Kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Amelia berhasil memikat hati seorang pria. Asmara yang menggelora mengantar Amelia pada titik keseriusan sang kekasih. Apakah hubungan mereka berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan? Apalagi setelah pria tersebut mengetahui jika Amelia ternyata seorang wanita panggilan.
Lantas, bagaimana Amelia melewati segala lika-liku kehidupannya? Apakah dia mampu meninggalkan dunia yang sudah membantunya mengobati luka di masa lalu atau justru semakin terjerumus di agensi yang menaunginya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan Jauh
"Ingat, Jo! Jangan terlalu lama libur. Kamu harus semangat mencari uang."
"Jangan sampai merugikan agensi. Kamu adalah prioritas utama di Butterfly."
Amel hanya bisa menghela napas panjang setelah teringat ucapan Sari kemarin malam. Ada rasa sakit yang menjalar dalam hati karena ucapan tersebut. Namun, semua terlanjur terjadi. Amel terjerumus ke dalam dunia gelap itu terlalu dalam sampai tidak tahu bagaimana cara untuk keluar dari dunia itu.
"Hah!" Amel membuang napas kasar. "Semua sudah terlanjur terjadi. Sebaiknya sekarang aku fokus S2," gumam Amel seraya beranjak dari tempat tidur. Dia harus bersiap ke kampus karena ada pertemuan dengan dosen.
Setelah bersiap hampir satu jam, Amel berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Dia mengambil roti dan selai sebagai menu pagi ini. Setelah satu bulan sarapan bersama Yanuar, kini Amel kembali merasakan sepi seperti dulu.
"Ah sudahlah. Sejak dulu juga selalu sendiri. Lalu kenapa baru sekarang merasakan kesepian?" Amel menepis perasaannya sendiri. Dia segera menyelesaikan sarapan karena harus berangkat ke kampus.
Amel meletakkan rotinya setelah mendengar notifikasi pesan di ponselnya. Dia membaca pesan di group kelasnya dengan teliti. Ternyata kelas hari ini dibatalkan karena dosen mendadak ada keperluan. Sebagai gantinya, ada beberapa tugas yang harus dikirim melalui e-mail.
"Kenapa gak bilang dari kemarin sih? Nyesel kan jadinya bangun pagi," gerutu Amel setelah selesai membaca pesan di ponselnya.
Amel pun menghubungi Andra jika tidak perlu menjemputnya di kampus. Mereka menata ulang rencana hari ini. Andra pun menyuruh Amel untuk bersiap karena ingin mengajaknya ke tempat yang lumayan jauh dari Jakarta. Tanpa ragu, Amel mengikuti saran yang diberikan oleh Andra.
"Ya, tidak ada salahnya dicoba. Sepertinya dia pria yang baik," gumam Amel saat berjalan menuju kamar.
****
Amel mengembangkan senyum tipis tatkala melihat Andra sudah sampai di depan kedai kopinya. Tatapan kagum terlihat jelas dari sorot matanya. Penampilan Andra selalu menarik perhatiannya.
"Masuk dulu, Ndra," ajak Amel tatkala menyambut kedatangan Andra di depan kedai kopinya.
"Langsung berangkat saja, Mel. Perjalanan kita masih panjang. Ayo," ucap Andra.
Amel segera memakai jaket, selontong tangan, kaos kaki, masker serta kaca mata hitam. Andra lah yang menyarankan agar Amel memakai semua perlengkapan itu agar tetap nyaman walau berkendara di atas motor.
"Terima kasih," ucap Amel setelah Andra memakaikan helm di kepalanya.
Perjalanan panjang kedua sejoli itu dimulai. Amel sangat menikmati momen indah bersama Andra. Dia semakin mengeratkan kedua tangannya di perut Andra saat laju kendaraan semakin cepat. Sesekali Amel memejamkan mata karena takut terjadi sesuatu.
"Andra, pelan-pelan saja. Aku takut," ujar Amel.
"Tenanglah. Aku adalah pembalap profesional. Aku tidak mungkin membuat bidadari cantik ini celaka. Pegangan yang erat dong," jawab Andra seraya menatap Amel lewat spion motor.
Lagi dan lagi, Amel tersenyum saat mendengar ucapan Andra. Benih-benih cinta semakin tumbuh di hati. Tak dapat dipungkiri jika Amel tertarik dengan pesona pria asal Kalimantan itu. Ingin rasanya Amel berlari dari dunia kelamnya tetapi tidak mudah untuk lepas dari Ikatan wanita bernama Sari itu.
"Kamu adalah pria yang berhasil meluluhkan hatiku, Ndra. Kamu sangat berani menembus pertahananku dan aku sendiri tidak mengerti, kenapa aku tidak melawan perasaan ini," batin Amel sambil menyandarkan kepala di pundak Andra.
...🌹TBC🌹...
(Mohon maaf upnya belum teratur karena masih sibuk persiapan karnaval🙏)
Andra di posisikan orang yg akan meninggslkan Amel sukarela
Semoga keluarga Ansra mau menerima Amel setulus hati
Untung Andra sudah antisipasi dari awal..
dulu aku pernah bermimpi tinggi dpt laki2 tajir.yg hdp serba kecukupan.eee gk tau nya hayalan...😁😁