NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku

Ambil Saja Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: EVI NOR HASANAH

Berawal dari pernikahan yang dipaksakan dan berujung rumah tangga yang di hancurkan oleh pelakor...
Apakah Anita akan menangis dan merebut kembali suaminya??
Ohh.. tidak harga diri itu penting menurut Anita jika memang suami nya lebih memilih pelakor itu yaa serahkan saja itung-itung membantu orang yang tidak mampu mencari mendamping hidupnya. Dan memberikan barang bekas nya pada orang lain selagi masih bisa di manfaatkan kenapa tidak?
Agar tak mubazir ucap Anita.
Jahat memang mulut Anita mengatakan jika suaminya adalah barang, tapi dengan begitu ia tau apa saja yang di lakukan suaminya di luaran sana.
Apalagi soal selingkuh dan KDRT yang pernah di lakukan oleh suaminya semakin membuatnya yakin untuk menyumbangkan suaminya itu kepada orang yang lebih membutuhkan.
Dan kalau dipikir selingkuh itu macam penyakit yang tak ada obatnya selain mati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EVI NOR HASANAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Aisyah Rizqiyah

****

"nga usah begitu dipikirkan kamu punya simpanan uang berapa?"

"baru satu juta buk."

"belikan peralatan bayi dulu aja nanti beli sama Ibuk ya."

Anita pun mengangguk mengiyakan ucapan Ibu Sari.

Naya Baby Shopp

Disini lah Anita Dan Ibu Sari, membeli pakaian bayi.

Semua belanjaan dibayarkan oleh Ibu Sari, Anita hanya bisa mengangguk saat Ibu Sari menanyakan warna dan model pada pakaian, kaos kaki, bedong, sepatu dan setiap warna yang di pilih oleh Ibu Sari beragam atau random.

Setelah selesai berbelanja perlengkapan bayi Anita dan Ibu Sari segera meninggalkan toko tersebut dan pulang.

Ardi sudah mendapat pekerjaan, menjadi supir di mebel.

Ardi bekerja di kota G dekat dengan rumah pemilik mobil dan ia berkata bahwa bosnya pun masih sepupu jauh.

Namun Anita tak pernah tau karena Ardi sendiri tidak pernah mengajak Anita kemana pun, walau hanya di lingkup keluarganya.

Kalau pun Ardi keluar rumah ia hanya sendiri dan selalu pamit dengan Anita akan keluar sebentar.

Anita yang merasa perutnya sudah tak nyaman berusaha menghubungi Ardi lewat telepon genggam nya, sekian lama ia mencoba namun lagi-lagi hanya suara operator yang mengatakan bahwa sedang di luar jangkauan.

Entah berapa puluh kali Anita mencoba akhirnya tersambung juga.

"kak perut ku sudah nga nyaman kakak cepat pulang ya aku takut nanti lahiran nga liat kakak".

" iya aku usahakan pulang, sabar ya". Ucap Ardi menenangkan Anita.

Sudah seminggu tepat di saat Anita menelepon Ardi di malam ini pun ia merasakan perutnya yang sakit seperti mau buang air namun tidak juga keluar.

Sampai akhirnya keluar cairan dari daerah kewanitaan Anita, dan perutnya di rasa semakin sakit.

Anita berusaha menahan rasa sakit di perutnya, dengan berjalan di dalam rumah.

Anita belum memberitahu kan Ibu dan Bapak, ia akan memberitahukan apabila ia sudah tak kuat menahan sakit .

"Buk pak perut nya sakit..." ucap Anita.

"Pak minta tolong pak Bambang dan pinjam mobil untuk mengantarkan Anita ke Bidan"

Waktu sudah menunjukan pukul 10.00

Bidan mana yang masih buka di jam seperti ini.

Anita yang di naikan ke mobil, di dampingi oleh Bapak, merasakan mobil berbelok dan berhenti.

Rupanya Bu Sari dan mbak Eka yang mencoba menggedor pintu praktek Bidan terdekat, dan syukur nya Bidan tersebut mau menangani persalinan Anita.

"lah ini sudah keliatan rambutnya mbak Anita, yok diatur nafasnya yok pelan-pelan ya" Ucap Bidan Meli.

Tepat setengah jam Anita berjuang dengan mempertaruhkan nyawa dan akhirnya...

Oooweeeekk.... Ooweeeekkk....

Alhamdulillah... Ucap semua orang yang sedang cemas mentikan kabar terbaik.

"adiknya cewek ya mba Anita". Ucap Bidan Meli.

Bayi merah tersebut langsung di gendong Bapak untuk di Azan kan dan Iqamah.

Aisyah Rizqiyah: Kehidupan yang membawa rezeki.

Nama bayi mungil, merah dan cantik itu.

Setelah dinyatakan kuat untuk berjalan sendiri Anita di perbolehkan pulang.

" assalamualaikum..." ucap Ardi.

"wa'alaikumsalam ..."

"kamu dari kapan di telepon Anita di suruh pulang, untung bayi mu ngak nunggu kamu datang kalo sampai nunggu kamu datang yang ada Anita kehabisan tenaga. Kamu nga tau kalo orang melahirkan itu bertaruh nyawa untung Anita sehat selamat kalo nga kamu bisa ku penj*rakan". Ucap Ibu Sari.

Ardi yang baru saja menginjakkan kaki di teras rumah langsung saja, mendapat serangan dari Ibu Sari gemas akan perlakuan Ardi yang terkesan tidak peduli pada anak dan istrinya.

Umur baby Kiky sudah menginjak dua bulan.

Dan Baby Kiky sudah menempati rumah mak Sri. Iyaa mak Sri meminta Ardi dan Anita tinggal di rumah nya lagi.

Adzan Maghrib berkumandang menandakan hari mulai malam.

Pak Jiono yang baru sampai rumah setelah dari kebun, langsung menggendong Baby Kiky tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

Anita tak bisa berbuat banyak karena ia pikir itu tidak masalah.

Namun pemikiran Anita salah Baby Kiky mereog semalaman Baby Kiky terus menangis tiada henti, dan pada malam itu hanya Anita dan Baby Kiky yang berada di rumah.

Letak rumah yang masih cukup jauh dari jangkauan keramaian, dan disisi kanan dari kiri masih kebun yang berwujud belukar. Atau lebih tepatnya tidak terawat hingga terlihat seperti hutan belantara.

Anita juga takut ikut menangis saat itu, jadilah Baby Kiky punya teman ber adu suara.

Tak lama terdengar suara ayam seperti sedang di pegang, langsung saja Anita berkata "habiskan saja ayam itu puaskan kau makan asal jangan ganggu aku dan anak ku".

Sontak saja setelah Anita berkata begitu perlahan suara ayam tak lagi terdengar dan Baby Kiky mulai memejamkan mata hingga tertidur.

Setelah ia meletakkan Baby Kiky ke kasur ia mendengar suara langkah kaki yang sedang berjalan di dalam rumah, namun ia tak mendengar ada suara pintu yang terbuka.

Dengan memberanikan diri Anita mengintip dari celah dinding yang ukuran nya cukup untuk satu bola mata. Namun Anita tak melihat apa-apa, Anita pun tak ingin berpikir panjang ia langsung menyusul baby Kiky untuk tidur.

Ke esok kan hari nya..

" yank ayam mamak di kandang mati muka nya biru tapi nga ada darah bekas darah di tanah, ayam jago yang paling besar lagi yabg mati". Ucap Ardi.

Anita yang mengetahui hal ini pun hanya diam, lebih baik lah ayam tersebut dari pada ia dan anak nya yang di ganggu.

Hampir setiap malam selalu ada suara langkah kaki di dalam rumah, namun jika di lihat tidak ada siapa pun. Hal ini berlaku jika hanya ada Anita dan baby Kiky saja yang di rumah.

Ke esok kan harinya Anita bertandang ke rumah Bu Sari, ia pun mencerita kan kejadian semalam. Dan Bu Sari berkata "sebisa mungkin kalo dari luar harus cuci tangan kaki, minimal ke dapur dulu lah. Jangan habis dari luar apa lagi dari ladang langsung pegang bayi, kasian bayinya bisa kena sawan.

Dari sini Anita mulai protektif pada anaknya.

Karena ia berpikir kalau anaknya rewel ia yang akan susah, kedua mertua bahkan suaminya pun akan angkat tangan.

Sudah empat bulan usia baby Kiky.

Kini bayi mungil itu sudah bisa tengkurap, mengoceh dan memasukkan jemarinya ke dalam mulut.

Anita yang telah selesai masak di dapur beranjak menuju halaman depan rumah, karena di sana ada Bu Sri mertuanya serta Ardi dan baby Kiky.

Mata Anita membulat dan ia langsung mempercepat langkah untuk mengambil anaknya yang kini sudah di suapi makanan yang entah apa itu oleh sang mertua.

" mak adek belum waktu nya makan".

"halah ngak popo wong Ardi ndisek ae loh lahir ceprot langsung di dulang gedang malah telap telep bocah e". Ucap mak Sri.

" jangan ya mak itu kan jaman dulu sudah beda sama sekarang di posyandu juga bilang begitu sebelum enam bulan adek belum boleh makan apa pun selain ASI". Ucap Anita menerangkan

"halah opo-opo nga oleh". Ucap mak Sri sembari berlalu masuk ke dalam rumah.

" emang gitu kah yankk? Dari bidan begitu?"

 "kalo nga percaya besok pas posyandu ikut masuk dan minta penjelasan. Tegas Anita pada suaminya.

Di bab ini perdebatan antara mak Sri dengan kepercayaan nya yang dari zaman dahulu, bahwa anak bayi itu harus di suapi makanan selain ASI meski pun baru lahir. Katanya kalau anak habis di suapi itu tidurnya lama, anteng nga rewel.

Sedangkan Anita yang melahirkan anak di zaman sudah modern dan mengharuskan hanya ASI EKSKLUSIF sampai bayi berumur enam bulan, baru boleh di beri makanan pendamping ASI pun lebih memilih mengikuti anjuran dari Bidan dan Posyandu tersebut.

1
EMP Official
duuh, udah nikah 🤦
EMP Official
bahaya ya 😂
EMP Official
duh, si Ardi 🤦
EMP Official
ada apa bro, main hajar saja 🤔
EMP Official
wah pekerja keras y
EMP Official
semangat y thor 💪
EMP Official
mampir y thor 🤗
Ceriwis (Kurogane Haruka): Okkeh ntar aku mampir yaa...
EMP Official: menikahi lelaki tua 🤭✌️
total 3 replies
Blue Persona
Tiap habis baca chapter pasti bikin aku pengen snack sambil lanjut baca!
Ceriwis (Kurogane Haruka): Wah ternyata samaan ya kak, aku juga sering begitu.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!