"Mau gak Lo jadi pacar gue?"
"Gue udah jadi istri Lo kalau Lo lupa"
"Jawab atau gue cium Lo di sini"
UTTARA PRADIPTA ARSENIO putra tunggal seorang konglomerat di jakarta yang pindah ke sekolah baru untuk mengejar cinta pertamanya. Siapa sangka karena sebuah kesalah pahaman dia malah harus menikah dengan FANAYA LOVANIA seorang gadis biasa yang terkenal ambisius dan cerdas. mereka menyembunyikan pernikahannya dengan teman sekolahnya dan berjanji akan berpisah setelah lulus sekolah.
lalu bagaimana perasaan Uttara dengan cinta pertamanya? mengapa di saat melihat Fanaya di dekati pria lain Uttara merasa cemburu. akankah tumbuh rasa cinta di antara keduanya? atau mereka tetap teguh berpisah dan menganggap tidak ada yang terjadi di antara keduanya?
yuk baca lanjutannya gengs di jamin menghibur
happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DENGAN SIAPA UTTARA BERKELAHI
"Gue udah nyelamatin Lo dari Nenek sekarang Lo harus belajar, besok kita ulangan loh"
"Ya ampun gue malas belajar rumus-rumus kayak begini! Bisa nggak sih belajar yang lain aja?" Uttara menepis buku yang di berikan oleh Fanaya
"Ya sudah besok Lo ke kantor guru, bilang kalau Lo mau pindah ke kelas IPS, kelar urusan rumus!"
Uttara memutar bola matanya malas, nggak mungkin dia minta pindah jurusan, itu sama saja Uttara menjauhi Mutiara sang pujaan hati
"Oke, gue belajar! Awas aja ya kalau gue nggak bisa soalnya rumus-rumus ini!" ancam Uttara
Fanaya mengangguk lalu menuliskan rumus-rumus yang lebih mudah di mengerti dari pada rumus yang di berikan Bu Dina sang guru matematika
"Ini nggak apa-apa nih rumusnya beda sama Bu Dina?"
"Nggak apa-apa, gue selalu pakai rumus itu kok, selama hasil akhirnya sama kenapa nggak? Kalau ada yang mudah jangan sibuk cari yang sulit"
Uttara mencoba mengerjakan soal-soal yang ada di buku menggunakan rumus yang diberikan Fanaya tadi. Alhasil pemuda itu bisa mengerjakan beberapa soal dengan mudah. Meskipun tak banyak soal yang dia jawab dengan benar tapi paling tidak ada kemajuan
"Udah ya, gue pengen tidur. Sakit kepala gue lihat angka dengan rumus-rumus itu. Nggak habis pikir gue sama orang-orang genius kayak Lo, kenapa Lo bisa bertahan tiap hari ngelihat rumus. Ih merinding gue!"
...****************...
Sudah hampir satu bulan Fanaya menjadi istri Uttara. Hari ini rencananya Fanaya akan meminta ijin kepada mertuanya untuk menginap di rumah ibunya.
Akhir-akhir ini dia terlalu sibuk mempersiapkan olimpiade terkadang pulang ke rumah pun terlambat. berhubung hari ini tidak ada latihan Fanaya memutuskan pulang ke rumah ibunya
"Nay, Lo ngapain dari tadi pegangin Hp?" tanya Reina, tidak biasanya Fanaya bawa hpnya ke sekolah
"Ha? Nggak apa-apa" dusta Fanaya
"Tumben banget Lo bawa hp Nay? Nih wajah gue yang tampan sudah siap di jepret pake hp Lo" tanya Aldo si cowok paling PD se SMA Garuda
"Lo ngehina kamera hp gue?" tanya Fanaya pura-pura merajuk
Reina tergelak mendengar ucapan Fanaya, apalagi saat melihat wajah Aldo yang berubah tak enak
Aldo menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia jadi tak enak dengan Fanaya "Eh nggak gitu Nay, maksud gue nggak gitu. Nah kan gue jadi nggak enak, aduh gue cuma becanda "
"Rasain Lo!" ejek Reina sambil tergelak. Fanaya pun ikut tergelak melihat Aldo yang merasa bersalah. Sesekali mengerjai Aldo ternyata seru juga
"Becanda Do" ucap Fanaya
Aldo mendelik sekaligus bernapas lega "Sialan kalian berdua!"
"Udah ah, gue mau ke toilet dulu Rei, jagain buku gue ya. Ini buat olimpiade!"
Fanaya sengaja tak mengajak Reina karena dia ingin menelpon mertuanya untuk meminta ijin pulang ke rumah ibunya
"Tapi gue mau ikut ke toilet juga, malas gue sama manusia satu ini" rengek Reina
Aldo mendelik lalu mendorong kening Reina "Dih Lo pikir gue seneng di tinggal berdua sama Lo? Ogah gue juga, Rei"
"Sialan tangan Lo, Do. Pokoknya gue ikut Lo Nay" rengek Reina
"Jangan Rei nanti buku gue ilang bisa bahaya"
Reina mengerucutkan bibirnya "Ya udah tapi jangan lama-lama "
Fanaya akhirnya pergi ke toilet sambil membawa ponsel bututnya, di jalan ke toilet ia bertemu dengan Uttara dan Mutiara yang baru saja kembali dari kantin
Mutiara sengaja menyenggol bahu Fanaya. Padahal Fanaya tidak merasa bermasalah dengan gadis itu
"Sorry ya, Fanaya!" ucap Mutiara sambil tersenyum
Fanaya hanya mengangguk, dia nggak peduli dengan dua manusia yang sedang jatuh cinta itu.
Tiba-tiba terdengar panggilan dari kantor guru, panggilan untuk Uttara. Selama ini kalau yang memanggil pak Ridwan murid itu berarti bermasalah. Entah apa yang dilakukan oleh Uttara sehingga dipanggil oleh guru killer itu
Fanaya tidak mau tau atau penasaran, Fanaya tetap melanjutkan langkahnya menuju toilet
"Halo Mi" ucap Fanaya setelah sambungan telponnya terhubung
"Halo Fanaya, kamu mau nglapor kalau Uttara berantem ya?" tanya Sonya di seberang sana
"Ha? Berantem? Berantem sama siapa Mi?" Fanaya balik bertanya soalnya dia tidak tahu kalau Uttara bermasalah dengan siapapun di sekolah ini
"Mami juga nggak tau, sekarang Mami lagi di jalan mau ke sekolah. O iya kamu kenapa telpon Mami?"
"Eh, enggak apa-apa Mi, nanti aja Fanaya hubungi lagi "
Panggilan selesai dan Fanaya langsung kembali ke kelas. Sepanjang perjalanan menuju ke kelas Fanaya mendengar desas-desus tentang Fanaya yang dipanggil oleh pak Ridwan. Kata mereka Uttara bermasalah dengan salah satu kakak kelas
Masalah apa sebenarnya yang dilakukan Uttara sehingga sampai di panggil oleh pak Ridwan
Sesampainya di kelas teman-teman Fanaya udah pada heboh. Termasuk Reina dan Aldo. Semua pada membicarakan Uttara
"Rei, kenapa kok pada heboh?" tanya Fanaya. Reina pun ikut heboh membicarakan Uttara
"Nay duduk sini" Reina menarik tangan Fanaya agar duduk di sebelahnya "Lo tau nggak?"
"Nggak!"
"Ih, Fanaya nyebelin" Reina merajuk
Fanaya tergelak, lucu sekali wajah Reina ketika merajuk "Iya, iya sorry. Ada apa?"
"Uttara berantem sama anak kelas 12" Aldo yang menjawab
Fanaya terbelalak, jadi benar apa yang Fanaya dengar tadi bahwa Uttara berkelahi dengan kakak kelas, tapi apa masalahnya?
"Eh Mutiara , kenapa Uttara berkelahi dengan kakak kelas?" tanya Aldo dari kursinya
Mutiara tidak menjawab, gadis itu malah sibuk dengan ponselnya dan tidak menghiraukan pertanyaan Aldo
"Sialan memang tu cewek, sok kecakepan banget! Pengen tak iiiihhh" omel Aldo, ia merasa di kacangin Mutiara
"Eleh dulu aja muja-muja sekarang apa? Makanya kalau suka sama orang jangan lebay, jangan berlebihan! Kasian deh Lo di kacangin "
Reina dan Fanaya tertawa, kasihan sekali nasib Aldo
"Ejek aja terus! Nanti gue bikin grup berdua sama Uttara. Kalian berdua good bye! Gue malas temenan sama kalian lagi!" Aldo membuang mukanya. Dia malas bicara dengan Reina dan Fanaya
"Dih grup apaan tuh, isinya cuma dua orang? Grub itu minimal isinya tiga orang bukan dua orang "
Kedua gadis itu kembali menertawakan Aldo. kali ini Aldo tidak menjawab. Ia hanya mencibir lalu memejamkan matanya