Manusia-manusia yang dinilai kejahatannya sangat berlebihan dari lintas zaman maupun generasi, akan terlempar ke dalam alam kuno terkutuk lewat portal khusus.
Mereka akan hilang dan terkubur jauh dari dunia nyata. Setiap 10 tahun sekali di alam kuno terkutuk itu, diadakan ritual musiman persembahan khusus terhadap Penguasa semesta.
Pada momen ini pula entitas dari alam terkutuk itu, yang dinilai belum mencapai kebaikan pada standar yang memadai dari apa yang ditetapkan oleh Penguasa semesta, akan dimusnahkan dalam ketiadaan serta hilang dari catatan kehidupan selamanya.
Setiap entitas yang cukup beruntung di alam ini, berkesempatan berjuang untuk bisa terlahir kembali ke dunia nyata dalam kehidupan baru,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buruan di Dataran Naga dan kecemburuan yang tumbuh.
Kultivator Kekaisaran telah bergerak, kelompok Liu feng telah menjadi Buruan, di Alam yang asing bagi mereka itu.
Debu beterbangan di dataran luas, saat Liu Feng dan rombongannya baru saja berlari hendak meninggalkan kuil tua Alam Bayangan, napas mereka tersengal setelah sempat terjadi bentrokan singkat dengan tiga kultivator Transenden dari Kekaisaran Naga Emas
"Hah.... Botol kristal Air Suci Kehidupan begitu terasa dingin di dalam genggamanku, tetapi kemenangan kita sebelumnya kali ini terasa begitu rapuh."
Langit mendung semakin gelap, dan suara gemuruh samar terdengar dari kejauhan—bukan petir, tapi langkah puluhan kultivator yang mendekat.
"Gege, mereka datang lagi!" seru Nona Yuan, tangannya memegang pedang meski tubuhnya masih lemah, selepas dari apa yang terjadi dalam ujian Alam Bayangan.
Di sampingnya, Harimau Darah menggeram, matanya menyapu horizon yang kini dipenuhi bayangan-bayangan berjubah emas dan hitam.
Lin Wei, yang dibopong oleh Lin Hu, menggertakkan gigi. "Tuan Liu, mereka lebih banyak dari perkiraan. Kultivator kekaisaran Naga Emas ini mereka terlihat benar-benar mengincar Air Suci kehidupan itu."
"Ya, sepertinya mereka sudah merencanakan ini sejak lama," gumam Liu Feng, matanya menyipit.
"Kita harus mencari tempat berlindung dan rencanakan langkah berikutnya." Liu feng tetap pada niatnya semula, untuk segera menghindar.
Tapi sebelum mereka bisa bergerak jauh, gelombang Qi dahsyat menghantam tanah di depan mereka, menciptakan kawah besar. Seseorang yang bernama Jenderal Zuo Long muncul, kini ditemani oleh dua kultivator Transenden dan dua lusin prajurit elit di belakangnya.
Wajahnya yang dingin dihiasi senyum tipis. "Kalian pikir bisa kabur begitu saja dari tempat ini?" katanya dengan membentak, suaranya menggema.
"Serahkan Air Suci Kehidupan itu, atau kami kubur kalian semua di sini."
Liu Feng mengangkat botol kristal itu, matanya membara. "Kalian harus bunuh aku dulu, untuk bisa mengambilnya.!"
Zuo Long mengangguk ke arah wanita bercambuk di sisinya.
"Luo Mei, selesaikan mereka...!"
Wanita itu melesat maju, cambuk Qi miliknya meliuk-liuk seperti ular, menyerang Nona Yuan dan pengawal. Sementara itu, pria bertopeng yang merupakan teman wanita bercambuk Qi itu, menghilang dalam bayangan, muncul di belakang Liu Feng dengan belati energi Qi yang dipadatkan siap menusuk.
"Tuan Liu!
Awas dibelakang Anda." teriak Lin Bao, melemparkan tombaknya untuk mengalihkan pria bertopeng. Liu Feng yang melihat itu memanfaatkan momen itu, dengan segera melancarkan "Pukulan Langit membelah" ke arah Luo Mei, tapi wanita itu berhasil menghindar dengan anggun, cambuknya nyaris mengenai wajahnya.
"Ukhh... Kita sama sekali tidak bisa meghindar, pertarungan ini sudah meledak menjadi kekacauan." Ucap Lin Wei yang membaca situasi saat itu.
Harimau Darah menerkam prajurit elit, cakarnya merobek armor mereka, sementara Lin Chen dan Lin Tao berjuang mati-matian melawan gelombang musuh. Tapi jumlah mereka terlalu banyak.
"Apa ini? Jelas sekali terlhat bahwa setiap langkah yang kita ambil terasa seperti berjalan di tepi jurang." Ucap Lin Chen pada Lin Tao.
Dalam suasana genting itu, tiba-tiba, angin bertiup kencang, dan suara melengking memecah udara. Sebuah pedang raksasa terbuat dari Qi biru yang dipadatkan menghantam tanah di antara Liu Feng dan Zuo Long, memaksa kedua belah pihak mundur.
Dari langit, sosok wanita mendarat dengan begitu elegan, rambutnya hitam panjang berkibar, jubahnya putih kebiruan berkilau, dan aura Kultivator Transenden puncak memancar darinya.
"Siapa wanita itu..? Wajahnya begitu cantik namun tegas, matanya memancarkan keberanian yang tak tergoyahkan." Lin Wei berbisik pada pengawal tabir cahaya yang disampingnya.
"Berhenti..!" ucap wanita itu.
Suaranya sangat lembut tapi penuh otoritas.
"Kalian dari Kekaisaran Naga Emas sudah terlalu jauh melanggar batas."
Zuo Long mengerutkan kening. "Siapa kau berani ikut campur?!"
"Aku Feng Mei Ling, Penjaga Lembah Langit," jawab wanita itu, dengan pedangnya yang terhunus.
"Dan aku tidak akan membiarkan kalian, merampas apa yang bukan milikmu."
Liu Feng menatapnya, terpana oleh kekuatan dan kehadirannya. "Kau… maksudku Nona..!
Apakah Anda akan berdiri di pihak kami dan membantu kami?" tanya Liu feng dengan penasaran, napasnya masih tersengal.
Feng Mei Ling meliriknya sekilas, senyum tipis muncul di bibirnya. "Aku tahu misimu, Liu Feng. Air Suci Kehidupan itu akan kau pakai untuk tujuan mulia. Aku akan membantu kalian untuk keluar dari sini."
Dengan gerakan cepat, ia melesat ke arah Zuo Long, pedangnya bertabrakan dengan naga emas, tabrakan Qi-nya yang besar menimbulkan ledakan energi yang menggetarkan tanah.
Liu Feng dan kelompoknya mendapat kesempatan untuk mundur, tapi Nona Yuan tiba-tiba berhenti, matanya fokus tertuju pada Feng Mei Ling dengan ekspresi rumit.
"Yuan Mei, ayo!" panggil Liu Feng, tapi Nona Yuan hanya menggenggam pedangnya lebih erat, wajahnya penuh keraguan.
Di tengah pertarungan, Feng Mei Ling melirik Liu Feng lagi, suaranya lembut tapi jelas.
"Kau punya hati yang kuat, Liu Feng. Percayalah pada dirimu."
Kata-kata itu terdengar tulus, tapi bagi Nona Yuan, itu terdengar seperti duri yang menusuk hatinya.
Saat kelompok Liu feng bisa sedikit menjauh dan memulihkan tenaga di balik bukit terdekat, suara bentrokan masih terdengar di kejauhan.
Nona Yuan menoleh ke Liu Feng dengan suasana pikiran yang rumit kemudian berucap "Gege…!! Siapa wanita itu sebenarnya? Kenapa dia tahu namamu?"
Suaranya pelan tapi nadanya terdengar tajam.
"Itu...!" Liu Feng terkejut, tapi sebelum ia bisa menjawab, bayangan besar muncul di atas bukit. Naga emas raksasa, tunggangan Zuo Long, mendarat dengan raungan yang mengguncang bumi.
Dataran bergetar saat naga emas Zuo Long mendarat, sisiknya berkilauan di bawah langit mendung. Liu Feng dan kelompoknya berlindung di balik bukit, napas mereka tertahan. Harimau Darah menggeram pelan, bersiap menerkam, sementara Lin Wei, meski terluka berusaha bangkit, tangannya mencari tombaknya yang sudah patah.
"Kita dikepung," gumam Lin Chen, matanya menyapu prajurit elit yang kini menyebar di sekitar bukit, dipimpin oleh Luo Mei dan pria bertopeng.
Liu Feng menggenggam pedang Qi di tangannya erat-erat. "Kita harus bertahan sampai Feng Mei Ling selesai, dengan Zuo Long.
Dia… dia cukup kuat, untuk menjadi sekutu kita."
Nona Yuan menatapnya tajam, bibirnya mengerucut. "Kau begitu percaya padanya, Gege? Padahal kau baru bertemu dengannya!" Nada suaranya bercampur antara marah dan sesuatu yang lebih dalam berupa rasa cemburu.
Liu Feng mengerutkan kening, bingung. "Yuan Mei, maksudku dia telah membantu menyelamatkan kita. Tanpa dia, kita mungkin sudah..."
"Ya, dia hebat, cantik, dan tahu segalanya tentangmu!" potong Nona Yuan, suaranya meninggi.
"Apa aku tidak cukup di matamu, Gege? Bukankah aku yang selalu ada di sisimu, bukan dia!"
Lin Bao dan pengawal lain saling pandang, canggung dengan ketegangan itu. Liu Feng menghela napas, mencoba menenangkan. "Yuan Mei, kau tahu itu tidak benar. Kau lebih penting bagiku dari siapa pun."
Tapi sebelum Nona Yuan bisa membalas, ledakan besar terdengar dari arah Zuo Long dan Feng Mei Ling bertarung. Cahaya biru dan emas bertabrakan, dan sosok Feng Mei Ling terlihat melayang mundur, mendarat tak jauh dari bukit dengan pedangnya tertancap di tanah untuk menahan diri.
"Kalau kalian mau hidup, bantu aku!" teriaknya, suaranya tegas meski napasnya tersengal. "Zuo Long ternyata memiliki banyak rahasia, dia saat ini bahkan sudah terlalu kuat untukku sendiri!"
Liu Feng langsung bergerak. "Lin Wei, jaga Yuan Mei dan yang lain. Aku akan bantu dia!" Ia melesat ke arah Feng Mei Ling, Qi-nya menyala terang.
Nona Yuan menatap punggung Liu Feng, tangannya gemetar. "Selalu dia…" gumamnya, tapi ia menarik napas dalam, mengangkat pedangnya. "Aku tidak akan kalah!" Ia berlari menyusul, meski hatinya terasa perih.
Bersama Feng Mei Ling, Liu Feng melancarkan "Tendangan Badai Petir," sementara Feng Mei Ling mengayunkan "Pedang Langit Membelah Laut." Serangan mereka menyatu, menghantam naga emas Zuo Long hingga binatang itu meraung kesakitan.
Zuo Long melompat dari punggung naganya, mendarat dengan Qi yang membentuk tombak raksasa.
"Kalian semua akan mati..!
tidak ada satupun dari kalian yang akan kubiarkan tetap bisa menghirup nafas di tempat ini."
Zuo Long membentak, tombaknya menghantam tanah, menciptakan gelombang kejut yang nyaris menjatuhkan Liu Feng dan Feng Mei Ling.
Tapi Nona Yuan tiba tepat waktu, "Tarian Bunga Teratai.!
Jangan berpikir sangat mudah bagimu menghadapi kami, selagi aku masih ada disini." Nona Yuan berteriak, pedangnya menari cepat, memotong gelombang Qi itu sebelum mencapai Liu Feng.
Feng Mei Ling meliriknya, sambil mengangguk kecil. "Kau hebat Nona Yuan," katanya memuji, tetapi Nona Yuan hanya mendengus, dan fokus pada musuh.
Dengan kerja sama yang dipenuhi ketegangan, ketiganya akhirnya menekan Zuo Long. Liu Feng menghantamkan "Pukulan Langit Membelah" terakhir, mengenai dada Jenderal itu hingga ia terpental jauh, terbatuk darah. Naga emasnya meraung, lalu melarikan diri bersama prajurit elit yang tersisa.
Feng Mei Ling menarik napas lega, menoleh ke Liu Feng. "Kalian berdua luar biasa. Air Suci kehidupan itu tentunya akan aman bersamamu."
"Terima kasih Nona," kata Liu Feng, tersenyum. "Tanpa Anda, kami mungkin tidak akan selamat, tapi kami belum tahu identitas Anda.."
Nona Yuan memalingkan muka, wajahnya memerah. Feng Mei Ling memperhatikan, lalu tersenyum tipis, memahami hal itu "Kamu punya kekasih setia, Liu Feng. Jagalah dia baik-baik."
Saat Feng Mei Ling berbalik untuk pergi, meninggalkan mereka dengan janji akan bertemu lagi, Nona Yuan mendekati Liu Feng, suaranya pelan dan terdengar merayu "Gege… aku tidak suka dia. Tapi aku akan menjadi lebih kuat untukmu."
Liu Feng memandangnya, lalu tersenyum lembut. "Kau sudah cukup kuat, Yuan Mei."
Apa yang tidak mereka sadari, di kejauhan, dari balik kabut, Zuo Long bangkit perlahan, matanya penuh dendam.
"Ini belum selesai
Aku akan membuat kalian membayar atas segalanya." gumamnya, tangannya memegang kristal merah yang berdenyut, sumber kekuatan baru yang belum terungkap.
Author benar-benar sangat membutuhkan semua hal itu, guna menambah semangat dan juga suplemen untuk bisa lebih banyak berkarya.
SALAM HANGAT UNTUK ANDA SEMUA.
SEMOGA KITA BERADA DALAM KESEHATAN DAN SEHAT SELALU.