Ayra Khansa Adiba Dokter muda yang menjadi korban ke egoisan ke dua orang tuanya, ia hidup sendiri di ibu kota.
ia tak tau kemana ibunya pergi, sedangkan ayahnya sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Ayahnya memang bertanggung jawab atas pendidikan dan kehidupan Ayra, namun itu semua tidak di sukai oleh Ibu sambung dan saudara tirinya.
Yang membuat Ayra geram dan jengkel, dan Ayra bertekad untuk mengembalikan, semua uang ayahnya yang di keluarkan untuk membiayai kuliahnya.
Namun satu hal terjadi karena ulah kakak tirinya,yang membuat hidup Ayra berubah,apakah hidup Ayra berubah lebih apa atau malah memburuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMGA 35
Ayra baru saja menyelesaikan operasinya, ia ingin kembali ke rungannya, namun tangannya di tahan oleh seseorang saat ia sedang berjalan.
" Mas Al" pekik Ayra ketika melihat orang yang menarik dirinya.
" hai ... sayang kenapa enggak tunggu mas ? hmm... bukan nya mas suruh kamu istirahat?" tanya Alfarezeel sambil menaikkan kedua alisnya menggoda sang istri.
" Mas ini masih di rumah sakit ya" ujar Ayra, mendorong tubuh suaminya.
Ayra kemudian berjalan menyusuri lorong dan menuju ke lift, Alfarezeel terkekeh kemudian menyusul sang istri.
" Kamu kenapa enggak pamit sama aku?" tanya Alfarezeel, saat di lift hanya ada mereka berdua.
" Maaf mas, tadi urgent " balas Ayra singkat, karena ia cukup lelah hari ini.
" Okey, mas maafin, sekarang ayo kita pulang" Ujar Alfarezeel menarik tangan sang istri.
Namun dengan cepat Ayra melepas tangan suaminya " mas masih di rumah sakit" ujar Ayra bertepatan pintu lift terbuka.
Ayra kemudian keluar dari lift dan menuju ke rungannya, tampak begitu banyak orang berlalu lalang, ia sekilas melihat kebelakang, dimana sang suami masih berdiri di depan pintu lift.
Ayra masuk ke dalam rungannya untuk mengganti pakaiannya dan mengambil barangnya setelahnya ia keluar dan bergegas untuk pulang.
Saat ia keluar dari rungannya, Ayra menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sang suami, namun ia tak menemukannya.
Ayra kemudian berjalan menuju ke lift sambil menghubungi nomer suaminya, namun tidak ada jawaban.
Ayra memutuskan ke parkiran, mungkin ia akan pulang ke ruko, karena tidak mungkin ia kembali ke pesantren karena hari ini dirinya cukup lelah dan untuk ke apartemen dia tidak enak, kembali kesana tidak bersama suaminya.
Ayra kemudian berjalan menuju parkiran, ia menaiki motor yang di pinjamnya tadi, dari pesantren.
Ayra mulai mengendarai motornya, keluar dari parkiran rumah sakit, Ayra menikmati perjalanannya, awan yang mendung membuat hawa sedikit dingin, dari arah belakang Ayra terdengar suara moge yang mengikuti Ayra, Ayra awalnya tak memedulikannnya,namun pengendara moge tersebut terus mengklakson dirinya.
" tuh.. orang kenapa sih orang tinggal lewat, jalan juga masih gede tuh" gerutu Ayra.
Hingga akhirnya Ayra berhenti di lampu merah,pengendara moge itu juga berhenti tepat di samping Ayra.
" Kamu mau kemana? ini bukan arah ke apartemen? " tanya pengendara moge tersebut, yapp pengendara moge tersebut adalah Alfarezeel.
Ayra juga baru sadar ketika mendengar suara suaminya, "Mas Al" pekik Ayra .
Lampu berubah menjadi hijau, suara klason dari arah belakang sudah bergema,Ayra melajukan motornya begitu pula dengan Alfarezeel yang mengikuti sang istri dari belakang.
Alfarezeel terus mengawasi sang istri yang cukup kencang melajukan motornya, kadang bergedik saat sang istri beberapa kali hampir terserempet oleh pengendara lain, Namun Ayra mampu menghindarinya.
Hingga akhirnya mereka sampai di toko Aka bakery, Alfarezeel memarkirkan motornya di samping sang istri, Alfarezeel melepas helm nya dan menghampiri sang istri yang masih duduk di atas motor sambil melihat ke arah dirinya.
Alfarezeel melepas helm sang istri kemudian ia mencubit hidung sang istri hingga memerah , "sakit mas... sakit" pekik Ayra.
Alfarezeel kemudian melepaskan tanganya dari hidung sang istri yang kini tampak merah, kemudian ia mengusapnya pelan.
Jantung Ayra berdebar sangat kencang mendapat perlakukan seperti ini dari sang suami, Ayra menatap sang suami dalam,ada rasa aman di diri Ayra di dekat sang suami, tapi tak di pungkiri ada juga rasa khawatir di benaknya.
"masih sakit ?" tanya Alfarezeel menyadarkan Ayra dari lamunannya.
Ayra menggeleng kepalanya lalu membunga pandangannya ke arah lain, " Mas ngapain kesini?" tanya Ayra.
Alfarezeel mengangkat tangnya lalu menaruhnya di pinggang, " Hei seharusnya mas yang tanya kamu, kenapa kamu malah ke sini bukannya pulang ke apartemen ? " tanya Alfarezeel.
" Yaa tadi aku keluar dari ruangan aku kamu enggak ada,sampai parkiran aku juga enggak ketemu kamu, ya udah aku pulang ke ruko aja,sekalian lihat ruko, udah lama enggak kesini " jawab Ayra.
"udah ah, ayo masuk aku capek" imbuh Ayra,kemudian masuk ke ruko terlebih dahulu meninggalkan sang suami.
Alfarezeel tersenyum melihat tingkah Ayra, ia kemudian menyusul Ayra masuk ke dalam ruko yang tampak ramai.ia mengedarkan pandangan ke arah sang istri yang kini sedang menyapa Rissa dan juga Farah.
Alfarezeel lalu menghampiri istrinya dan memeluk pinggang sang istri yang membuat Farah dan Rissa salah tingkah melihatnya.
" Aman semua?" tanya Alfarezeel pada Farah dan juga Rissa.
"Aman pak Bos, cuma yaa agak kualahan saja" balas Rissa yang memang dasarnya ceplas ceplos.
" okey besok saya cari yang bisa membantu kalian, dua cukup?" sahut Alfarezeel.
" Mas" pekik Ayra, karena pemasukan ruko belum mampu untuk menambah karyawan.
" Nanti mas yang gaji mereka, termasuk farah dan juga Rissa, mas juga akan belo ruko ini,kamu tenang saja, tidak usah pusing soal ruko" ujar Alfarezeel yang beberapa kali memergoki sang istri sedang menegosiasi untuk harga sewa ruko yang melonjak naik.
" Tapi mas.."
" Sutt kamu enggak usah pusing soal itu, tenang saja" Alfarezeel kemudian beralih ke arah Farah dan Juga Rissa " untuk keuangan masih kalian yang pegang, saya harap kalian tidak mengecewakan istri saya dan menjaga kepercayaan istri saya, jika toko melebihi omset saya naikan gaji kalian" ujar Alfarezeel kemudian menarik sang istri untuk naik ke atas.
"makasih pak bos , semoga rezekinya makin lancar dan makin lancar juga jatahnya" sahut Rissa, melihat kepergian dua bosnya.
Sesampainya di atas Ayra kesal dengan suaminya, mengambil keputusan masalah toko tanpa berdiskusi dulu dengan dirinya.
" mas, kenapa enggak ngomong sama aku dulu sih, kan ini toko punya ku, seharusnya kamu ngomong dulu dong sama aku" gerutu Ayra kala memasuki kamarnya.
Alfarezeel kemudian melepas baju kokonya dan melepas sarungnya, dan tersisa hanya celana pendek yang ia kenakan, Ayra terkejut ia langsung menutup matanya, dengan kedua tangannya.
" Mas.... kenapa bajunya di lepas sih" gerutu Ayra.
"Aku kan enggak bawa baju ganti Ra, aku capek banget nunggu kamu operasi, terus malah di usir"ujar Alfarezeel.
" Yahh tapikan enggak lepas baju juga mas" sahut Ayra yang merasakan debaran di dadanya.
" Heii kita suami istri, ngapain malu" sahut Alfarezeel, meraih tangan sang istri hingga akhirnya mereka saking bertatapan.
" Aduh roti sobeknyaa " gumam Ayra.
" cupp" Alfarezeel mencium bibir sang istri singkat kemudian berjalan keluar untuk mencuci kaki dan tangannya sebelum ia beristirahat.
" Mas Allll" teriak Ayra.
...****************...
Adzan isya berkumandang, Ayra mengerjabkan matanya betapa terkejutnya ia tidur di pelukan sang suami yang masih terlelap.
Ayra mengingat kejadian sebelum akhirnya ia tidur di pelukan suaminya, berdebatan panjang, hingga akhirnya ia tidur di sebelah suaminya.
Ayra bangkit dan mengecek ponselnya ternyata jam menunjukan pukul Tujuh kurang sepuluh dimana adzan yang berkumandang adalah adzan isya dan bukan adzan magrib.
Ayra segera membangunkan sang suami "mas bangun mas, ini udah isya kita belom sholat magrib" Ayra menggoyangkan badan suaminya.
Alfarezeel yang memang dasarnya tidak susah di bangunkan langsung terbangun dan duduk, "Kenapa sih? " tanya Alfarezeel dengan suara serak khas bangun tidur yang membuat Ayra terpana.
Alfarezeel mengucek matanya ia kemudian melihat ke arah istrinya yang melamun, Alfarezeel melambaikan tangannya ke arah Ayra, " Hei malah melamun" ujar Alfarezeel yang membuat Ayra sadar dari lamunannya.
" Ah iyaa.. kita belom sholat maghrib mas,sedangkan ini udah isya" ujar Ayra kemudian berdiri dari dan menuju ke kamar mandi di susul oleh Alfarezeel.
up lagi dong💪💪💪💪💪💪💪