hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
merasa bersalah.
Malam pun tiba, kini Erlan melangkah kan kaki nya masuk ke dalam kamar nya.
pemandangan yang pertama dia lihat adalah sang istri yang sudah 5 hari ini dia tak lihat
wanita itu menatap kosong ke arah depan tanpa menoleh ke arah nya yang kini berdiri di ambang pintu.
Erlan pun melangkah kan kaki nya menuju ke kamar mandi.
" mas, "lirih nya
Tapi Erlan seperti orang yang tuli, dia tak mempedulikan panggilan istri nya dan tetap melangkah kan kaki nya masuk ke dalam kamar mandi.
air mata elin kembali jatuh, hatinya benar benar sakit melihat perubahan suami nya.
Dia benar benar merasa sangat bersalah, dia telah menyesal karena tak mendengar kan ucap semua keluarga nya.
"maaf kan ibu nak, bukan ibu tak sayang padamu, hanya saja hati ibu juga sakit melihat nenekmu pergi meninggalkan ibu,"lirih nya.
" kau pasti sangat marah kan dengan ibu, tapi percaya lah ibu sangat menyayangi mu,"lirih elin.
"tunggu ibu yah, ibu akan menyusul mu, ibu akan menemani mu di surga,"lirih nya lagi dan bangkit dari tempat tidur nya.
wanita itu mengelilingi setiap sudut di kamar itu, mencari benda yang bisa di gunakan untuk mengakhiri hidup nya tapi tak ada.
Wanita itu pun keluar dari kamar nya dan turun ke lantai dasar,
Terlihat tempat itu sudah sepi karena semua orang sudah beristirahat di kamar masing-masing.
setibanya di dapur wanita itu mengambil sebuah pisau dan mengarahkan nya ke nadi nya.
" maaf kan aku kakak, dan mas Erlan, aku ingin pergi bersama ibu,"batin nya.
"maaf kan aku mas, aku sudah membuat mu kecewa," batin nya lagi.
Sretttttttt
"elin," teriak Erlan.
pria itu segera berlari mendekati istri nya.
Saat keluar dari kamar mandi dan tak mendapati keberadaan sang istri di kamar nya, pria itu segera memakai pakaian nya dan keluar mencari istri nya.
Tapi pemandangan inilah yang dia liat.
Semua orang yang sedang beristirahat di kamar nya samar samar mendengar suara teriakan, mereka pun memutuskan keluar dan melihat apa yang terjadi.
" elin," teriak Tiara.
wanita itu berlari menuruni tangga dan mendekati saudara nya.
" elin, buka mata mu, jangan meninggalkan aku lagi, sama seperti ibu meninggalkan ku,"ucap Tiara terus mengguncang tubuh elin.
Erlan langsung mengangkat tubuh istri nya dan segera membawa nya ke rumah sakit.
" astaghfirullah ya Allah, kenapa kau selalu saja memberikan penderitaan dan ujian yang tak ada habisnya pada putraku,"batin Mira menitihkan air mata nya.
Semua orang pun segera menyusul ke rumah sakit, sedangkan Dela di minta untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga anak Tiara.
Di perjalanan menuju ke rumah sakit, Erlan terus mengutuk diri nya.
Pria itu benar benar menyesal telah mengabaikan istri nya.
" sayang maaf kan aku, tolong bertahan lah, jangan tinggalkan aku,"ucap Erlan.
" tolong kuat lah,"lirih nya lagi, dan terus mengemudikan mobil nya dengan kecepatan yang tinggi.
Tak butuh waktu lama, dia pun sampai di lobby rumah sakit, pria itu kembali menggendong tubuh istri nya, dan meminta para suster untuk membawa brangkar untuk istri nya..
" tuan silahkan tunggu di luar, biarkan dokter bekerja dengan baik,"ucap seorang suster.
Langkah Erlan terhenti, pria itu terus saja berdoa untuk keselamatan istri nya..
"arrrggghh, bodoh bodoh bodoh,"teriak nya.
" kau sangat bodoh Erlan," teriak nya lagi, terus memukul diri nya, hingga Erik datang dan terus menenangkan adik nya.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.