Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.
Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.
Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Allahuakbar....... Allahuakbar.....!
Suara adzan yang dilantunkan kan Rizal sontak mengejutkan Kirana dari tidur nya, nafas nya ter engah engah, peluh membasahi baju nya, dia tersadar dari mimpi, jam menunjukan pukul 05.03 pagi,
Kirana bangkit dari tidur nya, Nisa juga tampak sudah terbangun, aneh nya setelah Rizal melantun kan adzan, tidak ada 1 pun warga kampung itu yang ke surau untuk menunai kan ibadah, tak lama kemudian, Azka Iqamah, dan mereka pun sholat subuh berjamaah di imami Rizal.
Warga sudah berkumpul di rumah pak Hamid pagi itu, menurut kesaksian bu Wani, bu Sari tidak pernah ke warung nya kemarin.
Titik pencarian di lakukan di tempat terakhir kali sepeda motor itu di temukan, warga terus menyisir daerah itu, persawahan dan kedalam kebun kebun karet, tak lupa di rumah rumah kosong, tidak ada titik terang dimana bu Sari.
Kirana, Nisa, Azka dan Rizal yang ikut dalam pencarian sudah menyisir ke beberapa tempat, termasuk juga rumah Kirana, siapa tau bu Sari sudah pulang pikir mereka, namun tidak ada titik terang, jam sudah menunjukan pukul 12.02.
Sudah memasuki waktu dzuhur, warga kembali berkumpul, begitu juga Kirana Azka Nisa dan Rizal. Mereka memutuskan kembali ke surau, untuk ibadah dan mengisi perut.
Siang itu Pak Hamid dan warga memutuskan menyudahi pencaharian bu Sari.
"Pak, kenapa tidak di lanjutkan lagi pencarian ibu saya?" Protes Kirana.
"Kan sudah di cari kemana mana, tapi tidak ketemu kan? " Ucap pak Hamid dengan entengnya.
"Di mana mana kalau ada yang hilang pasti di cari terus pak, sampai ketemu!"
"Terus kalo terus nyari ibu mu, warga di sini mau makan apa? Mereka juga punya kegiatan Kirana, Mereka juga harus bekerja, gak melulu mengurusi ibu mu!" sahut pak Hamid dengan nada bicara yang tinggi.
Warga yang lain juga kompak diam saja, tidak ada yang membela Kirana dan yang lain nya.
Kirana yang tersulut emosi memilih pergi dari tempat itu, Nisa yang sedari tadi menangis juga mengikuti langkah kakak nya.
Mereka ber empat kumpul di surau itu, "Azka..! Kayak nya warga warga di sini kok pada aneh ya, mereka gak ada yang ibadah di surau ini, dan mereka juga gak ada simpati, mereka kayak gak peduli gitu gak sih?" celetuk Rizal
"Iya Riz, aku juga heran dulu seingat ku kampung ini cukup normal deh, tapi yang aku aneh kan tuh, kok kayak nya warga di sini wajah nya pada asing-asing ya, kebanyakan Kayak bukan warga asli sini" ucap Azka.
"Iya kamu betul Azka, kayak ada yang aneh memang, " sahut Kirana.
"Nisa, kamu kan selama ini tinggal di sini masa kamu gak tau apa apa?" Tanya Kirana pada adik nya itu.
"Warga sudah kebanyakan pindah ke desa sebelah kak, sebelum pak Hamid menjabat, sebenarnya desa ini aman aman saja, dulu kepala desa lama bernama pak Sumar adalah orang yang pertama kali di temukan meninggal dunia di rumah nya dengan kondisi luka benda tajam, semenjak itu pak Hamid di pilih untuk mengantikan pak Sumar. Banyak yang menentang dulu, karna pak Hamid bukan warga asli sini, tapi kemudian warga gak bisa berbuat apa apa, korban kedua kak Lili, di temukan di dekat sawah nya pak Surya, kondisi nya tak kalah mengenaskan" jelas Nisa panjang lebar.
"Warga langsung melaporkan ini ke kepolisian. Polisi juga menyelidiki kasus ini, namun tidak ada perkembangan lagi, kasus nya tenggelam begitu saja" jelas Nisa lagi menambahkan.
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥