NovelToon NovelToon
Alunan Takdir

Alunan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Apakah kalian pernah takdir?

Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 -Alunan Takdir-

Sampai di rumah Dodi, Rania menatap rumah yang sangat besar dan mewah itu, halaman rumah nya sangat indah karena dihiasi bunga dan juga tanaman lain nya, di sisi kanan ada sebuah ayunan, di sisi kiri ada sebuah kolam renang yang sangat besar, rumah ini sangat besar dan berbeda dengan panti asuhan yang selama ini menjadi tempat tinggal nya.

" Rania ayo turun sayang, ini sudah malam Rania langsung masuk saja ke kamar, untuk besok kita akan ada acara syukuran, jadi ibu mau Rania bantu ibuk besok ya " ucap Wulan kepada Rania yang sedang menatap keindahan rumah mereka

Dodi menatap Rania yang berdiam diri saja di sana " kenapa tidak masuk sayang? sekarang ini juga rumah Rania, Rania akan tinggal di sini dan akan selalu pulang ke sini, jadi kan rumah ini sebagai tempat pulang di saat semua orang menyakiti Rania nanti nya "

Rania menatap David " iya ayah, Rania juga akan mengisi rumah ini dengan kebahagiaan, semua kebahagiaan yang Rania miliki akan di simpan di sini " tersenyum menatap David dan membantu nya membawa tas

Mereka bertiga masuk dengan senyuman di wajah masing-masing, hingga Ros datang dan menatap Rania " siapa dia? Ini anak yang kalian adopsi? bukan seorang bayi tapi anak yang sudah dewasa? "

Rania menatap Ros dan memberikan tangan nya agar bisa bersalaman dengan sang nenek " assalamualaikum nek, saya Rania " menunduk dan menunggu Ros memberikan tangan nya

Tetapi aka yang Rania dapat? dia sama sekali tidak mendapatkan salaman dari nenek nya, Ros malah pergi begitu saja, dan meninggalkan Rania dengan tangan kosong nya.

" Sayang ayo kita masuk ke dalam, ibuk akan menunjukan kamar Rania " Wulan membawa Rania menuju kamar nya, kamar yang sudah dia buat dengan sepenuh hati untuk putrinya

Rania mengikut Wulan, sampai dia melihat sebuah kamar yang sangat besar, biasanya dia tidur satu kasur dengan teman nya, tapi sekarang satu kasur besar hanya untuk dirinya, bahkan luas kamar nya saja sama seperti di panti, hanya saja kamar ini milik nya seorang dan tidak berbagai kepada siapapun.

Wulan memasukan tas Rania ke dalam kamar, dan membatu Rania memasukkan pakaian yang dia bawa ke dalam lemari " ibuk sudah siapkan lemari untuk Nia, tapi udah ibuk isi, jadi baju yang Nia bawa tidak semua nya ibuk masukkan ke dalam lemari ya sayang " ucap Wulan kepala Rania yang masih berada di depan pintu kamar nya

Rania masuk dan menatap setiap sudut kamar dengan mata nya yang berbinar-binar " ibuk terimakasih untuk kamar nya, tapi ibuk kenapa nenek tidak menyukai ku? " menatap Wulan yang sedang menyusun baju-baju nya di dalam lemari

Wulan berhenti " sayang, nenek itu bukan nya tidak suka dengan kamu nak, nenek hanya butuh waktu pendekatan dengan kamu saja, nanti kalau sudah terbiasa nenek juga akan sayang sama kamu " melanjutkan menyusun baju Rania

Rania mengambil handuk " ibuk Rania mau mandi dulu ya buk " menatap Wulan yang sedang menangis " ibuk nangis? "

Wulan merasa hati nya sangat rapuh, karena di saat anak nya datang, ibu mertua nya malah tidak suka dengan anak pilihan nya, apa semua yang di lakukan Wulan selalu salah? apakah harus nya sejak awal Wulan dan Dodi tidak menikah?

Wulan mengusap air mata nya " tidak sayang, Nia mandi saja dulu, nanti baju nya ibuk siapkan di kasur dan setelah itu kita makan malam bersama ya sayang "

Nia menatap wajah Wulan yang terlihat lemah " makan malam buk? tapi ini sudah terlalu malam, besok lagi saja buk kita makna bersama, ibuk istirahat saja Nia bisa susun semua nya buk " Rania yang seperti nya biasa merasakan apa yang aat ini Wulan rasakan

Wulan mengelus kepada Rania, lalu keluar dari kamar Rania " selamat malam sayang " ucap nya sebelum keluar

Rania menuju ke kamar mandi, dia melewati kamar yang seperti nya milik nenek nya, karena dari sana terdengar suara sang nenek dan ayah nya, yang sedang beradu argumen.

" Ibuk sudah bilang kan Dodi, ibuk tidak suka anak adopsi yang sudah dewasa, Rania itu sudah dewasa, bisa saja dia cuman memanfaatkan kita, bagiamana jika harta kamu habis untuk dia? " teriak Ros dari dalam kamar yang bisa di dengar jelas oleh Rania

" buk, Dodi udah bilang kan, Wulan itu sangat sayang sama Rania begitu juga Dodi buk, dia adalah anak kami berdua buk, cucu ibu, ibuk, tadi sikap ibuk kepada Rania membuat dia sedih buk " Dodi membentak Ros

" Ini yang ibuk takutkan, kamu mengais melawan dan membela anak angkat itu, belum apa-apa saja dia sudah buat kamu kayak gini, bagiamana nanti nya? kalau dia sudah dewasa? "

" Rania akan menjadi gadis yang baik buk, ibuk tenang saja dan Dodi tidak mau ibu membeda-bedakan Rania dengan cucu ibuk yang lain " keluar dari kamar dan melihat Rania yang sedang terdiam di depan pintu

" Rania? " panggil David kepada nya

Rania menoleh dengan senyuman di wajah nya " ayah tenang saja, Nia akan jadi anak yang baik dan buat nenek senang, Rania janji ayah " setelah dua mengatakan hal itu, dia melanjutkan perjalanan nya menuju ke kamar mandi

Dodi hanya diam saja dan menatap Rania yang pergi, Dodi masuk ke dalam kamar, tak lama setelah ia masuk, Wulan juga masuk, wajah mereka teringat sangat lelah dan bosan dengan keadaan ini, karena permasalahan nya selalu saja sama, masalah anak dan cucu.

" Mas kamu kenapa? ibuk marah sama kamu? " Wulan duduk di samping Dodi

Dodi menatap Wulan, istri tercinta " tidak, kamu tau lah ibuk kayak gimana, kalau sesuatu berjalan tidak seperti yang dia mau, kamu yang sabar ya sama ibuk " memegang tangan Wulan

Wulan menatap Dodi dengan senyuman yang cukup berat untuk ia tunjukan karena dia juga terluka, luka yang dia rasakan jauh lebih dalam dari pada luka Dodi

" Iya mas, kamu tenang saja, aku akan menahan semua nya demi Rania, sekarang udah ada Rania yang harus kita berdua lindungi " bersandar di bahu Dodi

*

*

*

Sementara di panti, Arya sendirian menatap bulan, biasanya dia bersama dengan Rania, ini anak laki-laki itu hanya sendirian, di mata nya terlihat dia sangat merindukan Rania.

" Arya masuk nak, di luar dingin, ini juga sudah malam " ucap buk Ratna kepada Arya yang sedang duduk sendiri

Arya menoleh " sebentar lagi ya buk, karena biasanya di jam segini, Rania juga suka di luar dan menatap bintang buk " teriak nya

" Kalau mau rindu sama Rania, kamu bisa ke rumah nya saja, ibuk tau alamat nya Arya "

Arya menggeleng " tidak buk, sekarang Rania sudah menjadi orang asing, kita lihat saja apakah takdir menyatukan kedua orang asing ini untuk kedua kali nya " ucap Arya

Arya benar, setelah Rania mandi, tidak peduli walau sudah malam, dia keluar dan duduk di teras rumah nya, dia menatap langit yang sama dengan yang Arya tatap, hingga dia merasa mengantuk, barulah dia masuk ke dalam, begitu juga dengan Arya

1
Hilda Rahma Dewi
bagus banget novel nya tapi saya juga tetap bahagia banget terima kasih dengan novel toon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!