seorang anak yang memiliki kelebihan bisa mendengarkan bisikan-bisikan dari alam dan hewan-hewan, hingga dia dianggap gila oleh warga desa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 : Suasana Baru
Sesampainya sari dan keluarga ya ke kota, sari masih canggung dengan keadaan di kota, karena seumur hidupku baru kali ini sari ke kota besar samahal seperti ibunya yang baru pertama kali, sesampainya di rumah, sari terheran-heran begitu besar rumah yang akan dia tinggali.
Sarah “kak kok bengong sih”
Sari “kakak heran dek, besar kali rumahnya”
Sarah “ini sekarang rumah kakak loh, ayo masuk”
Sari “iya kak”
Abizar “sayang ayo kita masuk, ini sekarang rumah kita”
Ayu “iya mas”
Ada yang lain panggilan abizar dan ayu, mereka sudah tidak canggung lagi, mereka pun masuk, serta membawa pakaian mereka masing-masing, hal itu sudah terbiasa bagi sarah dan sari, kalau sari memang terbiasa dari desa semua dikerjakan sendiri, sama halnya sarah, karena sarah sudah diajarkan almarhum ibunya sedari kecil untuk mandiri.
Setelah beres-beres mereka duduk di ruang tamu yang megah, sari masih sangat canggung dengan keadaan yang dialami saat ini,
Ayu “mas itu tadi yang di dapur siapa”
Abizar “ohhh. Itu bok imah, bok imah sudah tau semuanya sayang, jadi kamu biasa saja, jangan canggung”
Ayu “bok imah itu siapa mas”
Abizar “itu pembantu kita yang beres-beres rumah dan masak buat kita”
Ayu “ohhh. Kasihan mas udh tua masak disuruh-suruh sih, kalau apa nanti, ayu bantuin deh”
Abizar “itu terserah kamu si yang, ya biar kamu lebih dekat juga”
Ayu “iya mas”
Sarah “pah sarah sama kak sari kan belum daftar kuliah ne? Jadi besok boleh kan kami berdua jalan-jalan”
Abizar “boleh-boleh nanti papa suruh pak manto bawa kalian”
Sari “pak manto itu siapa dek”
Sarah “itu supir kita kak”
Sari “ohhh”
Ayu “mau kemana sih kalian, kalau bisa istirahat dulu dan persiapkan diri untuk masuk kuliah, bukan jalan-jalan”
Sarah “hemmm, rupanya sama ya pah, gak almarhum, gak mamah ayu, sama saja sifatnya, pusing lah adek”
Abizar “hussss, kamu ini sarah becanda kamu ini”
Ayu “sudah-sudah, bukan ibu tidak kasih, tapi harus ingat pendidikan masa depan kalian juga, jangan seperti ibu, cuma lulus SMP, terus tidak bisa apa-apa”
Sarah “iya pah. Iya mah”
Sarah berbisik dengan kakaknya
Sarah “kak mamah memang kayak gitu ya kak”
Sari “iya dek, bahkan lebih cerewet kalau masalah disiplin, dari pada almarhum”
Sarah “waduh kak, bisa-bisa sarah makin gemuk nanti”
Sari “kok gemuk dek”
Sarah “iya stres, jadi makan melulu heheeee canda kak”
Sarah “hus awas kalau ibu dengar habis kau dek makin kena repetan mak lampir heheeeee”
Ayu “hayooo, kalian berdua bicarakan ibu ya”
Sari dan sarah tersenyum lalu mereka pergi langsung ke kamar,
Sari “dek kabur yuk, tuh kan bener yang kakak bilang”
Sarah “iya kak, kaburrrr”
Abizar “maafkan sarah sayang, sarah memang suka bercanda, terkadang kalau tidak ada dia di rumah ini, rumah jadi sunyi”
Ayu “tidak apa-apa mas, ayu juga senang kok lihat mereka akur, ohhh ya mas, ayu ke dapur dulu, mau bantuin mbok imah”
Abizar “ya sudah, ohh iya nanti malam jangan lupa ya, sudah lama ini”
Ayu “ihh mas ne masih siang ini, malu mas sama pembaca, kita sudah tua, anak sudah besar-besar, kalau bicarakan tentang itu nanti di kamar aja”
Abizar “benar kata sari, hehehe, iya-iya becanda loh sayang”
Ayu “sudah ayu ke dapur dulu”
Abidzar “iya sayang”
Sambil tersenyum abizar melihat pujaan hatinya yang sudah lama tidak suda gurau, sehingga abizar mengingat kenangan mereka berlima, dimana mereka setiap harinya bercanda gurau.
Abizar “mat, amel, aku rindu kalian, kalau saja aku bisa ambil keputusan waktu itu, pasti kita masih bersama”
Mamat, amel “jangan di sesali ya zar, kami sudah senang melihat kalian sudah bersatu kembali”
Abizar tersentak ternyata ia terlelap sebentar, di keadaan terlelap ia di hampiri sahabatnya, Abizar langsung lagi ke dapur”
Abizar “yang, yang”
Ayu “ada apa sih mas”
Mbok imah” iya den kenapa, kok aden kayak lihat setan aja”
Abizar “aku tadi terlalap, sambil mengingat mamat sama amel yang, terus dalam terlalap aku mereka datang menegurku”
Mbok imah “makanya den, kalau tidur itu berdo’a den hehehe”
Ayu “iya ini mas, bener kata mbok itu”
Mbok ima “ya sudah den, saran mbok sih neng ayu sama aden kan sudah menikah, sudah bersatu lagi, kita buat syukuran aja, panggil anak yatim buat kirim do’a gitu den”
Ayu “benar juga itu mas, kata mbok imah”
Abizar “iya bener tu mbok. Ya sudah lusa kita buat, kita sekeluarga ke panti asuhan kita santuni terus kita berdo’a bersama di sana, biar gak ngerepoti mbok”
Ayu “ya sudah kalau gitu mas”
Abizar “yang mas masuk kamar ya”
Ayu “iya mas”
Abizar “nanti kalau sudah siap panggil mas ya”
Ayu “iya mas”
Keesokan harinya sari dan sarah keluar jalan-jalan ke mall sekalian belanja peralatan buat kuliah, sari masih canggung dengan keadaan
Sarah “sudah kak jangan kayak orang dari desa kak”
Sari “ehhh kamu dek, kakak mah emang dari desa loh” yang masih asri dan masih banyak binatang buasnya”
Sarah “emang kakak pernah lihat harimau asli di depan mata kakak”
Sari “ walah- walah dek, kakak malah sering dek, apa lagi jalan sama danu, menegangkan”
Sarah “ah masak kak”
Sari “iya dek, kamu aja gak pernah masuk kedalam hutan dengan danu”
Sarah “mau dong kak di ajak, kapan ya?, eh kabar kak danu gimana ya, kakak gak kangen sama kak danu”
Sari “hmmm gimana lagi dek dia diajak tidak mau dek, kalau masalah rindu, yang pastinya kakak rindu lah”
Sarah “susah bilang lah kak, ya sudah kita lanjut cari-cari peralatan buat kuliah kak, sehabis kita selesai baru kita cari makan”
Sari “ baik dek, kakak mah ikut saja”
Sari “dek sudah pilih-pilihnya, jangan terlalu lama dek, kakak sudah capek”
sarah “sabar kak sebentar lagi”
Sari “iya dek”
Sarah “sudah kak, kita bayar yuk”
Sari “iya dek, ohh iya dek, sehabis ini kita makannya dimana dek”
Sarah “sudah kak, kakak ikut saja”
Sari “jangan jauh-jauh ya dek, kakak sudah capek loh”
Sarah “iya kak”
mereka masuk ke restoran ternama di kota tersebut,
Sari “dek kayaknya tempat ini mahal, jangan disini cari tempat yang lain saja”
Sarah “sudah kak tenang aja, adek biasa makan disini, enak loh makanannya”
Sari “ya sudah terserah kamu saja”
Sarah “mbak menunya, kak pilih, kakak mau makan apa”
Sari “kakak gak ngerti dek, kakak gak tau, terserah kamu aja, yang penting kita makan”
Sarah “ya sudah, biar adek aja yang pilih ya”
Sari “iya dek”
setelah mereka siap makan, mereka pun pulang, esok harinya mereka sekeluarga termasuk mbok imah ikut ke panti asuhan dan mereka berbagi sambil mengadakan do’a bersama dengan anak-anak panti asuhan untuk dua sahabat ayu dan abizar. mamat dan amel yang telah mendahulukan mereka.
keluarga mereka pun sangat harmonis, candaan, guyonan selalu ada didalam keluarga kecil abizar dan ayu, hari-hari mereka semakin berwarna.