BENIH TARUHAN

" Ayah ..!!" panggil si bocah menggemaskan pada laki-laki yang tak lain saudara dari mbok Tun.

Candra yang sudah terbiasa di panggil oleh si kembar dengan panggilan ayah tentu saja menyambut bocah menggemaskan itu.

"Kalian baru sampai juga,ayo kita masuk." ucap Candra menggandeng tangan Aura dan juga Syabila masuk ke salah satu restaurant.

Malam Minggu ini memang Candra dan Fitri mengajak Leka dan anak-anaknya makan malam di luar.Tak ketinggalan ada mbok Tun juga.

"Wahhh..kita makan di sini Bu ?" tanya Aura pada Fitri.

"Iya,adek suka?" tanya Fitri balik ke Aura di angguki oleh Aura dengan antusias.

" Alhamdulillah.."ucap Cakra dan Fitri bersamaan.

Mereka pun duduk di tempat yang memang sudah di pesan oleh Cakra.

Anak-anak makan dengan lahap dan saling bercengkrama bercanda ria.

"Aku permisi ke toilet dulu yaa.." ucap Leka pamit untuk ke toilet.

Leka pun dengan cepat melangkah menuju ke toilet.Sementara itu,dari arah depan seorang laki-laki masuk ke dalam restaurant dan disambut dengan ramah oleh karyawan restaurant itu.

"Haiii om," seseorang tiba-tiba menyapa Nico

Yah, laki-laki yang masuk ke restaurant yang sama dengan Leka adalah Nico.

Nico mengalihkan pandangannya ke arah samping dan tersenyum senang.

"Kamu bukannya yang ketemu sama om di Supermarket yaa?" tanya Nico dengan nada lembut.

"Iya aku Aura ,kirain om lupa sama Aura." ucap Aura senang.Ternyata Nico masih mengenalinya.

"Aura sama siapa kesini?" tanya Nico.

"Itu,sama ayah sama yang lain juga.Om sendirian?" tanya Aura lagi.

Entah mengapa Nico merasa dekat dengan Aura.Senyumnya menghangatkan hati nya.Rasanya ingin berlama-lama bersama bocah itu.

"Aura,ayok..itu bunda sudah selesai.Kita pulang." ucap Elang yang langsung menarik tangan Aura untuk pergi.

"Aduh Abang, nanti dulu...aku mau pamit sama Om nya.Om Aura pulang dulu yaa..dada om.." ucap Aura pamit untuk pulang.

Namun,saat rombongan Aura yang akan keluar dari restauran itu Nico melihat Leka yang menggandeng tangan Aura.

"Leka,apa hubungannya sama Aura ?" gumam Nico.

Dia merogoh kantong celananya dan mengambil benda pipih di sana.Sia mengambil gambar objek yang ingin dia selidiki.

"Selidiki orang ini , sedetail-detailnya.." tulisnya pada pesan yang dia kirim pada seseorang.

"Apa hubungannya Leka dengan mereka,atau jangan-jangan..tapi,status Leka belum menikah tapi, bisa jadi KTP nya masih yang lama." gumam Nico.

Nico semakin pusing memikirkan bagaimana caranya untuk bisa berbicara dengan Leka tentang masalah yang pernah mereka hadapi.

****************

Tok tok tok

"Masuk"

Leka menghela nafas panjang dan baru melangkah masuk ke dalam ruang kerja Nico.

"Pagi pak,maaf ini kopinya.Apa ada yang bisa saya lagi?" tanya Leka.

"Duduk !!" perintah Nico

Nico menatap datar ke arah Leka.Sementara Leka bersikap setenang mungkin.

"Candra Wijaya,siapa kamu?" tanya Nico pada Leka.

"Hahh,Ca_Candra Wijaya?' tanya Leka membeo.

"Iya,suami atau...

"Sebentar pak,bapak nanya soal pribadi saya itu nggak sopan lho pak,saya bekerja disini hanya sebagian asisten bapak,saya mengerjakan pekerjaan yang seharusnya saya kerjakan.Jadi nggak ada hubungannya dengan keluarga saya." ucap Leka dengan nada yang terdengar tegas.

"Tapi, kayaknya kamu lupa akan satu hal Leka..enam tahun lalu,kamu bilang kalau kamu sudah hamil anak ku ,apa itu benar?"

Deg..

"Astaghfirullahal'adzim nih orang, apa otaknya juga sudah hilang akal,dia sendiri yang menolak tanggung jawab akan kehamilanku itu." batin Leka menatap tajam pada Nico

"Apa anda juga lupa kalau saat saya sedang butuh tanggung jawab laki-laki breng*ek , pecundang yang lari dari tanggung jawabnya.Malah baji*gannya lagi, dia memutuskan hubungan dengan mengatakan kalau hubungan yang saya anggap sebagai hubungan atas nama cinta ternyata hanya hubungan hanya karena taruhan.Hanya karena gengsi,hanya karena sebuah motor anda menghancurkan masa depan saya tuan Nicolas Pradipta !!"

Sudah tak bisa lagi Leka membendung emosinya.Leka dengan tanpa rasa takut mengatakan yang ada dalam hatinya selama ini.

"Kenapa anda harus hadir lagi depan saya,kenapa takdir membawa anda kesini.Saya muak melihat anda setiap hari.Saya benci dengan anda dengan semua yang ada dalam diri anda.Secepatnya saya akan memberikan surat pengunduran diri saya pada anda !!" ucap Leka lagi dengan tangis yang sudah tak tertahankan lagi.

"Tapi aku nggak akan pernah membiarkan kamu pergi laki dari ku Leka !!"

"Perduli set*n,aku jijik lihat kamu.Dari dulu,sampai saat ini dan selamanya !!"

"Noo !!'

Tanpa segan lagi Nico yang sudah berdiri sejak tadi di depan Leka langsung memeluk tubuh perempuan yang selama ini membuat hari-hari nya tak tenang.

"Lepas,lepasin baj*ngan !!"teriak Leka sambil memikul dada bidang Nico dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Nico.

Namun Nico tetap memeluk tubuh Leka dengan erat.Sampai Nico menyadari tak ada lagi perlawanan dari Leka dan Nico mulai merenggangkan pelukannya.

"Pingsan?" gumam Nico saat melihat tubuh Leka yang akan luruh ke lantai.

Namun dengan sigap Nico menahan tubuh Leka dan menggendong tubuh Leka ala bridal style menuju kamarnya yang ada di ruangan itu.

Dengan pelan Nico menurunkan tubuh Leka di tempat tidur sedang yang ada di kamar itu.

Dia menatap wajah yang terlihat begitu polos tanpa make up,Leka memang hanya memakai lipstik warna nute dengan alis saja.

Nico menghapus jejak air mata yang masih mengalir di ujung mata mantan kekasihnya itu.

"Maaf,begitu bencinya kamu sama aku.Kamu pasti menderita karena diusir papa mu sendiri.Aku ingin menebus dosa ku sama kamu Le..." gumam Nico menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Leka.

Sejak awal menjalin hubungan kepura-puraan dengan Leka sebenarnya Nico sudah mulai merasakan rasa nyaman.Apalagi dengan perhatian Leka dulu yang selalu mengingatkan nya makan dan juga di segala kegiatan nya.Perhatian kecil yang dulu tak pernah dia rasakan saat dimana kedua orang tua Nico tak pernah ada disisi nya.

Kesendirian nya dalam kesepiannya diisi dengan kehangatan perhatian dari Leka.Walaupun memang dulu penampilan Leka tak modis tapi,mengingat malam panas mereka sungguh membuat Nico bersalah dan juga sekaligus merindukannya.

Mengingat kembali jika dia yang pertama untuk Leka membuat dirinya sangat lega dan bangga ternyata gadis yang dia pacari sosok yang sangat menjaga kesucian nya disaat teman sebayanya banyak yang sudah menganggap kepera*anan itu bukan hal yang utama apalagi banyak yang terjerumus dalam pergaulan bebas.

Bersambung