Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.
Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.
Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.
Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.
Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Sepuluh
Anika mulai meninggalkan Marvin sambil mengajak ketiga anaknya, entah kenapa ibu tidak anak itu, menjadi terbuka begitu saja, bahkan dirinya sudah siap jika suatu saat nanti dunia tahu mengenai ketiga anaknya itu.
'Maafkan Bunda Sayang, harus membawa kalian kedalam hubungan yang begitu rumit,' batin Anika sambil berjalan menuju arah pulang.
Saat ini Marvin hanya bisa melihat mereka berempat pulang sambil bergandengan tangan, pria ini merasa bersalah atas apa yang sudah dia lontarkan kepada sahabat istrinya itu, ajak tetapi dirinya juga tidak bisa diam karena ini menyangkut ayahnya sendiri orang yang sudah membesarkannya dengan kasih sayang.
Akan tetapi di sisi lain Marvin begitu iba melihat ketiga anak yang tumbuh tanpa sentuhan tangan dari ayahnya, bahkan wajah ayahnya pun mereka bertiga tidak pernah tahu apalagi sentuhannya.
"Astaga! Sayang, miris sekali, Kak Marvin akan berusaha untuk mempertemukan kalian dengan Papa kalian, siapa tahu, kehidupan kalian lebih baik lagi," gumam Marvin.
Lagi-lagi ingin memberi tahu Aslan, akan tetapi Marvin teringat kalau sang Ayah saat ini tengah berkabung duka, hingga membuatnya teringat untuk menghubungi sang istri agar menyusulnya datang kembali, karena kehadiran Anika merupakan obat tersendiri bagi istrinya.
Marvin pun langsung memegang handphonenya lalu mulai menelpon nomor istrinya.
"Halo Honey ada apa?" tanya istrinya di seberang sana.
"Sayang, kau sedang di mana?" tanya Marvin.
"Ya di rumah lah," sahut istrinya itu.
"Datanglah kemari, ada hal yang perlu kamu tahu, di tempat ini," suruh Marvin.
"Mau apa Honey, lagian anak kita tidak boleh di bawa kemana-mana," sahur istrinya itu.
"Sementara ini titipkan dulu dia ke sus, kan sudah ada pengasuhnya, stok ASI nya pun juga banyak, pokoknya kamu harus mau, aku tidak peduli dengan alasan darimu," paksa Marvin yang membuat istrinya itu sedikit jengkel.
"Dasar bawel ya sudah malam ini aku usahakan terbang ke Jawa tengah," kesal istrinya itu. Lalu mulai menutup telponnya.
Nivea pun langsung mencari tiket lewat aplikasi onlinenya, wanita itu langsung saja menuruti apa yang di suruh oleh sang suami, meskipun di dalam hatinya begitu dongkol akan tetapi dia tidak bisa menolak keinginan suaminya itu, karena dia yakin pasti ada sesuatu yang akan di sampaikan oleh Marvin yang tidak bisa di jelaskan lewat telepon.
"Waduh, ada-ada saja, istri sibuk dengan baby nya masih sempat-sempatnya minta di susulin untung saja tiket penerbangan satu jam lagi ada," gerutu Nivea
*********
Satu jam kemudian pesawat mulai membawanya terbang ke provinsi Jawa Tengah, hanya membutuhkan jarak tempuh satu jam dua menit saja, Nivea sudah tiba di bandara, dia pun langsung turun dan langsung di jemput oleh mobil yang siap membawanya ke desa Suka Mulya.
Rasa penasaran kini mulai berkecamuk di dalam pikirannya, rasanya tidak mungkin suaminya itu menyuruhnya datang kemari tanpa ada sesuatu yang penting, akan tetapi dirinya sendiri saja belum tahu apa kiranya yang membuat suaminya itu sampai-sampai menyuruhnya untuk secepatnya mendatangi tempat bekerjanya.
Dari bandara hanya membutuhkan waktu lima belas menit saja untuk sampai ke proyek suaminya itu, dari sini Nivea di sambut oleh deburan ombak yang terdengar begitu syahdu di telinganya.
"Wiiih ... tempatnya keren banget ya Pak," ucap Nivea yang diangguki oleh supir suaminya itu.
"Bener banget Bu, ayo silahkan duduk Bapak sudah menunggu," ajak supirnya itu.
Saat ini Nivea langsung masuk ke dalam rumah kecil yang tersedia hanya untuk suaminya saja, sedangkan pekerja yang lain tidur di rumah sebelahnya lagi, Nivea pun sudah datang dan di sambut dengan pelukan hangat suaminya.
"Selamat malam sayangku, akhirnya kamu datang juga," ucap Marvin sambil memeluk tubuh istrinya.
"Ya, datanglah kalau tidak bakal ribut satu tahun mendatang," celetuk istrinya itu setengah menyindir.
"He he, maaf ya, tapi memang ada hal penting yang harus kamu ketahui," ungkap suaminya itu.
"Sesuatu apa! dari tadi di telepon kamu selalu bilang, sesuatu penting, makanya itu apa sesuatu pentingnya itu," sahut istrinya itu yang mulai dilanda penasaran.
"Apa sesuatu itu coba kau jawab pertanyaan ku," pinta Nivea.
"Anika Sayang," ucap Marvin yang membuat istrinya terkejut.
"Apa! Anika, dimana dia?!" tanya istrinya itu dengan keterkejutannya.
"Dia ada di sini Sayang," sahut Marvin sambil menahan air matanya.
"Honey, kau nangis?" tanya istrinya itu sambil membingkai wajah suaminya.
"Enggak Sayang," jawab Marvin berdalih.
"Memangnya apa yang terjadi, dengan Anika, sepertinya ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku," ucap Nivea.
Sedangkan saat ini Marvin hanya terdiam, akan tetapi diamnya itu mengundang banyak pertanyaan di dalam pikiran sang istri.
"Ayo antarkan aku ke rumahnya sekarang," pinta Nivea yang memang tidak mau terus menerus dihantui rasa penasaran.
Marvin pun mulai mengantar istrinya itu ke rumah Anika, dengan perasaan yang begitu khawatir, karena memang Marvin masih belum siap menceritakan yang sesungguhnya kepada istrinya.
"Honey mana rumahnya?" tanya Nivea ketika sudah berjalan melewati beberapa rumah.
"Kata Mang Ujang tadi melewati lima rumah, dan rumahnya terletak di kanan jalan, paling yang cat putih itu," tunjuk Marvin dengan telunjuknya.
Hati Nivea seketika tersentuh melihat rumah tua yang catnya sudah mulai memudar itu, bahkan dia tidak pernah menyangka kalau selama ini sahabatnya itu menghilang dan menetap di desa kecil ini.
"Honey, ada masalah apa sebenarnya sampai-sampai dia tinggal di tempat yang kecil seperti ini?" tanya Nivea dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan.
"Ayo datangi saja, biar kamu tahu yang sesungguhnya," ajak suaminya itu.
Saat ini Marvin dan Nivea mulai melangkah untuk mengetuk pintu rumah sahabat lamanya itu, dan dari dalam terdengar suara kicauan anak-anak yang terdengar begitu ceria dan ramai, hal itulah yang membuat Nivea sedikit terharu, ternyata sahabatnya itu sudah memiliki anak.
"Dia sudah menikah?" tanya Nivea sedangkan suaminya hanya terdiam saja.
Karena tidak ada jawaban dari suaminya akhirnya Nivea memilih untuk mengetuk kembali pintu rumah tersebut.
"Tok ... Tok ... Tok ....," suara pintu di ketuk, dan tidak lama kemudian seorang anak kecil perempuan yang wajahnya begitu familiar dan seperti tidak asing.
"Oh Om Marvin, bentar ya, Bunda masih Shalat Isya," ucap Aruna.
"Oh begitu, baiklah, perkenalkan ini istri Om, panggil saja Tante Nivea," suruh Marvin.
Aruna pun mulai menjabat tangan perempuan dewasa dihadapannya itu.
"Aruna," ucap anak itu memperkenalkan diri.
"Nivea," sahutnya sambil menyambut uluran tangan anak kecil dihadapannya itu. "Anak cantik, boleh Tante masuk," pinta Nivea.
"Boleh, ayo silahkan," ucap Aruna mempersilahkan kedua tamunya itu masuk.
Saat ini kedua adik Aruna mulai menghampiri tamu ibunya, anak-anak itu begitu ceria ketika pertama kalinya kedatangan tamu dari jauh.
"Yeh Akhirnya Om Marvin datang juga, ke rumah aku," sorak Arash dengan ceria.
Lalu mulai di susul dengan Arjun yang mulai menjabat tangan kedua orang dewasa dihadapannya itu, saat ini mereka mulai bercanda ringan seperti anak-anak pada umumnya, dan tidak lama pula Anika keluar dari kamarnya dan begitu terkejut melihat sosok wanita yang lama ia rindukan.
"Vea ....," ucapnya dengan tatapan teduhnya.
Bersambung .....
segitu dendamnya orang" yg merasa diri kaya harta dan maha benar,hingga hilang rasa kemanusiaannya..
kejahatan yg di lakuakan mereka semua luar biasa,tdk adakah pihak beewqjib yg menangani dgn serius masalah ini...
terlalu teledor rasanya klo aslan masih bersikap santai seolah masalah yg di hadapi biasa" saja...
tapi balik lagi,terserah author lah yaa...🙂
blm lahir sdh umur 7 thn. knp gk 4 atau 5 thn. kan lg lucu2 nya
yuk rubah rumus mengapa menjadi "Alhamdulillah karena" InsyaAllah kita jadi lebih lega.. karena kita bisa sadar dan bersyukur bahwa ada yg lebih berat kondisinya dari kita sendiri
Diambil dari bahasa panggilan orang tionghoa "Koko" atau Abang dalam bahasa kita..
kalau kokoh.. maknanya jauh beda
Karena itu merupakan QadArullah..
takdir dari Allah... ujian adalah cara Allah agar kita semakin dekat.
jangan berlama-lama tidak memenuhi kewajiban sebagai istri, jangan sampai Allah bersama malaikat melaknat kita.
Atau lebih baik tidak menikah sama sekali.. karena saat kata sah terucap.. hak dan kewajiban pasti muncul
Kemarin kan sudah ada panggilan "Mas" nggak tau mas 24 karat apa imitasi.. yang penting untuk budaya daerah timur.. tidak layak memanggil suaminya dengan nama... apalagi suami jauh lebih tua
lain x tulis keluarga Samawa saja.. bukan keluarga Cemara.. tau kan awal tayangan serial keluarga Cemara, hari, pemeran utama dan program untuk apa? saran aja.. karena ini cerita nuasa religi Islam nya kuat..
lakum dinukum waliadin..🙏