Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Divan dan Yuana saat ini sedang berada di luar ruang UGD dan menunggu dokter yang sedang memeriksa keadaan Haris.
"Kenapa lama sekali?" Yuana berjalan mondar-mandir dengan perasaan yang cemas.
Divan meminta Yuana untuk menenangkan dirinya dan memintanya untuk duduk sambil menunggu dokter yang masih ada di dalam.
Tak lama kemudian dokter keluar dan memanggil Yuana.
"Bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya Yuana.
"Pasien mengalami alergi kepiting dan untuk sementara waktu pasien harus dirawat di sini" jawab Dokter
Yuana mencoba mengingat kalau semalam tidak ada menu kepiting yang dimakan oleh suaminya.
"Apa jangan-jangan Mas Farhan mencampurkannya di dalam masakan lainnya" gumam Yuana.
Dokter meminta Yuana untuk masuk ke dalam ruang UGD dan ia pun segera masuk untuk melihat keadaan suaminya.
Yuana melihat suaminya yang masih belum sadarkan diri dengan tubuh yang masih memerah seperti terkena luka bakar.
"Mas, apakah kamu mendengar suaraku?" tanya Yuana sambil membelai pipi suaminya
Yuana melihat air mata suaminya yang menetes dan ia meminta suaminya untuk istirahat dulu.
Haris sangat menyesal karena ia tidak mendengarkan perkataan istrinya yang melarangnya pergi ke rumah Farhan.
Andaikan waktu bisa diputar, pasti Haris tidak akan menuju ke rumah Farhan.
Divan memutuskan untuk masuk dan melihat keadaan kakaknya.
"Mbak, apa perlu kita lapor ke polisi?" tanya Divan.
Yuana menggelengkan kepalanya dan meminta Divan untuk tidak melapor ke polisi. Polisi pasti langsung menolak karena Harus hanya mengalami keracunan dan tidak ada bukti yang memberatkan Farhan.
Tak berselang lama perawat memindahkan Haris ke ruang pemulihan.
Divan memapah tubuh Yuana yang hampir jatuh karena kelelahan.
Sesampainya di ruang pemulihan, Yuana meminta Divan untuk pulang karena ia besok harus bekerja.
"Tidak usah khawatirkan aku Mbak, aku akan menemanimu menjaga Kak Haris" ucap Divan yang kemudian meminta Yuana untuk merebahkan tubuhnya di samping tempat tidur yang sudah disiapkan untuk keluarga pasien.
Yuana yang sudah mengantuk akhirnya memutuskan untuk tidur sebentar.
Melihat Yuana yang sudah tidur, Divan mengambil selimut untuk menutupi tubuh kakak iparnya itu.
Tidak sengaja Haris melihat apa yang dilakukan oleh Divan.
"P-pulanglah, biar istriku yang menjagaku" ucap Haris yang mengagetkan Divan.
Divan yang akan duduk akhirnya berdiri lagi dan ia berpamitan kepada Haris.
"Besok pagi sebelum berangkat ke kantor mampirlah kesini" pinta Haris.
"Iya Kak aku pasti kesini" ucap Divan.
Divan terkenal sebagai adik yang selalu patuh kepada Haris dan ia tidak pernah sedikitpun membantah apa yang dikatakan oleh Haris.
Ia pun langsung keluar dan meninggalkan rumah sakit.
Haris bangkit dari tempat tidur dan memilih untuk tidur bersama istrinya.
Keesokan paginya dimana perawat masuk dan ingin memeriksa Haris. Perawat melihat Haris yang sedang tertidur pulas di samping Yuana dan ia langsung membangunkan Haris.
Mendegar suara perawat yang memanggil nama suaminya, Yuana langsung membuka matanya dan melihat perawat sudah berdiri dengan membawa alat medis.
Yuana menepuk pundak suaminya agar segera bangun dari tidurnya.
Haris membuka matanya dan ia langsung bangkit dari tempat tidur.
"Kenapa Mas tidur sama aku? Divan kemana?" tanya Yuana.
Sebelum menjawab pertanyaan dari istrinya, Haris meminta perawat untuk segera memeriksa kondisinya.
Perawat lekas memeriksa tekanan darah dan melihat alergi Haris yang sudah mulai menghilang.
"Tekanan darah anda normal dan untuk luka sementara jangan sampai terkena air" ucap Perawat.
Haris menganggukkan kepalanya dan setelah itu perawat keluar dari ruangan pemulihan.
"Semalam Divan sudah aku suruh pulang dan semalam aku ingin tidur bersama istriku" jawab Haris.
Haris meminta istrinya untuk duduk karena ia ingin bicara sesuatu.
"Mas minta maaf soal kemarin yang tidak mendengarkan perkataanmu tentang Farhan dan apakah boleh Mas bertanya sesuatu kepada kamu?" tanya Haris.
Yuana menganggukkan kepalanya dan ia meminta suaminya untuk segera mengatakan apa yang ingin ia tanyakan.
"Apakah kamu dan Divan pernah bertemu sebelumnya?" tanya Haris yang semalam melihat adiknya yang menatap Yuana dengan tatapan yang tidak seperti biasanya.
"Iya Mas, Divan dulu teman dari sahabat aku Tari. Memang ada apa Mas?" tanya Yuana yang sebenarnya takut kalau suaminya tahu jika cinta pertama Yuana adalah Divan.
Yuana tidak berani mengungkapkan perasaannya karena saat itu Tari sepertinya juga mencintai Divan.
Disaat akan menjawab pertanyaan istrinya tiba-tiba Divan sudah datang dengan membawa beberapa bungkus makanan.
"Selamat pagi Kak, Mbak. Kalian sedang mengobrol apa? Serius banget kelihatannya" tanya Divan.
Kemudian Haris meminta Divan untuk duduk dan ia mengatakan kalau akan pergi keluar negeri untuk urusan bisnis.
"Urusan bisnis apa Mas?" potong Yuana karena seingatnya tidak ada pekerjaan di luar negeri.
Haris meminta istrinya untuk keluar sebentar dari ruangan pemulihan.
Mendengar perkataan suaminya, Yuana langsung keluar dan menunggu mereka yang sedang mengobrol.
Yuana tidak tahu sebenarnya kenapa suaminya tiba-tiba berubah tidak seperti biasanya.
Setelah selesai mengobrol, Divan keluar dan berpamitan kepada Yuana kalau dirinya akan berangkat ke perusahaan.
Yuana kembali masuk dan melihat suaminya yang masih berada di tempat yang sama.
"Mas kamu kenapa? Ada masalah apa?" tanya Yuana.
"Tidak ada apa-apa sayang, maafkan aku yang memintamu untuk keluar sebentar" jawab Haris yang kemudian meminta istrinya untuk mendekat kearahnya.
Haris memeluk tubuh istrinya dan memintanya untuk selalu jujur dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Yuana mengira kalau Haris cemburu dengan Farhan yang sampai membuatnya seperti ini.
"Mas, aku dan Mas Farhan sudah tidak ada hubungan lagi" ujar Yuana yang meminta suaminya untuk percaya kepada dirinya.
Haris percaya kepada istrinya tetapi yang ia takutkan bukan karena Farhan lagi melainkan adiknya sendiri.
Yuana memeluk tubuh suaminya agar selalu percaya kepada dirinya dan ia tidak mungkin akan kembali lagi ke Farhan.
"Iya sayang, Mas percaya sama kamu dan sekarang ayo kita makan dulu" Haris memberikan bubur ayam yang sudah dibeli oleh Divan sedangkan ia makan makanan yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
Sementara itu mereka berdua tidak tahu jika Farhan mendengar perkataan mereka dari mulai Divan datang ke rumah sakit.
Farhan tersenyum bahagia karena ia bisa dengan mudah menghancurkan pernikahan Yuana dan Haris.
"Selama aku masih hidup, jangan harap kamu bisa bahagia" Farhan menyimpan dendam kepada mantan kekasihnya itu.
Ia langsung masuk ke dalam mobilnya dan disaat akan mengemudikan mobilnya. Ponsel miliknya berdering dan ia melihat kalau Intan yang sedang menghubunginya.
Farhan sudah tidak memperdulikan Intan yang merupakan selingkuhannya dan kemudian segera ia melajukan mobilnya menuju ke rumah.
Sementara itu di tempat lain dimana Divan sudah sampai di perusahaan milik kakaknya dan hari ini ia akan memimpin meeting dengan beberapa klien yang sudah berada di sini.
Divan mulai memperkenalkan dirinya sebagai wakil CEO yang sementara menggantikan kakaknya yang masih berada di rumah sakit.
Meeting pun dimulai dan mereka melihat Divan yang memang mempunyai potensi sebagai wakil CEO.
Mereka berharap jika Divan yang memimpin proyek kerjasama yang baru.
"Untuk urusan ini biar Tuan Haris yang memutuskan karena saya hanya wakilnya" ucap Divan.
"Baiklah kalau begitu, kami akan datang lagi setelah mendengar jawaban dari Tuan Haris" Mereka pun langsung keluar dari perusahaan.
Devan menghela nafasnya dan segera mengirimkan hasil meeting kepada kakaknya.
"Kakak setuju dengan mereka dan mulai sekarang pekerjaan di Indonesia kamu yang memimpin" ucap Haris.