Balas Dendam Adik Bungsu

"wanita hina, apa kamu tidak menyadari kami datang!!!?"Ketus Selir Ye Yuàn, di belakang Xin Yan.

mendengar ucapan sarkas dari Selir Ye Yuàn, Xin Yan hanya tersenyum, dan berdiri dari kursi riasannya, memutar badannya ke hadapan mereka, namun wajahnya yang tadi tersenyum diam-diam, pada saat menghadap kelima istri Kaisar itu, ia malah terlihat sedih.

"maaf atas kelancangan hamba karena tidak menyadari kedatangan permaisuri dan selir-selir Kaisar"sendu Xin Yan, sambil memberi hormat kepada mereka.

Dengan wajah datar, Permaisuri melangkah mendekati Xin Yan yang kepalanya sedang tertunduk.

Ia mengangkat wajah Xin Yan dengan kasar dari dagu Xin Yan dan menatapnya tajam-tajam.

"kamu sangat mirip dengan wanita yang pernah ku bunuh, siapa kamu sebenarnya"gumam Permaisuri Mingmei.

"kenapa Permaisuri membunuh wanita itu?"tanya Xin Yan dengan wajah polos, dan pura-pura ketakutan.

"kenapa? Haha, karena dia lebih cantik dari ku!"Jawab Permaisuri Mingmei, langsung menghempaskan wajah Xin Yan dengan kasar.

Xin Yan yang di perlakukan seperti itu, langsung berlutut dan menghentakan kepalanya tiga kali ke tanah

"maaf, maaf Permaisuri, permaisuri sepertinya salah paham, jika membandingkan wajahku dengan wajah permaisuri, tentu saja permaisuri lah yang paling cantik, bukan hanya cantik, tapi juga sangat berkuasa dan berwibawa, hamba yang hina ini tidak pantas di bandingkan dengan yang mulia"ucap Xin Yan.

"heh, tentu saja, aku memang tidak bisa di bandingkan dengan manusia hina sepertimu, tapi karena wajahmu ini, berhasil memikat Kaisar ku, maka kamu harus mendapatkan sesuatu dari ku Ileana"

"Selir Zhen Yi, bantu aku, berikan goresan yang indah di wajah yang indah itu, jangan biarkan wajah itu, menganggu kedudukan ku di istana ini"perintah Permaisuri Mingmei, kepada selir ketiga.

"baik permaisuri"Jawab Selir Zhen Yi

"uh kakak, kamu begitu sadis, kasihan dia, HAHAHAHAHA"seru Selir Àn Mei, ia sangat menyukai penyiksaan yang di berikan Permaisuri Mingmei kepada orang lain.

"tidak! Ampun permaisuri, saya tidak akan menikahi Kaisar lagi, tolong lepaskan saya!"

"ADA APA INI!?"teriak kaisar Jinxing, yang tiba-tiba datang ke kamar selir kelima.

Semua wanita yang mendengar teriakan dan kehadiran Kaisar, membuat mereka langsung tegang dan menghentikan aksi mereka.

"yang mulia? kenapa yang mulia bisa ada disini?"tanya Permaisuri Mingmei dengan ekspresi wajah kaget.

"apa maksudmu Permaisuri Mingmei? jika aku tidak datang? Apa kah kalian akan membuat sesuatu kepada Ileana tanpa ku ketahui!"sarkas Kaisar Jinxing kepada Permaisuri Mingmei.

"tidak yang mulia, saya datang hanya untuk menyambut dan menyapa Selir kelima, karena saya sebagai permaisuri, itu merupakan tugas saya"Jawab Permaisuri Mingmei, mencoba mengelak.

"lantas! Kenapa Ileana ku sampai menangis seperti ini?"tanya Kaisar sambil mendekati Ileana dan memegang kedua pundak kecil milik Ileana.

Mendengar pertanyaan itu, permaisuri terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa, ia sadar bahwa ia terlalu gegabah untuk melukai sesuatu yang di sukai Kaisar. Selir Àn Mei yang melihat kakaknya terpojok, ia langsung bertindak.

"itu bukan salah kakak yang mulia, ini semua salahku, aku cemburu jika yang mulia menyukai wanita lain, aku tidak mau cinta yang mulia kepadaku malah di ambil oleh wanita itu, hm...!"sendu Selir Àn Mei dengan wajah cemberut.

Wajah cemberut Selir Àn Mei, berhasil mengalihkan perhatian Kaisar Jinxing terhadap Xin Yan yang sedang menangis. Ia meminta istri-istrinya untuk keluar dari kamar Xin Yan karena ada yang ia ingin bicarakan dengan Xin Yan, berdua saja.

"haa, itu tidak mungkin kelinci ku yang imut, aku tidak mungkin memberikan cinta yang ku berikan kepadamu kepada orang lain, tapi sayangku, ini bukan urusanmu untuk menganggu wanita ku yang lain, aku mohon patuh lah"

"hm.. iyaa aku tau, aku akan patuh"Jawab Selir Àn Mei.

"kelinci pintar"lirih Kaisar sambil mengelus lembut pipi Selir Àn Mei. "kalian keluar dulu, ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan Ileana berdua saja"perintah Kaisar Jinxing kepada kelima istrinya itu.

Mereka tidak bisa membantah, hanya bisa patuh atas perintah seorang Kaisar, termasuk Permaisuri Mingmei.

"baik yang mulia kaisar"jawab mereka serentak sambil memberi hormat sebelum pergi dari sana.

Kini tinggal Kaisar Jinxing dan Xin Yan saja di dalam kamar.

Kaisar yang melihat wanita muda di hadapanya, membuatnya sedikit merasa canggung. Ia melihat sekeliling kamar selir kelima, dan di sana ada meja dan beberapa kursi kayu tanpa memiliki sandaran, kaisar langsung pergi kesana dan duduk.

"apa kamu tidak apa-apa? Kemari? Duduklah di sini"tanya kaisar dan menyuruh nya untuk duduk di kursi kayu yang lain.

Xin Yan dengan hati-hati berjalan dan duduk di depan kaisar, denga wajah yang cemas.

"jangan khawatir, aku datang kesini hanya ingin menanyakan sesuatu kepadamu Ileana"ucap Kaisar Jinxing mencoba menenangkan Xin Yan karena ia bisa membaca wajah Xin Yan yang panik.

namun sayangnya Xin Yan hanya berpura-pura terlihat cemas di hadapanya agar bisa mendapatkan perhatian Kaisar.

"maafkan hamba kaisar"lirihnya pelan.

"tidak Ileana, kamu tidak bersalah, harusnya saya yang harus minta maaf karena saya memaksakan untuk menikahi mu, akhirnya semuanya seperti ini, dan bahkan saya tidak menanyakan persetujuan mu tentang hal ini"

"aku? Aku tidak masalah yang mulia kaisar, sebenarnya aku sudah lama mengagumi kaisar, kaisar sangat tampan dan sangat hebat, aku bahkan tidak menyangka bahwa aku akan menikah dengan seorang kaisar, sementara aku hanya seorang wanita penghibur"ucapnya. "ah maafkan hamba, hamba lancang menjawab ucapan yang mulia"ucapnya gemetar ketakutan.

pada saat Xin Yan melirik ke arah Kaisar, ia bisa melihat bahwa kaisar sedang tersipu, walau tetap datar.

"ehm!, tidak apa dan baguslah, aku senang mendengarnya jika kamu tidak masalah dengan pernikahan ini. Jadi berapa umurmu Ileana?"tanya kaisar mencoba untuk terus mengobrol dengan Xin Yan.

"umur ku 17 tahun yang mulia, saya belum dewasa, tapi yang mulia tidak usah khawatir, saya akan melayani yang mulia, dengan baik"jawab Xin Yan dengan menatap lembut mata Kaisar Jinxing.

"jangan khawatir Ileana, saya tidak akan menyentuhmu sampai umur mu mencapai kedewasaan, saya akan bersabar selama 2 tahun lagi, walaupun begitu, kamu harus tetap menjadi milikku"

"terima kasih yang mulia, aku senang mendengarnya, yang mulia tidak usah khawatir, tubuhku belum pernah di sentuh oleh siapapun, dan mulai sekarang, aku menjadi milikmu"ucap Xin Yan.

Kaisar Jinxing yang mendengar itu, langsung kaget, ia tidak menyangka wanita secantik Xin Yan belum pernah di sentuh, jika begitu, Xin Yan masih suci, dia mendengar itu sangat senang, saking senangnya ia hampir melanggar janjinya. Ia menyentuh tangan Xin Yan dan mulai tersenyum.

"aku senang mendengarnya, istirahat lah, besok kita akan melaksanakan pernikahan, aku pastikan pernikahan ini berjalan dengan baik dan secara besar-besaran"seru sang Kaisar, langsung berdiri dari sana, bergegas keluar. Ia tidak tau apa yang terjadi kepada Xin Yan jika ia berlama-lama disana.

Karena Xin Yan memiliki aroma pemikat yang sangat kuat, jika pria itu lemah, mereka tidak akan bisa menahannya. Itulah mengapa Kaisar Jinxing tidak bisa lagi berlama-lama bersama dengan Xin Yan. Ia menahan hasratnya selama 2 tahun, sesuai dengan apa yang sudah ia janjikan.

"Ileana mengantar yang mulia"ucap Xin Yan, memberi hormat saat Kaisar Jinxing keluar dari kamarnya.

"2 tahun? Itu sudah cukup untukku membalaskan dendam kepada kakakku, Kaisar, apa kamu bisa sabar selama itu? Karena saat aku selesai menyelesaikan balas dendam ini, aku akan menyusul kakakku, kamu adalah suaminya, tapi kenapa kamu tidak bisa menjaganya?. Wanita-wanita yang kamu manjakan itu merupakan pembunuh kakakku, kamu telah melindungi dan menjaga mereka begitu lama"ucap Xin Yan, setelah Kaisar Jinxing keluar dari kamarnya.

......----------------......

Besok harinya, semua pelayan di istana sibuk mengatur pernikahan Kaisar Jinxing dan Xin Yan. Singkatnya acara penghormatan kepada orang tua sudah di mulai, di samping ibu suri ada mama, mama sendiri tidak menyangka bahwa dia akan duduk di samping ibu negara karena anak angkatnya. Ia terus tersenyum selama ritulan pernikahan di laksanakan. Berbeda dengan ibu suri, selama proses pernikahan berjalan, ia menunjukkan wajah kesal dan mau marah.

Akhirnya Xin Yan resmi menjadi selir kelima, ia yang sudah menjadi selir, terpaksa berpisah dengan ibu angkatnya itu. Namun bukannya sedih, mama sangat bahagia bisa meninggalkan Xin Yan di istana, ia juga mendapatkan uang mahar yang besar yang di dapatkan Xin Yan, karena Xin Yan yang tau berterima kasih, ia memberikan sebagian harta yang ia dapatkan kepada mama.

"hahaha terima kasih selir, kamu tidak usah mengantarkan kepergian ku, aku sudah cukup senang dengan semua bayaran ini"seru mama. karena mama berencana untuk pulang, Xin Yan dengan senang hati mengantarkan mereka sampai ke pintu keluar.

"tidak mama, Ileana berterima kasih kepada mama, karena mama, Ileana masih bisa hidup sampai sekarang, Ileana tidak akan melupakan kebaikan mama, jika mama dalam masalah, Ileana akan siap membantu mama"ucap Xin Yan penuh ketulusan.

Ia sadar, bahwa mama menjaganya karena berniat untuk menjualnya di orang kaya, mama tidak percaya bahwa orang itu ialah Kaisar, tapi walaupun begitu, tanpa ada bantuan mama, Xin Yan tidak mungkin bisa masuk ke dalam istana untuk membalaskan dendam nya.

mama pun pergi dengan tandu, Xin Yan yang beranjak ingin kembali, tapi tepat di jalan ia ditahan oleh Selir Ye Yuàn, atau selir keempat.

"Salam kakak"ucap Xin Yan memberi hormat.

Diam-diam Xin Yan tersenyum, karena ia tidak susah-susah mencari mangsanya, malah mangsanya sendiri yang datang kepadanya. Kini Selir Ye Yuàn merupakan target pertamanya untuk misi membalaskan dendam.

*Bersambung*...