Kisah cinta penulis Novel yang masuk kedalam Novel ciptaannya sendiri , tetapi di dunia novel nya dilarang untuk mengubah alur ada beberapa aturan yang membuat Ara Anindhita pusing tujuh keliling , dan pertemuannya dengan Tokoh utama Duke Evan Pangeran Mahkota Kerajaan Holand yang sangat kejam dan dingin , lalu banyak plot yang belum terselesaikan tugas Ara untuk menyelesaikannya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Krispena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 Flashback (Memori Duke Evan Tahu Identitas Asli Ducches Ara )
Waktu Ducches Ara dibawa oleh Jenderal Aris ,saat itu Ami sedang membuat teh untuk Ducches Ara.
"Argggh" teriak Ami ketakutan sembari berlarian melaporkan kepada Duke Evan yang sedang berada diruang kerjanya.
Tubuh gemetar , keringat Dingin itu memberanikan diri memasuki ruangan kerja Duke Evan.
"Duke , aku mohon ijin , aku ingin menyampaikan sesuatu hal penting" ujar Ami yang berada diluar pintu
"Masuklah " balas Duke Evan dari dalam ruangan
Pengawal yang menghadang di dekat pintu mempersilahkan Ami masuk.
"Duke Evan , terjadi pembunuhan di mansion tua" tutur Ami dengan suara bergetar
Mendengar pernyataan Ami , Duke Evan mengernyitkan dahinya lalu menutup dokumen yang sedang ia baca
"Pelayan jangan bercanda kepadaku" hardik Duke Evan
"Saya tidak berbohong Duke , silahkan periksa sendiri dan Nona dibawa kabur " kata Ami
" Sebentar , bukankah Mansion Tua itu tidak berpenghuni" ujar Duke Evan kaget
"Tuan sebenarnya Pelayan yang kau selamatkan itu adalah seorang tawanan Raja Holand 2 dari kecil, dia adalah Nona Ara anak dari Raja Solomon" ucap Ami
Ami menceritakan semua yang terjadi tujuh belas tahun silam saat Ducches Ara berumur satu tahun.
"Kenapa Ayah menyembunyikannya padaku "tanya Duke Evan kepada Ami
"Aku tidak tahu Duke , sejak kejadian itu seluruh penghuni kerajaan dilarang berbicara apapun tentang itu "Tutur Ami
"Kamu urus saja mayat pengawal ,biar aku yang menemui Raja dulu" usul Duke Evan
Setelah pembicaraan selesai , Duke Evan menemui Raja Holand 2 di ruang pribadinya
"Ayah apa aku boleh masuk" tanya Duke Evan di luar pintu
"Masuk saja Evan" balas Raja Holand 2 yang sedang duduk sambil menikmati segelas kopi
"Ayah , aku ingin membicarakan sesuatu sebagai seorang anak dan Ayah bukan sebagai Raja dan Duke" Duke Evan duduk berhadapan dengan Raja Holand
"Apa yang ingin kau tanyakan" tanya Raja Holand 2
"Apa Ayah mengurung seorang gadis di mansion tua" ujar Duke Evan
"Uhukk...uhukkk" Raja Holand tersedak kopi mendengar pertanyaan Duke Evan
"Ya , dia anak Raja Solomon , aku menahan dia sejak berusia sejak dia berusia satu tahun" jawab Raja Holand 2 sembari mengingat kejadian perang.
"Sekarang dia dibawa kabur oleh seseorang Ayah"tutur Duke Evan
"Apa , Siapa yang berani melakukan itu , pengawal cepat kejar mereka" Raja Holand marah
"Aku akan pergi ke mansion tua untuk melakukan penyidikan Ayah" pinta Duke Evan
"Bailklah Evan , Itu adalah anak dari seseorang pemberontak yang mengakibatkan kematian kakak mu , cepat cari bawa dia kembali" ucap Raja Holand
"Duke Evan menerima perintah Raja" Kata Duke Evan meninggalkan tempat
Duke Evan mendatangi Mansion Tua.ia memasuki ruangan tempat Ducches Ara dikurung.diatas meja terdapat Buku Harian milik Ducches Ara.lembar per lembar halaman dibaca oleh Duke Evan.semua yang dialami Ducches Ara tertulis rapi di buku harian itu.Duke Evan membaca lembar terakhir buku harian itu, Ducches Ara menuliskan kejadian dirinya yang ditolong oleh Duke Evan.
...----------------...
Dear Diary..
Hari ini hari yang membahagiakan buatku setelah lama aku hanya melihat kegelapan , kali ini dewa mengizinkanku melihat cahaya walau sebentar , diriku yang tidak tahu apa itu dunia luar , hari ini kesempatanku melihat apa yang aku impikan sejak kecil.dimana aku melihat matahari yang sesungguhnya merasakan udara sejuk yang merasuk kedalam kulitku.rasanya hatiku bahagia melihat wajah yang cantik dan tampan tampan di pesta itu.baju yang mereka gunakan , parfum yang mereka pakai menandakan manusia yang diberi kebebasan.sedangkan aku , untuk keluar melihat dunia pun aku menyuruh Ami berbohong kepada Dewa menanggung dosa yang tak semestinya dia lakukan.berkat Ami aku tahu dunia luar itu indah , tetapi Dunia itu juga kejam hampir saja angan angan itu runtuh sekejap , aku tidak menyangka baru pertama kali aku benar benar merasakan dunia luar, ada manusia keji yang hampir mengubur mimpiku , ketika mengingat kejadian itu tubuhku lemas seakan tak bernyawa beruntung Dewa mengirim penyelamat yang baik hati berwajah tampan .walaupun ia putra mahkota,tangannya tetap bersedia terbuka untukku .
Terimakasih Duke Evan , jika Dewa memberiku kesempatan melihat dunia lagi , aku ingin berterimakasih kepadamu
Hati Duke Evan tersentuh membaca tulisan tangan Ducches Ara.buku harian milik Ducches Ara dibawa pergi oleh Duke Evan karena ingin menyimpannya.