Dalam pernikahan yang terlihat indah dan romantis, Aisha Khalisa, seorang dokter muda yang cerdas dan cantik, merasa hidupnya hancur ketika mengetahui suaminya, Fajri Nadhir, seorang dosen tampan dan sukses, memiliki istri rahasia.
Di tengah kebohongan dan perselingkuhan, Aisha harus menghadapi kenyataan pahit dan memecahkan teka-teki yang menyelimuti kehidupan pernikahannya. Dengan kekuatan dan keberanian, Aisha berjuang untuk mengungkapkan kebenaran dan mempertahankan cintanya.
Namun, apakah Aisha dapat memaafkan Fajri dan menyelamatkan pernikahannya, ataukah dia harus memilih jalan yang berbeda? "Istri Kedua Suamiku" adalah kisah tentang cinta, kepercayaan, dan kekuatan seorang wanita dalam menghadapi kesulitan dan kekecewaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Aisha dengan perlahan mencoba melepaskan pelukan Fajri , tubuh nya terasa sangat lengket dan tak nyaman setelah keduanya melakukan hubungan suami istri.
Ada yang beda dengan Fajri kali ini, ia yang biasanya bisa bertahan semalaman dan selalu meminta lagi , kali ini Fajri hanya bertahan beberapa menit saja.
Aisha membersihkan diri , pikiran nya masih berkecamuk, banyak yang di pikirkan nya tentang cara untuk melihat siapa selingkuhan Fajri.
Dan tentang bagaimana Fajri bisa melakukan kebohongan nya dengan hampir sempurna, namun Aisha belum menemukan cara apapun.
Ia terlalu sibuk dengan pekerjaan nya ,bahkan di waktu libur , Aisha kadang harus pergi ke rumah sakit jika ada pasien darurat.
"apa yang kurang dari aku mas?" ucap Aisha saat melihat pantulan tubuh nya yang tanpa dibalut sehelai benang pun di cermin kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan diri ,Aisha duduk di meja rias nya , diperiksa nya kembali ponsel milik Fajri , kali ini Fajri bersikap lebih hati - hati.
Tak ada riwayat panggilan dari nomor itu ,seolah Fajri ingin menghilangkan jejak dan membuat Aisha tak membahas nya lagi, namun Aisha tak sebodoh itu.
Aisha berhenti memeriksa ponsel milik Fajri, ia kini membuka ponsel nya sendiri, mencoba menghubungi nomor tak di kenal itu.
"Nomor Telepon yang ada putar salah"
Aisha mengecek ulang nomor itu , kemarin masih bisa ia hubungi ,namun kali ini nomor itu bahkan sudah tak aktif.
Aisha tak ingin pusing , ia berhenti sejenak mencari tahu tentang masalah ini , sebagai ganti nya, Aisha berselancar di Internet , mempelajari satu persatu ciri - ciri suami berselingkuh dan cara menangani nya menurut ahli.
Dilirik nya Fajri masih tertidur lelap, Aisha menghela nafas nya , saat ia menemukan fakta bahwa suami yang berselingkuh kemungkinan akan kehilangan stamina nya karena telah tidur dengan wanita selingkuhannya.
Aisha menyadari perbedaan Fajri yang biasanya bisa bertahan semalaman saat berhubungan dengan nya ,namun kali ini Fajri sudah keok bahkan tak sampai satu jam.
Aisha menyangga kepala nya dengan kedua tangan, mulai sekarang Aisha akan lebih tegas lagi kepada Fajri, jika memang Fajri berselingkuh Aisha akan menerima nya setelah mendengar pengakuan dan alasan langsung dari Fajri.
Hari - hari yang di jalani pasnagan suami - istri itu berjalan seperti biasanya ,Fajri kini menjalankan aktivitas nya seperti biasa.
Aisha sering mengikuti nya ,namun hasil nya Fajri selalu datang untuk mengajar di Kampus dan pulang tepat waktu.
Fajri juga menjadi lebih romantis dan manja kepada Aisha , Fajri tak pernah mendapat telepon apapun lagi sekarang, ia hanya menerima telepon dari pihak Kampus dan selalu menerima telepon tersebut di hadapan Aisha.
Melihat sikap Fajri yang tak menunjukkan sedang menyembunyikan sesuatu, membuat Aisha berhenti curiga untuk sementara Waktu.
Aisha memulai kembali kepercayaan nya walau cukup sulit, Aisha yakin semuanya akan menjadi lebih baik jika ia bisa memaafkan sikap Fajri yang lalu.
"Gimana sayang?" Tanya Fajri saat Aisha keluar dari kamar mandi setelah memeriksa kehamilan nya menggunakan tespack.
Aisha sudah telat datang bulan sekitar seminggu, membuat keduanya mulai berharap kembali ,harapan untuk memiliki keturunan.
"sudah lah , mari kita berusaha lagi" ucap Fajri setelah Aisha menggelengkan kepalanya , dilihat nya hanya ada garis satu pada alat pendeteksi kehamilan itu menandakan Aisha masih belum mengandung.
Fajri dan Aisha berjalan menuju ruang keluarga , tak ada pembicaraan apapun ,keduanya seolah tak sabar ingin segera memiliki pelengkap keluarga kecil mereka.
"maaf mas" ucap Aisha seraya menundukkan kepalanya.
"apa itu kesalah kamu sayang ? Jangan memaksakan diri ,sedikasih nya saja yah" ucap Fajri yang kemudian pamit untuk melanjutkan mengerjakan tugas Kampus nya di ruang kerja.
Aisha tertunduk sedih, biasanya Fajri akan memeluk dan menenangkan nya ,namun kali ini Fajri sepertinya merasa sangat kecewa.
Aisha berpikir sebentar ,setelah itu ia menyusul Fajri ke ruang kerja ,pekerjaan Fajri terlihat menumpuk di meja kerja nya.
"mas ? " panggil Aisha Manja.
"Iya sayang ku ? Ada apa ?" jawab Fajri tanpa menoleh , Aisha tersenyum lalu di hampirinya Fajri, Aisha mengambil pulpen yang di pegang oleh Fajri.
Aisha mendudukkan diri nya di pangkuan Fajri, ditatap nya mata suami nya itu dengan penuh cinta, Aisha langsung melumat bibir manis milik Fajri.
Fajri sejenak terdiam , mencoba memahami situasi , ia sedikit kaget karena istrinya yang menjadi liar .
Fajri membalas lumatan demi lumatan yang di berikan oleh Aisha ,sesekali digigit nya bibir Aisha memberikan sensasi sensual .
Aisha membuka kemeja yang di kenakan oleh Fajri , keduanya tak beranjak dari meja kerja Fajri dengan bibir mereka yang bertaut.
"Aisha tak akan hamil jika kita berhenti membuat nya ,selama berada dirumah kita harus selalu membuat nya dan membuat nya" bisik Aisha di telinga Fajri di iringi tiupan kecil yang membuat bulu kuduk Fajri berdiri.
Dengan tenaga yang dimiliki nya, Fajri menggendong Aisha yang melingkar kan kaki nya di pinggang Fajri , ciuman nya tak ia lepaskan.
Fajri menjatuhkan tubuh ramping Aisha ke atas kasur tempat mereka biasa melakukan nya , mereka saling mendekap satu sama lain ,seolah tak ingin terpisah.
Fajri dengan cekatan melepas satu persatu pakaian yang di kenakan oleh Aisha hingga tak tersisa sehelai benang pun di tubuh nya.
Keduanya sedang di mabuk cinta , tak peduli berapa kali mereka telah melakukan nya namun rasanya masih tetap sama seperti saat mereka melakukan nya.
Ruangan itu dipenuhi deru nafas dan erangan penuh kenikmatan dari keduanya , mereka tak peduli apapun saat ini.
"Terimakasih sayang" Fajri mencium Aisha penuh kasih sembari menikmati sisa - sisa kenikmatan tubuh Aisha.
Fajri melepaskan tubuh Aisha perlahan, lalu dengan cepat berdiri dan mengangkat kedua kaki Aisha lalu menggoyang - goyang kan nya.
"kamu ngapain mas? " tanya Aisha bingung dengan perlakukan Fajri kepada tubuh nya.
"siapa tahu berhasil kan" ujar Fajri dengan serius namun tetap tersenyum karena ia sendiri merasa ini agak aneh, namun Fajri hanya berusaha agar sperma nya bisa masuk ke dalam rahim Aisha dengan lancar.
"hahaha" Aisha menertawai kelakuan Fajri , namun hati nya tetap berharap bahwa dirinya bisa memberi keturunan untuk Fajri.
"ok sudah selesai" Fajri menurun kan kembali kedua kaki Aisha yang ia angkat, Aisha menghela nafas lega karena tentu saja ia merasa sangat pegal.
"nah sekarang ! Ronde kedua" ucap Fajri yang langsung meloncat ke atas tubuh Aisha sembari memainkan kedua gunung kembar milik nya.
Aisha mulai terangsang kembali ,keduanya melakukan nya lagi, bukan sekedar melampiaskan nafsu mereka.
Mereka berdua sangat menginginkan keturuan , jadi mulai sekarang mereka berkomitmen untuk terus melakukan nya saat mereka ada di rumah.