NovelToon NovelToon
Isekai Slime? Reincarnation Into Another World

Isekai Slime? Reincarnation Into Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Chizella

Genre : Fantasi, Fantasi-Isekai, Action, Harem, Romance, Adventure, Reinkarnasi, Isekai, Magic, Demon, Royal.

[On Going]

- Sinopsis -

Setelah berkali-kali di bully oleh orang kaya. Sion yang sudah tidak tahan dengan semua itu, akhirnya meluapkan amarahnya.

Sampai akhirnya kepuasannya berakhir dengan bunuh diri. Dan dia tidak menyesalinya, seperti kebanyakannya dia bereinkarnasi di dunia lain.

Apakah Sion akan mencoba meraih puncak? Tetap dibully? Atau sebaliknya dia membully?

- Untuk jumlah kata ga full 1k yah gaes, kadang cuma 800 atau bisa aja lebih sampai 1,5k kalau benar-benar niat. Kalau agak sibuk yahh, antara 1k atau 800+ doang.

- Up-nya yah suka-suka aku wkwk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 : Kencan

Sinar matahari yang menyilaukan menerpa kelopak mataku dan membuatku terpaksa bangun dari tidurku yang nyenyak.

Membuka mata hal pertama yang kulihat adalah gadis dengan rambut biru seperti biasa sedang menindihi-ku ketika tidur.

"Hadehh..."

Entah kenapa Lise selalu saja seperti ini.

Kali ini aku tidak membangunkannya, aku terlalu malas untuk melakukan itu. Karena, dia tak akan bangun, lebih baik menunggunya bangun sendiri.

Dia mulai bergerak, tapi belum bangun. Wajahnya mendekatiku, aku bisa merasakan nafasnya menggelitik kulitku.

Aku menggerakkan kepalaku agar tidak terlalu dekat, tapi dia selalu mendekatiku membuatku tak bisa bergerak lebih jauh lagi.

"Sial..."

Aku menguncang-guncang tubuhnya, berharap dia akan bangun. Tapi meski sudah berkali-kali kulakukan dia tetap saja tidak bangun.

Sekitar satu jam aku menunggunya bangun, sampai akhirnya matanya bergerak. "Yoshaa!" Akhirnya ia mulai menusap-usap matanya itu, beberapa saat setelahnya matanya terbuka memperlihatkan mata birunya yang terlihat seperti permata yang berkilau.

"Selamat oagii~" ucapnya dengan senyuman manis asupan pagi.

"Tolong menjauh dariku, Lise. Kau sangat berat," kataku.

"Tidak mau!"

Heh? Kenapa?

"Kenapa? Aku sudah tidak tahan!"

"Seperti ini lebih nyaman, lebih hangat..." ucapnya mengelus-elus kepalanya pada dadaku.

"Aku bisa menjemurmu jika kau ingin merasakan kehangatan, mau?"

Ia menjentik hidungku. "Bukan itu maksudku bodoh! Tidak bisakah kau berpikir lebih romantis!"

"Tentu saja tidak bisa, aku belum pernah melakukan hal-hal yang romantis. Jadi aku tak bisa berpikir seperti itu."

"Kau ini... Sungguh menyedihkan ya~" ucapnya wajahnya mengejek.

Itu membuatku sedikit kesal.

"Kau ini yaa, tidak bisakah berhenti mengejekku."

"Tentu tidak bisa, aku akan selalu mengejekmu. Aku memang tidak akan memperlakukanmu dengan kasar, tapi mengejekmu itu adalah hal yang menyenangkan bagiku, hehe~"

'Hehe~' ndasmu!

"Baiklah kalau begitu, untuk dirimu yang sangat tidak-tidak-tidak-tidak berpengalaman ini. Berkencanlah denganku, aku akan mengajarimu tentang hal romantis," ucapnya dengan senyum nakal nampak di wajahnya.

Apa yang harus kulakukan? Tidak mungkin bisa menolak saat sudah begini, kan!

"Etoo... Ba-baiklah, tapi tolong menjauh dariku lebih dulu."

"Hee... Wajahmu memerah tuh~"

Tolong!

Lise kemudian bergerak menjauh, sekarang aku bisa bergerak lebih mudah kerena berat yang menahanku sudah hilang.

Ahh, legaa~

Lise kemudian keluar untuk membersihkan diri, sedangkan aku masih dikamar memikirkan ucapannya sebelumnya.

Memegangi wajahku yang mungkin saat ini terlihat memerah. "Gadis itu terlalu menggodaku." Aku tidak punya pengalaman apa-apa soal beginian.

Di duniaku sebelumnya aku tidak punya kesempatan seperti itu. Karena nasibku yang selalu jadi bahan bully-an orang-orang kaya. Membuatku dipandang rendah oleh para wanita, itu benar-benar memuakkan.

Aku benci mengingat semua itu, dimulai dengan orang tuaku yang benar-benar membenciku. Mereka sendiri yang melahirkanku tapi saat aku lahir mereka begitu membenciku hanya karena aku tidak memiliki gender seperti yang mereka inginkan.

Aku bisa sekolah pun karena kakekku yang membiayaiku. Tanpa kakekku aku tidak bisa apa-apa, aku ingin tahu apakah orang tua-ku akan merasa senang saat mendengar kabar bahwa diriku sudah mati terjun dari sebuah bangunan tingkat tinggi.

Hahaha...

Mengingatnya membuat tak sadar bahwa, air mata sudah mengalir membasahi pipiku. Dan Lise juga tiba-tiba kembali dengan wajah heran saat melihatku.

Ia kemudian mendekat memegangi wajahku. "Kau baik-baik saja?" ucapnya sedikit khawatir.

"Kau kenapa?" tanyanya.

"Ah... Tidak, aku hanya teringat hal yang agak menyedihkan."

Lise duduk di sampingku, ia menarik wajahku kedalam pelukannya. "Tidak apa-apa... Aku ada disini," ucapnya begitu lembut.

Aku tidak tau dia bisa selembut ini.

"Kau mandilah dulu, badanmu itu sudah bau," kata Lise menutup hidungnya.

"Ya... Yaa..."

...---...

Setelah selesai mandi aku bersiap untuk kencan pertamaku itu, Lise sudah terlebih dahulu menungguku di luar. Dia sengaja tidak makan lebih dulu, katanya ingin makan di kedai.

Untuk itu aku sudah menyiapkan uang hasil misi kemaren, uang yang kami miliki sudah cukup banyak jika habis tinggal mengambil misi lagi.

Aku berjalan ke pintu, melihat Lise yang sudah duduk di bangku depan menungguku keluar.

Harus kuakui, dia sunggu cantik! Combo antara rambut biru mudanya dengan mata dan bajunya yang seirama membuatnya memancarkan aura kecantikan yang berbeda dari yang sebelumnya.

Aku mendekat ke arahnya. "Eumm... Eto, kau terlihat cantik," ucapku mencoba membuka pembicaraan.

"Hmm? Apa tadi? Aku tidak mendengarnya~"

Aku tau ini, ia mencoba menggodaku. Dengan suaraku yang cukup keras tadi harusnya dia sudah mendengarnya, kan!

"Kubilang kau cantik."

"Heee~ Tentu saja, ini pertama kalinya untukmu, kan? Aku akan memberikan kenangan yang tidak akan pernah kau lupakan, hehe." Ia tersenyum nakal.

"Baiklah, Lise. Mari kita mulai saja."

Ia kemudian berdiri lalu meraih tanganku dan memegangnya. "Ayo..."

"Tu-tung—"

"Kenapa? Bukankah hal seperti berpegang tangan itu sudah biasa dalam kencan?"

Memangnya begitu ya?

"Be-begitu..."

Aku dan Lise berjalan melewati jalan kota, sungguh malu rasanya saat banyak mata memperhatikanku.

"Lihat itu... Gadis itu sangat cantik," kata seorang pria kepada teman disebelahnya.

"Benar sekali, pria di sebelahnya mati saja!"

Woi! Aku bisa mendengarnya!

Melihat wajahku yang agak kesal Lise kemudan mempererat pegangannya. "Sudahlah, abaikan saja mereka," ucapnya tersenyum manis.

Kami menghampiri banyak toko, mulai dari toko perhiasan, baju dan sebagainya. Lise memang benar-benar menghabiskan banyak uang untuk semua itu.

Aku bahkan mulai berpikir, kencan ini adalah alasannya untuk menghabiskan uang untuk kepentingannya.

Tapi, melihat wajahnya yang begitu enak di pandang ketika tersenyum membuat semua beban di punggungku hilang. Benar, hanya Lise saja orang yang menghargaiku. Dia lebih berharga lebih dari apapun.

"Sion~ Ayo kesana." Ia menarikku ke kedai makan.

Menandakan kalau dia sudah lapar, aku tidak menyangka dia benar-benar tidak makan tadi pagi. Sangat berbeda dari biasanya.

Kami memesan banyak makanan, kali ini aku tidak perlu mengkhawatirkan Lise makan sebanyak apapun. Kami sudah memiliki uang yang cukup untuk itu.

Mata Lise berbinar melihat begitu banyak makanan di meja, ini bukan bertama kalinya aku melihatnya begini. Dia selalu begini ketika melihat makanan.

"Slime rakus yang cantik, kurasa itu cocok untukmu haha!"

"Hei! Julukan macam apa itu, dasar Sion lembek!"

Setelahnya kami hanya saling tertawa kecil, lalu menikmati makanan yang telah dihidangkan. Aku berharap ini semua bisa terus berjalan lancar.

Momen seperti inilah yang kuinginkan, jauh dari orang-orang yang kubenci dan bersama dengan orang yang ku anggap berharga. Setidaknya aku menganggap Lise lebih berharga dari kedua orang tua-ku yang telah membuangku.

Aku menatap Lise yang sedang makan, cara makannya belepotan dan aku mengambil nasi yang menempel di hidungnya lalu memasukkannya ke mulutku.

Entah kenapa ekspresinya memerah...

1
Frando Wijaya
next Thor 😃
☆White Cygnus☆
alurnya cepet, dan ya ... generik, tapi masih oke ...
☆White Cygnus☆: yep ...
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: emg cepet banget sih alurnya, thank dah mpir
total 2 replies
☆White Cygnus☆
tomlol moment
☆White Cygnus☆
udah stress ternyata beliau ...
☆White Cygnus☆
apalah, cepu
☆White Cygnus☆
amjinc cemen bener, baru segitu udah mau kabur aja ...
☆White Cygnus☆
tomlol!
☆White Cygnus☆
tapi emang iya, lu ngelawan malah tambah ancur, keluarga juga bisa keseret ...
ꩇׁׅ֪݊ αɾíղҽ
hm~ hm~
🎀𝓜𝓲𝓼𝓼 𝓥𝓲𝓪 𝓟𝓮𝓻𝓲🍒
gg
Frando Wijaya
btw next Thor 😃
Frando Wijaya
skrg hanya menunggu wkt
Frando Wijaya: itu emng bner.....tpi jgn lengah loh....terkadang lengah sikit langsung berakhir segalany
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: ngapain coba, kan tujuan mc cuma Lise seorang/Facepalm/
total 6 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
berarti...raja sampah itu cari gara2
Frando Wijaya: hehehehe 😈
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: yah liat aja nanti, lagian tujuan raja nyari gara2 ama sion apa coba, raja aja ga kenal/Doge/
total 7 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
ingin blg anuu yg ranjang tktny mlh sensor 😅
Frando Wijaya: syng sekali 😌
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: wkwk sensor dikit
total 2 replies
Frando Wijaya
btw next Thor 😃
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: yeppp
total 1 replies
Frando Wijaya
GILA! gk keberatan jd org ke 2 kekasih?! wah! bner2 gawat
Frando Wijaya: yare2....urusan cinta emng sgt rumit
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: loh yg mau kan si Liana, sion cuma ngikut doang
total 4 replies
ꩇׁׅ֪݊ αɾíղҽ
shi hao moment🗿👏
Frando Wijaya
next Thor 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!