Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Sedangkan anak anak asyik menonton film kartun di ruang tengah sambil rebahan. Hingga mami Aisyah dan Sasi mendekati mereka. Untuk ikut bergabung.
Disisi lain tuan Fuad baru masuk mobil di bandara Oman. Mereka di jemput supir Arhan yang sudah sedari tadi menunggu tuan Fuad. Setelah tuan Fuad duduk. Mobil pun langsung meluncur pergi ke rumah Arhan.
" Apa cucu cucuku baik baik saja met ?" tanya tuan Fuad.
" Ya tuan, mereka selamat. Dan dalam keadaan baik baik saja. Tapi bagaimana bisa mereka bisa masuk ke dalam kapal pesiar?" tanya Ahmet.
" Mungkin saat mereka bersembunyi, mereka terbawa dan masuk kedalam kapal" kata tuan Fuad. Lega mendengar cucu cucunya tidak ada yang terluka.
" Tuan Arhan sempat mencurigai ada orang asing yang mendalangi semuanya. Tuan Al pasti masih menjadi incaran mereka tuan?" kata Ahmet
" Itu jelas met, karna hanya Al yang punya obat khusus. Itulah sebabnya Al, di incar para mafia. Karna harga obat itu cukup tinggi. Dan bahannya khusus Al racik sendiri dari indonesia," kata tuan Fuad.
"Tuan Al berbakat dan cukup hebat tuan. Saya hampir tidak percaya, tuan Al bisa selamat dari kejaran mafia. Apalagi bersama ketiga anaknya" kata Ahmet. Saat mendengar cerita Arhan tadi sore. Karna Ahmet mengira, mereka datang hanya untuk berlibur. Ternyata ceritanya berbeda dari yang ia pikirkan.
" Ya itulah sebabnya Al menjadi incaran. Aku berharap ia aman selama disini. Karna jika kami membawanya pulang sekarang. Aku takut akan ada masalah, yang tidak bisa kami prediksi. Karna mereka pasti tidak tinggal diam. Untuk mengulang rencana selanjutnya Apalagi mereka tahu Al masih hidup. Dan kapan saja berkeliaran di rumah sakit" kata tuan Fuad.
" Astaga....gila, mereka sangat berambisi sekali. Ya itu pasti tuan, orang orang seperti mereka itu. Akan nekat berbuat apapun untuk kelancaran bisnis kotor dan kekuasaan," kata Ahmet. Lalu terdiam saat mereka sudah memasuki halaman luas rumah Arhan
" Cepat sekali sampainya?" kata Juan. Yang sedari tadi hanya diam duduk di belakang.
" Karna bandara itu hanya khusus untuk operasi Arhan ju" kata tuan Fuad. Sedangkan Lim hanya diam.
" Jadi tuan muda Arhan punya bandara khusus tuan?" tanya Juan tak percaya.Jika bandara itu bersebelahan dengan bandara milik pemerintah.
" Ya ju, karna itu untuk operasi pengiriman kurma, minyak dan bisnis tuan Arhan. Agar urusan kami semua berjalan lancar," kata Ahmet yang sudah bekerja sedari remaja pada Arhan. Karna Ahmet anak dari pengawal tuan Fuad semasa muda dulu.
Lalu tuan Fuad turun dari mobil. Sambil melangkah di teras halaman rumah Arhan. Yang sudah di sambut pengawal dan para pelayan Arhan yang sedari tadi menunggu mereka.Di depan pintu
" Tuan besar!!" kata kepala pengawal
" Mana Al dan anak anak" kata tuan Fuad masuk kedalam rumah. Namun belum di jawab.
" Opa .. !!" teriak Albi senang melihat opanya itu datang. Sehingga tuan Fuad langsung merentangkan kedua tangannya. Saat Albi berlari kepadanya. Di susul Brian dan Bian.
" Ya Allah cucu kecil kakek , Alhamdulilah kalian selamat. Tinggi kalian belum satu meter. Tapi kalian cukup hebat dan tangguh menyelamatkan papi kalian," kata tuan Fuad berjongkok memeluk cucu cucunya. Dan menciumi mereka satu persatu.
" Kami rindu opa " kata Brian.Balas memeluk erat tuan Fuad.
" Ya Bian juga, ayo sekarang kita telpon Ara. Karna opa sudah sampai disini," kata Bian menatap Sarah.
" Ya ayo, Albi rindu mami " kata Albi
" Biar opa sambungkan ya," kata tuan Fuad merogoh ponselnya dari balik jaket nya Lalu menelpon Bee. Dan memberikannya ponsel nya pada Albi saat mode nada sambung.
" Ini bicaralah disana" kata tuan Fuad yang mengusap kepala Sarah saat menyalaminya.
" Paman.." kata Arhan tersenyum
" Arhan,Al " kata tuan Fuad memeluk dua pria itu bergantian. Hingga Hana terharu melihat betapa tuan Fuad sangat menyayangi keponakan dan menantunya.
" Paman, ayo duduk. Hana sudah menyiapkan semuanya," kata Hana.
" Kau Hana istri Arhan nak?" tanya tuan Fuad dianggukan oleh Hana, lalu Hana mendekati dan menyalami tuan Fuad. Sehingga tuan Fuad mengusap bahu Hana.
" Terimakasih nak, sudah mengurus menantu dan cucu cucu ku. Semoga mereka tidak merepotkan mu," kata tuan Fuad
" Tidak sama sekali paman, bahkan kami sekeluarga sangat senang. Mereka datang berkunjung ke rumah kami ," kata Hana dengan lemah lembut dan sopan. Sembari mempersilahkan tuan Fuad duduk. Dengan semua hidangan cemilan di atas meja.
Arhan pun tersenyum. " Mari paman kita duduk " kata Arhan mengandeng tuan Fuad yang di dampingi Al menuju sofa besar.
Sedangkan anak anak sedang heboh saat saat ber video Call dengan Aura,Alin dan Alan juga Bee. Sehingga Sarah yang duduk di samping Albi ikut tersenyum bahagia saat mendengar omelan Aura. Pada sang adik yang tidak menghubungi beberapa hari ini.
" Itu karna ponsel kita tidak ada sinyal kak selama di sini. Jadi kita harus menunggu opa. Paman Arhan bilang ponselnya beda frekuensi" kata Albi
" Ck. .bilang saja kalian lupa sama kak ara dan mami " kata Aura manyun.
" Itu benar kak Ara, kami disini harus mengunakan no khusus. Agar sinyalnya tidak hilang. Seperti punya opa yang otomatis. Karna ponselnya sangat canggih dan punya sinyal kuat," jelas Sarah membantu menjelaskan.
" Oh ya, mana uncle sayang?" kata Bee
" Lagi ngobrol sama opa aunty," jawab Sarah Sambil menyuruh Albi mengarahkan lubang kamera ponsel ke arah Al.
" Mami ngobrol sama papinya nanti malam saja ya, biar mesra," kata Brian mengedipkan mata. Sehingga keempatnya tertawa. Saat Bee memanyunkan bibirnya Karna Alin, Aura dan Alan juga ikut tertawa. Saat Bian mengoda maminya
" Kan mami juga kangen" kata Bee
" Sama, kami juga kangen sama mami," kata Albi memberikan tanda love pada Bee. Sehingga Aura dan Alin terkekeh.
"Ya baiklah, ingat kalian jangan nakal disana. Sarah tolong jewer dua kakak mu itu. Jika mereka usil," kata Bee. Membuat Sarah terkekeh.
" Siap aunty ,Sarah akan mengawasi mereka bertiga.," kata Sarah. Yang tertawa sumringah karna ia bisa bicara dan ngobrol banyak pada saudara dan saudari jauhnya. Sehingga Hana yang memperhatikan mereka berempat vidio call ikut tersenyum. Apalagi anak anak Al tidak sombong dan nakal pada putrinya
" Bagus,jika mereka nakal gigit saja tangannya," kata Aura.
" Dih enak saja main gigit" kata Bian protes
" Hahaha .. seperti anjing saja" tawa Alan. Membuat Albi ikut terkekeh." Lalu kapan kalian pulang kak, Alan kangen bermain bersama," kata Alan. Saat Bee menggeser duduknya. Membiarkan para anak anak ngobrol. Karna Bee cukup senang dan puas melihat ketiga putra itu sehat walafiat.
" Tunggu perintah opa," kata Brian
" Ya de, kita menunggu perintah opa. Karna opa yang menjemput kita. Nanti kami kabari jika mau pulang," kata Albi
" Yah lama dong, sampai hari ini Ara belum pulang kerumah kita. Karna opa dan oma melarang kita pulang. Katanya demi keamanan," kata Aura.
" Ya kak itu harus, apa kau tahu? saat kami menolong papi. Para penjahatnya semua bertubuh besar dan mengerikan," kata Albi bercerita. Membuat Sarah mendelik saat tahu jika ketiga sepupunya itu punya pengalaman berurusan dengan para penjahat
" Ya itu sudah lewat, jangan takuti Sarah," kata Aura tersenyum. Karna sudah tahu. Pasti para penjahat itu menyeramkan.
Sedangkan Al menceritakan pengalamannya selama di sekap para penjahat pada tuan Fuad. Yang di dengar para pengawal tuan Fuad dan Al juga pengawal Arhan, Arhan dan juga Hana. Hana pun terkejut ketika tahu. Jika Al berhasil kabur dari para mafia.
" Jadi mereka bertiga yang menyelamatkan tuan Al?" kata Hana tak percaya.
" Ya," angguk Al
" Astaga.. " kata Hana menutup mulutnya. Hingga Arhan tersenyum sambil merangkul bahu istrinya.
Karena katanya itu tahun tahun genting
Aku pribadi berharap semoga pekerjaan lancar, rezeki lancar, mencukupi kebutuhan, bisa membantu orang tua /saudara /Smile/
Katanya lho ya, nonton di podcast orang
Semoga Al dan Bee baik2 aja
Musuh terus bergerak ingin membunuh mereka
Lebih banyak istilahnya bertahan hidup
Traumanya bisa membekas hingga dewasa
Dulu anakku karena muka cindo dibully di sekolah juga, jika teringat katanya trauma
Terus ke mana para bodyguard?
yang berpotensi jahat justru orang terdekat