【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Kok Sakit Ya
Sesampainya di parkiran aku sudah lemas tiada tara,karena sama sekali tidak ada makanan yang masuk sedari subuh tadi.Dengan tangan gemetar aku mengambil makanan yang tadi di beri Nuga untukku,berjongkok di sebelah motor lalu makan dengan tenang tanpa peduli jika nanti akan ada yang melihatku.Tiba-tiba ada sepasang kaki seorang cowok berdiri tepat di depanku,kalau dilihat dari celana dan sepatu yang di pakai bukan seorang Guru atau anggota Osis lalu aku menengok ke atas agar melihat siapa yang telah menghampiriku.
" Nuga,, " ucapku pelan.
" Habisin dulu baru ngomong."
Aku mengangguk dan segera melahap habis makananku.Selesai makan aku bangun.
" Kok di sini ,ada urusan apa ? cepet pula datangnya hampir barengan." tanyaku.
" Ada urusan bentar,buruan masuk." jawabnya dengan jiwa pemimpin.Setelah itu dia pergi begitu saja dari hadapanku.
" Kenapa makin aneh tuh orang,tiba-tiba datang cuma nutupin aku lagi makan,ah jangan-jangan karena aku keliatan kaya kudanil pas makan,aihh malu banget. " monolog ku.
Dari parkiran aku buru-buru menuju kelas,sebelum terlambat di jam berikutnya,kan sayang kalo telat lagi ya walaupun ngga pintar-pintar amat tapi lumayan lah kalo masih ikut 10 besar.
" Assalamualaikum, Maaf Bu saya telat " salamku sambil masuk ke kelas.
" Waalaikumsalam " jawab semua yang di kelas.
" Silahkan duduk Ga,udah selesei kerjanya ? " tanya Bu Lastri.
" Makasih Bu,Alhamdulillah udah." jawabku berjalan ke tempat dudukku.
...****************...
Jam pelajaran selesai,semua pulang namun tidak dengan aku,aku lebih memilih singgah terlebih dulu di Cafe depan sekolah untuk melepas penat.Baru berapa menit duduk,hujan turun sangat lebat.Melihat pemandangan kendaraan berlalu lalang di kala hujan malah membuat aku semakin iri dengan mereka yang berboncengan.
" Asik sekali mereka,bahkan ngga malu dengan status yang ngga jelas,pantas saja Mamak selalu melarang dengan kalimat panjang kali lebar,yang selalu aku ingat dari kecil kata-kata mamak iyalah,jangan seperti Mamak yang langsung meleyot meleleh bahkan kaya ngga ada harga dirinya ketika pertama kali di kejar Bapak.Dan itu salah satu kenapa aku hanya diam pura-pura tidak tau dengan perasaanku sendiri saat Nuga mengatakan hal yang menjurus ke percintaan.Aku takut kegagalan Mamak yang menjadi harapan keluarga malah terulang lagi karena aku atau pun Mahest.Pasti dulu itu sangat membuatmu tertekan dan menyakitimu kan Mak ? makanya mamak bangkit dan berambisi jika suatu saat doa mu di kabulkan Tuhan yang yang tak pernah tidur seperti kita.Sekarang terbukti cita-citamu tercapai Mak,sehat dan bahagia terus ya,aku dan Mahest sedang berusaha membuktikan bahwa didikan mu berbuah manis." batinku dengan masih memandang mereka yang bahagia dengan pasangannya.
Adzan maghrib terdengar dan hujan belum juga reda walaupun tidak sederas tadi.Aku keluar dari Cafe untuk ke mushola terdekat.Di parkiran aku tidak sengaja berpapasan dengan Nuga,dia bersama dengan seorang cewek cantik entah siapa,mungkin pacar atau calon istrinya.Aku hanya diam tidak menyapanya,bukan marah hanya segan jika mereka sedang kencan dan aku paling takut viral gara-gara masalah yang miring.Tapi siapa sangka dia malah menyapaku.
" Ga loe di sini ? " tanya Nuga dengan cewek di sebelahnya.
" Ehh ,iya N– eh Kak " jawabku terbata.
" Kenapa belum pulang ? udah mau malam nih ".
" Main sebentar,ini mau pulang kok,mari kak aku duluan ya " jawabku.Saat aku sudah menaiki motor ku dan akan segera pergi,cewek yang bersama Nuga bersuara.
" Kamu Marga MUA kan ? " tanya si cewek.
" Ah iya kak betul,kakak tau saya ? " jawabku sedikit kaget.
" Bukan cuma tau ,tapi penggemarmu bahkan nanti aku mau booking jasa kamu,ohh ya kapan-kapan ketemu ya ,kalo hari ini aku sibuk " jawabnya dengan riang.
" Ohh gitu makasih udah suka aku,siap ,aku tunggu ya kak,mari." jawabku dengan tersenyum,lalu melajukan motorku untuk ke mushola dan lanjut pulang.
Di perjalanan pulang aku sengaja melajukan motor sedikit pelan,sambil menikmati gerimis yang belum tau kapan akan reda dan berakhir.
" Kenapa jadi sakit sih,please lah kamu jangan lemah cuma karena cinta,kamu selama ini lemah karena ekonomi aja kuat Ga,kamu ngga boleh sakit oke,dunia mu saat ini ngga akan runtuh sebab cintamu belum terungkap,jangan khawatir," batinku meringis.
Sesampainya di rumah aku langsung di sambut pelototan mamak dan aku hanya nyengir saja.Sudah aku duga jika pulang telat tanpa ada ijin pasti akan seperti ini.
" Hehe,jangan marah dong Mak,aku tadi memang sengaja ngga minta ijin dulu."
" Hih kamu itu ya Ga,hujan-hujan bikin khawatir ,untung pas udah reda ingat pulang." jawab Mamak sambil menabok pantatku.
Aku berjalan ke ruang tengah bersama Mamak.Di ruang tengah ternyata sudah ada adik tersayangku dan Bapak.
" Dari mana kamu ? " tanya Bapak.
" Santai di Cafe depan sekolah,langsung pulang kok ngga mampir-mampir lagi."
" Lain kali di ulang Ga biar singa betina merepet lagi.Udah tau mamak kalo marah kaya apa ,loe malah asik-asik aja,heran."
sahut Mahest yang tidak melihatku sama sekali dan hanya menatap tanyangan tv.Aku hanya diam tak menjawab ucapan Mahest.Selain malas aku juga mau mandi dan ganti baju.
Setelah semua beres,tubuh udah seger dan ngga bau asem.Aku ikut berkumpul dengan yang lain,seperti biasa hanya canda tawa dan cerita lalu di selingi nasehat.Tak terasa sehabis kami solat isya dan melanjutkan nonton tv,malam sudah semakin larut,kami berpisah untuk beristirahat di kamar masing-masing,tidak untuk bapak dan mamak ya gess.Ingat.
Begitu masuk kamar aku berbaring dan membuka ponsel,aku kaget bukan main ternyata ada beberapa pesan dan panggilan terjawab dari Nuga.
Nuga : Udah di rumah belum ?.
Nuga : Ga loe ngga apa-apa ?
Nuga : Loe marah sama gue ?
Nuga : Please angkat telepon gue.
Nuga : Hey.
Setelah membuka dan membaca pesan dari Nuga,aku tidak berniat membalasnya,mungkin besok itupun kalo ingat,karena malam ini sudah larut dan aku sangat ngantuk.
...****************...
Keesokan paginya,aku berangkat sekolah lebih pagi dari biasanya,karena ada hal yang harus aku lakukan.Iya subuh tadi aku mendapat pesan dari Kepala Sekolah bahwa akan ada kunjungan seorang Photographer untuk menyeleksi beberapa siswa dan siswi yang akan ditunjuk untuk menjadi model iklan sekolah,tujuan pembuatan iklan tersebut agar nantinya saat tahun ajaran baru bisa menarik banyak siswa siswi dari SMP sederajat untuk masuk ke SMKN kami.Dan kenapa aku bisa berangkat lebih pagi ?, karena aku adalah siswi yang di tunjuk untuk sedikit memoles si model nantinya.Katanya sekalian latihan untuk lomba.Oke aku manut saja.
Di sekolah,masih agak sepi,baru berapa persen yang berangkat,aku masuk ke kelas terlebih dahulu untuk menaruh ranselku ,kemudian keluar menuju ke aula.Di sana sudah ada beberapa Guru yang akan bertugas menangani masalah ini.
Beberapa menit kemudian,seorang Photographer yang kami tunggu datang.Dan apa yang terjadi aku shok kaget juga bertanya-tanya kenapa dia.Nuga datang dengan tampilan yang Masha Allah.Stop sampai situ saja,takutnya nanti malah kembali ter Nuga-Nuga.Haha.
" Assalamualaikum,maaf saya saya sedikit telat " ucap Nuga memberi salam.
" Waalaikumsalam . " jawab kami bersama.
" Nah karena kamu sudah datang ,mari kita bicarakan untuk acara hari ini." Ucap Bu Anggun selaku pembuat skenario.Jangan lupa beliau ini Guru Bahasa Indonesia ya.
Kami pun mulai bermusyawarah,tidak butuh waktu lama akhirnya keputusan sudah di tentukan,lalu tanpa menunda lagi,beberapa kandidat calon model di panggil untuk berkumpul di aula.
" Oke anak-anak sekarang waktunya pemilihan siapa yang paling cocok untuk kita jadikan model menurut Bu Anggun dan Marga" ucap Bu Siti.
" Loh kok saya Bu ,yakin nih,apa nanti bakalan cocok kalo saya juga ikut memilih ? " tanyaku kaget.
" Itu atas dasar rekomendasi dari calon suami mu ,itu pun kalo masih calon Ga " jawab Bu Siti setengah bercanda dan malah membuat semua yang di sini menyunggingkan senyum.
" Aiih Ibu mah ,calon suami saya ,emang siapa ? Ibu tau kah ? " tanyaku sedikit manyun.
" Noh si Photographer ,Nuga kamu masih calon suaminya kan ? atau sudah tutup bab." jawab Bu Anggun menimpali candaan Bu Siti.
" Ngga tau Bu,mungkin iya mungkin juga tidak." jawab Nuga yang terlihat sedikit aneh,karena biasanya kalo diledek malah makin menjadi.
" Bu lanjut saja ya,bahas calon suami nanti dulu,ini masih pagi " jawabku yang langsung disetujui oleh semua.
Setelah memilah memilih,kami putuskan untuk memilih Deon dan Olla.Aku memoles sedikit make up ke wajah Olla karena memang dasarnya sudah putih,tinggi dan cantik jadi sedikit polesan saja terlihat makin sempurna.
" La ,loe makan apa sih kok cantik banget ? " tanyaku ngawur sambil merapikan alat make up yang sudah selesai di pakai.
" Ya biasa kaya yang lain kak,kenapa tanya begitu ? " jawab Olla menoleh kepadaku yang tadi sedang membaca naskah skenario.
" Panggil nama aja kita cuma beda 1 tahun kan ? ,hehe soalnya heran aja kenapa loe cantik banget,bikin iri gue tau ngga." candaku.
" Aku seangkatan sama Mahest kak berarti beda 2 tahun,kak Marga juga cantik kok."
" Ohh gitu,panggil Marga aja lebih enak di denger La."
Belum juga Olla menjawab,Olla sudah di panggil Bu Anggun untuk segera memulai shooting.Dan aku ? ,ya nonton lah pasti tapi sambil bantuin Bu Anggun kalo ada hal yang sekiranya beliau kurang percaya diri dengan adegan yang dia buat.
Satu jam berlalu.Kini waktunya kembali ke kelas masing-masing,di lorong menuju kelas ku Nuga memanggilku.
" Ga, "
" Hah kenapa ? ada yang belum selesai ya tadi ? ".
" Bukan,loe marah ? "
" Marah ? " tanyaku yang sudah aku tebak arahnya kemana.
" Soal kemarin."
" Ngga,itu urusan loe bukan urusan gue,udah kan ? gue mau masuk ke kelas." jawabku sambil berlalu.
Sampai di kelas aku mulai mengikuti pelajaran sekolah seperti biasa sampai waktunya pembubaran.