NovelToon NovelToon
Tentang Dia

Tentang Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lissaju Liantie

Rumah tangga yang telah aku bangun selama dua tahun dengan penuh perjuangan, mulai dari restu dan segala aspek lainnya dan pada akhirnya runtuh dalam sekejap mata. Aku yang salah atau mungkin dia yang terlalu labil dalam menyelesaikan prahara ini? berjuang kembali? bagaimana mungkin hubungan yang telah putus terbina ulang dalam penuh kasih. Berpaling? aku tidak mampu, segalanya telah habis di dia. Lalu aku harus bagaimana? menerima yang datang dengan penuh ketulusan atau kembali dalam rasa yang setengah mati ini? aku hancur dalam cintanya, segala hal tentang dia membuat aku hancur berantakan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lissaju Liantie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_010 Mencoba tangguh

Pertanyaan yang Dariel ajukan sukses membuat Deria kebingungan, sejenak mencoba mencermati inti dari pertanyaan tersebut lalu mata bulat Deria menatap dalam wajah Dariel yang duduk tepat di hadapannya.

"Apa benar kalau dokter Dariel di rekrut langsung sama pak Sean?" Deria justru mengajukan pertanyaan lain bukannya memberi jawaban atas apa yang Dariel tanyakan.

"Loh, kenapa mengubah topik pembicaraan? Apa dokter Ria juga tidak tau hubungan mereka bertiga? Tapi dokter kelihatan dekat sama mereka, atau aku yang salah menebak?" Keluh Dariel.

"Apa hubungan dokter sama pak Sean? Kalian sahabat atau gimana?" Tanya Deria.

"Aku adik dari sahabatnya, dia merekrut aku lewat abang aku, bukan langsung ke akunya." Jelas Dariel yang berakhir memutuskan untuk menjawab pertanyaan Deria lebih dulu meski ia belum juga mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang lebih dulu ia ajukan pada Deria.

"Hmmmmm, pantes kalau dokter tidak kenal sama mereka bertiga. Pak Sean dan dokter Hanin adalah sepupu dari Anand, dari pihak mama dan juga papa dan pak Sean adalah kekasihnya dokter Hanin. Ada lagi yang ingin dokter tau tentang mereka?" Jelas Deria lalu kembali melanjutkan makan siangnya.

"Ooooh jadi begitu, jadi dia Hanindia Utami yang kerap kali abang Aldi ceritakan, ooooh aku paham sekarang." Ujar Dariel.

"Apa ini yang tadi ingin dokter tanyakan?" Tanya Deria memastikan.

"Iya, sorry aku terlalu penasaran dengan hubungan mereka, itu saja kok." Jelas Dariel.

"Apa ada lagi yang membuat dokter pensaran?" Tanya Deria memastikan.

"Tidak ada lagi, dan terima kasih atas informasinya." Ujar Dariel dengan senyuman manis.

"Apa aku boleh bergabung dengan kalian?" Tanya Sean yang baru saja mendekati meja Deria dan Dariel.

"Maaf banget pak, aku sudah selesai dan harus segera kembali ke rumah sakit, ada sesi konsultasi sama pasien rawat jalan sebentar lagi, aku permisi." Jelas Dariel yang langsung meninggalkan Sean bersama dengan Deria.

"Okay, selamat bertugas!" Seru Sean lantang membuat Dariel kembali menoleh kearahnya dengan senyuman lalu kembali melangkah pergi.

"Apa kamu juga akan pergi?" Tanya Sean lalu menatap kearah Deria.

"Aku masih mau lanjut makan, apa pak Sean mau pesan sesuatu, biar aku panggilkan pelayannya." Tawar Deria.

"Aku sudah makan tadi sama Hanin dan Anand, sekarang aku hanya ingin meminta waktu mu sebentar, bisa?" Tanya Sean.

"Silahkan!" Jawab Deria.

"Apa kalian baik-baik saja? Jujur aku masih tidak percaya saat tau hubungan kalian berdua berakhir dengan cara seperti ini. Ria, apa ada yang salah dari Anand?" Sean memulai pembicaraan  dengan nada yang begitu serius, ia bahkan terlihat jelas begitu khawatir dan terluka atas apa yang sedang terjadi pada sang adik sepupu.

"Bohong jika aku jawab semuanya baik-baik saja. Aku terluka dan kecewa tapi mau bagaimana lagi? Sekuat apapun tekat aku buat mempertahankan pada akhirnya Anand yang memegang keputusan. Jika dia memilih untuk menceraikan aku lalu aku bisa apa? Aku tidak punya apa-apa selain menerima keputusan sepihaknya itu." Jelas Deria yang mulai terbawa suasana luka.

"Apa kamu yakin kalau ini semua adalah keputusan Anand?" Tanya Sean memastikan.

"Hmmm, bahkan mama dan papa lebih syok saat Anand mengatakan keinginannya untuk bercerai. Mama sampai jatuh pingsan dan papa marah besar tapi semua itu tidak membuat pilihan Anand berubah, aku dan dia tetap berakhir di pengadilan agama. Hubungan kami telah benar-benar usai." Jelas Deria.

"Pasti terjadi sesuatu padanya! Dia tidak akan mungkin melepaskan mu begitu saja Ria, dia begitu bergantung pada mu, dia begitu mencintai mu, jadi dia tidak mungkin menceraikan kamu tanpa alasan yang jelas." Jelas Sean.

"Cinta? Aku rasa semuanya telah sirna, tidak ada lagi cinta darinya untuk aku. Sudahlah, aku juga ingin keluar dari masa lalu, aku ingin hidup tanpa bayang bayang dia lagi. Aku tetap akan melanjutkan hidup ini dengan bahagia meski dengan tanpa dia lagi." Jelas Deria.

"Kamu yakin kalau kamu bisa?" Tanya Sean memastikan karena selama ini Deria yang dia kenal adalah Deria yang akan melakukan apapun untuk Anand, Deria yang mencintai Anand dengan segenap jiwa dan raganya.

"Aku akan menemukan pengganti Anand, laki-laki yang lebih baik dan yang paling penting lelaki yang tidak akan meninggalkan aku tanpa alasan yang jelas. Akan aku perlihatkan bahagia ku padanya, akan aku buat dia menyesal karena melepaskan aku." Tegas Deria dengan penuh penekanan.

"Semoga saja kamu bisa mendapatkannya, Ria. Aku doakan kamu selalu bahagia dan untuk masalah Anand, aku janji aku tidak akan lagi meminta bantuan mu. Aku akan mengurus bocah itu sendiri, maaf karena selama ini sudah merepotkan mu dan juga terima kasih karena selama ini sudah menjaga dan mencintai adik ku dengan sangat baik. Lanjutkan makan siang mu, aku permisi." Jelas Sean dengan tatapan sendu namun tetap memamerkan senyuman hangat.

Deria hanya tersenyum, sejenak menatap punggung Sean yang terus melangkah keluar dari restoran. Deria menghela napas berat dan kasar, mengenang nasibnya yang begitu malang dan berantakan, tangannya bahkan tidak lagi memiliki tenaga hingga membuat sendok yang tadinya ada di dalam genggamannya kini terjatuh begitu saja. Perlahan air mata mulai menetes dari ujung mata beningnya, seketika ia menjadi rapuh dan berantakan.

"Kenapa aku bisa melewatkan hal itu? Kenapa aku sama sekali tidak menaruh curiga saat dia tidak memberi alasan yang jelas saat menceraikan aku. Apa dia menyembunyikan sesuatu dari ku? Atau...??? Apa sejak awal dia memang berselingkuh? Jika memang ada pihak ketiga, tapi kenapa tidak pernah terlihat? Apa yang sebenarnya Anand coba sembunyikan dari aku? Benarkah cintanya telah hilang atau memang telah terjadi sesuatu yang tidak aku tau? Anand... kenapa kita harus berakhir seperti ini? Kenapa menceraikan aku setelah kita berjuang mati-matian mendapat restu mama untuk pernikahan kita? Kenapa begini akhirnya? Aku, aku..." Keluh Deria dengan suara pelan dan isak tangis yang tidak lagi bisa ia kendalikan.

Memejamkan mata dengan pelan, mencoba berdamai dengan perasaan, tangan yang perlahan mengusap air mata yang kian menetes deras membahasi pipinya. Deria mencoba untuk kembali tangguh dan kuat, setelah merasa sedikit tenang, barulah ia memutuskan untuk kembali ke rumah saki.

Hanya butuh waktu selama delapan menit dengan berjalan kaki, kini ia telah sampai kembali di rumah sakit, langkahnya yang terus menuju kearah ruang kerja miliknya kita terhenti seketika saat tanpa sengaja seorang dokter yang sedang berlari terburu-buru justru menabrak dirinya lalu membuat Deria terjatuh kearah utara dan dokter tersebut juga ikut terjatuh kearah selatan.

"Auwwww!" Seru Deria dengan suara lantang karena bahunya terbentur dengan dinding.

"Maaf, aku nggak sengaja!" Pinta Anand yang buru-buru bangun lalu segera beralih membantu Deria untuk bangun.

~~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!