Tahta Tertinggi

"Jean belum balik?" tanya Fala.

"Kerjaannya belum selesai," ucap Rey.

"Hmmm gitu yah, kalau bang Jean sudah pulang kabarin yah. gue mau caper sama mas crush dulu bye bye," ucap Fala melambaikan tangan.

"Tapi lo balik kan? gak kaya semalam?" tanya Vino memastikan.

"Pasti balik lah. gue mau liburan bro, sponsor by Jean nih bos! jangan iri," ucap Fala dengan nada songongnya.

"Lo serius mau liburan dek?" tanya Rey.

"Serius dong! udah lama gak keluar kota heheh."

"Tujuannya udah ada?" tanya Jay yang di angguki oleh Fala.

"Mau liburan kemana? Jepang? Korea? atau?" tanya Jay.

"Ada deh mau tau aja bang hahaha. tapi gue mau keluar kota aja bukan luar negeri," jawab Fala.

"Rugi dong kalau luar kota aja," ucap Rey.

"Gak rugi bang. udah yah gue sibuk mau caper dulu," ucap Fala melangkah keluar.

"Gue anter yah," ucap Jimy mensejajarkan langkahnya.

"Wiiiih dengan senang hati banget!" Fala memberikan kunci mobilnya.

"Pakai mobil gue aja, kebetulan mobil gue belum masuk halaman," ucap Jimy.

"Let's go!!!!!" Fala berjalan dengan semangat 45.

"Jalan dulu yah bro," ucap Jimy.

"Gue ikut dong," pinta Vino.

"Coba tanya Fala deh. gue hari ini jadi supir pribadi," ucap Jimy.

Vino dan Jimypun menyusul Fala. Fala terlihat tersenyum lebar di dalam mobil.

Vino mengetuk kaca jendela Fala. "Why?" tanya Fala heran.

"Ikut yah," ucap Vino masuk kedalam mobil tanpa persetujuan Fala.

Fala menatap sinis kearah Vino yang duduk di belakang. "Ngapain ngasih tau gue kalau ujungnya gak ada pilihan lagi, belum gue iyain udah naik aja," omel Fala.

Vino tersenyum lebar. "Ya maaf, kan baru kepikiran mau ikut," ucap Vino.

"Btw ini siapa yang nyetir?" tanya Jimy.

"Sebagai yang lebih tua dipersilahkan untuk nyetir," ucap Vino.

"Jadi gue nih?" tanya Jimy memastikan.

"Iya lah, kan lo yang nawarin diri ke gue."

"Ya udah gue yang nyetir, jadi kemana kita hari ini? tanya Jimy.

Fala terdiam sejenak. "Ngopi yuk," ajak Fala.

"Gue gak suka kopi," ucap Vino.

"Penumpang harap diam! terima aja yang ada," ucap Fala yang berhasil membuat Vino bungkam dan cemberut di kursi belakang.

Fala menoleh kebelakang dan menahan tawa. "Jelek banget muka lo bang hahahah."

"Berisik! kalau full kopi mending gue jalan sendiri aja!" Vino membuka pintu mobil.

"Nyenyenye. kalau lo turun dari mobil jangan harap lo bisa masuk lagi yah!" ancam Fala.

Vino menutup kembali pintu mobil masih dengan wajah cemberutnya. "Ingat umur bang, udah tua gitu gak cocok cemberut. kalau gue yang gitu masih imut banget masih cocok kalau lo rasanya pengen gue tonjok," ucap Fala.

"Fala gak boleh gitu," tegur Jimy.

"Apa sih! suka-suka gue lah!"

"Serah lo aja Fal. gue cuma ingetin lo gimanapun Vino lebih tua dari lo,"ucap Jimy.

Selama perjalanan mereka hanya diam. Fala menatap keluar jendela dan memikirkan semua ucapan Jimy. sedangkan Vino masih cemberut di belakang namun ia fokus bermain game di ponselnya. Jimy hanya fokus mengemudi agar mereka selamat sampai tujuan.

"Maaf kalau teguran gue kasar," ucap Jimy tiba-tiba.

Fala hanya terdiam. "Fala, gue ngomong sama lo," ucap Jimy lagi.

"Gue gak papa, gue juga udah maafin Fala jadi cukup diam-diamnya," ucap Vino.

"Becanda gue keterlaluan ya?" tanya Fala yang masih betah menatap keluar.

Jimy mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Fala. "Nggak, gue yang salah maafin gue yah."

Fala menyingkirkan tangan Jimy dari kepalanya. "Nyetir yang bener atau gue aduin sama yang lain!"

"Lo cewek lo berkuasa," sindir Vino.

"Penumpang dadakan diem!"

"Dih, pd lo! gue lagi main yeeeeee," bohong Vino.

"Yayayaya. bang itu lampu merah depan belok kanan yah," ucap Fala.

Jimy mengangguk dan menepikan mobilnya disalah satu kafe. Fala keluar lebih dulu di susul Jimy, sedangkan Vino masih betah didalam mobil.

"Mau di mobil aja?" tanya Jimy.

"Kan adanya cuma kopi," ucap Vino.

"Turun gak!"

Dengan malas Vino keluar dari mobil. Fala tersenyum lebar dan menautkan jarinya pada jari Vino dan juga Jimy lalu masuk kedalam kafe itu.

Semua pengunjung menatap kagum kearah mereka, wajah cantik dan imut Fala membuat pengunjung wanita merasa iri dan ingin mendapatkan wajah seperti Fala.

Terlebih lagi Vino dan Jimy yang menatap Fala dengan tatapan lembut membuat orang lain bertambah iri karna ingin merasakan berada di posisi Fala saat itu.

"Eh, kira-kira mereka itu pacaran atau apa yah," bisik pengunjung disana.

"Kayanya keluarga deh, kalau pacaran gak mungkin langsung 2 kan," ucap pengunjung lainnya.

"Tapi bisa aja, dia cantik," ucap pengunjung lain.

Fala mengabaikan semua bisikan orang-orang dan fokus pada menu yang ada di depannya.

"Disini ada yang non kopi juga bang, gak usah pundung gitu jelek," ucap Fala.

Vino menggeser tubuh Fala dan melihat menu dengan mata berbinar. "Jus strawberry 1," ucap Vino.

"Caramel macchiato 1," ucap Fala.

"Americano nya 1," ucap Jimy.

Setalah memesan mereka memilih duduk di pojok belakang dekat jendela, itu adalah spot favorite Fala dikafe itu. sambil menunggu pesanan mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.

...Babu Penguasa...

Jimy : ada yang mau nitip gak? mumpung si bocil adem nih (mengirim foto Fala)

Jeon : milkshake banana bang

Yogi : b2 ?

Vino : duh ada yang panas nih, tadi gue liat mereka berdua aja bang

Yogi : Share loc!

Jay : seru nih! gue titip hazelnut latte deh

Rey : ice americano

Jimy : seneng banget anaknya minum kopi (mengirim foto Fala yang tersenyum menatap kopinya)

Jimy : percayalah dibalik kesenangan itu ada dompet gue yang teriak, but it's ok sesekali nyenengin adek yeee kan

Yogi : bct! share loc!

Vino : kalem bang, gue ikut kok hehehe

Jimy : (mengirim foto Vino) noh liat biar percaya! posesif banget kaya pacar. ups!

Jay : Udah woy, buruan pulang haus nih

Vino : tergantung tuan putri lah

...Cht Grup Off...

"Woy! sibuk banget main hp!" tegur Fala cemberut.

"Kita lagi diluar Fala jangan teriak gitu," ucap Jimy.

"Mau foto gue tadi dong," ucap Fala.

Jimy mengangguk dan mengirimkannya pada Fala. setelah mendapatkan fotonya Fala menguploadnya di ig dengan capt apapun masalahnya kopi solusinya thanks bro.

Fala juga tag Vino dan Jimy. itu membuat kolom komentarnya kembali di serbu oleh penggemar keduanya. Fala sudah terbiasa dengan komentar buruk tentangnya jadi ia tak begitu perduli.

Namun berbeda dengan Jimy dan Vino yang melihat komentar di postingan Fala. terutama user lala. setiap postingan Fala selalu ada user lala dengan segala komentar buruknya.

Vino dan Jimy juga memposting foto mereka bertiga dengan capt yang sama. Dia adik kami, siapapun yang yang mengganggunya akan berurusan sama kami!

"Fala, kalau posting mending matiin aja komentarnya," ucap Jimy.

"Iya bener! ketikan mereka jahat banget! belum lagi cowok-cowk itu gatel banget!" ucap Vino sinis.

"Biarin aja bang, udah biasa gue namanya juga idup mau gimana lagi kan? gue gak bisa maksa mereka suka sama gue. mungkin mereka gitu karna baru kali ini gue tag orang lain hehehe," jawab Fala yang terlihat begitu santai menikmati lava cake pesanannya.

"Gue gak suka yah banyak cowok yang godain lo gitu!"

Fala terdiam saat ia melihat sepasang kekasih yang sedang berpelukan dengan sangat mesra di luar kafe. tak terasa air matanya terjun bebas begitu saja.

Vino yang melihat itu terkejut dan menghalangi pandangan Fala dengan telapak tangannya. itu membuat Jimy dengan cepat mangambil tisu dan menghapus air matanya.

Fala masih menangis dalam diamnya. Vino dan Jimy dibuat bingung tak tau harus berbuat apa.

"Hei, are you ok?" tanya Jimy dengan lembut.

"Lo kenal sama mereka?" tanya Vino.

Fala menoleh kearah Jimy dengan air mata yang masih mengalir di pipinya. tak tahan melihat Fala seperti itu, Jimy menarik Fala kedalam pelukannya.

Detik itu juga tangisan Fala pecah dan membuat semua mata tertuju padanya.

"Ssssttttt, tenang dulu yah jangan nangis gini Fal. kita jadi pusat perhatian," ucap Jimy.

"Ada apa heeeiii. bilang sama gue lo kenal sama mereka? atau cowok itu pacar lo? kalau iya biar gue habisi dia hari ini," ucap Vino mengelus kepala Fala.

Fala melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. "Tunggu disini yah, gue mau nyapa temen gue dulu," ucap Fala yang keluar tanpa memperdulikan teriakan Jimy dan Vino.

Jimy dan Vino menyusul Fala keluar dan memantaunya dari jauh. terlihat Fala tersenyum ramah ke pasangan itu.

"Hai kak," sapa Fala dengan senyum manisnya.

"F---fala." ucap Regar terbata.

"Hai, kenalin gue Kila pacarnya Regar," ucap wanita itu mengulurkan tangannya.

Fala menyambutnya dengan baik. "Gue Fala, temennya kak Regar," ucap Fala.

"Oh, hai Fala. gue dengar banyak tentang lo dari Regar, akhirnya kita bisa ketemu yah hehehe. gue penasaran banget sama cewek gila yang selalu nempel sama Regar," ucap Kila.

Fala melototkan matanya. "Lo bilang apa tadi? gila?" tanya Fala menahan emosi.

"Iya cewek gila, Regar sendiri yang bilang ke gue."

Fala menatap Regar penuh tanya, namun Regar memalingkan wajahnya. "Gue gak nyangka ternyata selama ini dimata lo gue cuma cewek gila yang rela ngelakuin apapun untuk lo hahahah. thanks bro. dari sini gue tau lo emang seburuk itu!" ucap Fala.

PLAK!!! satu tamparan berhasil mendarat di pipi Regar. melihat ini Kila bersiap menampar balik Fala namun tangannya lebih dulu di tahan oleh Vino.

"Jangan berani-berani lo nyentuh Fala!" bentak Vino dengan mata tajamnya.

Kila terkejut saat melihat Vino dan Jimy ada disana, bahkan mereka membela Fala. Kila salah satu fans dari mereka jadi wajar saja jika Kila terkejut.

"Lo gak papa?" tanya Jimy memutar tubuh Fala.

"Aman gue. kita pulang sekarang aja yah," ucap Fala tenang.

"Ternyata komentar di ig lo itu benar yah. selain gila lo juga murahan," sindir Regar.

Vino menghempas tangan Kila dengan kasar dan melayangkan satu pukulan sebagai salam perpisahan pada Regar.

"Bang udah, kita pulang sekarang," ucap Fala.

"Murahan lo huuuuu!" teriak Kila dari jauh.

Fala hanya mengangkat jari tengahnya untuk Kila tanpa meneloh sedikitpun.

Itu membuat Kila emosi dan bersiap mengejar Fala. namun Regar lebih dulu menahan tubuh Kila.

"Kila cukup! lo keterlaluan tau gak! sejak kapan gue bilang Fala cewek gila!"

"Gue gak mau lo ninggalin gue karna Fala. semua orang harus tau kalau lo itu punya gue Regar Trama!"

"Terserah! gue capek sama lo!" Regar pergi begitu saja meninggalkan Kila disana.