sah , , , ,
mereka menikah di tempat yang tidak terbayangkan sedikitpun dalam hidup mereka.
UGD tempat pertemuan antara seorang lelaki dan perempuan yang tidak saling mengenal,
seorang wanita bercadar, dan seorang CEO muda, tiba-tiba harus menikah saat itu juga.
yuk, ikuti kisah mereka, yang kangen dengan kisah cinta manis Adam dan Ara juga nanti sedikit nyempil sebagai pelengkap kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang
Seakan waktu berhenti sejenak, tak ada angin tak ada suara, semuanya hening, kecuali suara debaran jantung dua anak manusia yang berbeda jenis kelamin itu berdetak saling bersahutan, deg deg deg , , , secara tidak sadar keduanya saling bertatapan, mengagumi keindahan manik mata masing-masing.
sampai suara deheman seseorang menghentikan aktivitas mereka,
" ehmmm" dengan tersenyum manis tuan Abraham berdehem lantas meninggalkan kedua anak manusia yang baru tersadar dengan posisi yang sangat memalukan bagi Nabila, karena ia belum pernah sama sekali bersentuhan dengan laki-laki.
" tu tuan, tolong bisa anda melepaskan ku ?" tanya Nabila yang tersadar lebih dulu matanya menoleh ke sembarang arah, wajah nya memerah, menahan malu yang teramat sangat. Sayang nya tidak ada yang bisa melihat, karena semua tertutup oleh cadar.
" eh , , ," Mike tersadar, dan melepaskan tangan yang secara tidak sengaja memeluk pinggang Nabila, agar ia tidak terjatuh.
" maaf" ucapnya, merasa canggung.
" ti tidak apa" jawab Nabila.
Mike melanjutkan perjalanannya menuju dalam rumah, Nabila merutuki kebodohan nya, akibat terlalu terlena dengan keindahan yang menyegarkan matanya tadi, ia berjalan mengekori suaminya.
matanya masih menelisik isi di dalam rumah, saat sampai di ruang keluarga, ia di kejutkan dengan foto keluarga yang besar, dimana disana terdapat sebuah foto keluarga yang sangat indah, dua laki-laki gagah berbeda usia, dan juga dua perempuan berbeda usia pula, Mike yang seakan tahu pun berhenti, berbalik arah dan melihat Nabila sedang berhenti di depan sebuah foto yang paling besar,
" ini adalah foto kami, itu ayah , kedua adik kembarku saat usianya sepuluh tahun dan ibuku, ibuku sudah meninggal bersama adik ku Mateo, ini adik cantikku Mariana atau mutiara, tapi kami biasa memanggil Ara, sekarang sudah menikah" ujar Mike menjelaskan siapa saja yang berada di dalam foto tersebut, dan jari nya menunjuk ke arah foto adiknya bernama empat anak kembar nya.
" dan ini adikku Ara beserta suaminya Adam dan juga ke empat anaknya yang berusia baru enam bulan " Mike menjelaskan dengan raut wajah berbinar, lagi-lagi Nabila takjub dengan apa yang ia lihat .
" MasyaaAlloh, sungguh lucu-lucu sekali baby nya, tampan dan juga cantik" Nabila berbinar melihat bayi-bayi lucu yang menggemaskan.
ia sangat menyukai anak-anak.
"usianya sekarang sudah setahun lebih, tadinya aku ingin mengajak jalan-jalan, tapi ada insiden yang membuat aku membatalkan semua acara yang aku susun, dan sekali lagi, aku minta maaf Nabila" ucap Mike menatap dalam mata Nabila yang teduh itu.
Nabila mengangguk, " sudah tuan , jangan di bahas lagi, semuanya sudah berlalu, hanya doa tulus yang di butuhkan ayahku sekarang " tutur Nabila lembut, wajahnya menunduk setelah beberapa saat saling menatap.
" Nabila, sekarang kau sudah menjadi istriku, dan aku suamimu, jadi tolong jangan panggil aku tuan lagi, kau bukan pelayan ku" pinta Mike tulus.
" baik, kalau begitu saya harus panggil anda apa ?" tanya Nabila yang merasa kikuk.
" terserah , senyaman mu saja" ucap Mike
" mas saja, bagaimana?" tanya Nabila lembut.
Mike mengangguk setuju," tidak masalah" jawabnya, dan melanjutkan jalannya untuk menuju kamar.
ayo, aku akan menunjukkan kamar kita.
deg , , , ,
Nabila tersentak ketika Mike mengatakan kamar kita,
" maaf tuan, eh mas, Kenapa kamar kita" tanya Nabila yang merasa sangat gugup, bagaimana bisa ia bersama laki-laki yang baru ia kenal, meski sekarang sudah menjadi suami nya sendiri.
" tentu saja kamar kita, kita kan suami istri" jawab Mike dengan senyum menggoda, entah mengapa perasaan Mike dengan Nabila terasa sangat berbeda, ketimbang dirinya sewaktu dekat dengan Mila, apa karena kasihan atau apa , ia pun tak mengerti.
" tapi , maaf, aku tidak terbiasa satu ruangan dengan laki-laki" ucap Nabila menunduk karena merasa tidak enak,
" tentu saja, kau akan menempati kamar kita, sedangkan aku akan tidur di kamar sebelahnya" ujar Mike yang membuat Nabila merasa lega, Mike juga tak membiarkan istrinya menempati kamar lainnya selain kamar utama yang lebih luas dari kamar lainnya, karena dengan berjalannya waktu, mereka juga akan tidur bersama.
***
ceklek , , ,
pintu kamar terbuka,
" MasyaaAlloh,!", lagi-lagi Nabila merasa kagum dengan apa yang ia lihat, kamar bernuansa putih dan abu , sangat besar, dan terisi barang barang mahal, seumur hidupnya Nabila belum pernah memasuki rumah bak istana seperti rumah suaminya ini.
" ayo masuk, " Mike dengan sabarnya menyeret koper Nabila yang tidak terlalu besar itu, mungkin hanya terisi beberapa pakaian saja.
Nabila menurut saja, berjalan masuk dengan pelan, Mike menunjukkan semua sudut ruangannya, agar Nabila mudah memulai sesuatu.
" sekarang istirahat lah dulu, aku juga mau mandi di kamar sebelah" ucap Mike berlalu pergi.
Nabila melihat punggung Mike yang mulai menjauh, sampai menghilang di balik pintu.
Nabila berjalan ke arah ranjang big size nya.
Duduk dan membuka kopernya, ia mengambil foto dirinya sedang di apit oleh ayah dan ibunya.
" ayah, bagaimana kabar mu sekarang yah?, lihatlah!, suami yang ayah pilihkan, untuk saat ini, Nabila melihat ketulusan nya saja, semoga sampai kapanpun, sifatnya tidak akan pernah berubah, semoga ayah bahagia di sana, salam untuk ibu" Nabila mencium foto ayahnya yang berada di pelukannya, rasanya ia sangat merindukan ayahnya, sudah hampir enam bulan tak bertemu dengan ayahnya, hari ini ia harus bertemu dengan beliau untuk yang terakhir kalinya.
lantas Nabila meletakkan lagi foto nya ke dalam koper, karena ia tak ingin kalau Mike melihat wajahnya, ia belum siap akan hal itu , sampai Mike benar-benar menerima ia apa adanya,
***
Prang , , ,
di sisi lain saat ini Mila sedang mengamuk di kamarnya, barang-barang berserakan di mana-mana,
"APA KURANGNYA AKU MIKE,?... SAMPAI KAMU MEMUTUSKAN HUBUNGAN INI, !,... AKU SANGAT MENCINTAIMU MIKE!"
Prang , , , ,
Mila melempar parfum mahal nya ke arah cermin, dan mengakibatkan cermin itu pecah,
"AKu berjanji akan melenyapkan apa saja yang mengganggu tujuanku untuk mendapatkan mu Mike, " ucapnya tersenyum mengerikan, apalagi melihat wajahnya sendiri dari arah cermin yang terbagi menjadi bongkahan-bongkahan kecil,
Mila mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang,
" hallo Daddy, tolong kirimkan orang-orang mu untuk membantu ku menyingkirkan hama pengganggu " pinta Mila pada Daddy nya di seberang sana, ia adalah anak satu-satunya, maka dari itu, semua permintaan nya selalu di kabulkan.
" tunggu saatnya nanti Nabila, aku akan menyingkirkan mu seperti aku menyingkirkan adik dari Mike, siapa saja yang merebut Mike dari ku akan musnah, " hahaha" , Mila sudah seperti orang gila, ia mengingat kejadian beberapa bulan lalu, yang menewaskan mutiara, ia tersenyum sangat puas dengan kinerja anak buahnya.