season 1
Zahira, gadis cantik berhijab itu di haruskan menikah dengan Abimanyu, bos dingin dan sombong. Putra dari Tuan Alex, orang yang memberikan suntikan dana kepada perusahaan ayahnya.
"Sebaiknya kita bekerja sama untuk membahagiakan orang tua kita. Aku mempunyai kekasih." (Bima)
"Aku akan menikah denganmu dan mencari ridho Allah SWT, aku akan mencoba merebut hatimu"(Zahira)
Season 2
Khalista dan Andika terpaksa menikah karena sebuah Misi. Pada akhirnya suatu kecelakaan membuat khalista hilang ingatan.
Mampukah Andika membuat istrinya jatuh cinta, jika dalam ingatan khalista Andika adalah orang yang menjengkelkan dan menyebalkan sedunia? 😀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sokhibah El-Jannata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 10 Mencari kesepakatan
Khalista terkejut menatap orang didepannya. Wajahnya dingin tanpa senyuman. Khalista mencoba melepas genggaman tangan orang itu. Namun orang itu tak memberikan kelonggaran sedikitpun. Hingga akhirnya mereka tiba didepan restauran yang tak jauh dari tempat Zahira berada. Laki-laki itu melepaskan genggaman tangannya, Khalista terlihat begitu emosi menatap orang didepannya sinis.
"Siapa Anda Tuan, mengapa menarik saya sampai disini?"
Tanyanya sinis.. laki-laki itu hanya tersenyum tipis.
" Jangan ganggu Nona Zahira, Nona Khalista,, biarkan dia bicara dengan tuan Abimanyu."
Khalista terkejut mendengar nama Abimanyu, apakah Artinya Zahira perlu bantuannya untun lepas dari nya.
"Maaf tuan, saya harus menyusul sahabat saya, saya tidak bisa membiarkan sahabat saya bertemu dengan tuan Abimanyu yang terkenal kejam itu. "
"Kau diam saja disini,Nona, jika kau berani melangkah selangkah saja, saya pastikan hidup anda tidak bisa tenang untuk kedepannya.Seharusnya anda tau Nona Kalista, jika tuan Abimanyu bisa melakukan apapun sesukanya."
Kalista terdiam, ancaman orang itu benar benar membuatnya takut. Khalista mengumpat didalam hati, bagaimana ada orang semenyebalkan itu. Menggunakan kekuasaan diatas segalanya, bagaimana juga dia bisa tau namaku,,, memang orang yang kaya bisa melakukan apapun sesukanya.
"Duduklah Nona,, apa pantat anda bisulan, sehingga berdiri saja sejak tadi"
"Ya Tuhan,,, jika bukan orang kaya sudah ku tampol tu mulut rongsokan"" gumam batin Kalista.
"Terimakasih Tuan yang terhormat. Atas perhatiannya,, saya berdiri saja memang pantat saya lagi bisulan, saya kawatir bisul saya akan menjadi-jadi jika harus bersebelahan duduk dengan anda. "
👌👌👌👌👌
Ditempat lain di sebuah restauran yang sederhana, Zahira duduk santai didepan Bima.Matanya menunduk, tak ada percakapan diantara keduanya. Bima memandangi pemandangan didepannya, wanita cantik dengan bibir ranum merah muda, hidung mancung, wajah putih bersih meski tanpa riasan sedikitpun, dan dikepalanya berhias hijab yang menyembunyikan rambut indahnya. Zahira mendongak mendapati Bima yang memandangi nya, sesegera Bima mengalihkan pandangannya.
"Apa yang ingin anda bicarakan tuan Bima?"
" Pernikahan. "
Jawabnya singkat, Zahira terkejut dan membelabakkan kedua matanya.
"Kenapa terkejut? maksudku pernikahan yang diinginkan orang tuaku, atas hutang-hutang ayahmu. "
"Bukankah jika saya melunasi hutang hutang-hutang itu, maka saya tidak diharuskan menikah dengan anda tuan Bima?"
" Ciihhh,,,, bahkan kau masih sesombong itu Nona. "
Ucap Bima sinis, Zahira memalingkan wajahnya.
"Apa saya harus menerima pernikahan berbeda keyakinan Tuan Bima?,saya tidak akan pernah mengorbankan keyakinan saya, jika hanya untuk memenuhi materi dunia ini, maka berikanlah saya waktu tuan Bima, hingga saya bisa melunasi hutang ayah saya."
Sahut Zahira panjang lebar, Bima menghela nafas panjang otaknya berfikir keras, bayangan ayah dan ibunya menghantui fikirannya. Mereka menginginkan pernikahan Bima dengan Zahira.Namun gadis didepannya dengan tegas menolaknya dengan alasan keyakinan yang berbeda. Sungguh hati Bima begitu kagum dengan pesona gadis didepannya.
"Gadis yang istimewa,,jika banyak orang diluar sana yang kagum, bahkan mengantri untuk mendapatkan pernikahan denganku, lantas dimana letak nalurimu, apa tidak tertarik sedikitpun denganku?? oke gadis,, aku akan mengikuti permainanmu.."
Gumam batin Bima, Bima tersenyum tipis kemudian menatap 2 mata indah didepannya.
"Apa jika aku mengucapkan 2 kalimat syahadat, kau juga akan menolakku, Nona?"
" Jangan bergurau Tuan Bima, itu tidak lucu. "
Zahira berdiri akan melangkah pergi, namun Bima memandang nya.
"Mau kemana Nona?, kita belum selesai berbicara, bahkan pesanan makanan kita belum datang,,, tunggulah sebentar lagi, Nona!"
"Aku akan ke toilet Tuan Bima, Apa aku harus menahan nya?"
Tanya Zahira, senyum nya mengembang, Bima terlihat tersipu, Zahira melangkah pergi. Bima mengusap kasar wajahnya.
" Apa yang kupikirkan, kenapa aku bisa menyangka dia akan pergi meninggalkan pembicaraan ini, sial."