NovelToon NovelToon
Dibuang Suami, Dinikahi Duda Tajir

Dibuang Suami, Dinikahi Duda Tajir

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Single Mom / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:25k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Inara harus menelan pil pahit ketika Hamdan, sang suami, dan keluarganya tak mampu menerima kelahiran anak mereka yang istimewa. Dicerai dan diusir bersama bayinya, Inara terpuruk, merasa sebatang kara dan kehilangan arah.
Titik balik datang saat ia bertemu dengan seorang ibu Lansia yang kesepian. Mereka berbagi hidup, memulai lembaran baru dari nol. Berkat ketabahan dan perjuangannya, takdir berbalik. Inara perlahan bangkit, membangun kembali kehidupannya yang sempat hancur demi putra tercintanya.
Di sisi lain, Rayyan Witjaksono, seorang duda kaya yang terluka oleh pengkhianatan istrinya akibat kondisi impoten yang dialaminya. Pasrah dengan nasibnya, sang ibu berinisiatif mencarikan pendamping hidup yang tulus, yang mau menerima segala kekurangannya. Takdir mempertemukan sang ibu dengan Inara,ia gigih berjuang agar Inara bersedia menikah dengan Rayyan.
Akankah Inara, mau menerima Rayyan Witjaksono dan memulai babak baru dalam hidupnya, lengkap dengan segala kerumitan masa lalu mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Nyonya Martha

Setibanya di rumah, Inara segera meletakan bayi mungilnya di atas kasur kapuk yang tipis, sementara itu Bu Farida, ia tersenyum tipis karena tadi tidak sengaja bertemu dengan sahabat lamanya, yakni Martha. Namun tiba-tiba saja ia kepikiran akan nasib dari Daffa dan juga vonis yang telah di beritakan oleh Inara padanya.

Sambil bersandar di kursi kayu, kedua bola matanya melirik ke arah Inara yang sedang berbaring di samping putranya, pikirnya Inara sudah tertidur, namun ia bisa melihat punggungnya yang naik turun seolah sedang menahan tangis.

"Nduk kamu kenapa?"

Inara buru-buru mengusap jejak air matanya, dan menoleh sejenak ke arah Bu Farida, seulas senyum penuh luka ia tunjukan.

"tidak apa-apa Bu, aku hanya kelelahan saja!"

Bu Farida tahu jika Inara sedang berbohong dan rencananya besok ia akan pergi untuk menemui sahabatnya nya itu yakni Martha, pikirnya Martha pasti mau menolongnya.

Saat ini Martha sedang duduk termenung di didepan pantulan cermin, ia tersenyum tipis saat mengingat momen di Rumah sakit.

"wanita itu... Kenapa aku merasa penasaran dengan wanita itu? Besok aku harus segera menanyakannya langsung ke Farida. "

.

.

Keesokan harinya, setelah melaksanakan solat Zuhur dan merapihkan barang-barang rongsokan dari hasil memulung, Bu Farida bergegas pergi meninggalkan Inara dan juga Putranya di rumah, Bu Farida berpesan agar Inara tidak pergi kemana-mana, tetap fokus menjaga Daffa. Inara pun menuruti perkataan dari Bu Farida, dan ia juga penasaran akan pergi kemana Bu Farida karena sudah berpenampilan rapih dan juga bersih, tak akan ada yang mengira jika pekerjaan Bu Farida selama ini adalah seorang pemulung.

Pukul satu siang, Nyonya Martha sudah duduk manis di salah satu meja di kedai kopi kecil yang letaknya tak jauh dari rumah sakit tempat ia bertemu Farida kemarin. Aroma seduhan kopi yang semerbak berpadu dengan wangi panggangan roti memenuhi ruangan. Martha mengenakan blus sederhana namun tetap elegan, matanya tak henti menatap jam tangan dan pintu masuk. Ia merindukan Farida, sahabat lamanya yang hilang kontak selama sepuluh tahun.

Tak lama kemudian, sosok yang dikenalnya muncul di ambang pintu. Farida, dengan pakaian sederhana dan wajah sedikit letih, segera melambaikan tangan ke arah Martha. Senyum tulus menghiasi wajah keduanya.

"Farida!" Martha berdiri menyambut.

"Martha, maaf ya telat tadi di jalan sedikit macet" kata Farida seraya bergegas menghampiri.

Martha menaikkan kursi di sebelahnya untuk Farida. Di meja, sudah tersaji dua cangkir, satu berisi kopi hitam milik Martha, dan satu lagi Kopi Susu yang masih mengepul, minuman kesukaan Farida. Tak lupa, sepiring roti kukus jadul yang hangat telah menemani.

"Duduklah, aku sudah pesankan kopi kesukaanmu dan roti kukus kesukaan kita dulu," ujar Martha lembut.

Farida terharu. "Ya ampun, kamu masih ingat saja, Martha. Terima kasih banyak." Kemudian Farida menyesap kopi susunya secara perlahan.

"Wah...Enak sekali.”

" Syukurlah kalau kamu suka, lama sekali rasanya tidak begini, ya. Kita jadi seperti kembali ke masa-masa SMA dulu,bolos sebentar ke kantin buat minum kopi susu.

Farida malah tersenyum getir. "Iya, Martha. Dulu kita punya banyak waktu, banyak rencana, ya? Tapi hidup memang punya jalannya sendiri.

" Aku masih ingat pada saat itu, aku terpaksa menerima perjodohan itu demi biaya pengobatan Ibu. Menikah dengan suamiku yang konglomerat, hidupku... bagaikan di sangkar emas. Sementara kamu, kamu menikah dengan kekasihmu yang sederhana, tapi penuh cinta. Hidup kita memang seperti langit dan bumi, Farida."

"Jangan berkata begitu, Martha. Kamu berkorban demi ibumu, itu mulia, dan ya, hidupku dulu sederhana, tapi bahagia. Kami berjuang bersama."

Kemudian Martha menghela napas pelan. " "Farida, aku minta maaf karena kita lost contact terlalu lama. Kenapa kamu baru muncul sekarang? Kamu tahu betapa aku telah mencarimu?"

"Aku juga minta maaf, Martha, setelah suamiku meninggal, aku harus pindah. Kehidupan membawaku ke tempat yang tak pernah kuduga.

"Aku melihatmu kemarin di rumah sakit... Farida, sebenarnya apa yang terjadi padamu?"

Kini Farida mengambil napas panjang atas pertanyaan dari sahabatnya itu, matanya mulai berkaca-kaca.

"Tiga tahun yang lalu, Martha... putraku... dia meninggal karena kecelakaan."

Martha tampak syok, ia menjatuhkan sendok kecil. "A...apa? Putra mu? Ya Tuhan, Farida..."

" Iya, Martha, setelah bapaknya meninggal, dia jadi tulang punggungku. Dia satu-satunya hartaku, satu-satunya penyemangatku. Setelah dia pergi... aku jadi sebatang kara."

Kini Air matanya menetes, ia meraih dan menggenggam tangan Farida.

"Ya ampun, Farida! Kenapa... Kenapa aku tidak tahu? Kenapa kita tidak dipertemukan lebih cepat?! Jadi... jadi kamu..."

Farida mengangguk pelan, air matanya ikut membasahi pipinya.

" Aku terpaksa menjadi pemulung, Martha, demi bisa menyambung hidup dan hidupku benar-benar hancur."

Martha terisak, ia menggeleng tak percaya. " Aku minta maaf, Farida. Aku benar-benar menyesal, harusnya aku bisa membantumu. Mulai sekarang, kamu tidak boleh begini lagi. Aku akan membantumu. Kamu adalah sahabatku, Farida."

Martha menyeka air matanya dan mencoba menenangkan diri. Ia tahu, rasa penyesalan tidak akan mengubah masa lalu, tapi ia bisa mengubah masa depan Farida. Kemudian ia teringat Inara, wanita yang diceritakan Farida kemarin.

"Farida, cukup dulu kesedihannya. Sekarang ceritakan padaku, siapa itu Inara yang kemarin bersamamu di Rumah Sakit? Dia terlihat sangat baik, ya?"

" Inara... dia memang wanita yang sangat baik, Martha. Hatiku ikut sakit melihat nasibnya. Dia diceraikan suaminya, atas permintaan mertuanya."

" Diceraikan? Kenapa?!"

" Karena Inara melahirkan bayi yang mengidap Down Syndrome. Mereka menganggap itu adalah aib keluarga, Martha. Suaminya tidak bisa membela, dia ditekan habis-habisan oleh kedua orang tuanya."

Wajahnya Martha memerah karena marah.

" Aib?! Astaga, Farida! Manusia macam apa mereka itu?! Benar-benar tidak punya hati!"

"Memang tidak adil, Inara sekarang telah berjuang keras membesarkan Putranya sendirian."

Martha menatap Farida dengan pandangan tajam, dan sebuah ide muncul di benaknya.

"Farida, aku punya rencana bagus, Ini mungkin terdengar gila, tapi... aku ingin menjodohkan Inara dengan putraku."

DEG!

Farida terkejut tak percaya." Serius kamu, Martha? Dengan Rayyan, putramu? Martha, kamu yakin? Tapi pasti pria seusianya sudah..."

Martha memotong cepat, menghindari kebenaran yang pahit.

"Rayyan sudah pernah menikah dan ia bercerai, Farida. Dua tahun yang lalu. Mantan istrinya berselingkuh. Itu saja."

" Ya ampun, nasibnya sama seperti Inara, ya. Tapi... kenapa harus dengan Inara?"

" Karena Inara wanita yang kuat dan berhati mulia, Farida. Dia bisa menerima kekurangan, dia bertanggung jawab. Dia sudah tahu bagaimana sakitnya dicampakkan hanya karena kekurangan."

Kemudian Martha membatin

'Aku tidak boleh memberitahu Farida sekarang tentang kekurangan Rayyan yang impoten. Biar Farida melihat dulu betapa tulus dan berharganya Inara. Setelah itu, aku akan bicara sejujurnya pada Farida dan Inara. Aku butuh Inara untuk bisa menerima kelemahan putraku, dan Inara pantas mendapatkan kebahagiaan sejati.'

"Aku hanya ingin putraku mendapatkan wanita yang benar-benar baik, dan Inara adalah wanita itu. Bisakah kamu membantuku, Farida?"

Bu Farida langsung terdiam sejenak.

mencerna setiap perkataan sahabatnya dengan baik.

Bersambung...

1
Asyatun 1
lanjut
Teh Euis Tea
rayyan mulutmu pengen ta cabein biar kapok
Danny Muliawati
mulut mu harimau mu yah rayan
Teh Euis Tea
pengen ra tampol mukanya si rayyan seenaknya aj bilang murahan, duhh gemes aku sm othornya🤭
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: jangan gemes sama aku kak 🤣🤣🤣
total 1 replies
Danny Muliawati
sedih nya imara di perlakukan spt itu sm Rayyan terang aza pisang ranjang wong Rayyan impitent hihihi we sebel aq sok ke PD an
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Danny Muliawati
sok sip di Rayyan ntar fakta membuktikan lo ter kaing2 jatuh cinta sm Inara
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: nah itu dia kak 🤣🤣🤣
total 1 replies
Danny Muliawati
ibarat lg yg salah
Danny Muliawati
kasian loh ibarat br jg melek dpt duit utk pengobatan daffa sdh datang hantu iblis
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: bener bgt kak
total 1 replies
Nar Sih
perlahan mulai cair es batu nya ,semagat inara💪
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
mulut mu yg tajam setajam pisau klau ngomong rayyan pasti akan diam suatu saat juga pasti nyeseel sdh kasar dgn inaya🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 👍🤣
total 1 replies
neny
rayyan banyak2 lah minta sm kak othor spy imponten mu sembuh,,dan dapat memiliki anak dr benih mu,,aq yakin kak ely yg baik hati ini akan mendengarkan permintaan mu,,lanjut akak💪😘
Nar Sih: siip kak setujuuu👍
total 4 replies
Ratna Dewi
kok sakit ya hatiku dengernya😣 Rayyan kata2 mu sungguh menusuk hatiku😣😁😁
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: si mulut pedas kak si Rayyan ini 🤭
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
wkwkwk.. takut nya nnti cacing Rayyan yg mati itu hidup kembali kerna sering memberi pelajaran kpd Inara.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: sekarang jadi cacing, tadi ada yang bahas cobra sama piton kak, ya ampun aku ketawa sampe ngakak kak 🤣🤣🤣
total 1 replies
neny
iihh,,tak bejek2 muka km rayyan,,seenak km bersikap seperti itu sm inara,,hati2 cobra bangun liat inara menyvsui,,lanjut akak,,semangat pagi💪❤️
neny: eemmm bkn lg,,mematikan kak,,bs jd anak ntar klau yg punya rayyan mah🤭🤭
total 4 replies
Melinda Cen
semoga cepat terungkap bawa bukan inara yang salah. a mau liat penyesalan Rayyan nanti.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: siip kk 👍😊
total 1 replies
Teh Euis Tea
hayo mau ngapain km rayyan, pasti mau nyium inara yahayo ngaku aj rayyan jgn malu🤭
Teh Euis Tea
alah ga yakin sm km rayyan yg ada blm 1 thn km udah klepek klepek sm inara, itu ulah pitonmu pasti bangkit dari hibernasinya nyari goa🤭🤭🤭🤭🤭
Teh Euis Tea: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Ma Em
Rayyan kamu pasti akan menyesal karena sdh menyia nyiakan Inara istri yg baik dan Solehah .
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul Bun 🤭
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
awas Rayyan aku sumpahin senjata kamu gak berfungsi selamanya kalau jahat sama Inara😡😡
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐: soalnya si Rayyan juga jahat😅😅
total 2 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
jgn berlebihan membenci Rayyan, kelak kamu bener2 jatuh cinta pada Inara. maunya kebucinan tahap akut, baru kau tahu.🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: tenang kak, nanti bakal kena batunya si rayyan 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!