Proses perbaikan cerita 🙏🏻🙏🏻
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya ah ralat sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" tanpa melihat mantan istrinya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah suaminya hilang di balik pintu rumah sakit ia dia baru saja melahirkan putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 4
"Saya nunggu daddy Tante " ucap siswa itu sambil menggoyangkan kakinya.
"Apa kah sudah di jalan menuju ke sini nak " sambil melihat sekitar karna sekolah mulai sepi dia sebagai ibu tak tega meninggal kan murid ini seorag diri karna zaman sekarang banyak nya penculikan anak.
"Tidak tau Tante, karna saya telpon tidak di angkat " beritahu siswa itu.
"Apa perlu Tante antar nak " Dinda menawarkan.
"Tidak perlu Tante, terima kasih" tolak murid halus. Dan siswa itu melihat anak kecil sedang mengerjap kan mata lucu pada arah tas ranselnya dan dia mengikuti arah pandangan anak kecil itu jatuh pada boneka hello Kitty tas nya.
"Apa kah adik ingin ini " tunjuk nya pada boneka hello Kitty itu. Ara kecil sadar dari lamunannya.
"tiddak akak " Ara kecil di ajarkan bunda nya untuk tidak meminta pada seseorang karna lebih baik memberi dari pada meminta dia ingat itu walau dia masih kecil . Siswa tersebut melepas kan gantungan kunci nya itu dan menyerahkan pada Ara semua itu tak lepas dari pandangan Dinda jujur hati nya tersentuh tak anak sekecil ini sangat baik pasti orang tua yang hebat mendidik anak menjadi cerdas seperti dia batin Dinda.
"Ini ambil lah " sambil menyodorkan boneka, Ara kecil melihat bunda nya terlebih dahulu dan bunda nya menggeleng kepala, bunda nya tau walau dia bukan orang terpandang tapi dia tau betul jika yang menempel pada murid ini bukn barang murahan, mana mampu dia mengganti nya.
"Maacih akak tapi ala juga punya ini " tunjuk nya pada boneka yang sudah lusuh, boneka yang bunda nya dapat tempo hari di tempat sampah walau tak lagi seindah barunya tapi Ara kecil sangat senang. Dinda yang melihat itu mata nya sudah berkaca-kaca karna nasib putrinya tak seperti anak yang lain.
"Tidak apa ambil lah kakak masih punya yang lain " ucap murid tersebut, karna melihat boneka yang di tunjukan anak kecil itu jauh kata tak layak mata nya sudah hilang Badan boneka nya sudah di jahit ulang. Melihat tak ada pergerakan dari anak kecil itu murid tersebut menunjukan dua boneka yang sama persis , Dinda menyimpulkan jika murid ini menyukai hello Kitty. Si kecil Ara meminta izin melalui tatapan mata dan di balas anggukan kepala oleh bundanya nya.
"Maacih akak " ucap nya setelah menerima boneka dari murid yang bernama Salsabila itu.
"Sama sama adik manis " sambil tersenyum halus.
"Nona " Mereka mendongak kearah suara seorang pria paruh baya jika di perkirakan umurnya sekitar 50 tahun karna rambut nya sudah memutih .
"Maaf nona saya telat " ucap supir yang di utus menjemput nona muda mereka cucu pertama dari tuannya.
"Tidak apa kakek " ucap salsa, semua itu tak lepas dari pandangan dinda dia kagum dengan ke pribadi anak kecil di hadapannya ini.
"Ingin pulang sekarang nona " ucap supir lagi.
"Iya kakek, ayo " sebelum pergi salsa mengusap pipi chubby putrinya dan berkata.
"Kakak pulang dulu ya adik, besok kita jumpa lagi " ucap nya dan mencium tangan Dinda dengan takzim, Dinda terhenyak dengan perlakuan anak kecil di hadapan nya ini. Supirnya tersenyum dia tau cucu tuan nya memang tak memandang seseorang untuk di hormati nya itu lah yang membuat kagum diri nya.
"Saya pulang dulu Tante, mari " sambil melambaikan tangan pada Dinda dan putrinya, sampai mobil itu menjauh dari mereka.
"Ayo kita pulang sayang " ucap Dinda dan di balas anggukan kepala oleh putrinya sambil memeluk boneka pemberian murid tadi dengan posesif dan tak lupa boneka yang sudah lusuh juga dia peluk biar bagaimana pun boneka itu pemberian bunda nya.
****
Di mansion yang sangat megah namun elegan seorang anak kecil berlari menuju pintu dia ingin cepat sampai dan menemui grandma nya.
"Selamat datang kembali nona muda " ucap para maid yang menyambut nona nya tapi kalian tau bukan sapaan yang mereka dapat tapi teriakan cempreng nya yang mereka dapat.
" Grandma Sasa datang " teriak anak kecil melengking jika tak biasa maka kuping kalian akan sakit mendengar terikan nya.
"Sayang mansion inin bukan hutan sampai teriak-teriak tidak jelas, ada apa dengan cucu grandma,, hmmm " sambil menuruni anak tangga menghampiri cucu mata swayang nya.
"Grandma, di mana mainan Sasa yang sudah tidak Sasa pakai " indah mengernyit dahi bingung.
" Memang untuk apa mainan yang tidak Sasa pakai "tanya indah pada cucu nya.
"Sasa ingin memberikannya grandma, dari pada di buang lebih baik di berikan pada yang membutuhkan " jawab Sasa bijak.
"Semua nya di simpan di gudang belakang, jika Sasa ingin pergi lah nanti bersama bik siti, sekarang naik la ke kamar mu " ucap indah.
"Siap bos, dengan memperagakan hormat ala militer, sebelum dia naik ke kamar nya dia mencium pipi glandma terlebih dahulu" sedang kan indah hanya geleng-geleng kepala melihat cucu nya, sekarang cucu nya sudah besar.
smngt dibenahi thorr