Pada masa modern jaya pura, Krani, seorang pendidik yang bekerja di sekolah negeri favorit terlibat dalam sebuah drama politik, forum pencitraan dan manusia seribu topeng yang menyebabkan ia harus berurusan masalah tiada henti. Sebuah peristiwa membuatnya tidak sadarkan diri, kemudian dia menemukan dirinya berada di era jaya pura zaman lalu dan terperangkap dalam tubuh seorang perempuan bernama Renggana yang ternyata akan menikah dengan Raja Paku bumi.
Sejak saat itu Krani dalam tubuh Renggana harus menyesuaikan diri dengan jaman Jaya wilayah wangsa selatan sebagai ratu Renggana juga terlibat dalam intrik kerajaan. Berbagai kejadian yang tidak terduga muncul selama Krani hidup sebagai Renggana. Berhasilkan kah kembali ke masa modern dan keluar dari tubuh Renggana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSY AL FAZZA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pagi terhalang meredup
Penjaga pendamping sang raja tidak pernah jemu menemani sang selir. Dia menjaga wanita itu dengan baik, menenangkan hatinya dan membantu semua yang di inginkan. Selir Nah memberikan tugas mencari tau kabar mengenai dayang pendampingnya. Sebelum meninggalkan Istana, Nah mendengar sang dayang belum sampai ke kampung halamannya.
“Selir Nah, saya menemukan benda ini di tempat penjualan benda antik.”
“Syukurlah, sang dayang pendamping selamat.”
“Maaf, hamba terlambat Kembali” ucap sang penjaga raja.
Lamunan selir Nah mengingatkan dirinya tidak memiliki siapapun. Tiga jam yang lalu, dia menunggu raja Paku Bumi untuk mengutarakan kenyataan perihal lukisan bukit Wangsa. Namun, sang raja tidak kunjung tiba, dirinya berusaha tersenyum di depan sang penjaga raja. Berharap dia tidak akan meninggalkannya.
“Tidak apa-apa, aku sangat berterimakasih pada mu.”
“Nyonya, ada kabar penemuan mayat dayang di pembuangan sampah. Wajahnya sudah hancur, namun semua orang membicarakan kalau dia dayang pendamping Nyonya” ucap dayang luar Istana.
Semuanya berkerumun, Selir Nah di halangi pendamping raja agar tidak melihatnya. Selir yang bersikeras ingin melihat, dia membuka penutup kain melihat wajah hancur dan tangannya menggenggam tanda pengenalnya.
Selir yang berdiri diantaranya tersenyum kecil. Orang-orang yang menyaksikan terlihat histeris, selir Nah di bawa sang penjaga raja ke kediamannya. Dia berjanji akan mengurus jasad sang dayang.
Kejadian tadi pagi sebelumnya selir yang tersenyum kecil itu di tugaskan untuk membuang jasad sang dayang pendamping selir. Belum ada tersangka atau jejak yang di temukan. Selir Nah gusar berlari mencari sang raja, namun dia mendapati pemandangan raja dan ratu Renggana berdua berpegangan tangan di depan danau.
Selesai Kembali ke Istana, raja melakukan pertemuan kepada para pejabat. Dia telah menerima surat dari selir Nah, surat yang belum dia buka karena ada pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada ratu renggana.
Di depan danau, sang raja menyambut kedatangan sang ratu yang terlihat sangat Anggun dan bersikap sangat menghormatinya.
“Ratu ku, apa yang mengubah mu? aku sangat menyukai sifat mu yang apa adanya.”
“Raja Paku Bumi, bukan kah tipe wanita seperti ini yang kau inginkan? Mulai hari ini, aturan jaga jarak di Istana masih berlaku. Nanti malam jangan tidur di Istana ku. Kau selalu saja mengganggu ku dan mengikuti ku. Huufhh.”
“Ratu ku, aku tidak mengingkan hal ini. Apakah, kau tidak mempunyai rahasia pada ku? Aku hanya memastikan kau di pihakku.”
“Hehhh! Bajingan satu ini. Kau pikir aku wanita seperti apa? Ketahuilah aku tidak punya waktu melakukan drama cinta busuk pada mu. Aku sibuk mencarikan selir-selir baru pada mu. Hari ini aku akan melantiknya.”
“Kenapa kau begitu membenci ku? Aku tidak menyetujuinya” sang raja menggenggam erat tangannya.
Ratu Renggana tidak memperdulikannya, dia menepiskan tangan berlari memunggunginya. Raja tidak marah , dia sebaliknya semakin terpesona dengan sifat dan wajah sang ratu. Setelah jejak Ratu pergi, dia membuka surat dari selir Nah.
_Raja, aku menunggu mu di tempat pertama kali kita bertemu_
Sang raja berlari mencari selir, Ketika berhenti di tempat yang di tuju. Dia tidak menemukannya, raja mencarinya di villa Kerajaan. Raut wajah masam selir, melayangkan berjuta pertanyaan memastikan apakah perasaan sang raja masih sama kepadanya.
“katakana pada ku Yang Mulia. Apakah kau mencintai Ratu Renggana?” tanya selir Nah berderai air mata.
Sang raja mengangguk, dia tidak mau membohongi dirinya sendiri. “Aku tidak bisa mengabaikannya, terlebih lagi dia akan mencarikan selir untuk ku. Semula aku menolak namun, ibu suri pasti akan mengajukan banding.”
“Bukankah dahulu kau mengatakan bahwa hanya aku satu-satunya wanita yang kau cintai dengan tulus?”
Lukisan bukit Wangsa.
Kali ini sang ratu mengingat jelas sedetailnya, lukisan yang sama sangat penting di saat pertemuannya dengan raja di masa kecil dahulu kala. Ratu melukis lukisan yang sama, dia melukis dengan cepat lalu menanyakan kabar kedatangan para selir yang dia undang.
Sang Ratu yang tidak sabar memilih mempercepat laju lari ke aula Kerajaan. Namun dia tidak menemukan satupun calon selir. Hanya ada tumpukan kertas yang berisi nama kandidat. Ratu melemparkan semua kertas. Dayang pendamping dan dayang lainnya mencoba menangkapnya. Tidak dengan dayang Kribo, dia memasang wajah datang, menaikkan bentuk bibirnya yang mancung dengan gumam yang sama.
“Keadaan ini bukan pertama kalinya. Ratu.. sampai kapan aku berteriak di dalam hati ku?”
......................
Raja Paku bumi menemukan lukisan yang dia cari selama ini. Lukisan mirip di ruangan khusus ratu di rumah orang tuanya Menteri perang. Di balik kertas, ada catatan rahasia mengenai klan utara dan klan Selatan. Dia menyuruh pengawal memindahkan lukisan di ruangan kebesarannya. Selir Nah semakin tidak tenang mendengar sang raja memiliki lukisan yang seharusnya dia miliki.
“Jika ratu Renggana mengungkapkan semuanya. Maka raja akan membenci ku” gumam Selir.
Ratu renggana menemui ibu suri memberikan kabar dengan menawarkan sebuah kain sutra dan sketsa desain baju yang indah. Tidak hanya itu, untuk mencuri hati sang ibu suri. Dia menawarkan pembuatan ramuan herbal dan menjelaskan berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya. Hanya satu kalimat yang di tangka psi ibu suri, minuman yang menambah awet muda dan mengencangkan kulitnya.
Catatan Ratu Renggana
Semua selesai hari ini, dalam sekejap aku sebagai peran ratu Renggana menguasai semua penghuni Istana. Hanya selir Nah dan ibunda ratu Tiran yang tidak berpihak padaku. Satu lagi, pria misterius yang berusah membunuh ku di jembatan belum terungkap.
“Apa ini? Lukisan ku di pindahkan di ruangan si bajingan Paku Bumi. Dan lihat, sekarang aku di paksa tidur di ruangannya. Tidak, aku tidak perduli mendapat hukuman apapun. Aku tidur dengan nyenyak di kamar ku.”
“Tapi yang mulia Ratu. Raja telah lama menunggu.”
“Dayang Kribo jangan menceramahi ku!”
Mimpi raja paku bumi tentang masa kecilnya, tawa para Menteri yang menjadikannya boneka, dirinya di bunuh. Kerajaannya runtuh di iringi tawa para perdana Menteri dan ibu suri. Raja berlari keluar mencari ratu Renggana. Dia mendekap diri sang ratu sampai ratu tidak bisa mendorongnya.
“Aku tidak akan membiarkan mu pergi ratu Renggana.”
“Bajingan Paku Bumi. Apa aku tidak salah dengar? Setiap malam kau selalu memanggil nama selir Nah, sunggu di luar dugaan kau berlari mencari ku.”
“Aku bersalah___”
“Aku tidak suka sikap mu ini. Aku tidak mencintai mu Paku bumi. Aku Krani bukan Renggana, takdir yang mengubah kehidupan ku masuk ke dalam tubuh ratu Renggana.”
“Jangan meracau dalam mimpi mu ratu. Beristirahatlah, aku menginginkan mu.”
“Dasar kau kadal gila!” sang ratu merontah-rontah.