"Ceraikan suamimu dan menikahlah denganku."
Sandiwara cinta di depan layar yang Naya Andriana lakukan bersama suaminya Rayyan seorang aktor, membuat orang-orang berpikir jika rumah tangga keduanya penuh bahagia. Tanpa mereka tahu, jika rumah tangga Naya tidaklah sebahagia itu. Sering kali Rayyan berbuat kasar padanya, tanpa peduli jika dirinya sedang hamil. Kehidupan rumah tangga indah di bayangan semua orang adalah kesengsaraan baginya.
Hingga, Rayyan di penjara atas penipuan investasi yang ia lakukan. Bertepatan dengan itu, Naya terpaksa harus melahirkan sebelum waktunya. Membuat bayinya harus di rawat Di NICU. Harta di sita, dan tak ada biaya sepeserpun, Naya hampir menyerah. Sampai, pria bernama Zion Axelo datang padanya dan menawarkan sebuah bantuan.
"Karena Rayyan sangat mencintaimu, Aku ingin membalas dendamku padanya, dengan merebut cintanya." ~Zion
"Anda salah Tuan, apa yang di lihat belum tentu yang sebenarnya terjadi. Kisah cinta kami, hanya lah sandiwara." ~Naya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyusup
Pagi ini semuanya sarapan bersama, kecuali Zion. Pria itu belum kunjung datang juga, mungkin sedang bersiap. Naya juga tak memusingkannya, ia fokus pada Zevan yang selalu ingin meraih apa yang dia makan.
"Zevan belum boleh sayang, bentar lagi yah." Ucap Naya saat Zevan merengek kesal tak mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Memangnya Zevan umur berapa bulan Nay?" Tanya Sandra yang penasaran. Dirinya pikir, Zevan sudah berusia delapan bulan. Karena tubuh bayi itu terlihat gembul juga tinggi.
"Baru lima bulan Tante, dua minggu lagi genap enam bulan." Jawab Naya dengan senyuman tipis.
"Ooh begitu, sebagian bayi di perbolehkan makan umur 5 bulan lebih seminggu, apa kamu sudah tanya Dokter spesialis anak kapan Zevan sudah boleh makan?" Tanya Sandra.
Naya terdiam, sejak Zevan keluar dari rumah sakit dia belum pernah lagi mengecek keadaan bayinya. Dirinya terlalu takut dengan dunia luar, terlalu banyak kekhawatiran dalam hatinya. Apalagi, gosip tentangnya saat ini belum kunjung mereda.
"Ehm Nay, kita bisa ke rumah sakit bersama. Kamu bisa mengenakan masker dan kaca mata, aku akan mengambil jam khusus pada dokter spesialis anak di rumah sakit untuk lebih memprioritaskan kamu, bagaimana?" Raisa mengerti ketakutan Naya, jadi dia mengusulkan hal tersebut padanya.
Sandra dan Nick saling pandang, keduanya baru ingat jika saat ini dunia maya ramai tengah membicarakan soal perceraian Naya. Mungkin cukuo takut dengan orang-orang yang membenci keputusan wanita itu. Bisa jadi hujatan yang di dapat, atau bahkan kekerasan.
"Apa tidak apa-apa kak?" Tanya Naya khawatir.
"Ya enggak masalah, kakak akan menemanimu."
"Aku juga!" Zion tiba-tiba datang dan menyambung percakapan mereka. Ia langsung duduk di sebelah Naya dan meraih semangkok sup jagung milik wanita itu. Tanpa sungkan, ia memakannya dengan satu sendok yang sama dengan Naya.
"Ziooon!" Tegur Raisa kesal.
"Apa?" Zion memasang raut wajah tanpa salah, pria itu justru berniat menghabiskan sup jagung yang Naya buat untuk dirinya tadi. Naya tak terbiasa hanya sarapan buah dan roti, jadilah dia membuat sip jagung itu. Tapi Zion malah memakannya.
"Ck, itu punya Naya! Disini ada buah, susu, roti, pie! Kenapa harus sup punya Naya hah! Bener-bener kamu yaah!" Greget Raisa.
"Udah gak papa Kak, aku bisa memakan yang lain." Ucap Naya yang tak ingin keributan.
"Kita bisa makan berdua, ayo buka mulutmu." Zion mengarahkan sendok di depan bibir Naya, membuat semuanya menatapnya dengan tatapan terkejut terlebih Raisa.
Naya menolak, ia mendorong sendok itu. Malu rasanya di suapi depan banyak orang seperti ini. "Nanti saja, kamu makan saja dulu." Tolak Naya.
"Kenapa? Gak mau pakai sendok? Mau pakai mu ...,"
Naya langsung melahap suapan yang Zion berikan, dari pada pria itu berbicara aneh-aneh. Zion tahu cara agar Naya menurut padanya pun tersenyum. Senyumannya, tak lepas dari pandangan Sandra.
"Astaga Daddy, lihat pria dingin itu. Biasanya dia sedingin es, jangankan senyum, raut wajah saja tidak punya." Ledek Sandra yang mana membuat Zion kembali melunturkan senyumnya.
Tiba-tiba Maid datang dengan membawa sebuah paket di tangannya. "Tuan, Nyonya, maaf, ada paket atas nama Nona Naya." Ucapnya sembari memberikan paket itu pada Naya.
"Terima kasih Bi,"
Naya mengambil paketnya, ia langsung mengecek kondisi barang itu. Zion benar-benar penasaran isi paket dari wanita itu. Sama halnya dengan Raisa, dia menunggu Naya membuka paketnya.
"Apa yang kamu beli?" Tanya Zion dengan tatapan heran.
"Kunci pintu." Jawab Naya.
"Heuh? Untuk apa? Bukankah kamarmu sudah ada kuncinya?" Heran Zion saat melihat kunci tambahan yang ada di tangan Naya saat ini.
Naya mengalihkan pandangannya, menatap pria yang saat ini kepo dengan jawabannya. Naya tak dulu memjawab, dia meraih segelas susu dan memberikannya pada pria itu. Menurut, Zion meminumnya entah sadar atau tidak sadar. Karena sangking penasarannya dengan jawaban istrinya itu.
"Benar, sudah ada kuncinya. Tapi entah mengapa, setiap malam ada penyusup yang masuk ke kamarku dan memelukku!"
"UHUK! UHUK!" Zion tersedak susunya sendiri, hidung dan tenggorokannya sampai panas. Naya yang melihat itu tidak panik, dia hanya diam sembari melirik sinis pada Zion.
"Pe-penyusup?!" Kaget Zion.
"Heum! Aku sudah mengunci pintunya, tapi sepertinya dia punya kunci cadangan. Terkadang dia selalu melupakan bantalnya dan meninggalkan aroma parfumnya. Sering sekali penyusup itu menggeser putraku agar dapat memelukku."
Bukan Naya tak tahu jika setiap malam Zion sering masuk ke kamarnya dan tidur di ranjangnya. Pria itu bahkan memeluknya tanpa izin lebih dulu padanya. Jika tak ada tempat, Zion akan menggeser Zevan agar dapat tidur memeluk Naya.
"Naya, apa penyusupnya sosok tinggi besar yang memiliki banyak bulu?" Raisa bertanya, walau sebenarnya ia mengerti maksud dari adik iparnya itu. Berbeda dengan Zira yang justru terdiam sembari berpikir keras. Mulutnya berusaha mengunyah roti dan menelannya.
"Cocook tinggi becal, belbulu ...,"
"Ya kak, seperti itu lah ciri-cirinya!" Seru Naya sembari melirik Zion yang memasang raut wajah panik.
"Oh astaga, kamu tertangkap Zion." Raisa justru memperjelas apa yang Naya katakan. Membuat wajah pria itu memerah dan berusaha mengalihkan pandangannya.
Sandra dan Nick membulatkan mulut mereka, akhirnya mereka mengerti apa yang Naya dan Raisa maksud. Keduanya tertawa keras, bahkan sampai saling memukul.
"Astaga Zion, kamu sampai masuk ke kamar Naya seperti penyusup? Hahaha!"
Brak!!
Mereka semua di kejutkan dengan gebrakan meja yang Zira ciptakan. Anak itu sudah berdiri di atas kursinya sembari berkacak pinggang, matanya menatap ke arah Zion yang terkejut dengan tingkahnya.
"Ooooh, jadi Om gunduluwonyaaa?! Gunduluwo kecacaaaal!" Pekik Zira dengan mata membulat sempurna.
____
Sebelum lanjut, dukungannya dulu kawan😆
Zion suatu saat pasti berhadapan dg mantan Naya,,
Xander menyukai janda, yg belum pasti jga menyukainya, belum lagi keluarganya.🤔
huuu.... tunggu updatenya aja dah'.