Mengandung Benih Mafia
"Dasar beban!! Anak tidak berguna, pembawa sial!!!" Seolah tidak puas hanya mencaci maki anak tirinya, Teresa menja-mbak, menam-par bahkan menen-dang Audrey. Kondisi Audrey menyedihkan. Tapi apa Teresa menyesal? Tidak! Tidak sama sekali. Menyi*ksa dan melihat Audrey menderita adalah sebuah kesenangan baginya. Teresa akan terus melakukannya sampai dia puas.
Audrey menangis, tubuhnya meringkuk di lantai. Dengan luka lebam memenuhi wajah, kaki, dan tangannya. Tapi tidak ada yang lebih menyakitkan dari sik-saan itu kecuali hinaan dari Ibu tirinya.
"Aku mohon ampuni aku Mom,, ampuni aku,,," Air mata membanjiri wajah cantik Audrey. Namun sekacau apapun penampilan Audrey, tak membuat kecantikan Audrey luntur. Mata bulat dan jernih itu memancarkan kepolosan. Audrey memiliki mata hazel yang indah. Genetik dari Ibu kandungnya menurun pada Audrey. Juga rambut pirangnya yang bergelombang.
"Siala*n!! Aku tidak akan mengampuni mu!! Kau pembawa sial!!" Satu tenda*ngan yang cukup keras mendarat di paha Audrey. Tubuh kurusnya sedikit terpental. Rasa sakit itu menjalar ke seluruh tubuh. Audrey menjerit kesakitan.
"Aku menyuruhmu tidur dengan para Bos besar agar mengandung anaknya, bukan malah mencari pekerjaan kecil seperti sampah! Dasar bod*oh!!" Teresa masih memaki. Tidak ada satupun kata-kata baik yang keluar dari mulutnya.
Audrey seperti kutukan, malapetaka dalam hidupnya. Sampai kapanpun Teresa akan membencinya. Jika bukan karna suatu alasan, dia mungkin sudah menghab*si Audrey sejak dulu.
Audrey menggeleng cepat. "Tidak Mom, aku tidak mau melakukannya."
Melempar tubuh pada seorang Bos besar hanya menjadikannya wanita murahan dimata pria. Audrey tidak memiliki sesuatu yang berharga dalam hidupnya kecuali keperawanannya. Satu-satunya hal yang bisa dia banggakan dihadapan suaminya kelak. Jadi dia ingin mempertahankan keperawanannya.
Teresa berjongkok didepan Audrey, mengapit kuat dagu anak tirinya dengan telunjuk dan ibu jari. Sorot matanya penuh kebencian. Audrey adalah orang kedua yang sangat Teresa benci setelah Eleanor, Ibu kandung Audrey.
"Kau hanya perlu melahirkan keturunan seorang Bos besar dan mendapat banyak kompensasi!! Apa kau lebih senang melihat Daddymu tetap sekar*at?!!" Cengkraman Teresa di dagu Audrey menguat, kulit disekitar dagu Audrey tampak memerah akibat cengkraman itu.
"Baik, Baik! Aku akan melakukannya!" Audrey ketakutan. Menyetujui perintah Ibu tirinya adalah keterpaksaan. Membuat Daddynya tetap bertahan hidup jauh lebih penting dari pada kebagiannya, Audrey berpikir seperti itu.
...***...
Dan disinilah Audrey berada, disalah satu hotel bintang 5. Tidak mudah masuk ke dalam gedung ini, tapi Ibu tirinya melakukan segala cara supaya Audrey bisa menyusup ke dalam hotel, menyamar sebagai pelayan.
Malam ini ada pesta pernikahan besar-besaran. Pernikahan seorang putri dari salah satu anak pengusaha ternama di Amerika, yang dipersunting oleh putra bungsu dari pengusaha terkaya di Kanada.
Digelar selama 3 hari 3 malam. Pernikahan mereka digadang-gadang akan menjadi pernikahan terbesar sepanjang sejarah dalam dunia bisnis. Semua tamu undangan bukan berasal dari keluarga sembarangan. Mereka memiliki jabatan, kekuasaan dan kekayaan yang tidak akan ada habisnya. Teresa lebih cerdik dari yang Audrey bayangkan. Audrey pikir, dia mungkin hanya akan mendapatkan berlian, namun Teresa memilihkan tambang berlian untuknya dengan menyasar pebisnis kelas Dunia.
Dalam bayangan Audrey, Bos besar yang Teresa maksud setara dengan pengusaha menengah kebawah, bukan pengusaha kelas kakap yang bahkan dikenal di penjuru Dunia.
Kini Audrey hanya bisa pasrah. Dia tidak yakin akan berhasil mendapatkan target sesuai keinginan Ibu tirinya. Audrey pikir hanya akan ada dua kemungkinan, pertama bisa jadi dia di bun-uh. Kedua, di lempar ke penjara karna menjebak salah satu orang yang berkuasa.
Audrey merogoh ponselnya yang bergetar. Dia menerima pesan dari Teresa berupa foto seorang pria dan sederet pesan.
Dia adalah targetmu! Aku tidak mau mendengar kata gagal. Jika kau tidak berhasil, akan ku jual kau ke rentenir tua!
Pesan perintah beserta ancaman itu di tanggapi senyum miris oleh Audrey. Apa tidak cukup penderitanya selama bertahun-tahun hidup dengan Teresa? Kini penderitaannya malah bertambah. Audrey akan menantang bahaya dengan menjebak putra sulung pengusaha terkaya dari Kanada. Kakak dari mempelai pria yang akan melangsungkan pernikahan malam ini.
"Tamatlah riwayatmu Audrey!" Audrey bergumam pelan. Dia menyimpan kembali ponselnya selesai membalas pesan dari Teresa.
Jam menunjukkan pukul 8 malam. Ballroom hotel terbesar di kota New York itu mulai di penuhi tamu undangan. Barang-barang branded melekat di tubuh mereka. Tidak ada yang murah. Pebisnis kelas kakap hidup dalam gemerlap kemewahan dan tak bisa lepas dari barang branded yang menunjukkan bahwa kerja keras mereka benar-benar berhasil.
Audrey menjalankan tugasnya sesuai instruksi dari Teresa. Dia akan memainkan perannya ketika malam semakin larut, mungkin disaat orang-orang mulai lengah dan sibuk minum-minum.
Sejauh ini Audrey pura-pura menjadi pelayan yang menyiapkan makanan dan minuman di meja-meja tamu. Tapi bukan berarti dia tidak bergerak. Sedari tadi matanya terus memindai orang-orang disekitarnya. Audrey tengah mencari targetnya. Lucas Anderson.
"Lucas, kita bertemu lagi."
Audrey merasa jalan untuk menjebak Lucas dimudahkan. Dari ratusan orang yang memenuhi ballroom, akhirnya Audrey mendengar ada seseorang yang memanggil nama Lucas. Audrey tidak perlu repot-repot mencari Lucas diantara orang-orang bertubuh tinggi.
Diam-diam Audrey melirik ke arah wanita cantik yang menghampiri seorang pria. Posisi pria itu membelakangi Audrey. Dari postur tubuhnya, Audrey yakin pria itu benar-benar Lucas, targetnya.
"Aku Sharon, kau masih mengingatku kan?" Sharon mengedipkan mata. Senyum di wajahnya merekah, matanya menatap Lucas penuh minat dan menggoda. Malam indah bersama Lucas setahun yang lalu masih melekat di ingatan Sharon. Lucas begitu hebat, keras dan membuat Sharon menggila.
"Aku mengingat wanita? Kau hanya bermimpi!" Suara Lucas tegas, terdengar angkuh dan syarat akan hinaan pada Sharon.
Wajah Sharon seketika merah. Tangannya mengepal dan pergi dari hadapan Lucas dengan membawa amarah. serta rasa malu.
Audrey menelan ludah dengan susah payah. Lucas bukan pria sederhana. Bahkan wanita cantik dan seksi seperti Sharon, tidak bisa menarik perhatian Lucas. Lalu bagaimana Audrey bisa naik keranjang Lucas? Mungkin Audrey akan terlempar dari atas hotel ini sebelum berhasil naik ke ranjang Lucas.
Praaangg!!!
Gelas yang dibawa Audrey jatuh dari nampan dan hancur berkeping-keping. Dia tidak sengaja menabrak punggung Lucas saat akan pergi dari sana. Audrey terlalu gugup dan takut, dia buru-buru dan berakhir dengan kekacauan.
"Maaf Tuan, aku tidak sengaja, sungguh. Aku minta maaf." Audrey tidak berani mengangkat wajah, melihat tubuh tegap Lucas saja sudah membuat Audrey gemetar ketakutan.
"A-aku,, aku akan membereskannya." Audrey tergagap. Dia berjongkok guna memunguti serpihan kaca di lantai.
Audrey bisa merasakan orang-orang menatapnya. Dia menyesal karna ceroboh.
Lucas menunduk, tangannya terulur dan mencengkram dagu Audrey agar mendongak.
"Cepat bereskan kekacauan ini dan pergi sejauh mungkin. Jika aku masih melihatmu berkeliaran di Ballroom, akan ku buat kau menyesal!"
Lucas berbisik tapi penuh penekanan. Ancamannya terdengar tidak main-main. Mata tajam itu menakutkan, Audrey kehilangan nyalinya. Dia sudah kalah sebelum perang. Bahkan hanya dengan cengkraman di dagu dan ancaman dari Lucas, Audrey bisa membayangkan akan sehancur apa hidupnya jika berani ber main-main dengan Lucas.
"Baik, baik. Aku akan pergi secepatnya. Terimakasih sudah mengampuniku." Audrey gemetar, matanya berkaca-kaca menahan tangis.
Begitu Lucas melepaskannya, Audrey buru-buru membereskan kekacauan itu dan keluar dari ballroom.
"Aku lebih baik dijual pada rentenir." Gumam Audrey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Kotin Rahman
eeeeemm pling suka bca novel yg brbau mafia......apa lgi klo mafianya brjiwa iblis trhadap musuh"nya tpi sngat bucin bila udh ktmu belahan hatinya.....smga lucas pnya pribadi sangat sprti itu ya 🙏🙏🙏
eeeeemmm ini wujud ibu tiri super duper jiahaaatt bhkan brniat mnjual audrey 😄😄😄😄😄😄
apa ini audrey calon jodohnya lucas yaa.......smgat slalu 💪💪💪💪💪
2025-03-17
2
ollyooliver🍌🥒🍆
baru mulai baca udah bikin gak mood..selalu saja wanita baik" disandingkan sama pria bekasan. menurut gw , yg seperti itu justru membuat wanita baik itu terkihat murahan drpd wanita lac*r😌
2025-03-31
0
Yusi Lestari
kalau sudah masuk cerita tentang mafia pasti seru dan menantang lebih semangat bacanya dan pastinya dibuat deg deg an
2025-03-20
1