Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,
Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.
Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10
Naura sudah bersama buku-buku diatas meja yang merasa dia perlukan untuk referensi pelajarannya bersama Nuhud hari ini. Dan Nuhud datang dengan wajah polos dan wajah tanpa bersalahnya itu. Dan membawa Pop mie dikedua tangannya bersama kantong kresek yang berisi beberapa cemilan didalamnya.
"Maaf ya aku telat, tadi sakit perut dulu tu makanya lama" ujar Nuhud kepada Naura supaya dimaafkan Naura, karena Naura sudah menunggu lama.
"Siapa"
"Aku" jawab Nuhud dengan lembut.
"Siapa" tanya Naura lagi
"Aku Ashqia, Akuu"
"Yang nanya"
Nuhud penasaran dengan tingkah Naura yang memotret buku-buku yang berada di atas meja.
"Biar apa bukunya kalo dipotret gitu" tanya Nuhud
"Ya biar masuk ke Story gua lahh, biar apa lagi" jawab Naura dengan kesal karena dia merasa tingkat penasaran Nuhud lebih tinggi dari pada dua sahabatnya.
"Kepo banget sih jadi orang" ucap Naura lagi yang membuat Nuhud geleng-geleng kepala.
Sebelum belajar mereka berdua terlebih dahulu memakan Pop Mie yang telah dibeli Nuhud tadi, Naura memakannya dengan sangat lahap karena dia tidak sempat untuk makan pagi sebelum berangkat ke sekolah.
"Kamu laper atau doyan" seketika Nuhud dapat bahan ejekan untuk Naura.
Disini Naura dan Nuhud saling tolong menolong dan bantu membantu, dalam hal ini mereka sangat kompak dan bisa bekerjasama dengan baik.
Naura yang bertanya tentang materi yang tidak dia pahami dan Nuhud memberikan penjelasan kepada Naura dan begitu juga sebaliknya.
Dalam hal ini, ternyata bisa dilihat mereka mempunyai kemistri yang cukup kuat, kekompakan dan keseriusan mereka belajar nampak pada kefokusan dan keinginan tauan mereka pada materi yang didapat.
Nuhud merasa referensi mereka kurang, dan Nuhud bergerak mencari referensi yang mereka butuhkan untuk dipelajari.
Baru ditinggal beberapa menit Naura langsung kepikiran tentang Tio yang bersama pacar nya tadi, dan itu berhasil membuat Naura melamun dan memikirkan Tio.
Sedang asik melamun, Naura dikagetkan dengan kedatangan Nuhud yang membawa buku-buku tambahan referensi untuk dipelajari.
"Hayo memikirkan apa, humm? tanya Nuhud kepada Naura, dan tidak dijawab Naura.
" Kamu memikirkan apa"
"Baiklah kalo gitu aku tidak akan memulai pelajarannya sebelum kamu cerita apa yang kamu pikirkan"
"Qia, sebaiknya kamu cerita masalah kamu apa, kalo nggak kamu nggak bakal fokus untuk belajar dan pelajaran kita hari ini akan percuma karena kamu nyimpan masalah di otak mu itu" penuturan Nuhud panjang lebar.
"Aku tadi melihat Tio berduaan dengan pacar baru nya" jawab Naura jujur dan itu berhasil membuat air matanya menetes seketika.
"Kamu yakin itu pacar Tio"
"Aku yakin itu pacar nya, karena teman sekelas Tio sendiri yang ngomong tadi" jawab Naura yang semakin sedih.
"Jadi ceritanya dia diselingkuhin kamu?" tanya Nuhud kepada Naura
"Nggak bukan gitu Hud..."
"Trus apa kalo nggak diselingkuhin"
"Aku sama Tio sebenarnya nggak ada hubungan apa-apa, tapi dia pernah berjanji untuk menunggu dan tidak pacaran dulu"
"Trus kamu maunya apa sekarang?" tanya Nuhud kepada Naura dengan sangat lembut.
"Nggak, aku nggak mau apa-apa. kecuali fokus belajar, tapi nggak bisa Hud aku coba untuk fokus tapi masih kepikiran" jawab Naura jujur kepada Nuhud.
Nuhud sedikit berfikir apa yang bisa dilakukan untuk membuat Naura kembali fokus pada pelajarannya.
"Gimana kalau kita belajar diluar saja, mumpung masih pagi jam 10:25?" Memberikan saran kepada Naura.
"Keluar kemana?"
"Ke Cafe atau nongkrong dimanapun kamu mau" ujar Nuhud yang sedikit dipertimbangkan Naura.
"Eee lho ngomong nongkrong sama gua, pelajaran kita gimana. Belum selesai nih, masih banyak yang harus dipelajari dan masih banyak yang harus gua pahami ini" Ujar Naura yang nggak habis fikir kalau Nuhud malah membawanya nongkrong ke Cafe.
"Ya aku harus gimana supaya mood kamu kembali lagi, seperti tadi pagi yang semangat mengajak ku ke perpustakaan" ujar nuhud
Dengan malas Naura memutar bola matanya kepada Nuhud.
"Yaudah ayok kita keluar sekarang, setidaknya tidak berada di perpustakaan ini." ajak Nuhud dan menarik tangan Naura keluar dari perpustakaan.
"Emang lho mau ngajak gua kemana?" tanya Naura yang kini sedikit semangat karena setidaknya dia keluar dari perpustakaan itu.
"Toko buku, dan disana waktu kita tidak akan terbuang percuma, di situ kita juga bisa nongkrong dan makan makanan enak". penuturan Nuhud yang tidak direspon Naura.
Ditoko buku tersebut pemilik toko sengaja menyatu padukannya dengan nuansa yang sedikit unik, dan disitu disediakan menu makanan yang enak-enak dan pastinya makanan yang menimbulkan rasa mood yang lebih tinggi.
Sesampainya disana Naura sedikit heran Nuhud tau Toko buku itu dari mana, terlebih Nuhud baru di kotanya.
"Lho tau Toko buku yang ini dari mana?" tanya Naura kapada Nuhud.
"Aku tau baru kemaren kok, itupun aku tau karena mengelilingi daerah sini untuk mencari buku yang aku butuhin"
"Emang kamu cari buku apa"
"Cari buku matematika peminatan, karena waktu kamu sakit itu aku chat kamu tapi nggak dibalas sama sekali" ucapan Nuhud yang ternyata kesal malam itu
"Ya lho ngechat gua nggak tau waktu sihh, udah malam ngirim pesan chat"
"Aku kira bakal kamu balas, karena materinya aku perlu"
"Lho dapat nggak bukunya?" tanya Naura, dan cuma direspon gelengan kepala dari Nuhud.
"Emang kamu beli buku itu dimana, kenapa bisa nggak ada di toko buku sebagus ini?" tanya Nuhud kepada Naura
"Bapak yang beliin di Jakarta" jawab Naura, dan dengan jurus andalan penasarannya Nuhud kembali bertanya.
"Bokap?" tanya Nuhud, yang direspon anggukan kepala dari Naura.
"Bokap kamu kerja apa di Jakarta"
"Bapak gua punya perusahaan di Jakarta" Jawab singkat dari Naura.
"Kepo banget sih jadi orang" Ocehan Naura yang masih terdengar oleh Nuhud.
Dan mereka duduk dibangku kosong paling sudut di toko itu, mereka sengaja memilih tempat yang paling sudut karena tidak terlalu berisik.
"Kamu mau pesan makan apa?" ujar nuhud dan memberikan menu makanan kepada Naura.
"Terserah, samain aja" ujar Naura kepada Nuhud. Dan Nuhud segera memesan makanan yang ia pilih untuk dirinya dan juga Naura.
Setelah memilih buku yang akan dia beli dan dipelajari untuk persiapan Olimpiade sekolah, akhirnya mereka memutuskan untuk segera pergi dari toko buku tersebut.
"Eh balik ke sekolah yok, udah jam berapa nih. gua takut telat masuk kelas" pinta Naura
"Yaudah ayok, tapi tunggu disini sebentar ya. aku mau bayar makanan kita dulu"
"Ngga pake lama ya"
Tanpa sadar ternyata hari sudah menunjukkan pukul 12:15 dan Nuhud mengajak Naura untuk pergi ke sebuah Masjid yang cukup besar disana.
"Lho kenapa berhenti dimasjid", tanya Naura kepada Nuhud
" Kita sholat dulu, ayok turun " pinta Nuhud kepada Naura.
"Lho duluan aja, gua nggak sholat"
"Nggak sholat dalam artian apa nihh?" tanya Nuhud lagi.
"Lho duluan aja, nanti gua nyusul"
"Ngapain nyusul ayok barengan" desak Nuhud kepada Naura, dan Naura keluar dari mobilnya Nuhud.
"Gua nanti, lho duluan"
"Ngapain nyusul, Ayok buruan" ucap Nuhud kepada Naura, dan hijab Naura ditarik paksa Nuhud untuk masuk kedalam masjid tersebut.
"Eee lho ngapain narik-narik hijab gua dodol" tutur Naura yang kesal karena Nuhud menarik paksa hijab nya.
"Kamu dalam keadaan sholatkan, ngapain nggak sholat?" tanya Nuhud kepada Naura
"Gua nggak sholat Hud, lho duluan aja. Gua malas" Penuturan Naura yang berhasil membuat Nuhud kaget.
"Coba ulang, kamu malas sholat karena alasan apa" tatapan Nuhud yang mengintimidasi Naura.
"Malas" Ujar Naura
Dan Nuhud menarik paksa tangan Naura untuk memasuki masjid. Dan akhirnya Naura sholat karena paksaan dari Nuhud.
Selesai Sholat, mereka bertemu di parkiran. dan penampilan Naura berhasil membuat Nuhud kaget.
"Kamu ngapain buka hijab disini, pake sekarang " bentak Nuhud dan membuat Naura sedikit kaget.
"Yaudah santai aja kali, lho nggak perlu bentak gua seperti itu" Ucapan Naura dan berlalu pergi menjauh dari Nuhud
"Apa hak dia bentak-bentak gua seperti itu. Dasar anak itu, dia seharusnya gua kasih pelajaran dikit tuhh" monolog Naura yang tidak suka dibentak Nuhud.
Didalam mobil perjalanan menuju sekolah, tidak ada obrolan mereka berdua. Naura sibuk dengan memainkan handphone miliknya menyandarkan badan di kursi mobilnya Nuhud, dan ternyata Naura ketiduran didalam mobilnya Nuhud.
Sesampainya disekolah, Nuhud bingung harus membangunkan Naura dengan cara seperti apa. karena dia merasa kasihan kalo membangunkan Naura yang kelihatannya lelah.
Tidak lama setelah sampai disekolah itu, Nuhud setia menunggu Naura bangun dari tidurnya dan memainkan handphone miliknya. setelah menunggu hingga setengah jam lamanya akhirnya Naura bangun dan menyadari bahwa mereka telah sampai disekolah.
Naura langsung berpamitan kepada Nuhud untuk segera masuk kelas karena dia merasa badannya sakit-sakit karena tidur didalam mobil dan itu dalam keadaan duduk. Dan berbeda dengan Nuhud yang pergi ke kantin dimana teman-teman nya itu berada.