, berusaha memiringkan tubuhnya agar tidak bisa dibuka, namun tenaga Reyhan lebih besar dengan mudahnya ia membalik tubuh Elia sampai telentang. Di lepas pakaian Elia satu per satu hinga tak menggunakan apapun. Elia menangis, dan berteriak sekuat tenaga untuk minta tolong, namun ruang apartemen Reyhan kedap suara, sehingga Elia berteriak sekuat dan sekencang apapun tidak ada yang mendengarnya. Reyhan melepas celana yang ia kenakan, sampai keduanya sudah benar benar polos.
Elia sangat ketakutan, hanya bisa menangis dan menangis. Elia meludahkan ke wajah Reyhan, dia begitu jijik melihat orang yang dulu ia kagumi, ternyata tidak lebih hina dari seekor anjing.
Reyhan yang di ludahi, merasa tak terima. Dia semakin kalap dan tak mengontrol diri lagi.
" Kamu berani meludahi aku? "
" Kamu laki laki hina, bahkan lebih dari seekor anjing, kamu laki laki tak bermoral, sudah sepantasnya di ludahi. " Elia mencoba memberanikan diri melawan namun tetap tak bisa
Reyhan mengangguk angguk dan tersenyum.
" Baik akan aku tunjukan laki laki hina sesungguhnya itu seperti apa. " kata Reyhan dengan mencium paksa bibir Elia, bahkan Reyhan menggigit bibirnya Elia agar terbuka.
Reyhan benar benar melakukan dengan kasar, dia menciumi setiap lekuk tubuh Elia, bahkan dia sengaja meninggalkan bekas kepemilikan di bagian bagian yang Reyhan inginkan, bahkan dia menggigit leher Elia layaknya seorang drakula, hingga meninggalkan bekas dan darah.
Elia yang sudah tidak bertenaga lagi untuk mempertahankan diri, hanya bisa menangis dan pasrah. Tenaga Reyhan lebih kuat dari nya. Bahkan saat melakukan penyatuan, Reyhan tanpa kasihan mengambil paksa begitu saja tanpa melihat gadis di bawahnya meringis, menangis sangat kesakitan.
Reyhan tak menghiraukan, dia teringat saat Aldo membisikan sesuatu pada Nihan, hingga orang yang di cintai itu menolak lamarannya, dan mengumumkan pernikahan nya dengan Aldo. Membuat Reyhan semakin keras menghentakan permainan.
Reyhan memunguti pakaian nya dan memakai kembali, Reyhan beranjak masuk ke kamarnya meninggalkan Elia yang masih terbaring telentang. Bisa di ketahui jika Reyhan sedang membersihkan diri. Karena terdengar gemericik air.
Elia duduk menangis, memandang tubuhnya yang penuh dengan tanda merah kebiruan di bagian dadanya, dia memegang lehernya yang terasa perih. Dia semakin menangis sesenggukan saat teringat ia sudah tidak berharga lagi. Elia membayangkan reka adegan yang baru saja terjadi, dan mengusah darah yang tertinggal di sofa. Air matanya semakin deras mengalir.
Elia memunguti pakaian nya satu persatu, sambil menahan sakit di bagian intinya yang terasa sangat sakit dan perih. Elia memakai pakaian nya sebisa mungkin yang masih bisa di gunakan. Walau kancing kemejanya hilang semua ia masih memakaianya.
Elia masih belum beranjak, karena tubuhnya terasa sakit dan perih, Tanpa kasihan Reyhan melakukan semua itu dengan sangat kasar dan tanpa rasa iba.
Reyhan keluar dari kamar sudah dengan pakaian lengkap. Dan membawa selembar kertas dan pulpen.
" Aku akan menikahimu, tapi dengan sebuah kesepakatan. " kata Reyhan dengan meletakan selembar kertas tersebut di atas meja.
" Kamu bisa membacanya dan menanda tanganinya di samping materai. " kata Reyhan menjelaskan lagi.
Elia sama sekali tak berniat membaca atau mendengarkan penjelasan Reyhan.
" Buka pintunya sekarang. " Tanpa menjawab perintah Reyhan
Reyhan mengambil sesuatu di dalam kamar, sebuah topi dan jaket.
" Aku tahu kamu pasti malu, pakai ini untuk menutupi dirimu. " kata Reyhan
Elia masih belum beranjak, namun tidak menjawab.
" Terserah kamu pakai atau tidak, itu adalah hakmu. Aku hanya mengingatkan aku sering melihat tunanganmu disini. " kata Reyhan tanpa menjelaskan maksut ucapan nya.
Elia menatap Reyhan seolah meremehkan, untuk apa tunangannya berada di apartemen ini. Karena apartemen tunangan jauh dari wilayah ini.
Namun setelah mempertimbangkan, Elia memakai apa yang di berikan Reyhan, memakai jaket dan juga topi. Setelah itu Reyhan mendekat, namun seketika Elia mundur ketakutan lagi.
" Pakai ini, untuk menutupi wajahmu yang berantakan. Sama berantakan nya dengan hidupmu, yang sudah kuhancurkan. Karena kakak mu berani mempermainkan aku rubah licik " Reyhan memberikan masker berwarna hitam pada Elia, perlahan dia menuju ke pintu dan membuka kuncinya.
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh