Lolita Fanesya Angel, seorang gadis troublemaker di SMA Gumilang harus menikah dengan Aldi Ferlando Putra, seorang ketua OSIS yang menurutnya sangat tampan tapi songong.
Tinggal satu rumah dan satu atap, bahkan keduanya berbagi tempat tidur dengan seseorang yang di anggap musuh akan seperti apa jadinya?
Menikah muda ternyata tidak seenak yang dibayangkan, kesalahan pahaman diantara keduanya membuat hubungan mereka tidak seharmonis pasangan lainnya.
Tapi bagaimana jika takdir memang sudah menetapkan jalan yang sangat tidak diinginkan, yaitu masalalu yang berujung menjadi masa depan?
akankah kedepannya mereka akan saling mencintai? ataukah hubungannya berkahir dengan mengenaskan setelah keduanya menyadari perasaan masing masing?
kira kira seperti apa ya perjalanan si troublemaker dan ketua OSIS ganteng tapi songong?
yuk buruan baca dan tinggalkan jejaknya ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indri Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sepuluh
Loli sekarang lagi dibonceng Aldi
Jalanan yang lenggang membuat Aldi melajukan motornya dengan kecepatan tinggi
laki laki itu menyalip mobil dan truk yang ada di depannya
Loli yang takut memang takut naik motor pun memejamkan matanya sambil memegang jaket Aldi kuat kuat
Aldi yang melihat Loli ketakutan dari kaca spionnya pun mengurangi kecepatan motornya, tapi Loli masih tetap memejamkan mata dan memegang jaket Aldi kuat kuat
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya mereka sampai di butik.
Loli segera turun dari motor dan merapikan rambutnya
Gadis itu terlihat pucat dan sedikit gugup jantungnya dug Dugan kaya Drum
"Bolos sama naik pagar aja berani, naik motor udah pucet gitu" Ledek Aldi
Ga tau apa Loli itu emang takut banget naik motor.
Setelah dirinya dirasa sudah tenang gadis itu mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam butik tanpa menghiraukan Aldi
Aldi menatap cengo Lolita, tidak biasanya gadis itu akan mengabaikan setiap ucapannya.
"Tanteeee" Teriak Loli sambil menyalami tangan tantenya
"Calon suamimu mana?" Tanya Anin desainer sekaligus Tante Loli itu
"Tante yang ditanyain bukan keponakannya malah orang lain" Jawab Loli sambil mengerucutkan bibirnya
"Bibir udah monyong ga usah di monyong monyongin" Jawab Anin
Aldi berjalan mendekat dan menyalami Anin dengan senyum ramahnya
"Oo ini Keponakan baru Tante" Ucap Anin
Aldi hanya mengangguk dan Tersenyum ramah
Setelah berbosa basi mereka mencoba pakaiannya masing masing
saat bersamaan Loli keluar Aldi juga keluar dari ruang gantinya
sekilas mereka saling memandang
Loli menatap Aldi tanpa berkedip begitu juga dengan Aldi
"Ehem" Deheman dari Anin menyadarkan mereka berdua
Akhirnya Loli dan Aldi saling memalingkan pandangannya karena malu.
*
"Aldi stop" Teriak Loli saat sedang perjalanan pulang
Gadis itu melihat permen lollipop yang dipajang di sebuah etalase yang terlihat dari jalan
Aldi yang mendengar teriakan Loli sontak menghentikan motornya mendadak
dug
"Aw" Ringis Loli sambil memegang jidatnya yang terbentur helm Aldi
"Lo jangan ngerem ngedadak dong" Ucap Loli sambil mengelus jidatnya
"Salah Lo juga teriak teriak" Bantah Aldi tak mau kalah
Loli turun dari motor Aldi begitu juga Aldi yang ikut turun karena Loli turun
Setelah melepas Helm dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan Loli menarik tangan Aldi masuk kedalam toko
"Lo mau narik gue kemana?" Tanya Aldi sedikit kesal karena ditarik Loli begitu saja
Tanpa menjawab pertanyaan Aldi, Loli langsung saja masuk kedalam toko, matanya berbinar melihat permen lollipop yang ada di dalam etalase
"Cantik yang love apa yang bulat Al?" Tanya Loli sambil menatap permen itu
"Terserah Lo deh" Jawab Aldi acuh tak acuh
Loli mengerucutkan bibirnya
"Mbak mau yang Love sama yang bulat satu satu" Ucap Loli pada sang pelayan toko
Setelah Loli mendapatkan permennya gadis itu menatap Aldi dengan muka memelas
"Apa?" Aldi yang merasa ditatap menatap balik pada Loli dengan dahi yang berkerut
"Bayarin" Ucap Loli tanpa dosa
"Lo yang beli gue yang bayar" ucap Aldi sambil mengambil dompet yang ada di saku jaketnya
Loli hanya nyengir kuda tanpa rasa bersalah
Setelah itu mereka kembali ke motor
Aldi melajukan motornya dengan kecepatan sedang sambil menikmati sorenya hari yang makin macet
Sedangkan Loli setelah menyimpan permennya ke dalam tas, gadis itu memeluk pinggang Aldi dengan erat, dan Aldi membiarkan itu