ZEA GEBBY WILLIAM , itulah nama gadis cantik yatim piatu yg meninggal akibat kecelakaan beruntun di jalan tol ..
akan kah ZEA langsung menghadap sang pencipta atau justru menjalani kehidupan lain ...
nantikan kisah ZEA di cerita ini
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Di desa Luo, rakyat kekaisaran naga emas ini termasuk wilayah yg makmur, hasil bumi melimpah, di bawah kepemimpinan kaisar yg bijaksana dan adil terhadap rakyat nya.
Tapi walau begitu kemiskinan tetap melanda sebagian rakyat kecil yg luput dari pandangan pemerintahan akibat tangan tangan yg tak bertanggung jawab.
Saat ini Zea melangkah kan kaki nya pertama kali ke pasar zaman kuno ini yg pasti nya selalu di ikuti si mungil dan si imut kita, siapa lagi kalau bukan Cici .
" Cici, di pasar ini ramai sekali ya, sama persis seperti pasar di zaman modern juga, tapi makanan nya kenapa bentuk nya aneh semua? Ucap Zea sambil melihat ke kiri dan ke kanan, memperhatikan berbagai bentuk makanan yg tampak asing di matanya.
" Author : ini zaman kuno Zea kalo kamu lupa🙄
" Hi hi hi Nona lucu." Ucap Cici cekikikan.
" Oh, hah lucu? lucu apa nya Cici?" tanya Zea sambil melihat ke arah Cici bingung.
" Jelas beda Nona , ini zaman kuno,! Ucap Cici menjelaskan dengan sabar.
" Kamu benar Cici, aku lupa, saking antusiasnya melihat keramaian seperti ini," ucap Zea pelan karena malu.
" Tidak apa apa Nona." Ucap Cici.
Sedangkan tidak jauh dari Zea berdiri ada seorang ibu-ibu gendut memakai celemek sambil memegang sebuah balok, memukul seorang pemuda dengan pakaian compang camping sambil berteriak-teriak.
" Hei kamu cepat kembalikan roti yg sudah kamu curi! enak saja kamu memakan rotiku tanpa membayar nya, ayo kembalikan dasar pengemis tidak tau diri! sudah pincang masih juga mencuri." Ujar ibu gendut itu sambil memaki-maki pemuda yg tampak babak belur dengan keadaan mengenaskan.
" Ada apa, ramai sekali di sana?" Ucap Zea.
Zea yg penasaran pun segera melangkahkan kaki nya menuju kerumunan orang orang yg sedang melihat adegan itu.
" Permisi l, apakah saya boleh bertanya, ada apa ini?" Ucap Zea kepada ibu-ibu yg sedang menggendong anak nya.
" Di sana ada seorang pemuda cacat di pukuli sama pemilik kedai karena ketahuan mencuri kata nya, Nona jangan mendekat, bahaya!" Ucap ibu itu.
" Kenapa tidak ada yg menolong nya?" Tanya Zea lagi.
" Kami tidak mau mencari masalah Nona, sebaik nya Nona jangan mendekat ke sana." Ujar ibu itu mengingat kan.
Zea langsung melangkah ke sana dan tidak menggubris kata kata peringatan dari ibu ibu itu.
"Berhenti, kenapa anda terus memukulinya bibi? kata Zea dengan nada lembut sambil memandang pemuda itu dengan rasa iba.
" Karena dia mencuri roti di toko ku!" Ujar ibu gendut dengan nada kesal.
" Berapa harga roti itu bibi? biar aku yg membayar nya." Ucap Zea.
" 2 keping tembaga." Ucap ibu gendut itu dengan judes.
"Ini bibi, sisa nya ambil saja, setelah ini jangan menggangu nya lagi." Ucap Zea sambil mengeluarkan 1 keping emas di lengan baju nya yg padahal di ambil dari ruang dimensi milik nya.
"No- no- nona i-ini sangat banyak." Ucap ibu gendut dengan terkejut.
" Tidak apa-apa, pergilah." Ucap Zea kepada ibu gendut itu.
"Baik, baik saya pergi!" Ucap nya yg sudah berlari dengan tubuh gempal nya itu dengan senang karena mendapatkan 1 keping koin emas yg bahkan dia sendiri pun butuh waktu 6 bulan mencari nya dari berdagang roti kukus itu.
"Te..ri..ma ka..sih nona .." Ucap pemuda itu terbata bata dengan suara lirih yg sangat lemah.
"Sama sama, mari aku bantu kamu berdiri ." Ucap Zea yg kini memapah pemuda itu menuju bawah pohon yg rindang, agak jauh dari tempat keramaian tadi.
Bersambung.