NovelToon NovelToon
Melawan Takdir: Dari Mortal Menuju Primordial

Melawan Takdir: Dari Mortal Menuju Primordial

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:25.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tian Xuan

Di dunia yang dikuasai oleh kekuatan, Xiao Tian menolak tunduk pada takdir. Berasal dari alam bawah, ia bertekad menembus batas eksistensi dan mencapai Primordial, puncak kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu menggapai.

Namun, jalannya dipenuhi pertempuran, rahasia kuno, dan konspirasi antara alam bawah, alam atas, dan jurang kematian. Dengan musuh di setiap langkah dan sahabat yang berubah menjadi lawan, mampukah Xiao Tian melawan takdir dan melampaui segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: Permainan Kematian di Reruntuhan Dewa Kuno

Reruntuhan Dewa Kuno berdiri megah di tengah gurun yang luas, diselimuti kabut gelap yang berputar perlahan di langit. Bangunan-bangunan besar yang telah runtuh menjadi saksi bisu peradaban yang telah lama punah. Pilar-pilar raksasa yang dipenuhi pahatan kuno menjulang tinggi, sementara jalanan berbatu dipenuhi retakan dengan akar-akar besar menjalar di sela-selanya. Aura kuno yang misterius menyelimuti tempat itu, seolah tempat ini masih menyimpan rahasia yang belum terungkap.

Xiao Tian melangkah perlahan di antara puing-puing reruntuhan, mengikuti kelompok yang membawanya ke tempat ini. Matanya terus mengamati sekeliling, mencari petunjuk dan membaca situasi. Ia sadar, orang-orang ini tidak bisa dipercaya. Mereka hanya membawanya ke sini sebagai alat untuk membuka jalan menuju warisan yang tersembunyi. Namun, mereka tidak tahu bahwa ia juga memiliki rencana sendiri.

Di antara kelompok itu, Lu Qian, seorang pria paruh baya dengan rambut panjang dan jubah hitam, memimpin perjalanan. Wajahnya dingin dan penuh perhitungan. Ia menatap reruntuhan dengan ekspresi penuh kehati-hatian.

"Hati-hati," katanya, suaranya dalam dan penuh kewaspadaan. "Reruntuhan ini bukan tempat biasa. Banyak yang masuk, tapi hanya sedikit yang keluar hidup-hidup."

Wu Tao, seorang pemuda dengan tubuh kekar, tertawa meremehkan. "Kau terlalu paranoid, Lu Qian. Ini hanya reruntuhan tua. Yang perlu kita lakukan hanyalah menemukan gerbang menuju warisan dan menyelesaikan urusan kita."

Meng Ruyan, satu-satunya wanita dalam kelompok itu, hanya mendesah pelan. "Kalian berdua terlalu banyak bicara. Kita harus tetap waspada."

Xiao Tian tetap diam, menyerap informasi sebanyak mungkin. Ia tahu, mereka semua memiliki agenda masing-masing. Jika ia tidak berhati-hati, ia bisa menjadi korban pertama.

Namun, sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh—

WUUUUUUSH!

Angin kencang tiba-tiba berputar di sekitar mereka, berubah menjadi badai dahsyat yang muncul entah dari mana. Pasir dan puing beterbangan, menutupi pandangan mereka. Suara gemuruh bergema di seluruh reruntuhan, seolah sesuatu yang besar telah bangkit dari tidur panjangnya.

"Apa yang terjadi?!" teriak Meng Ruyan, mencoba menstabilkan tubuhnya.

"Ini bukan badai biasa!" Wu Tao berteriak. "Ini adalah formasi kuno yang diaktifkan!"

Xiao Tian merasakan tekanan yang luar biasa. Kekuatan ini bukan berasal dari manusia, melainkan dari reruntuhan itu sendiri. Dalam hitungan detik, mereka semua terpental ke berbagai arah, terpisah di dalam labirin reruntuhan yang luas.

 

Ketika badai mereda, Xiao Tian mendapati dirinya berdiri di atas sebuah batu besar di tengah reruntuhan. Tubuhnya sedikit terluka akibat hempasan energi tadi, tapi ia masih bisa bergerak.

Matanya menyapu sekeliling, memastikan tak ada orang lain di dekatnya.

"Kesempatan yang bagus," pikirnya.

Badai itu mungkin adalah keberuntungan baginya. Dengan kelompok itu terpisah, kini ia bisa menyingkirkan mereka satu per satu tanpa ada yang menyadarinya.

Ia mulai bergerak, mengingat semua yang telah dia pelajari dari para tetua di desa. Seni perang, strategi jebakan, dan keahlian bertahan hidup.

"Jika aku ingin mendapatkan Batu Dewa dan warisan ini untuk diriku sendiri, aku harus menghapus semua ancaman."

Dengan langkah gesit, ia mulai menyusun rencana.

 

Di sepanjang jalan menuju Gerbang Tersegel, satu-satunya pintu menuju bagian terdalam reruntuhan tempat warisan itu berada, Xiao Tian memasang berbagai jebakan.

Jebakan pertama: Formasi Bayangan Ilusi

Xiao Tian mengukir simbol-simbol kuno di tanah menggunakan energi spiritualnya. Begitu seseorang menginjaknya, mereka akan terjebak dalam ilusi yang mengerikan—melihat sahabat mereka berubah menjadi iblis yang menyerang mereka.

Jebakan kedua: Perangkap Pemangsa Jiwa

Menggunakan energi dari reruntuhan ini, ia mengaktifkan perangkap yang dapat menyerap kekuatan spiritual siapa pun yang mendekatinya.

Jebakan ketiga: Runtuhan Batu Kematian

Xiao Tian menghancurkan beberapa pilar yang sudah retak di sepanjang jalan, hanya perlu sedikit sentuhan agar roboh dan menghancurkan siapa pun yang melewatinya.

Saat ia menyelesaikan jebakan-jebakan itu, ia merasakan sesuatu yang aneh.

Jauh di dalam reruntuhan, terdengar suara gemuruh yang menggema di dinding-dinding kuno.

"Seperti ada sesuatu yang terbangun..." Xiao Tian menyipitkan mata, merasakan hawa kehadiran yang kuat.

Namun, ia tak punya waktu untuk memikirkannya lebih lanjut. Langkah-langkah kaki mulai terdengar mendekat.

Wu Tao dan Meng Ruyan muncul dari balik reruntuhan, wajah mereka tegang.

"Kita harus segera menemukan yang lain," kata Wu Tao.

Xiao Tian hanya tersenyum samar. "Ya, tentu saja."

Ketika mereka mulai berjalan melewati jebakan pertama, Wu Tao tiba-tiba berhenti. Matanya membelalak, dan ia mulai menggigil.

"Apa yang terjadi?" tanya Meng Ruyan, tetapi Wu Tao tak menjawab.

Dari sudut pandang Wu Tao, ia melihat Meng Ruyan berubah menjadi iblis mengerikan yang siap mencabiknya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menyerang dengan penuh kemarahan.

"Wu Tao, hentikan!" teriak Meng Ruyan, menghindari serangannya.

Namun, ilusi itu terlalu kuat. Wu Tao tak bisa membedakan mana kenyataan dan mana tipuan.

Pertarungan antara mereka pun pecah. Xiao Tian hanya berdiri di kejauhan, menyaksikan dengan mata dingin.

"Satu sudah berhasil masuk perangkap."

Tak lama kemudian, pilar-pilar yang ia siapkan mulai runtuh, memisahkan mereka lebih jauh.

Xiao Tian berjalan melewati reruntuhan tanpa terburu-buru.

"Sekarang, tinggal menunggu mereka semua binasa."

Senyum tipis terukir di wajahnya.

Dengan kecerdasan dan kekuatan yang ia miliki, permainan kematian ini baru saja dimulai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!