Ara , gadis berhijab yg sangat cantik, yg kemana2 selalu di tutupi masker , gadis 22 tahun yatim piatu yg terpaksa menikah muda karena tidak sengaja menolong seorang nenek yg terkilir kakinya ,
bismillah, yuk simak untuk kelanjutannya, semoga menarik, karena ini novel pertamaku, mohon dukungannya teman2, 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
018 diperusaan
Hari masih pagi, kendaraan belum mulai padat, sepasang suami istri yang masih terlihat canggung itu menaiki sebuah mobil mewah dengan Teo sebagai asisten sekaligus merangkap sebagai supir pribadi, sambil sesekali Teo melirik pasutri yang ada di belakang nya menggunakan spion tengah sambil senyum-senyum melihat si wanita nya yang gelisah, sedang kan sang prianya diam tanpa ekspresi, untuk mengurangi kecanggungan Teo pun berdehem singkat dan memulai percakapan " ehm ehm, tumben , berangkat kerja setengah jam lebih pagi dari biasanya"?" tanya Teo basa basi
"maaf, gara-gara aku , kita berangkat terlalu pagi, aku belum siap kalo semua karyawan melihatku seperti ini" ucap Ara lirih merasa bersalah sambil melirik Adam
"tidak apa Ara, pernikahan kita memang terlalu mendadak, nanti kalo kamu sudah siap kita akan mempublikasikan pernikahan kita"jawab adam dalam hati"tunggu tanggal mainnya sayang"sedikit menyunggingkan senyum, hanya Teo yg menyadari lewat kaca spion di depan,
"sepertinya si bos sudah tak sabar"batin Teo sambil melirik sinis sahabat nya itu.
"maaf mas , untuk sementara biarkan seperti ini ni dulu, tadi seharusnya aku naik bus saja biar orang-orang tidak curiga, aku masih takut" dengan tidak enak hati Ara mengatakan isi hatinya,
"tidak bisa Ara, sekarang kamu sudah menjadi istriku, sudah seharusnya kamu mendapatkan fasilitas sama seperti aku, kamu juga tau seorang istri harus taat kepada suaminya, karena sekarang kamu adalah tanggung jawab ku dunia akhirat, jadi menurut lah mulai sekarang"ucap Adam dengan sedikit penuh penekanan.
Ara yang memang sedikit tahu tentang bab pernikahan, apalagi seorang istri yang seharusnya taat kepada suaminya pun tidak bisa berbuat apa-apa selain menurut, baiklah, terserah anda saja tuan ?! aku akan berusaha menjadi yang seperti anda mau"sambil mengerucutkan bibirnya, dan sukses membuat Adam gemas ingin mencium bibirnya ,
"Good" , , ,,
Adam tersenyum manis, membuat Ara jadi gelisah, jantung nya tidak aman, untuk menutupinya Ara melihat keluar jendela,
Teo yang melihat dari arah kaca spion depannya mencibikkan bibirnya " cih dasar modus," umpat Teo dalam hati, Adam yang tak sengaja melihat pun menajamkan matanya 😁😁😁 langsung Teo kicep dan fokus menyetir lagi,
Skipppp
Sesampainya di kantor mereka keluar bersama, dengan Teo yang membukakan pintu untuk Adam, dan Ara membuka pintu sendiri, karena tak mau di lihat oleh karyawan lainnya di perlakukan istimewa
Sampai di pintu masuk, lagi-lagi semua karyawan yang sudah berangkat duluan berbisik-bisik melihat sekretaris baru berjalan beriringan dengann lengah , g orang berpengaruh di sana "cih lihatlah, karyawan cupu itu, baru beberapa hari berkerja sudah nempel terus sama pak CEO "
" hus jaga bicara mu ", kata teman nya
"lihatlah walopun gadis itu terlihat cupu tapi aku yakin, kalo di buka kacamata nya pasti sangat cantik, begitu saja sudah terlihat aura mahalnya dengan pakaian tertutup seperti itu" bisik bisik karyawan yg lain,
"cih"sinis temennya lagi "paling juga sama, seperti sekertaris sebelum nya hanya niat menggoda pak CEO , seminggu lagi juga di pecat itu"
"hati-hati kalo bicara, kalo mereka mendengar kita, pasti kita akan di pecat, apalagi sudah berburuk sangka duluan" tegur temannya yang bijak
Dan mereka bertiga memasuki ruang kerjanya masing-masing, Ara sibuk mengatur semua jadwal atasannya, sementara Adam sibuk dengan berkas-berkas yg menumpuk setelah insiden kemarin yg di buat gara-gara sang nenek,
Dengan semangat membara Adam melakukan tugasnya dengan baik, sambil sesekali menyeruput kopi buatan istri nya,
Jam makan siang telah tiba, Adam keluar ruangannya sambil mengajak istrinya untuk makan siang bersama, saat Ara menolak, lagi-lagi Adam dengan jurus jitu nya yang lagi-lagi membuat Ara tidak bisa menolaknya, yah andalan Adam Sekarang dalam membujuk Ara tentu saja tentang tanggung jawab seorang istri yabg harus patuh pada suaminya,
Ara menundukkan kepalanya sambil mengekori Adam dari belakang, sambil ngedumel dalam hati" sial sekarang aku sudah tidak sebebas dulu, semua yg aku lakukan sudah ada yang mengatur, yang sayangnya suamiku sendiri,"
Adam yang berjalan di depannya tersenyum geli melihat tingkah istri nya yang merasa terpaksa itu"hahaha lucu sekali,
Mereka berjalan beriringan, Teo dan Adam berjalan di depan, sementara Ara selalu setia mengikuti dari belakang, Ara tidak mau kalo harus berjalan beriring-iringan dengan suaminya, Ara belum siap,dan Adam pun memakluminya, tidak mau memaksa, selalu di dekatnya saja , Adam sudah bahagia,
Tiba mereka di restoran bintang lima, mulai sekarang, Ara harus belajar dengan kehidupan yang sekarang, meski berbanding 180* dari kehidupannya ysng dulu, tapi dengan mudahnya Ara ber adaptasi, karena pada dasarnya Ara memang Pintar ,
skipppp
waktu sudah sore, dan semua karyawan sudah berhamburan keluar kantor, termasuk Adam dan juga istri nya, jalanan yg macet tidak terasa bagi Adam karena ada belahan jiwanya di samping nya,
Sampai di rumah, terdengar suara-suara orang tertawa, mereka berdua masuk bersama
"assalamualaikum?" salam Adam ara
"Waalaikumsalam salam"jawab serempak yg ada di dalam ,
mereka berdua masuk dan mencium tangan sang nenek, dan tidak sengaja melihat teman sang nenek dengan cucunya sedang Duduk tidak jauh dari sang nenek, Ara menyalami mereka, sedangkan Adam hanya menyalami teman nenek nya , tidak dengan cucunya yang seorang perempuan cantik dengan gaya anggunnya, tapi di mata Adam biasa saja, saat perempuan itu mengangkat tangannya , Adam melengos pergi ke kamarnya sambil menggandeng tangan Ara,
Ara yang tidak enak pun berpamitan sambil mengangguk kan kepalanya "maaf permisi, saya kekamar dulu mau membersihkan diri " nanti kalau sudah selesai saya turun lagi" tersenyum
"silahkan sayang, urus juga suamimu"ucap nenek penuh dengan senyum menggoda
Blushhh, merah sudah pipi Ara, berjalan sambil di gandeng tangannya oleh suaminya, dan di goda oleh neneknya, rasanya ingin bersembunyi di bawah kolong meja
Adam senyum-senyum di buatnya melihat tingkah istrinya yg malu-malu
Sementara teman nenek dan cucunya geram, tidak suka melihat pemandangan yang ada di depannya, apalagi Calista , nama perempuan itu, mengepalkan tangannya dengan geram" sial ternyata kata nenek benar, Adam sudah menikah, dengan gadis jelek, udik , norak, " geram Calista dalam hati, hatinya sakit di abaikan Adam, teman dari kecil, meski Adam selalu cuek tapi Calista sangat mencintai adam
Calista akan merencanakan sesuatu untuk menyingkirkan Ara , tadi dalam otaknya sudah banyak rencana-rencana jahat, sambil pura-pura tersenyum palsu, Calista ikut berbincang dengan nenek Adam,
karena menunggu mereka turun terlalu lama, akhirnya Calista dan neneknya pamit untuk pulang, dengan pura-pura ramah Calista berpamit dengan nenek Adam
" nek, Calista pulang dulu ya, terimakasih sudah mau menemui kami" ucapnya ramah
" tidak perlu begitu Calista, rumah ini selalu terbuka untukmu, nenek mu dan aku sudah berteman sejak lama, jadi kamu juga sudah seperti cucuku sendiri." sambil mengusap punggung Calista.
Calista memeluk nenek Adam dan tersenyum penuh arti " baiklah kalo begitu kami permisi dulu, hari sudah mulai gelap.
A
A
A bersambung
Terimakasih reader sudah mau meluangkan waktu untuk karyaku yg tidak seberapa ini, mohon dukungannya 🥰
thor....
paling jg ga tega aihhhh