Bagaimana jika takdirMu telah diatur?
Akan kah kita bisa mengubahnya?
Arumi,,
Gadis muda yang berusaha untuk mengubah arah hidupnya setelah banyak mengalami sakit dan kerasnya hidup.
namun akankah arah yang dia tuju dapat dicapai atau malah harus menerima suratan takdir yang sudah digoreskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fakta
Ardian terdiam menerima telepon setelah ponselnya dihidupkan. Sera menghubunginya meminta bertemu. Melihat Ardian dihubungi oleh seseorang, Arumi seketika teringat belum memberi kabar pada kak gery, partner kerja nya mengajar les privat.
Ia lalu bergegas merogoh ponsel didalam tas kecilnya, terlihat banyak panggilan dari Rara dan juga pesan yang menanyakan keberadaan nya.
Arumi lalu menghubungi nya kembali, "rara tolong gantikan aku ditempat kak gery, aku sedang ada urusan tidak bisa datang".
Rara diseberang sana merasa bingung apa lagi penyebab sahabatnya ini tidak bisa masuk sekolah hingga mengajar les.
" kau berhutang penjelasan padaku rumi". Sebuah pesan ia kirimkan untuk sahabatnya itu.
Rara sudah mengenal kak gery dengan baik, ia beberapa kali menggantikan rumi jika ia tiba-tiba ada keperluan kerumah sakit. Rara juga mengetahui bagaimana perasaan Arumi terhadap pria tampan itu.
Disisi lain, alasan sera tidak hadir disekolah ialah karena ternyata beasiswa nya belajar keluar negeri telah berhasil. Ia akan terbang esok hari, oleh karena itu ia meminta Ardian untuk bertemu.
***
Ardian yang mendengar cerita panjang lebar sera, hanya bisa terdiam. Berharap semoga sera bahagia dengan pilihannya. Ia memilih menyembunyikan keadaan nya. Bahkan untuk pertemuan ini saja ia pergi padahal masih banyak para tamu yang belum pulang.
Akan tetapi malah kabar kepergian kekasihnya yang ia dengar. Karena ia mencintainya, maka ia pun setuju-setuju saja dengan keputusan kekasihnya itu.
"kau akan menungguku kan, aku akn kembali dua tahun lagi"
"Kembali lah kapan pun kau mau. aku akan menatap disini. menunggumu". balasan kata yang tak kalah romantis yang Ardian lontarkan membuat sera tenang.
Ibu sera dan Ardian adalah sahabat dari muda hingga sekarang. Namun karena kesibukan Luna ibunya sera mengurus segala keperluan beasiswa membuatnya tidak sempat kabar-kabaran pada teman-temannya. Beliau bahkan tidak tidak tahu kabar yang menimpa sahabatnya. Begitu pun dengan sera yang tidak tahu menahu apa yang terjadi pada Ardian.
Ardian yang sengaja tidak cerita karena ia tidak ingin dikasihani, ia juga tidak ingin membebani orang yang dikasihiNya.
Ternyata kebungkamannya membuat sera merasa semuanya baik-baik saja. Lantas membuatnya menganggap Ardian sedang bercanda ketika melamarnya kala itu. Terbukti sekarang hubungan mereka baik-baik saja tanpa ia tahu bahwa orang yang dicintainya telah menikah dengan orang lain.
***
Satu bulan telah berlalu, Arumi tidak lagi dihubungi oleh keluarga nya untuk donor darah. Ingin menanyakan hal itu pada bibi, namun ia sadar ia sendiri yang meminta putusnya hubungan dengan keluarga nya.
Karena penasaran, ia nekat mendatangi kelas kakaknya untuk memastikan bagaimana keadaan sang kakak. Dan benar saja, kakaknya tidak masuk sudah tiga hari. Jantungnya kembali berpacu, ia segera berlari menyusuri tangga sambil menghubungi ponsel ibunya.
Ia yakin ibunya pasti akan memberitahukannya apa yang terjadi.
Beberapa menit kemudian, Arumi berpamitan pada Rara ia harus kerumah sakit. Kakaknya dirawat lagi. Rara yang mendengar nya ikutan panik, setelah selama sebulan ini sahabat nya menjalani hidupnya dengan ceria kini harus berjumpa kembali dengan keluarga toxic itu.
"aku ikut saja" tawar Rara, namun Arumi menolaknya. Arumi memintanya kembali menggantikannya mengajar privat lagi.
Arumi berjalan tergesa-gesa bahkan sambil berlari-lari kecil, kepanikan membuatnya tidak memperdulikan apapun lagi hingga sebuah tangan menariknya. Ia mendongak, Ardian berada dihadapannya. Ardian ternyata melihat kesibukan Arumi dari tadi sehingga ia menunggu digerbang. Menebak jika Arumi pasti akan keluar dan benar saja. bahkan dahinya sudah mengeluarkan keringat akibat kelelahan berlari.
"aku akan mengantarmu. ayo" Arumi menurut saja karena ia memang butuh. Didalam mobil Arumi bertanya, "kau tahu tujuanku kemana"?
" rumah sakit kan? Ardian jelas tahu, karena semenjak mereka tinggal diatap yang sama, Ardian bisa mengetahui apa saja yang dilakukan oleh rumi bahkan ia yang selalu berbohong pada nenek tentang kelas privatnya pun ardian tahu.
bersambung....
s'moga berujung indah