"Nih,kamu lagi hamil,nggak boleh makan yang macam-macam! makan nasi sama tempe gorng aja! itu udah cukup,biar bayimu nanti lahiranya nggak kegedean!ibu nggak mau kalau sampai kamu nggak bisa lahiran normal karena bayimu yang kegedean." . Suara makian dari ibu mertua selalu didengar oleh alma setiap kali ia hendak menikmati makananya. . Ia tak pernah menyangkah,kepindahannya dengan sang suami dari kontrakan ke rumah sang ibu mertua justru menjadi awal penderitaan untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab sepuluh
Sementara itu,yudi langsung tancap gad setelah mendapatkan izin dari atasannya di kantor,sepanjang perjalanan,ia tak henti merapalkan doa-doa keselamatan untuk sang istri,hatinya benar-benar dilanda kecemasan,memikirkan nasib sang istri dan calon anak mereka hang sedang tumbuh di dalam rahim alma.
"Ya allah,kenapa semua bisa begini? tolong lindungi istri dan calon anak hamba ya allah,"gunam yudih lirih,berkali-kali ia menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.
Ia menginjak pedal gas semakin dalam,entah mengapa,jarak perjalanan dari kantor menuju ke rumah sakit tiba-tiba saja terasa begitu lama.
Sesampainya dirumah sakit,yudi segerah berlari menyelisuri lorong-lorong serbah putih dengan aroma obat yang menyengat dihidung,untuk segera sampai di unit gaeat darurat,langkah yudi semakin kebar kala melihat sang ibu yang duduk di kursi tunggu dnegan wajah cemas.
"ibu,apa yang terjadi sama alma bu?kenapa dia sampai seperti ini,apa yang sudah ibu lakukan sama dia?" yudi mengguncangkan kedua sang ibu sembari mencecar wanita yang telah melahirkanya dengan berbagai pertanyaan,lebih tepatnya tuduhan,karena sedikit banyak yudi tahu jika bu asri tak terlalu menyutujui pernikahanya dengan alma.
Latar belakang alma yang berasal dari keluarga cukup berada,membuat bu asri takut jika alma akan meremehkan dan berlaku tak sopan kepadanya,meski pada kenyatannya alma selalu berusaha menjadi menantu yang baik,tetap saja tak cukup untuk membuat bu asri menerima dengan sepenuh hati.
Bu asri menepis tangan sang putra dengan kasar,ia tak suka di tuduh seperti itu,meski pada kenyataanya ia memang dalang daru semua kemalangan yang menimpa alma.
"Yud,kamu kenala sih selalu menuduh ibu kalau ada sesuatu yang terjadi sama alma? seolah-olah ibu ini penjahat yang akan selalu menyakiti alma,ibu juga nggak mau semua ini terjadi yud!!." Pekik bu asri tertahan,ia masih sadar jika sekarang sedang berada di rumah sakit dan tak boleh membuat keributan.
Yudi mengusap wajah dan mengucap istigfar,ia menyesak karena langsung melimpahkan kesalahan kepada sang ibu,apa lagi ia juga sudah meninggikan suaranya tadi.
"Maafkan yudi bu,aku terlalu khawatir dengan alma dan calon anak kami,sekarang,tolong ibu ceritakan apa yang sebenarnya sudah terjadi." Pinta yudi dengan suara yang lebih rendah.
Air mata palsu mulai mengalir dari sudut netra bu asri,entah bagaimana ia bisa bersandiwara se-apik itu.
"Yud,tadi beras sama nasi kan habus,ibu semoat suruh alma makan mie instan dulu,atau kalau nggak ibu suruh dia pesan makanan online aja,tapi dia ngeyel dan malah pergi ke warung dan beli beras sendiri!!!." Bu asri menghentikan sejenak ceritanya,ia pura-pura menyeka jejak air mata di kedua pipi agar semakin menyakinkan jika sedang bersedih.
"Alma bilang,nanti dia minta tolong karyawan warung buat angkatin berasnya,tapi pas pulang,ibu lihat dia angkat beras sendirian,dua puluh kilo itu berat loh yud,ibu samperin dia buat bantuin,tapi alma udah kesandung dan jatuh,perutnya nindihin karung beras itu yud!!." Lanjut bu asri dengan air mata yang semakin deras mengakir.
Yudi seketika terdiam,ia tak habis pikir,kenapa alma bisa nekat melakukan hal-hal yang jelas membahayakan dirinya sendiri,padahal sebagai seorang suami,setiap hari ia selalu mewanti-wanti sang istri agar menjaga kandunganya.
"Kamu tahu kan yud,istri kamu suka ngeyel,ibu udah larang tapi dia kekeh,kalau udah punya keinginan nggak bisa dicegah,katanya nanti kamu pulanh udah lapar dan kasihan kalau harus disuruh beli beras dulu,"imbuh bu asri.
Yudi terdiam dengan tatapan kosong,perasaannha campur aduk saat ini,antara sedih,marah dan khawatir.
"Bu,aku takut kalau alma kenapa-kenapa bu,"ujar yudi lirih,terlihat cairan bening mulai meleleh dari kedua mata.
"Kamu yang sabar ya,kita berdoa saja,semoga alma dan bayinya selamat." Hanya itu yang bisa keluar dari bibir bu asri,ia mulai kasihan melihat wajah frustasi putra semata wayangnya tersebut.
Di tengah kesedihan yudi,ia menangkap soosok lendra yang berjalan ke arahnya dengan wajah tak kalah cemas,lelaki itu berdiir untuk menyambut kedatangan kakak ipar yang semakin mendekat ke arahnya,Namun....
Bug
Sebuah pukulan keras malah mendarat di pipi yudi hingga sudut bibirnya terluka dan jatuh tersungkur di lantai karena kaget dengan serangan yang tiba-tiba tersebut.
"Ya allah,lendra! apa yang kamu lakukan sama anakku!!" bu asri mendorong tubuh lendra menjauh dan membantu yudi untuk berdiri.
"Dasar laki-laki bodoh,nggak pecus kamu jaga adikku sampai hal seperti ini bis terjadi!! kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk sama alma,akan aku buat kamu menyesal seumur hidup!!." Bentak lendra penuh ancaman,dadahnya kembang-kempis karena emosi dengan pandangan nyalang menatap yudi.
"Ini semua bukan salah yudi,dia nggak tahu apa-apa,alma sendiri yang ngeyel,sudah di larang tapi tetap maunya angkat-angkat berat,kalau udah begini,tetap yudi yang di salahin!!." Bu asri balik memaki-maki lendra dengan suara yang tak kalah kencang.
"Bu,sudah ini rumah sakit,tolong jangan bikin ribut ya,nanti kita diusir,"ucap yudi menenangkan sang ibu,ia kemudian beralih kepada lendra.
"Mas,apa yang dikatakan sama ibu itu benar,"yudi akhirnya menceritakan apa yang terjadi di katakan sang ibu kepada lendra.
"Aku nggak butuh penjelasanmu yud,aku tahu alma buka wanitah bodoh yang ngeyel melakukan sesuatu tanpa berfikir akibatnya,aku yakin ada yang nggak beres di sini!!!." Ekor mata lendra melirik penuh curiga ke arah bu asri yang langsung menunduk saat menyadari sedang ditatap dengan intens oleh lendra.
Hening
Yudi memilih diam tak menanggapi kata-kata yang keluar dari bibi kakak iparnya,karena tak ingin membuat suasana semakin panas.
Mereka saling diam dan menunggu,sampai akhirnya terdengar suara pintu UGD yang dibuka dari dalam,sejurus kemudian,aninda muncul dengan wajah lelah,lendra langsung beranjak dari duduknya menghampiri sang istri yang baru saja menangani adiknya.
"Aninda,bagaimana keadaan alma dan kandunganya?dia baik-baik saja kan?"Tanya lendra sembari memegang lembut bahu sang istri.
Namun tiba-tiba menjawab,aninda malah memecahkan isak tangis yang menbuat semua orang semakin merasa khawatir.
"Mbak,kenapa menangis?ada apa sama alma,mbak?"
Yudi mendesak aninda untuk segerah memberitahu konsidi alma yang sebenarnya,ia tak tahan terus-terusan dicekam oleh rasa khawatir akan keadaan anak dan istrinya.
alma gugat cerai aja ke yudi
semoga aja secpt mertu alma kena karma 😅😅😅
semoga aja mertua alma mimpi tetang cucu nya biar mertua nya jdi ketakutan sendiri 🤣🤣🤣🤣
gimna kelanjutan nya 😭😭😭😭