Menceritakan beberapa kisah pendek romansa kehidupan, juga perjalanan dalam mencari kebahagian yang sejati.
Hal-hal yang umum terjadi di sekitar kita maupun yang tidak bisa kau pikir sebelum nya. Semua tertuang dalam kisah-kisah mengharukan dan mendebarkan.
Semoga kalian dapat terhibur dengan kisah pendek ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lan05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gerald & Anastasya 10 End
***2 tahun kemudian***
Saat ini keluarga De'mare sedang sibuk dan ramai oleh banyak orang, termasuk keluarga besar mereka yang saat ini kembali berkumpul. Bersuka cita menunggu sang pemeran utama mengucapkan janji suci bersama. Mereka tidak sabar untuk melihat sepasang kekasih yang sudah mengalami berbagai kejadian dan tragedi sebelum akhir nya mereka memutuskan untuk saling berbagi suka duka dalam ikatan yang paling suci yaitu pernikahan.
Gerald saat ini sedang merasa sangat gugup, akhirnya setelah perjuangan mereka selama ini beberapa menit lagi dirinya dan Anastasya akan resmi sebagai pasangan suami istri. Gerald rasanya tidak bisa menahan rasa bahagia yang membuncah di dada nya. Jantung nya berdetak sangat cepat, rasa nya air mata nya tak terbendung lagi kala melihat Anastasya berjalan kearah nya dengan perlahan dibalut dengan gaun putih indah yang semakin membuat nya terlihat sangat cantik.
"Don't cry.. kau membuat ku ingin menangis juga." Ucap Anastasya mengusap lembut pipi Gerald dengan senyum indah nya yang ia tunjukkan untuk menenangkan Gerald.
"I'm sorry, aku.. aku hanya sangat bahagia saat ini." Dengan sekuat tenaga Gerald menahan air mata bahagia nya, dirinya juga tidak mau merusak riasan Anastasya karena melihat nya menangis hingga membuat Anastasya menangis juga.
Anastasya juga mencoba mengibas - ibas kan tangan nya di depan mata nya guna menghalau air mata yang ingin keluar karena melihat Gerald yang terlihat sangat bahagia saat ini hingga membuat nya terharu.
Namun ternyata tidak hanya sang mempelai yang merasa sangat emosional saat ini tapi hampir seluruh keluarga mereka merasakan hal yang sama. Karena mereka juga tahu perjuangan mereka satu sama lain tidak mudah, dan akhir nya mereka bisa kembali bersama hingga menikah membuat kedua keluarga sangat bahagia dan terharu.
Terlebih saat janji suci itu terucap rasa kebahagian begitu terasa di suasana pagi yang cerah ini.
"I love you." Ujar Anastasya memandang Gerald dengan penuh kasih. Air mata nya sudah tidak bisa terbendung lagi.
"I love you more." Jawab Gerald membawa Anastasya kedalam pelukan nya.
***
Setelah pesta usai Gerald dan Anastasya sedang menikmati waktu berdua dengan status baru yang mereka sandang saat ini sebagai suami istri. Dengan nyaman Anastasya menyandarkan tubuh nya kepada Gerald saat ini mereka masih berada di mansion keluarga De'mare, baik Gerald maupun Anastasya sudah merencanakan honeymoon mereka. Besok mereka baru akan berangkat ke negera yang sudah mereka idam-idamkan untuk pergi bersama.
"Sayang... rasa nya aku masih tidak menyangka saat ini kau telah menjadi suamiku dan aku menjadi istri mu." Dengan menghadap Gerald Anastasya berucap dengan senang. Tadi mereka benar-benar merayakan dengan suka cita semua sepupu nya selalu menggoda nya agar tidak menunda untuk memiliki anak. Mallory saja sudah mau memiliki dua anak. Anastasya juga memang tidak ada pikiran untuk menunda nya. Dirinya bahkan ingin cepat merasakan menjadi seorang ibu.
"Ya sayang aku juga sangat senang, seperti nya hari ini menjadi hari terbahagia dalam hidup ku Ann." Tak lupa mengecup bibir manis istri nya yang kini bisa ia cicipi dengan bebas.
"Terimakasih sudah mau menunggu pengobatan ku hingga sembuh."
"Mau selama apapun itu akan ku tunggu sayang, aku bersyukur kamu juga mau berjuang sejauh ini dan semangat dalam menjalani pengobatan mu. I'm so proud of you." Dengan tatapan bangga ia tunjukkan kepada istri nya. Rasa nya di dalam perut nya terdapat kupu-kupu berterbangan setiap kali ia memikirkan Anastasya yang kini telah menjadi istri nya.
"Karena ada dirimu juga aku semangat untuk sembuh, i love you." Dengan mata yang berkaca - kaca Anastasya mengungkapkan rasa syukur dan sayang nya kepada Gerald yang kini telah menjadi suami nya. Gerald adalah hadiah terindah dari tuhan untuk nya. Dirinya sangat amat bersyukur bertemu Gerald di kehidupan nya ini.
"I love you more... more and more." Jawab Gerald yang lebih menggebu-gebu seakan tidak mau kalah dengan istri nya itu dalam menunjukkan rasa cinta nya.
Anastasya terkekeh pelan dengan reaksi Gerald yang seperti itu. Lalu Anastasya menatap mata indah Gerald yang saat ini memandang nya dengan penuh cinta, Anastasya dapat merasakan itu saat ini.
Dengan cepat Gerald menggendong istrinya menuju ranjang king size sang istri dan menidurkan nya dengan perlahan. "Bolehkah aku meminta hak ku saat ini.?" Tanya Gerald yang amat sangat menghargai istri nya. Dirinya tidak mau hanya karena keinginan nya membuat Anastasya tidak nyaman. Gerald sebisa mungkin selalu mengutamakan kenyamanan istri nya.
Anastasya terharu karena Gerald yang meminta izin nya terlebih dahulu dengan perlahan Anastasya mengangguk pasti. Anastasya pun tidak mau egois dirinya sekarang memiliki kewajiban untuk melayani suami nya lahir batin. Mereka pun larut kedalam euforia kesenangan dan gairah yang Gerald dan Anastasya rasakan saat ini dengan segala rintangan yang mereka hadapi akhir nya mereka dapat kembali bersama dan membangun rumah tangga yang akan mereka bina dengan baik.
***
Keindahan pantai nan memanjakan mata telah tersuguhkan di hadapan Anastasya saat ini. Resort yang saat ini ditempati oleh Anastasya dan Gerald langsung menghadap kearah pantai yang indah, Anastasya sangat menyukai nya Gerald memang tahu selera nya seperti apa.
"Bagaimana, kau menyukai nya?" Tanya Gerald tiba-tiba yang kini telah memeluk nya dari belakang.
"Sangat.. aku sangat menyukai nya, bagaimana kau tahu tempat seperti ini.?"
"Rahasia.." Bisik Gerald menggoda istri nya itu.
"Apa sekarang kau mulai merahasiakan sesuatu dari ku.?" Tanya Anastasya menghadap kebelakang menatap Gerald dengan tatapan menyelidik.
"Bukan.. bukan seperti itu, sebenar nya ini adalah tempat yang memang telah aku siapkan lama sekali." Jelas Gerald sedikit panik karena bukan maksud nya untuk merahasiakan sesuatu dari Anastasya.
"Kalau begitu jelaskan dengan detail."
Gerald pun hanya menghela napas panjang melihat kekeraspalaan Anastasya.
"Baiklah.. baiklah aku menyerah.. tempat ini sebenar nya tempat yang telah aku siapkan untuk melamar mu sebelum kita putus saat itu, aku sengaja membeli pulau ini untuk itu."
"Apa.." Lirih Anastasya tak menyangka saat mendengar jawaban Gerald tentang tempat ini. Rasa bersalah itu muncul lagi saat mendengar penjelasan Gerald, dirinya telah menyakiti hati suami nya itu begitu dalam dulu.
"No.. honey please itu sudah berlalu jangan pikirkan lagi. Yang terpenting saat ini kita sudah kembali bersama dan menjalani hari - hari kita kedepan dengan penuh kebahagiaan." Dengan lembut Gerald menangkup wajah istri nya yang terlihat sedih saat ini. Inilah mengapa dirinya tidak mau menjelaskan tentang hal ini.
Anastasya mengangguk dirinya tidak mau merusak honeymoon mereka hanya karena perasaan nya saja.
"Ayo.. akan aku tunjukkan beberapa tempat yang bagus dan kuliner yang enak disini."
Dengan semangat Gerald mengajak istri nya untuk menjelajahi seisi pulau ini. Sebenar nya ini juga termasuk pulau pribadi nya yang ia beli untuk melamar Anastasya saat itu. Dan yang terpenting akhir nya dirinya bisa kesini bersama dengan Anastasya dengan status baru mereka.
Mereka menikmati suasana disini tanpa kendaraan pribadi mereka. Mereka ingin mencoba hal baru dengan langsung berjalan kaki, menggunakan angkutan umum mencoba hal-hal baru bahkan mencoba tradisi unik yang ada disini karena bertepatan dengan festival yang diadakan disini.
"Mau coba ini sayang.?" Tanya Gerald menyodorkan makanan kehadapan Anastasya.
"Apa ini.?" Tanya Anastasya yang sedikit aneh melihat makanan yang disodorkan Gerald padanya.
"Daging katak." Anastasya reflek memukul lengan Gerald yang hanya terkekeh melihat respon Anastasya, dirinya hanya ingin menjahili istri nya.
"Maaf..maaf, mau pulang sekarang.?" Sembari merapihkan rambut istri nya yang terlihat sedikit berantakan tertiup angin.
"Boleh... aku sudah capek masih ada esok hari untuk menjelajahi semua nya."
"Ya sudah ayo." Ajak Gerald menggandeng tangan istri nya menuju resort.
Sembari bergenggaman tangan mereka menikmati momen demi momen menyenangkan, membuat kenangan indah setelah sekian lama mereka melalui berbagai lika-liku. Kini mereka dapat merasakan kebahagian menghampiri mereka.
...***Beberapa tahun berlalu***...
"Mommy lihat... Kak Ken mengambil mainan ku." Rengek Aldasya Rexanne Byers kembaran dari Kenzie Tom Byers.
Anak dari pasangan Anastasya Queen Byers dan Gerald Byers mereka dikaruniai sepasang bayi kembar putra - putri setelah beberapa bulan mereka menikah, mereka bersyukur diberi berkah sepasang anak kembar tanpa menunggu terlalu lama. Mereka memang tidak menunda untuk memiliki anak maka dari itu saat Anastasya dinyatakan hamil mereka sangat senang bahkan Gerald tidak bisa menahan air mata nya sama sekali.
Dalam setiap momen pertumbuhan anak nya Gerald pasti selalu ada dan selalu terharu entah saat usg pertama Anastasya, lalu saat diberitahu bahwa dirinya akan memiliki anak kembar sekaligus, atau saat mendengar detak jantung anak - anak nya pertama kali. Dirinya pasti selalu terharu dan bersyukur.
Selama Kehamilan Anastasya selalu dimanja, dan Gerald lebih protektif kepadanya. Bahkan saat dirinya ngidam makanan yang dibuat langsung oleh Gerald, Gerald langsung mematuhi nya apapun permintaan Anastasya selagi baik untuk dirinya dan calon anak nya pasti dituruti tanpa kecuali. Bahkan mereka belajar parenting bersama - sama apalagi ini pengalaman pertama mereka, mereka sangat antusias dan berdebar saat menanti kelahiran buah hati mereka.
Setelah lahir pun Gerald selalu membantu nya mengurusi anak-anak nya, Apalagi saat mereka bayi anak-anak nya itu sering sekali terbangun tengah malam Gerald sama sekali tidak pernah mengeluh, terutama saat Aldasya dan Ken sakit Gerald ekstra membantu nya bahkan hingga mengambil cuti untuk mengurusi anak-anak nya sampai sembuh. Se perhatian dan se protektif itu Gerald kepada keluarga kecil nya itu.
"Sudah sayang sini main sama mommy." Sembari menggendong anak nya. Ken itu sangat jahil kepada adik nya persis seperti Gerald.
"Ken sayang kasihan dong adik nya jadi nangis kaya gini, ken ga kasihan emang." Ucap lembut Anastasya kepada anak pertama nya yang kini terdiam.
"I'm sorry mom..."
"Ke adik nya juga dong kan adik nya yang nangis." mengusap lembut kepala putra nya.
"I'm sorry Dasya."
Anak perempuan nya masih menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Anastasya seperti nya anak nya ini masih kesal kepada kakak nya.
"Sayang lihat tuh kakak nya minta maaf."
"Daddy pulang!" Tak lama Gerald melihat keberadaan anak-anak dan istri nya.
"Ada apa anak Daddy.?" Tanya Gerald yang langsung mengambil alih gendongan anak nya dari istri nya.
"Biasa Ken jahil lagi ke adik nya. Tapi kakak udah minta maaf ya ke adik, sekarang tinggal adik mau maafin kakak nya ga.?" Tanya Anastasya lembut yang melihat anak gadis nya itu yang masih merajuk dipeluk kan Gerald.
"Gimana anak Daddy kan pemaaf tuh lihat kakak nya sedih adik ga mau lihat."
Aldasya pun mengintip dari ceruk leher Daddy nya melihat kakak nya yang kini sedang tertunduk dalam, dirinya pun berusaha lepas dari gendongan Daddy nya.
"Asya maafin, tapi kakak jangan ulangi lagi."
Kenzie pun tersenyum melihat adik nya yang sudah tidak marah lagi padanya.
"Iya kakak janji." Sembari menyodorkan jari kelingking nya kehadapan adik nya tanda perjanjian mereka.
"Mereka anak-anak yang hebat sayang terimakasih karena selalu sabar dan telaten dalam mendidik anak-anak kita yang terkadang memang sulit diatur. Tapi kau tetap mengajarkan mereka dengan baik, kau ibu yang hebat sayang." Puji Gerald memeluk istri nya dari samping mengecup kening nya sayang sembari melihat anak-anak mereka yang telah kembali akur.
"Kita.. kita belajar menjadi orang tua yang tepat untuk mereka, aku juga tidak bisa kalau tanpa bantuan mu, thank you Daddy." Dengan senyum bahagia ia tampilkan.
"Sekarang giliran ku yang dilayani oleh mu." Dengan tatapan jahil dan niat terselubung nya Gerald tampilkan kepada istri nya.
"Bayi besar ku ini juga tidak mau kalah ternyata." Sembari menjawil hidung suami nya yang mancung itu dengan keras.
"Aduh.. sayang kan aku juga mau dimanja sama kamu."
"Tidak mau..."
"Sayangg..." Rengek Gerald mengejar istri nya itu.
"Tidak.."
Begitulah kehidupan rumah tangga yang kini mereka jalani penuh dengan suka cita, walaupun pasti selalu ada perselisihan dan perbedaan pendapat tetapi mereka belajar dari masa lalu untuk selalu mengkomunikasikan semua nya dari hal sepele hingga hal-hal yang patut dibicarakan dengan serius. Apalagi sekarang mereka memiliki tanggung jawab lebih sebagai orang tua. Itu semakin membuat mereka selalu ingin belajar apalagi tanggung jawab orang tua itu tidak mudah maka dari itu sebisa mungkin mereka memberikan yang terbaik yang mereka bisa untuk anak-anak mereka.
Sehingga anak - anak mereka dapat tumbuh sebagai manusia yang dapat bermanfaat bagi banyak orang.