Cinta Tulus Gadis Bercadar

Keesokan harinya seperti biasa, Nabila turun lebih dulu untuk memasak, dan tak lama kemudian adik iparnya datang dengan rambut yang di Cepol asal, membuat penampilannya sangat lucu dan imut.

" ehhhmm, kak ... Udah siap aja di dapur!" tanya Ara yang melihat kakak iparnya sudah mulai bertempur dengan alat-alat dapur nya.

" harus dong, memasak adalah salah satu hobiku!" ucap Nabila tersenyum, terlihat dari kerutan di sisi matanya, tatapan nya sudah melembut lagi, tidak seperti semalam yang berubah seperti raja hutan yang melihat mangsanya.

" aku juga dulu suka sekali memasak, tapi mas Adam hanya memperbolehkan ku memasak sarapan saja, dan setelah tahu aku hamil... Sampai sekarang tidak di perbolehkan untuk ke dapur, baru kemarin aku mulai memasak disini , itu juga cuman sedikit membantu kak Nabila" ucapnya cemberut.

Nabila terkekeh melihat wajah adiknya yang di tekuk dengan wajah cemberut.

" itu tandanya suamimu begitu sangat mencintaimu, ia sangat peduli... Tak mau istri tercinta nya lecet atau pun kecapean..! Kata Nabila yang lagi-lagi membuat Ara semakin cemberut. Sampai ada sebuah tangan kekar yang melingkar di perut Ara , siapa lagi kalau bukan Adam, yang baru datang bersama Mike sehabis olahraga dan bersama ke dapur dengan maksud ingin mengambil air minum .

" benar sekali sayang...aku tak mau tanganmu nanti lecet dan juga lelah, " cup ... Ucap Adam sembari mencium pipi istrinya tanpa tahu malu.

"tolong ya , kalian ... Jangan suka mengumbar kemesraan di tempat umum" ucap Mike, jengah melihat iparnya yang tidak tahu malu itu.

" bilang saja iri... Noh, punya istri jangan di anggurin Mulu, keburu nanti di bawa orang baru nyesel" ucap Adam sedikit mengejek kakak iparnya, tidak sopan memang, tapi begitulah Adam, apa yang ada di hatinya ia keluarkan tanpa melihat lawan bicaranya.

wajah Mike berubah merona, matanya melirik istrinya, yang ia pun sendiri penasaran dengan raut wajah istrinya mendengar ucapan adik iparnya yang mengejek dirinya.

tapi yang Mike lihat, Nabila biasa saja , seperti tidak terjadi apa-apa, padahal Mike tidak tahu saja kalau Nabila pun merasa malu dengan ejekan suami Ara itu.

" mas mau minum?" tawar Ara lembut kepada suaminya, dan Adam mengangguk senang atas perhatiannya istrinya itu.

Ara segera mengambil air putih, dan memberikan nya kepada Adam yang tengah duduk di kursi tak jauh dari situ,

setelah air putih itu berpindah tangan kepada Adam, lantas Adam menarik tangan istrinya untuk duduk di pangkuan nya seperti kebiasaan mereka dulu,

" mas... malu tahu " ucap Ara tersipu malu.

" biarin aja, anggap saja mereka nyamuk" ucap Adam ketus melirik Mike , tapi berubah lembut ketika menatap istrinya

" kurang ajar kau Adam, dasar adik ipar menyebalkan" ucapnya acuh , ... Mike langsung meminum air putih yang telah di berikan oleh istrinya.lalu pergi begitu saja, setelah berterima kasih kepada Nabila.

" hahaha, lucu sekali kakak mu " ucap Adam puas , mengejek adik iparnya itu.

" ih mas, jangan kayak gitu, kasian tahu...kak Mike" ucap Ara cemberut, karena kasihan dengan kakaknya.

" gak apa sayang mas hanya bercanda..., kalau gitu mas ke kamar dulu, mau mandi " ucap Adam lembut.

" cepat menyusul...jangan kelamaan " bisiknya lembut, tanpa ada yang mendengar kecuali Ara.

blush...

cup..., Adam langsung pergi, setelah puas melihat istrinya merona.

" aku senang melihat kalian romantis" ucap Nabila jujur,

" maafkan suami ku yang suka mengganggu kak" ucap Ara merasa bersalah,

" tidak masalah...toh suami mu hanya menunjukkan rasa cintanya dengan caranya sendiri, " tutur Nabila yang membuat Ara terbang ,

" ih kakak, aku malu..., kalau begitu aku menyusul mas Adam dulu" pamit nya tersenyum...lalu pergi meninggalkan dapur dan pergi ke kamarnya di lantai bawah, berdekatan dengan kamar si kecil.

Nabila melanjutkan sendiri acara memasaknya, dan juga di bantu pelayan yang sigap saat Nabila meminta bantuannya.

setelah semua nya selesai, mereka sekarang sudah berkumpul di meja makan,

seperti biasa, orang-orang begitu menyukai masakan yang Nabila masak.

***

beberapa hari berlalu, hubungan Mike dengan Nabila sudah semakin dekat ,

ia dengan setia melayani Mike kecuali hubungan yang lebih intim, saat Nabila ingin membuka cadarnya, selalu di larang oleh Mike, katanya menunggu waktu yang tepat, sebenarnya Mike sudah sangat menerima apapun yang ada pada Nabila, semakin hari ia semakin yakin, kalau Nabila itu adalah istri yang ada sangat tepat untuk nya, hatinya baik, juga ke ibuan sudah sangat terlihat ketika menjaga para keponakan Mike yang lengket dengan istrinya, sangat telaten...dan sabar.

Mike menunggu momen yang tepat untuk mengagungkan isi hatinya yang setiap hari semakin bertambah rasa sayang nya, kalau cinta mungkin belum, tapi rasa sayang dan ingin melindungi, sudah terjadi dari awal semenjak pertemuan nya.

Mila sedang berada di luar negri sudah seminggu yang lalu, entah urusan bisnis atau sedang merencanakan sesuatu untuk menghancurkan Nabila.

***

tuuut . . .

" hallo ,...ada apa? . " tanya seseorang di seberang sana yang ternyata adalah Mila.

" nona..., saat ini , hubungan tuan Mike dan juga wanita itu sudah semakin dekat dan rencananya lusa mereka akan mengadakan makan malam di restauran bersama keluarganya" .tutur seseorang yang Mila perintah kan untuk mengawasi Mike dan juga istri nya, tapi tanpa sepengetahuan Mila,... Nabila sudah tahu lebih awal, kalau dirinya dan juga suaminya sedang di awasi, tapi ia mencoba membiarkan seolah olah dirinya tidak tahu apapun.

" baiklah awasi terus, saat ini aku sudah sampai di kota ini" ucap Mila dengan tersenyum, karena malam ini ia akan merencanakan sesuatu yang bisa menghancurkan pernikahan mereka.

***

" mas...., nanti siang aku ada janji, om aku mau datang kesini... bolehkah kalau om aku menginap di sini untuk beberapa hari?" tanya Nabila lembut, sedari tadi setelah om nya itu menelpon ingin mengunjungi dirinya, ia berniat akan menjemputnya di bandara.

" rumah ini rumahmu juga...jadi kau bebas membawa siapapun asal dia masih saudara mu!" jawab Mike tak kalah ramah .

" dan... Sebelum Siang nanti aku juga akan menjemputnya "

" iya, ... hati-hati, lakukan apapun yang kau mau, tapi tetap selalu menjaga marwahmu sebagai seorang istri " ucap Mike kemudian berjalan ke arah mobilnya.

" assalamualaikum!" lanjutnya... tersenyum dan menutup pintu mobilnya.

" waalaikumsalam... hati-hati mas!" kata Nabila melambaikan tangannya . setelah kepergian suaminya... Nabila akan bersiap-siap untuk pergi menjemput Om nya itu, yang sebentar lagi akan sampai.

di tengah perjalanan, Mike senyum senyum sendiri ia akan berniat untuk melamar Nabila malam ini, karena hatinya sudah begitu yakin dengan Nabila.

di dalam kamar, saat ini Nabila sedang menyiapkan diri untuk menemui om Nya, memakai pakaian kebesarannya setiap pergi keluar rumah, kalau di dalam ia terbiasa dengan berbagai warna, sedangkan kalau keluar ia memakai pakaian serba hitam.

" bismillahirrahmanirrahim" kali ini... Nabila izin mengendarai mobilnya sendiri, sekaligus mencoba mobil sport barunya , pemberian dari suaminya kemarin.