NovelToon NovelToon
Dendam Putri Pengganti

Dendam Putri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti / Romansa / Mengubah Takdir
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Asa terkejut saat membuka matanya semua orang justru memanggilnya dengan nama Zia Anggelina, sosok tokoh jahat dalam sebuah novel best seller yang menjadi trending topik paling di benci seluruh pembaca novel.

Zia kehilangan kasih sayang orang tua serta kekasihnya, semua terjadi setelah adiknya lahir. Zia bukanlah anak kandung, melainkan anak angkat keluarga Leander.

Asa yang menempati raga Zia tidak ingin hal menyedihkan itu terjadi padanya. Dia bertekad untuk melawan alur cerita aslinya, agar bisa mendapat akhir yang bahagia.

Akankah Asa mampu memerankan karakter Zia dan menghindari kematian tragisnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

Setibanya di rumah, Zia berkali-kali menarik napas sebelum memasuki rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya selama hidup di dunia novel ini.

Mobil ayahnya sudah terparkir rapi di halaman, namun ada yang aneh karena ada satu mobil lagi yang parkir di sana. Mobil itu baru pertama kali di lihatnya, terlebih ada satu bodyguard yang berdiri di samping mobil itu.

"Apa lagi ada tamu penting?" gumam Zia.

Penasaran, Zia beranjak menaiki anak tangga menuju pintu utama. Ia mendorong pintu itu hingga terbuka lebar, dari sana sudah terdengar suara tawa dari arah ruang tamu.

Zia mengangkat bahunya acuh, ia tidak ingin terlibat dengan drama dalam keluarga itu lebih jauh. Zia melangkah masuk dengan santai, namun baru saja ia tiba di ruang tengah suara bariton ayahnya terdengar memanggil namanya.

"ZIA."

Suara Damian membuat langkah Zia seketika terhenti, gadis itu memiringkan kepalanya sedikit ke arah kiri untuk melihat ayahnya.

"Kamu baru pulang?"

Kening Zia berkerut halus, ia tak percaya bahwa ayahnya bertanya seperti itu? Padahal tadi di sekolah jelas-jelas pria itu mengabaikannya.

"Iya, kenapa?" tanya Zia.

Damian tersenyum. "Sini dulu, ada yang mau Papi kenalin sama kamu."

Malas. Zia sebenarnya ingin langsung pergi ke kamarnya, namun ia juga penasaran dengan orang yang ingin ayahnya kenalkan.

Zia berjalan ke arah ruang tamu, ketika ia tiba di sana seketika pandangannya langsung tertuju pada sosok pria tua yang sudah ubanan dan seorang remaja muda yang sedang menatapnya.

'Kayak kenal? Tapi siapa, ya?' batin Zia bertanya-tanya.

"Zia, duduk dulu, Nak." Ucap Amanda.

Gadis itu menurut, ia mendekat ke arah Amanda dan duduk di sebelahnya. Anehnya, ia tidak melihat sosok adiknya di ruangan itu. Entah ke mana perginya Gabriella saat ini.

"Zia, kamu ingat sama dia?" tanya Amanda menunjuk ke arah pemuda di seberang tempat duduknya.

Setelah mengamati beberapa saat, Zia sama sekali tidak mengenal pemuda itu. Tidak ada ingatan apa pun tentangnya yang berhasil ia dapatkan.

"Nggak." Jawaban singkat tersebut membuat Amanda tersenyum tipis.

"Dia tunangan kamu, Leonis Vardel."

"APA?! Tunangan?"

Suasana ruang tamu seketika membeku. Zia menatap sang ibu dengan pandangan tak percaya, kemudian mengalihkan pandangannya pada pemuda di seberang sana yang kini tersenyum sopan seolah hal ini sepenuhnya wajar.

Tunangan? Sejak kapan karakter Zia punya tunangan? Dalam ingatannya tentang novel yang ia baca, tidak ada satu pun bagian yang menyebutkan hal seperti itu.

Apalagi selama ia membaca novel, hanya ada karakter Arza yang di perebutkan oleh Zia dan Gaby. Tapi sekarang? Dirinya malah bertunangan dengan orang yang sama sekali tidak ia kenal.

"Aku rasa kalian sudah lama tidak bertemu, wajar kalau kamu lupa," ujar Damian santai sambil menuangkan teh ke cangkir di depannya. "Tunangan ini hasil perjanjian keluarga kita dengan keluarga Vardel sejak kalian masih kecil."

Zia hanya menatap kosong. Jadi ini plot baru? Atau mungkin… bagian dari naskah yang belum ditulis di novel aslinya?

Pertanyaan itu berangsur-angsur masuk ke dalam kepala Zia, plot baru atau mungkin plot twist? Meski ia mencoba mencernanya sebaik mungkin tetap saja ia sulit menerima fakta dadakan seperti ini.

Sementara itu Leonis kini menatapnya lembut, senyumnya sopan tapi ada sesuatu di balik tatapan itu yang dingin, meneliti, seolah sedang menilai apakah Zia layak menjadi bagian dari hidupnya, atau lebih baik di jadikan mainannya?

"Senang akhirnya bisa bertemu lagi, Zia," ucapnya tenang.

Zia mengangkat sebelah alisnya, tubuhnya sedikit mencondong ke depan. "Serius? Karena gue sama sekali gak senang," jawabnya datar.

Amanda langsung menegurnya pelan, "Zia, jaga sikapmu. Leonis datang jauh-jauh dari luar kota untuk..."

"Untuk menikahi seseorang yang bahkan gak diinginkannya?" potong Zia cepat. "Atau mungkin ini cuma urusan bisnis, ya? Aku cuma bonus kesepakatan, gitu?"

Damian menatap tajam, nadanya mulai menegang. "Zia, cukup. Kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan."

Zia tertawa kecil, tawa yang tidak benar-benar lucu. "Oh, aku tahu, kok. Aku tahu banget gimana keluarga ini bekerja. Semua orang harus sempurna di mata publik, kan? Gak peduli siapa yang harus dikorbankan."

Hening sejenak. Amanda menatapnya cemas, sementara Leonis hanya memandang tanpa ekspresi. Namun diam-diam pemuda itu menarik sudut bibirnya sedikit, sampai tidak ada orang yang melihatnya.

"Aku gak akan nikah sama orang yang gak aku pilih," lanjut Zia tegas. "Kalian bisa tulis kontrak, bisa atur hidup aku, tapi kalian gak bisa paksa aku buat main dalam naskah yang bahkan bukan aku yang nulis."

Damian menghela napas panjang, menahan amarah. "Zia, kamu ini bicara apa, sih? Sejak kapan kamu jadi begini?"

Zia berdiri, matanya menatap lurus ke arah ayahnya. "Sejak aku sadar kalau selama ini semua yang aku lakukan gak pernah berarti apa-apa buat kalian. Jadi mulai sekarang, aku gak mau di jadiin boneka hidup sama kalian."

Tanpa menunggu balasan, Zia melangkah pergi. Suara langkahnya bergema di lantai marmer rumah itu.

Sebelum benar-benar menghilang di ujung tangga, Zia menoleh sekilas, menatap Leonis yang masih duduk dengan tenang.

Tatapannya tajam, hampir seperti peringatan.

"Kalau lo beneran mikir bisa ngatur gue kayak pion, coba aja. Tapi jangan kaget kalau nanti papan catur lo kebakar."

Dengan itu, Zia naik ke lantai atas, meninggalkan ruangan yang kini hanya menyisakan keheningan dan tatapan tercengang dari semua orang.

Damian bersandar di kursinya, wajahnya menegang. "Anak itu… makin tidak bisa dikendalikan," gumamnya pelan.

Sementara Leonis, tanpa menunjukkan reaksi apa pun, hanya mengaduk tehnya perlahan.

"Tidak apa-apa, Pak Damian," ujar pria ubanan bernama Malik Vardel, ayah Leonis. "Anak saya justru lebih tertarik pada orang yang sulit dikendalikan."

"Wah, saya tidak menyangka kalau putra Anda memiliki selera yang unik seperti itu." Kata Damian sedikit terkejut.

Leonis mengangguk. "Saya memaklumi sikap Zia, Om. Lagi pula saya bakalan tinggal di kota ini mulai sekarang, pelan-pelan saya dan Zia pasti bisa lebih dekat."

Senyum samar muncul di ujung bibirnya, dingin dan misterius yang membuat bulu kuduk Damian berdiri tanpa sadar.

Aura pemuda itu sangat mencekam, menekan Damian tanpa sadar. Hanya memandang matanya saja sudah membuat Damian kehilangan kata-kata.

Sementara di lantai atas, Zia berdiri di depan cermin kamarnya, menatap pantulan dirinya sendiri.

"Gue gak akan biarkan mereka menulis hidup gue lagi seenaknya," bisiknya pelan, sebelum senyumnya berubah menjadi sinis. "Mulai sekarang gue yang akan jadi penulisnya di dunia ini, dan gue harus gagalin pertunangan ini gimana pun caranya."

1
kriwil
jalang maruk🤣 semau laki mau di embat
Rossy Annabelle
no coment 🤧huhu
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Murni Dewita
double up thor
Zee✨: bsk² yak hehe
total 1 replies
Murni Dewita
👣👣
Wahyuningsih
kpn thor zia bahagia 🤔🤔kan kasihan q jdi males mau baca soalnya zia d tindas mulu haaaaaaaaaah
Zee✨: sabar belum jg pertengahan kak😄
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Dewiendahsetiowati
part yang bikin nyesek
Wahyuningsih
thor buat mereka yg menyakiti zia menyesal d buat segan matipun tk mau n buat gaby terpuruk n menderita oran g kok manipulatif gedek q sebel banget d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪💪
Heni Mulyani
lanjut
Wahyuningsih
thor perasaan novel author yg lain blm pd tamat trus anda jga jrng up kk udah ada novel bru yg lma gimna d tamti dlu lah thor jgn d gantung syg klau gk d lanjutin 🤔🤔🤔🤔
Zee✨: itu udh tamat kak, sengaja di bikin gantung buat season 2 nanti hehe
total 3 replies
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut up yg bnyak thor💪💪💪💪
Zee✨: Siappp, tungguin yakk
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut author
Zee✨: okeee
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut 💪
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!