Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
hari hari berlalu, hari ini merupakan weekend dan tiga orang gadis sedang bersantai di ruang tamu sebuah rumah mewah, menunggu tuan rumah yang sedang bersiap-siap karena tadi masih menyempatkan untuk olah raga.
" lah Geta udah kayak orang mau nikah aja dandan lama amatttt" gerutu Bela karena sudah lelah menunggu Bilqis bersiap-siap
"iya, udah hampir 30 menit.. huhff" keluh Agnes dan langsung merebahkan kepalanya ke bahu sofa
"belum turun tuh anak" tanya Bima yang baru saja datang dari luar rumah
"iya kak, keburu siang ini" omel Bela lalu berdiri dan melangkah menuju kamar Bilqis tapi sebelum sampai, Bilqis sudah keluar dengan wajah bingung nya.
"ngapain"tanya nya dengan menaikkan alisnya
"ya mau manggil Lo lah, lama amat keburu siang" ketus Bela lalu melangkah meninggalkan Bilqis lalu berpamitan kepada Bima, karena Mama Diana dan karin sedang menemani kedua bocah kembar jalan jalan ke taman.
tak lama mobil yang membawa empat sahabat itu meninggalkan perkarangan rumah Hermawan.
🌹🌹🌹
Pantai, adalah tujuan mereka saat ini. dan kini mereka telah sampai dan sedang bersantai di sebuah gazebo yang tersedia di sana dengan menikmati kelapa muda dan berbagai cemilan.
dari jauh nampak dua orang pemuda menghampiri mereka, dan tentu saja mereka mengenalnya.
"sayang.. maaf telat" ucap Abi pada Bela
ya yang menyusul mereka adalah Abi dan temannya. setelah menyapa sang kekasih lalu Abi pun menyapa Bilqis, Desi dan Agnes
"kamu ikut juga sayang" ucap Desi lalu melangkah mendekati Rian, teman Abi yang datang bersamanya itu.
"iya dong, eh kayak kenal sama yang itu. tapi dimana ya" ucap Rian yang sejak tadi memperhatikan Bilqis
"kamu lupa, dia Geta loh teman SMP kita" ucao Desi
"sini deh, biar kamu ingat lagi" ajak nya dan langsung menarik tangan Rian
"Geta, Lo ingat dia kan" tanya Desi setelah duduk di samping Bilqis
"siapa ya, gue lupa Des" jawab Bilqis tersenyum
"ketos angkatan kita, si Rian" jawab Agnes mewakili Desi sambil mengunyah cemilan kentang
"bentar gue ingat dulu, sorry ya soalnya udah 12 tahun gak ketemu kan" ucap Bilqis lalu terdiam sebentar dan
brakkk
terdengar bunyi gebrakan meja oleh Bilqis.
"iya gue ingat.. ketos yang malah ngehukum gue waktu gue membela diri ketika di bully. wah gue dendam lama ni Sama Lo" ucap Bilqis menatap Rian yang spontan mengalihkan pandangan nya ke sembarang arah setelah terkejut dengan Bilqis yang mengebrak meja
"wah bahaya Lo Ri, berarti Lo semasa jabatan gak adil sama orang" kompor Abi dengan usil
"bener yang, jadi kamu yang ngehukum Geta." tanya Desi menatap Tajam pacarnya dan di angguki oleh Rian karena dia juga sudah ingat dengan Bilqis
"kamu ya, untung waktu itu aku sama Agnes datang tepat waktu kalo gak luka yang di kepala Geta pasti makin parah karena pingsan. kamu tahu gak waktu itu geta yang di bully dan di pukul sama Sela tapi malah Geta yang kamu hukum. jahat nya kamu yang" omel Desi dan disana terlihat Bilqis menahan tawanya Karena sebenarnya dia juga sudah tidak mempermasalahkan dan memperpanjang masalah yang sudah berlalu. bahkan dia sudah lupa tadi tapi setelah mengingat bahwa Rian dulu ketos yang paling dia benci jadi dengan usil dia ingin mengerjai pacar sahabat nya ini.
"yaAllah sayang, gak gitu. aku kan hanya memutuskan apa yang aku lihat, saat itu Geta yang pegang balok itu dan akan mengarahkan ke arah sela" bela Rian dengan wajah yang serius dan memohon kepada sang pacar
"geta, maaf ya. dulu gue sumpah gak tahu kalo lo terluka dan Lo yang korban. maaf get, itu udah lama banget jadi gue mohon lupakan ya.. Lo mau apa gue kasih.. tapi Lo maafin gue ya" cerocos Rian meminta maaf pada Bilqis. mungkin karena kalut sang kekasih sedang marah. sampai tidak menyadari bahwa Bilqis sedang menahan tawanya.
"sayang, udah dong jangan marah, aku udah minta maaf. ya get maaf ya" ucap Rian yang menatap Desi dan Bilqis bergantian.
"gak usah di maafin get," kompor Bela dan Abi
Agnes yang dari tadi memperhatikan para sahabatnya lalu menoleh kepada Bilqis
"Lo kenapa nahan tawa gitu geta" tanya Agnes yang membuat Desi, Rian, bela dan Abi beralih menatap Bilqis
"hahahaha muka Lo yan, gak cocok banget manja gitu hahaha" tawa Bilqis terbahak-bahak
"heh kenapa Lo ketawa" tanya bela yang bingung
"gue udah maafin kali yan, udah dari dulu juga dan gue tahu itu tugas Lo walau dulu gue sempet banget benci sama Lo, tapi pas gue di palembang gue udah lupain semuanya" ucap Bilqis menjelaskan
"jadi Lo udah maafin gue" tanya Rian dan di angguki oleh Bilqis.
"yang, udah ya, geta udah maafin aku. damai ya" bujuk Rian
"ck mudah banget sih Lo maafin dia" ucap Desi dan menunjuk Rian
"kata siapa?, tadi katanya bakal kasih apa yang gue mau kan" ucap Bilqis yang menunjukkan senyum seringai nya
Rian yang menyadari itu merutuki kebodohannya telah mengatakan itu tadi.
"jadi Lo mau apa" tanya Desi yang antusias mendengar ucapan Bilqis
"haha gue mau Rian yang bayarin kita berempat belanja di mall ntar, dan Lo yan. Lo gak usah masang wajah sok gak mampu gitu. gue tahu Lo pewaris perusahaan milik keluarga Lo dan ya Lo juga sebagai anggota polisi yang terkenal karena kata kata pedas Lo waktu nilang orang" ucap Bilqis
"dari mana Lo tahu, Lo aja baru beberapa bulan di Jakarta" tanya Abi heran
"Bilqis Agata. apa sih yang gak gue ketahui" ucap nya sombong
"akhirnya kembali lagi bar bar nya nih perempuan" ucap bela yang membuat mereka menatapnya
"ck.. kalian gak tahu sih sejak dua tahun lalu nih anak banyak diam dan gak suka kalo diajak bercanda kayak gini.. tapi sekarang dia yang mulai candaan.. gue seneng banget.. makasih Geta sayang" ucap bela lalu memeluk Bilqis dan di ikuti oleh Desi dan Agnes yang mengerti maksud dari Bela
sedangkan dua pria itu hanya saling pandang heran. ada apa dengan dua tahun lalu.
ya Bela memang tidak pernah menceritakan tentang Bilqis pada Abi. hanya mengatakan bahwa mereka sering ketemu dan tidak pernah mengatakan masalah yang dialami oleh Bilqis serta pernikahan Bilqis
🌹🌹🌹
setelah lelah berada di pantai dengan berbagai kegiatan yang mereka lakukan. akhirnya mereka memutuskan untuk ke mall dan belanja sesuai dengan kesepakatan dengan Rian tadi.
pemuda itu hanya pasrah dan mengikuti sang kekasih dan para sahabatnya. tak banyak yang mereka beli, Bilqis hanya membeli tiga hijab yang sekarang menjadi koleksi nya, Desi yang membeli gaun begitu pula dengan Agnes dan bela.
"Lo yakin cuma beli itu doang" tanya Desi dan diangguki oleh Bilqis
"iya, soalnya koleksi gue belum ada warna ini" jawab Bilqis
"berapa banyak koleksi Lo" tanya Agnes yang penasaran
"nanti gue tunjukkan, ya udah ayok makan, laper gue. habis itu pul..." belum sempat Bilqis melanjutkan kata-katanya seseorang datang menyapa mereka.
"Rian undangan udah Lo sebar belum" tanya Zidan yang entah muncul dari mana
"astagaaaaa"