NovelToon NovelToon
Menanti Bahagia Yang Hilang

Menanti Bahagia Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:97k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Istri mana yang tak bahagia bila suaminya naik jabatan. Semula hidup pas-pasan, tiba-tiba punya segalanya. Namun, itu semua tak berarti bagi Jihan. Kerja keras Fahmi, yang mengangkat derajat keluarga justru melenyapkan kebahagiaan Jihan. Suami setia akhirnya mendua, ibu mertua penyayang pun berubah kasar dan selalu mencacinya. Lelah dengan keadaan yang tiada henti menusuk hatinya dari berbagai arah, Jihan akhirnya memilih mundur dari pernikahan yang telah ia bangun selama lebih 6 tahun bersama Fahmi.

Menjadi janda beranak satu tak menyurutkan semangat Jihan menjalani hidup, apapun dia lakukan demi membahagiakan putra semata wayangnya. Kehadiran Aidan, seorang dokter anak, kembali menyinari ruang di hati Jihan yang telah lama redup. Namun, saat itu pula wanita masa lalu Aidan hadir bersamaan dengan mantan suami Jihan.

Lantas, apakah tujuan Fahmi hadir kembali dalam kehidupan Jihan? Dan siapakah wanita masa lalu Aidan? Akankah Jihan dapat meraih kembali kebahagiaannya yang hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10~ KITA PERGI AJA, BUNDA

"Sekarang Dafa istirahat ya, Nak. Ibu keluar dulu," Jihan menarik selimut menutupi tubuh putranya, mencium kening lalu segera keluar dari kamar Dafa untuk mencari keberadaan suaminya.

"Loh, kok gak ada. Mas Fahmi dimana ya?" Gumam Jihan begitu masuk ke kamarnya dan tak mendapati keberadaan suaminya.

Ia pun segera keluar kamar, barangkali Fahmi berada di ruang tengah, pikirnya. Namun, ia juga tak mendapati keberadaan suaminya di tempat tersebut.

Melihat ibu mertuanya menuju dapur, ia pun segera menyusul. "Bu, Mas Fahmi sudah pulang, tapi kok gak ada di kamar?" Tanyanya.

"Di kamar Windi," jawab bu Neny tanpa menghentikan langkahnya. Ia terus berjalan kearah dapur.

Jihan mematung, dalam sekejap kedua matanya berkaca-kaca. Bibirnya tersenyum getir, bahkan sekarang kamarnya bukanlah lagi tumpuan bagi Fahmi. Suaminya itu lebih memilih menyambangi kamar madunya bahkan disaat pemiliknya sedang tak berada di rumah.

Dengan gontai, ia pun berjalan menuju kamar Windi. Cukup lama ia mengetuk hingga akhirnya pintu itu terbuka.

"Mas... ." Ucapan Jihan terpotong, ekspresi wajahnya seketika berubah begitu melihat siapa yang membuka pintu kamar.

"Apaan sih, Mbak? Gangguin orang aja!" Sentak Windi.

"Windi, kamu sudah pulang, ini kan belum jam pulang kerja?" Tanya Jihan sembari memperhatikan penampilan adik madunya itu. Rambutnya yang tergerai sedikit berjarak dan hanya mengenakan bathrobe pendek.

"Mas Fahmi kan Managernya, yah jadi aku bisa izin kapan aja!"

Jihan hanya menanggapinya dengan anggukan pelan, ia sama sekali tidak mengerti bagaimana dunia perkantoran. "Aku mau ketemu sama Mas Fahmi." Ujarnya kemudian.

"Nanti aja, Mbak. Mas Fahmi capek baru pulang dari luar kota, Mbak harusnya ngertiin dong!"

"Sebentar aja Windi, aku harus ngomong sama Mas Fahmi." Jihan tetap kekeuh ingin bertemu suaminya. Ada banyak hal yang harus ia tanyakan, salah satunya kenapa lagi-lagi tidak mengabarinya jika sudah pulang dari luar kota. Dan ia juga ingin memberitahu tentang putra mereka yang sedang sakit.

"Ada apa ini ribut-ribut?" Tanya Fahmi yang tiba-tiba saja telah berada dibelakang Windi.

Jihan membuang pandangannya sejenak begitu melihat suaminya hanya mengenakan handuk menutupi sebagian tubuhnya. Kini ia paham kenapa Windi juga hanya mengenakan bathrobe, seketika saja dadanya terasa sesak membayangkan apa yang telah mereka lakukan.

"Mas, kenapa nomor Mas Fahmi tidak bisa dihubungi? Dan sekarang pulang pun juga tidak mengabari aku?"

"Aku mau keluar kota aja gak bilang sama kamu, kenapa aku pulang pun harus mengabari kamu juga? Cuma basa-basi aja, tahu nggak!" Tukas Fahmi.

Refleks, kedua mata Jihan terpejam mendengar kalimat sarkas itu. Ia menghela nafas panjang lalu kembali menatap suaminya, "Mas, Dafa demam."

"Hem, Ibu sudah bilang tadi."

Jihan terperangah, "Mas sudah tahu tapi gak langsung nyusulin ke rumah sakit?"

"Kamu ngerti gak sih kalau aku tuh capek, baru pulang dari luar kota! Kan sudah ada kamu, ngapain lagi aku harus nyusul ke rumah sakit. Lagipula sudah ada yang temenin kamu kan, di rumah sakit? Ibu juga bilang kalau kamu perginya sama Adi tetangga kita. Mau cari perhatian kamu sama dia, huh!"

"Astagfirullah, Mas." Jihan mengelus dada, "Kenapa Mas bisa berpikiran seperti itu? Mas Adi cuma ngasih tumpangan ke rumah sakit dan langsung pergi tanpa ikut masuk ke rumah sakit."

"Halah, memangnya siapa yang lihat? Awas aja ya kalau kamu berani macam-macam dibelakang aku, aku bakal buat perhitungan yang gak akan pernah kamu duga!" Fahmi menunjuk tepat didepan wajah Jihan, sorot matanya begitu tajam penuh peringatan.

"Aku gak akan pernah seperti Mas Fahmi yang tega dan dengan tanpa perasaan mengkhianati janji suci pernikahan kita. Kalaupun aku ada niat selingkuh dibelakang Mas Fahmi, aku akan cari pria yang lajang dan bukan suami orang." Balas Jihan. Sekilas melirik Windi yang raut wajahnya langsung berubah cemberut karena merasa tersindir.

"Udah berani ya kamu!" Fahmi hendak maju, namun Windi segera menahan lengannya.

"Udah, Mas, gak usah diladeni. Lebih baik Mas Fahmi istirahat. Pasti capek banget kan, habis perjalanan jauh dan baru sampai rumah langsung minta jatah." Ucap Windi, tersenyum penuh kemenangan melirik Jihan. Ia bergelayut mesra di lengan Fahmi, ingin menunjukkan bahwa dirinyalah yang kini lebih diprioritaskan oleh Fahmi.

"Lihat Jihan, bisa gak sih kamu itu pengertian seperti Windi? Bisanya cuma bikin kesel aja!" Setelah mengatakan itu, Fahmi pun menarik pinggang Windi lalu menutup pintu kamar.

"Ya Allah, kuatkan hamba." Jihan mengusap dadanya, menengadahkan wajahnya ke atas agar air matanya tak jatuh. Ia kemudian berbalik hendak pergi dari sana, namun langkahnya tertahan begitu melihat Dafa ternyata telah berada tak jauh dibelakangnya.

"Dafa, ya Allah, Nak. Kenapa kok ke sini, kan tadi Bunda suruh istirahat?" Jihan segera menghampiri dan bersimpuh di depan putranya itu. Mengusap kening dan wajah memeriksa suhu tubuhnya, dan bersyukur demamnya benar-benar sudah reda. Tinggal pemulihan tubuhnya saja yang masih lemah.

"Bunda, Ayah udah gak sayang lagi ya sama kita?"

"Dafa, kok ngomong gitu, Nak. Ayah sayang kok sama kita." Jihan tersenyum agar lebih meyakinkan putranya.

"Tapi, kenapa tadi Ayah marah-marahin Bunda? Dafa lihat Ayah nunjuk nunjuk Bunda tadi,"

Jihan tertegun sejenak, rupanya Dafa melihat perdebatannya tadi. "Dafa sudah salah paham, tadi itu gak seperti apa yang Dafa lihat kok. Ayah cuma bilang gak sempat nyusul ke rumah sakit karena capek baru pulang dari luar kota. Jadi sekarang, biarin Ayah istirahat dulu ya, Dafa juga harusnya istirahat kan biar cepat sembuh. Yuk, ke kamar?"

Dafa tak langsung mengangguk, ia mengalihkan pandangannya kearah pintu kamar dimana ayahnya berada bersama ibu tirinya. "Sekarang Ayah lebih sayang sama Tante Windi. Kalau Ayah udah gak sayang sama kita lagi, lebih baik kita pergi aja dari sini, Bunda." Dafa menatap sang bunda dengan mata sendu. Ia memang masih kecil, tapi ia memiliki kepekaan atas sikap seseorang. Dan ia merasakan perubahan sikap ayahnya.

1
Ilfa Yarni
aduh Jihan km bikin orang jantungan aja pagi2 pergi ga bilang2
Adelia Rahma
wah..kok aneh ya.. hilang tiba tiba..
terus kembali juga tiba tiba...
duh Nur bikin penasaran aja deh
Adelia Rahma: sarapan bubur tuh dia haha🥰🥰🥰
Nurlinda: Mbak Jihan habis ke pasar subuh 🤭
total 2 replies
Eva Karmita
Alhamdulillah syukurlah Jihan udah balik aku kira Jihan benar" pergi tak tau nya Jihan lagi jogging mau nenangin diri 🤪🙈🤣🤣🤣
Nurlinda: Jihan habis dari pasar subuh /Hey/
total 1 replies
Heri Wibowo
Teteh Nur nih bikin sport jantung aja, kok tiba-tiba Jihan bisa hilang.
Nurlinda: ke pasar subuh dia wkwkw
total 1 replies
Dwi Rustiana
bang Rian pagi2 dah bkin orang jantungan aja istri org pake diumpetin segala kalo mau balas dendam entar ke neng Fio ya 🤣🤣🤣
LANY SUSANA: Jihan habis kemana ya? pagi2 udah pergi dan br pulang siang/ sore
ayok Aidan km dokter ya, yg gercep tuh test DNA bayi Iren
Nurlinda: ngadem kemana coba subuh-subuh /Hey/
total 4 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hayo Jihan pergi kemana......kata emak mah kepasar dah ......hehe
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜: iye pasar subuh Senen nyari lemper tor 😃
Nurlinda: ke pasar subuh wkwkwk
total 2 replies
Sugiharti Rusli
pergi ke mana si Jihan sepagi itu sebenarnya yah🤔🤔🤔
Nurlinda: ke pasar subuh 😂
total 1 replies
Dwi Rustiana
hadech makanya jadi laki yang tegas Ai jangan plin plan gitu itu baru digampar Ama neng Fio belum sampe dibonyokin 🤭🤭🤭
Dwi Rustiana: anaknya Mak Nur itu
Nurlinda: anak siapa gitu loh 😎😎😎
total 2 replies
Sugiharti Rusli
apa yah kira" yang mama Kiara sampaikan ke Jihan tadi,,,bukan mama Denis yah🤭🤭
Nurlinda: wkwkw typo 🙈
total 1 replies
Adelia Rahma
yah nunggu sore lagi nih .. sambungan nya..
nur lagi bikin teka teki nih kek nyaa☺️☺️
kaylla salsabella
ayo papa Denis buat tes DNA
Elena Sirregar
tukang selingkuh. ngapain lagi mau sama Iren, ambil anaknya emak jangan
Rhya Rhadyllah
semoga bukan anakx aidan
Rhya Rhadyllah
semoga bukan anakx Aidan..
Heri Wibowo
tindakan Iren yang tiba-tiba datang memang sungguh mencurigakan.
yellya
semoga kak nurlinda berbaik hati pada aidan 😁😁
Nanik Arifin
semua berawal dari mabuk. tak bisakah klo sd ada masalah tak lari ke mabuk di club ?
jika tak mau tes DNA, jangan percaya Iren & mau tanggung jawab
holipah
klw tes DNA itu jngan ribut2
Ilfa Yarni
udah buruan tes DNA m kan dokter to jgn sampe kecolongan ya km lakukan tanpa sepengetahuan wanita jalang itu
Aditya HP/bunda lia: lakukan di rumah sakit lain juga diam2 buat antisipasi kalo ada yang sabotase
total 1 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
ya lah ngapain tanggung jawab sama iren ....wong die selingkuh ....selamat malam Minggu otor .....di temani kopi Nescafe n dimsum ...wedeh mantapppp
Nurlinda: selamat malam Minggu. wah mantap itu, aku malam Minggu malah menggigil. ini habis dikerokin paksu huhuu
LANY SUSANA: lanjut Thor... Aidan km. kan dokter ayok test DNA diem2 ya, takutnya Iren curang memanipulasi hasilnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!