NovelToon NovelToon
Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Pesantren Al-Insyirah, pesantren yang terkenal dengan satu hal, hal yang cukup unik. dimana para santriwati yang sudah lulus biasanya langsung akan dilamar oleh Putra-putra tokoh agama yang terkemuka, selain itu ada juga anak dari para ustadz dan ustadzah yang mengajar, serta pembesar agama lainnya.
Ya, dia adalah Adzadina Maisyaroh teman-temannya sudah dilamar semua, hanya tersisa dirinya lah yang belum mendapatkan pinangan. gadis itu yatim piatu, sudah beberapa kali gagal mendapatkan pinangan hanya karena ia seorang yatim piatu. sampai akhirnya ia di kejutkan dengan lamaran dari kyai tempatnya belajar, melamar nya untuk sang putra yang masih kuliah sambil bekerja di Madinah.
tetapi kabarnya putra sang kyai itu berwajah buruk, pernah mengalami kecelakaan parah hingga membuat wajahnya cacat. namun Adza tidak mempermasalahkan yang penting ada tempat nya bernaung, dan selama setengah tahun mereka tidak pernah dipertemukan setelah menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GUS FAIZ

Pada hari yang lainnya setelah Adza memikirkan tentang apa yang dikatakan oleh Azka, dia memutuskan untuk menyetujui saja apa yang dikatakan pria itu. Walaupun sebagai calon istri, dia sangat penasaran bagaimana wajah calon suaminya. Tetapi jika azka bahkan tidak mau menunjukkannya, dia bisa apa?

Adza menghela napas pelan dan menatap jalanan yang dia lalui hari ini. Dia baru mendapatkan informasi kalau Pak rahman alias orang kepercayaan kedua orang tuanya dulu sudah sampai makanya dia harus menemani pribadi karena Rahman membawa berkas yang dia butuhkan untuk mendaftarkan pernikahan.

"Non ..." Rahman menunduk sopan ketika melihat kedatangan Adza, hingga gadis itu tersenyum dan duduk di sofa yang ada di seberangnya.

"Saya sudah membawa semua yang nona butuhkan. Sungguhan akan menikah setelah semuanya diurus?" Adza menatap wajah Rahman dan tersenyum pelan.

"Saya sudah tidak memiliki keluarga dan rasanya hidup sendiri seperti ini cukup sulit untuk saya yang merupakan anak gadis, pak. Setidaknya kalau ada keluarga maka saya bisa menjadi orang yang lebih bersemangat. Ada yang menyemangati dan juga mendukung saya, dengan itu jiwa saya hampir mati gara-gara ditinggal orang tua bisa menjadi lebih hidup dan baik. Lagipula saya menikah dengan keluarga Kyai, mereka pasti orang yang baik," ujar Adza pelan membuat Rahman menarik napasnya.

"Bukan itu yang menjadi poinnya, saya hanya tidak mau nona menjadi terkekang sementara perusahaan masih membutuhkan nona untuk kedepannya. Bagaimana akan membagi waktu untuk menjadi istri, mahasiswa dan juga pengurus perusahaan jika sudah menikah? Nona tahu kalau saat ini jabatan presiden direktur masih kosong jadi saya sangat menantikan Nona lulus dari pesantren dan mulai mengisinya untuk dipelajari perlahan-lahan sambil kuliah. Tetapi jika menikah, bagaimana Nona akan memegang kursi Presiden Direktur?"

Adza diam sesaat mendengarnya sementara itu di luar tanpa ada yang sadar kalau ada seseorang yang sudah menguping pembicaraan. Dia tersenyum ketika mendengar kalau Adza adalah calon pewaris. Semua itu adalah hal yang sangat sulit didapat oleh anak- anak seusia Adza karena rata-rata yang menjadi murid di pesantren ini adalah orang yang berada di kalangan bawah atau menengah bawah.

"Saya akan membicarakan lagi dengan keluarga Kyai, mereka pasti setuju karena mereka juga mengatakan kalau saya juga bisa kuliah dan mengerjakan semuanya sesuka hati saya bahkan jika sudah menikah nanti. Lagi pula saya akan menjalani hubungan jarak jauh dengan suami saya setelah menikah. Bapak jangan khawatir, saya bahkan boleh tinggal di luar setelah menikah jadi tidak akan ada yang menekan saya di sini." Adza berkata dengan yakin membuat Rahman tak bisa mengatakan apapun lagi.

Bagaimanapun juga Adza adalah majikan walaupun Gadis itu jauh lebih muda darinya. Jika dia sudah mengatakan apa yang menjadi keputusannya maka sebagai asisten Rahman hanya bisa mendengarkan tanpa membantah. Karena bagaimanapun juga Rahman tahu kalau selama ini Adza kesepian walaupun dia berada di dalam asrama pesantren dan bersama dengan teman-temannya.

"Saya akan mendampingi Nona nanti, bagaimanapun juga saya sudah melihat tumbuh kembang nona selama ini jadi kalau Nona ingin menikah walaupun itu di mana saya akan tetap mengikuti dan akan mengantarkan Nona. Di mana pernikahan akan dilakukan?"

Adza tersenyum. "Karena calon suami saya sedang ada di madinah maka saya akan menikah di sana dengannya nanti antara tanggal 20 sampai 25. Tepatnya akan saya katakan dan saya pasti akan mengajak Bapak dan beberapa anak buah lainnya untuk mendampingi saya karena hanya saya sendiri yang berasal dari keluarga mempelai wanita," ujarnya membuat Rahman mengangguk paham.

Walaupun dia kaget karena Adza mengatakan akan menikah di kota Madinah tapi dia tahu kalau putra kedua dari kyai sekarang sudah melakukan pembelajaran di sana untuk sarjana. Lagipula, dia merasa itu tidak ada salahnya karena kalau berhasil kuliah di Madinah berarti seseorang itu memiliki kepintaran di atas rata-rata. Beberapa kemungkinan kecil tentang sikap dan perilaku dari calon suami majikannya.

"Keluarga Kyai sedang sibuk jadi tidak bisa menyambut Bapak lagi pula mereka tidak tahu kalau Bapak datang. Keadaan perusahaan baik-baik saja, 'kan?" tanya Adza ketika mereka sudah mulai berjalan keluar dari ruangan bertamu.

Rahman tersenyum dan mengangguk.

"Sejauh ini baik-baik saja dan para petinggi perusahaan juga sudah mulai terbiasa dengan ketidak beradaan Presiden Direktur. Walau saya beberapa kali tetap datang karena tanda tangan Nona sebagai pewarisnya tetap dibutuhkan untuk beberapa hal paling penting, jadi kami akan tetap berusaha untuk menunggu sambil menjalankan perusahaan. Banyak yang tidak sabar menunggu kedatangan Anda setelah lulus, satu bulan lagi dapat bisa menempati kursi yang dulunya diduduki oleh Tuan Besar," ujar Rahman membuat Adza tersenyum.

Dia mengangguk dan berjanji akan belajar dengan baik karena setelah ini dia akan memegang tanggung jawab yang besar. Dia tidak bisa bermain-main lagi karena kehidupannya sudah ada yang menunggu dan masa depannya sudah tidak sabar untuk dia rangkum dan raih.

Memang walaupun tidak menikah dia memiliki kehidupan yang sudah jauh lebih baik dan tidak akan pernah bergantung dengan keluarga pria hanya untuk menyenangkan hatinya atau di nafkahi, karena sebenarnya dia memiliki kekayaan yang bahkan jauh lebih besar dari pesantren ini. Hanya saja dia kesepian dan membutuhkan teman hidup yang lebih pasti agar bisa menemaninya ke depan.

Hanya dengan menikah dia bisa mendapatkan semua itu jadi Adza sudah meyakinkan hatinya kalau dia pasti bisa membawa waktu apalagi dia juga sempat mengatakan hal ini tadi malam ketika dia dan azka bicara lewat ponsel.

"Ukhty ..."

Saat Adza sedang memandangi kepergian Rahman yang sudah akan kembali ke perusahaan, dia kembali mendengar suara yang cukup familiar dan itu membuatnya menoleh. Dia melihat Faiz yang kembali mendekatinya membuatnya memalingkan wajah karena tahu kalau pria ini pasti akan mengatakan tentang beberapa hal yang kembali bersikap tentang hasut atau sejenisnya.

"Saya baru tahu kalau ternyata Ukhty memiliki masa depan dan kekuasaan yang begitu banyak. Sebuah hal yang sangat disayangkan karena Ukhty harus tergesa-gesa dalam menerima sebuah lamaran dari pria yang belum tentu akan mengerti tentang keadaan Ukhty di masa depan," ujarnya tanpa berbasa-basi dan itu membuat Adza tahu kalau faiz mendengar pembicaraannya dan Rahman tadi.

Dia menatap wajah pria yang tak lama lagi akan menjadi kakak iparnya itu lalu tersenyum dengan santai.

"Sebelum menerima lamarannya saya sudah shalat istikharah beberapa malam dan Allah tetap meyakinkan hati saya supaya menerima Gus Azka" balas Adza dengan wajahnya yang dia buat setenang mungkin karena dia tahu cepat atau lambat dia juga akan jadi pemimpin yang harus memiliki sifat tenang agar lebih mudah memberikan sebuah pencerahan dan keputusan.

"Ukhty ... Terlalu percaya diri juga tidak baik apalagi belum mengenal seorang yang akan dijadikan sebagai pendamping hidup." Faiz berkata seolah semakin menyudutkan adiknya.

"Ukhty bicara seperti ini seolah sudah mengenal Azka saja padahal wajahnya saja ukhty tidak tahu."

Adza tersenyum lagi dan ketenangannya itu membuat Faiz sempat kesal karena gadis ini jelas tidak mudah dihasut.

"Mungkin saya tidak mengenal siapa yang akan saya nikahi dan wajahnya memang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Tetapi saya yakin, keputusan Allah tidak akan pernah salah. Saya pamit, Gus Assalamualaikum?"

1
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Y km ajk vc aj lah, lagian wlwpun dia wjhnya kurang gnteng y gpp yg pntg gk busuk hatinya, aku mrsa klo km nkh sama Faiz km nnt bkl di poligami wkwkwk
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Lah ini kakaknya jahat bgt, niat nikung adik sendiri, woy klo lo mmg suka sama adza kmn aja lo kmrn2 saat adza blm ad yg nglmar, skrg saat udh di lamar adk lo sendiri mlh mau lo tikung, muka lo memang gk rusak tp hati lo busuk ish sama adik sndr pdhl jhat bgt
Dewi Payang
Faiz mengagakan itu apa karena ia juga diam² mengukai Adza?
sjulerjn29
serius secepat itu nentuin tanggal nikah? semoga lancar ya adza..
kalo dikampung mah harus ngitung dulu wkwk 🤭
sjulerjn29
adza hatimu aman kan 🤭 pertama chattan sama calon nih.. cieee
Xlyzy
ternyata adza identitas nya bukan orang sembarangan ya
Pray
masih bingung dipinangnya nih karena apa, apa pernah ketemu dulu
Pray
apa oprasi wajahnya kah nih Gus azka
Pray
moga Azka bukan Gus yang agak agak ya adza
Aquarius97 🕊️
iiii kembaran Min-min nih, Ameena wkwk
Aquarius97 🕊️
dari ayanggg🤣🤣
Nurika Hikmawati
tuh kan adza... mulai skg jgn kebanyakan suudzon, lebih berhusnudzon biar pikiran kita jadi positif 😄
Nurika Hikmawati
gak begitu n gak seharusnya begitu kok adza. mgkn terbawa tradisi, budaya lokal aja. krn di sini budayanya patriakal, jd laki2 yg menentukan pilihan n ngambil keputusan
Nurika Hikmawati
jgn kebanyakan suudzon adza. kamu jadi tdk bs melihat hal positifnya
Afriyeni Official
ooo pantesan, Gus Azka ternyata udah demen duluan nih 🤭
Afriyeni Official
pantau dulu adza jangan langsung terpancing 🤭
Afriyeni Official
betul adza, kudu hati hati zaman sekarang
Dasyah🤍
jangan berpikir begitu mungkin saja dia tertarik dengan kamu kan berpikir positif aja
Ceyra Heelshire 👻
tinggal minta baik-baik, bang lepaskan masker mu, aku penasaran.


ihhhh gregetan pen aku tarik paksa /Angry/
@dadan_kusuma89
Percaya kepadamu juga belum tentu benar, Iz! keduanya sama-sama masih punya kemungkinan bisa benar bisa salah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!