NovelToon NovelToon
Di Ulang Tahun Ke-35

Di Ulang Tahun Ke-35

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ama Apr

Di malam ulang tahun suaminya yang ke tiga puluh lima, Zhea datang ke kantor Zavier untuk memberikan kejutan.

Kue di tangan. Senyum di bibir. Cinta memenuhi dadanya.

Tapi saat pintu ruangan itu terbuka perlahan, semua runtuh dalam sekejap mata.

Suaminya ... lelaki yang ia percaya dan ia cintai selama ini, sedang meniduri sekretarisnya sendiri di atas meja kerja.

Kue itu jatuh. Hati Zhea porak-poranda.

Malam itu, Zhea tak hanya kehilangan suami. Tapi kehilangan separuh dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ama Apr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Elara menahan napas, wajahnya memerah dengan mata yang berkaca-kaca.

Detik selanjutnya, ia menangis sambil berkata, "Kamu jahat, Mas. Kamu tega membentak aku ... padahal aku cuma mau mengatakan sudah sampai mana persiapan pernikahan kita. Aku minta maaf ... permisi." Elara melepas sabuk pengaman, mengambil tas kecilnya yang tadi ia simpan di dasbor.

Tangannya hendak membuka pintu mobil, namun Zavier menahannya dengan perkataan dan pelukan. "Ela, maaf. Aku kelepasan. Aku sungguh sedang kacau. Please ... kamu jangan marah."

Tanpa Zavier ketahui, Elara menyeringai samar. "Aku juga minta maaf. Aku mengaku salah karena membahas rencana pernikahan kita di waktu yang tidak tepat. Tapi demi Tuhan, Mas. Aku menyesal." Elara berbalik dan memeluk Zavier.

"Ya udah, sekarang aku akan mengantarmu pulang. Masalah tentang pernikahan kita ... kita bicarakan nanti saja, ya. Aku harus segera kembali ke rumah. Sebentar lagi tahlilan untuk Papa, dan aku ingin menghadirinya," ujar Zavier membujuk sambil melepas pelukannya di tubuh Elara.

"Iya. Kalau kamu sibuk ... aku pulang naik taksi saja," tolak Elara pura-pura mengalah. Padahal jauh di lubuk hatinya, ia sangat jengkel dan kecewa pada Zavier.

"Tidak, sayang. Kamu nggak boleh pulang naik taksi. Aku akan mengantarkanmu."

Elara mengangguk. "Makasih, Babe. Tapi aku boleh menyampaikan keinginanku tentang acara pernikahan kita, sedikit saja?"

Zavier menghela napas berat. "Apa, Ela?"

Elara mengulum senyum, bersorak heboh dalam hatinya. "Yess!" Kemudian barulah ia mengutarakan keinginannya. "Aku mau maharnya kalung dan cincin berlian, Babe. Sama mobil dan juga rumah."

Zavier memejamkan mata erat. Emosinya ingin meledak, tapi berusaha ia tahan. "Oke." Satu kata itulah yang keluar dari mulutnya.

"Makasih, Babe. Kamu memang lelaki yang paling pengertian." Elara memeluk Zavier dan memagut bibir pucat lelaki itu, menyesapnya bagai rokok. "Kamu mau main dulu, nggak?" desah Elara di sela ciumannya.

Jika Elara sudah mengeluarkan rayuannya, maka Zavier tak pernah bisa menolak. "Jangan di sini, Ela. Kita lakukan di apart-mu saja."

"Baiklah, sayang. Ayo jalankan mobilnya." Elara menyudahi pagutannya.

Zavier menghidupkan mobil dengan segera, memacu roda empat itu dengan kecepatan tinggi.

Dalam keadaan berkabung pun, hasratnya sungguh tak bisa dibendung.

Sementara itu di rumah duka, Zhea masih berusaha menghibur Rindu dan Arin yang setia meratapi kepergian Soni.

"Ma, Arin ... kalian kuat. Kalian pasti bisa. Allah sayang banget sama Papa." Sambil memeluk keduanya, Zhea terus menghibur.

"Zhea ... kamu jangan pulang ya? Mama mau kamu ada di sini," pinta Rindu terpatah-patah. "Mama mohon, Zhea ..."

Zhea tak kuasa menolak. Dia meminggirkan dulu konfliknya dengan Zavier demi menghibur Rindu. "Baiklah, Ma. Tapi aku mau pulang dulu. Ngambil Zheza sama ngambil baju ganti."

"Makasih, Zhea."

"Makasih, Kak." Arin ikut menimpali.

Pintu kamar Rindu tiba-tiba terbuka. Membuat ketiganya serentak menoleh. Sandi, kakak Soni muncul dan langsung bertanya pada adik iparnya. "Rindu ... Zavier ke mana? Kenapa dia belum pulang juga? Tidak mungkin kan dia masih di kuburan?"

Rindu menyedot ingusnya sambil menukikkan alis. "Zavier belum pulang?" beonya kaget.

"Iya. Coba kamu telepon dia dan suruh segera pulang. Hp-ku kehabisan daya."

"Biar aku yang telepon, Om." Arin menawarkan diri.

Sandi mengangguk, lalu keluar lagi dari kamar itu.

"Babe ... cepet masukin ..." desah Elara seraya membuka kedua pahanya dengan lebar.

Zavier mendekat, menaungi Elara yang sudah telentang di sofa. Dia sudah memposisikan kejantanannya, namun suara dering ponsel menghentikan kegiatan itu. "Ela, tunggu sebentar. Teleponku bunyi," katanya kesal, namun ia takut itu telepon penting. Mengingat di rumahnya kini sedang berduka.

"Heuhhh! Ganggu aja!" Elara menggerutu dengan wajah jengkel tak terkira. Nafsunya sudah di ubun-ubun dan terjeda karena sebuah panggilan.

"Arin nelepon, Ela," beri tahu Zavier. "Kamu diam. Aku mau mengangkat telepon dulu," Lanjutnya memperingatkan.

"Sial!" maki Elara dalam hatinya.

"Halo, Rin. Ada apa?"

Suara Arin terdengar parau di seberang sana. Zavier sengaja meloudspeaker panggilan tersebut. "Kakak masih di mana? Kalau masih di makam, pulang sekarang, Kak. Banyak tamu yang berdatangan. Kasihan Om Sandi menerima tamu sendirian. Belum lagi dia sibuk nyiapin untuk acara tahlilan nanti sore. Aku dan Mama belum kuat keluar. Air mata kami terus menetes setiap ada tamu yang mengucapkan belasungkawa. Rasanya kayak mau pingsan."

Zavier merunduk, menatap keadaan dirinya yang tanpa busana. Perasaan jijik tiba-tiba menghantam dadanya. Di saat seluruh keluarganya sedang berduka dan sibuk mengurus semua kebutuhan untuk tahlilan sang ayah, dirinya malah asyik memadu cinta. "Iya, Rin. Kakak pulang sekarang."

Panggilan itu terputus. Dan bersamaan dengan itu, Elara bangkit tergesa dari posisinya, memeluk tubuh Zavier dari belakang. "Babe ... beneran kamu mau pulang? Terus aku gimana? Hasratku udah di ubun-ubun," rengeknya manja.

"Maaf, Ela. Tapi aku harus pulang. Kamu barusan dengar sendiri 'kan ... keadaan di rumah bagaimana? Seharusnya aku menahan birahiku tadi. Huhhh ..." Zavier memijit pelipis, lalu melepaskan kedua tangan Elara yang melingkar di pinggangnya.

"Babe ..."

"Lain kali kita lanjutkan," ucap Zavier sembari memakai kembali pakaiannya.

"Ihhh ...!" Elara menghentakkan kedua kakinya dengan wajah memerah bak mau menangis.

"Besok aku ke sini, dan kita lanjutkan permainan yang tertunda ini, ya?" Zavier mengusap wajah Elara, mencium bibir selingkuhannya itu. "Aku pulang dulu ya?"

Elara tak menggubris, dia membiarkan Zavier pergi tanpa mengantarnya.

______

Zavier memarkirkan mobilnya di pelataran rumahnya. Ia membuka pintu mobil dan tanpa sengaja melihat Rafly yang sedang duduk di kursi yang ada di teras rumahnya.

Pandangan mereka bertemu, tapi tak ada satu pun kata yang keluar.

Ketika Zavier hampir menyentuh ambang pintu, tahu-tahu Rafly berdiri, menghalangi langkah itu. "Kak, minimal kalau udah bermesraan ... dibersihin dulu lah bekas lipstiknya. Atau Kakak emang sengaja, mau pamer ke semua orang?"

Mata Zavier membola, sontak meraba leher dan wajahnya.

Rafly berdecih, tersenyum miring. "Miris banget, sih. Di saat semua orang di rumah ini sedang berduka karena kehilangan seorang kepala keluarga ... kamu ... anak kandungnya sendiri, malah asyik beradu bibir dengan selingkuhanmu itu. Sungguh anak yang tidak punya rasa empati." Perkataan itu berhasil menusuk ulu hati Zavier, sekaligus memantik emosinya. "Dasar lelaki menjijikan. Bersyukur banget Kakakku sudah mengajukan gugatan cerai. Dasar nggak punya malu. Sudah selingkuh, minim akhlak lagi ..."

Wajah Zavier merah padam, emosinya sungguh tak bisa dikendalikan. Dengan gerakan cepat dan tak peduli pada keadaan ... Zavier menghantam pipi kiri Rafly dengan telapak tangannya. "Kurang ajar kamu Rafly!" Gelegar suaranya membuat semua mata tertuju padanya. Tangannya sudah terayun lagi, bersiap menghantam pipi Rafly kembali, namun belum sempat tangan itu melayang, satu dorongan berhasil menjatuhkan tubuhnya diiringi bentakan menggema.

"Zavier! Jangan tampar adikku lagi!"

1
Daulat Pasaribu
jgn macam cerita india ya thor,uda dapat bukti malah dirahasiakan.mending langsung aja di laporkan ke polisi
Ama Apr: hehe siap kk
total 1 replies
Erviana Anna
serahkan juga sekalian bukti kejahatan Zavier sama papanya pada polisi supaya gak jadi nikahin si Pelakor,, enak aja pelakornya menang. biarin Zavier menderita atas perbuatannya
Ama Apr: yoyoyy
total 1 replies
partini
OMG ada bukti,,,semoga dapat Ganjaran yang setimpal kamu anak durhaka
Ama Apr: sipsipp
total 1 replies
Erviana Anna
pengen sii Zavier menyadari kesalahannya menyesali semua perbuatannya, terus berjuang kembali mendapatkan cintanya Zhea dan buciiin bangeett nantinya, kok gak rela yaa mereka cerai, soalnya mertua sama iparnya baik banget sama Zhea,, dan si Pelakor akan merasa menang,, kasihan nanti mertua dan iparnya kalo sipelakor itu berulah, gak tega mereka di jahatin
Ama Apr: Tunggu kelanjutannya hari ini ya, Kk🫶
total 1 replies
November
lanjut
Ama Apr: besok y Kk🫶
total 1 replies
partini
makasih Thor udah up lagi give coffee for you
Ama Apr: hehe sama2 kk😍
total 1 replies
partini
ini bukan nya sadar malah berubah jadi iblis,,ga ada harapan memperbaiki diri kalau belum Sekarat
memang cocok mereka berdua sama-sama iblis
Ama Apr: ah benar sekali, jodoh adalah cerminan diri🤭
total 1 replies
partini
hemmm apa ada rencana ga jadi cerai ini ,, emmmmm
Ama Apr: ahh tidak mungkin
total 1 replies
November
lanjut
Ama Apr: Oke Kk ☺
total 1 replies
partini
nyesek ey
Ama Apr: 🥹🥹🥹🥹 nangis aku juga
total 1 replies
partini
kau akan menjadi gila karena rasa bersalah mu yang menghatui siang malam anak durhaka
Ama Apr: pasti itu
total 1 replies
partini
gelap mata ni anak ,,dah ga ada harapan insaf malah jadi iblis
Ama Apr: huhu bener
total 1 replies
Daulat Pasaribu
papa soni jgn dibuat meninggal thor,enak kali pasangan selingkuh hidupnya bahagia
Ama Apr: smg selamat y
total 1 replies
partini
wah sampe segitunya gara" jalang wah wah perlu masuk penjara dia biar kapok ,apa nanti ayahnya ga bunuh sekalian OMG semoga aja ada yg lihat
Ama Apr: 🥹🥹🥹 tp yakin, hidup dia tidak akan tenang
total 3 replies
partini
udah berapa hari ini udah anda notif up di cek belum ada bab nya Thor
Ama Apr: wah knp y kk
ktknya, eror mungkin
total 1 replies
Maemanah
lanjut thor ❤️❤️❤️👍👍👍
Ama Apr: siap kk
makasih😍
total 1 replies
partini
hemmm semoga di tendang keluar kere kere deh
Ama Apr: iya, pastilah dikasih pelajaran
total 3 replies
partini
duhhh di puja puja Ampe segitunya si El,,coba apa iya dia secinta itu sama kamu zav siapa tau sekarang lagi main kuda" sama yg lain apa sekarang tau kamu di usir sama ortu
gimana yah reaksi zavier kalau lihat El lagi kuda" sama laki laki lain
seperti istrimu yg melihat mu pasti booom like nuklir
Ama Apr: biasa kk lagi puber kedua🤣
total 1 replies
Daulat Pasaribu
suami bodoh selingkuh sama pelacur,hanya karena istrinya gk cantik lagi
Ama Apr: nafsu sesaat yg menyesatkan
total 1 replies
Maemanah
lanjut thor 👍👍👍👍❤️❤️❤️
Ama Apr: siap kk😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!