Masa kecil yang indah,yang di hiasi dengan canda dan tawa,dua orang anak kecil berumur 7 tahun Fahmi dan Nazwa kerap di sapa Mamen dan Awa. Mereka sudah bersahabat dari usia 5 tahun, mereka memiliki janji satu sama lain untuk saling menjaga,namun takdir memisahkan mereka berdua karena ada suatu hal yang dengan terpaksa memisahkannya. Dan mereka dipertemukan kembali setelah 11 tahun berlalu. ••• Fahmi Stefano Bagaskara, kerap di sapa Mamen pemuda dengan sikap yang lembut dan penyayang namun sikap itu berubah 180⁰karena ada suatu hal ia menjadi Dingin cuek dan kejam. Ia berusia 18 Tahun, sekolah di SMA BAGASKARA Nazwa Olivia Putri Wijaya,Gadis Cantik yang memiliki paras yang sempurna, memiliki sifat yang sedikit manja dan cerewet,ia sekolah di London dan pindah ke Indonesia lalu melanjutkan Sekolah nya SMA BAGASKARA . Setelah 11 tahun tidak bertemu apa yang akan terjadi?akan kah mereka bersatu seperti dahulu?atau mereka akan saling asing dan tidak mengenal? Penasaran dengan ceritanya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6:KECEL4K44N???
Ini kelanjutan ceritanya yaaa
HAPPY READING:V
•••
Chapter 6: Kecel4k44n??
Brakkk
Kecelakaan pun tak bisa di hindari, Tubuh Fahmi terh4nt4m oleh Truk, tubuh nya pun terpental cukup jauh dari area kecel4k44n.
"FAHMIII"Teriak ketiga sahabatnya
Lalu mereka pun mempercepat langkah kaki nya dan menghampiri Fahmi yang terbaring di aspal dengan d4r4h segar yang Terus mengalir.
Fahmi pun sudah tak sadarkan diri,lalu Rayyan pun mengangkat kepala Fahmi ke paha nya.
"Mi, Mi Lo gapapa kan, plis buka mata Lo"ucap nya sambil menepuk nepuk pelan pipi Fahmi.
Baju dan celana Rayyan pun menjadi merah, penuh dengan d4r4h Fahmi.
Lalu para warga pun mengerumuni mereka.
"Cepet panggil ambulans!"ujar Rayyan sambil teriak
"Bantar mas saya akan panggil ambulans sekarang juga"ucap bapak bapak yang berada di sana.
•••
Di sekolah Bagaskara bell istirahat baru berbunyi, para siswa siswi pergi ke kantin untuk mengisi perut nya yang keroncongan.
Sekarang Nazwa dan Risa sedang berjalan di koridor menuju kantin.
"Wa, Lo gak khawatir sama Fahmi?Dia belum balik lagi lho dari tadi"tanya Risa sambil menatap wajah Nazwa yang terlihat cemas.
Nazwa pun melihat ke arah Risa "Ngapain gw harus khawatir sama dia,gw aja gak kenal sama dia"bohong nya.
"Aku akuin kalo aku khawatir sama kamu Mamen semoga kamu gak papa"batin Nazwa sambil menatap kosong ke depan.
"Heh,ko Lo bengong sih?"heran Risa sambil menepuk pundak Nazwa
"Siapa juga yang bengong gw cuman lagi mikirin tugas aja yang belum beres"bohong nya lagi lalu berlari meninggalkan Risa.
Risa pun bengong masih memikirkan upacan Nazwa,tanpa menyadari kepergian Nazwa.
"Perasaan gak ada tugas deh"Batin Risa,ia yang pun menyadari kalo teman yang tadi bersamanya sudah tidak ada di samping nya lagi.
"Woy tungguin dong!"teriak Risa menggema di koridor.lalu ia pun berlari menyusul Nazwa yang sedang sibuk memesan makanan.
•••
Di Rumah sakit terlihat tiga pemuda yang berada di depan UGD sambil duduk di kursi.
Wajah mereka terlihat cemas, lalu ada wanita yang mereka bertiga kenal menghampiri nya dengan wajah cemas.
Ketiga pemuda tersebut pun berdiri lalu menyalimi wanita itu.
"Ray, Ran, Dim gimana keadaan Fahmi?"tanya Siska
"Gak tau Tan dokter yang nanganin nya belum keluar"ucap Rayyan angkat bicara.
"Ya Allah Fahmi"ucapnya melemah lalu di rangkul oleh Rayyan dan duduk di kursi di depan UGD.
Perlu kalian tau kalo Fahmi dan ketiga sahabatnya sudah bersahabat dari SMP, sikap Fahmi yang selalu berubah rubah, kadang periang dan kadang juga beku seperti es.
"Tan om sama Abang nya Fahmi mana?"tanya Dimas
"Mereka lagi di jalan mau ke sini, dari kantor"balas Siska lirih diangguki Dimas.
Tak lama dari itu pintu ruangan UGD pun terbuka dan keluarlah Dokter dari ruangan itu.
"Keluarga pasien atas nama Fahmi Stefano Bagaskara"panggil dokter
Siska pun berdiri lalu menghampiri dokter tersebut.
"Saya ibu nya dok"balas Siska
"Mari ikut saya keruangan"ujar dokter tersebut di angguki Siska
"Tan mau di temenin?"tanya Randi
"Gak usah Ran, kamu sama yang lain tungguin Fahmi di sini aja"ujar nya di angguki Randi Rayyan dan Dimas
Lalu Siska pun mengikuti langkah kaki dokter tersebut ke ruangannya.
•••
Kini Rayyan, Randi, dan Dimas pun sudah di perbolehkan menjenguk Fahmi namun mereka masih di larang untuk berisik, dikarenakan kondisi Fahmi belum stabil.
Mereka bertiga sedang duduk di sofa di ruangan Fahmi.
Kini hanya terdengar suara monitor detak j4ntung, mereka bertiga saling diam sambil menatap Fahmi yang masih terbaring di hospital bed.
"Gw rasa ada yang Fahmi sembunyi in deh dari kita"ucap Dimas memecah keheningan.
"Gw rasa juga gitu"sahut Rayyan
•••
Tiga hari kemudian
Fahmi masih terbaring di rumah S4kit dengan kondisi yang sama.
Nazwa sempat menjenguk Fahmi beberapa hari yang lalu, Fahmi selama beberapa hari ini tidak sadar kan diri karena benturan keras di kepala nya membuat nya koma.
Teman teman nya saat ini sedang sekolah seperti biasa dan Kini di ruangan Fahmi hanya ada Siska yang sedang menunggu putra nya sadar.
Ia sedang duduk di kursi di samping hospital bed yang di tempati Fahmi.
"Sayang nya mommy bangun dong,gak capek tidur terus?"ucap siska lirih.
Seolah Fahmi mendengar ucapan mommy nya,jari jari tangan Fahmi bergerak sedikit.
Siska yang melihat hal itu pun langsung berdiri dan menekan tombol Nurse call untuk memanggil dokter dan per4w4t.
"Dokter Suster"panggil Siska sambil menekan tombol tersebut.
Tak lama dokter dan dua perawat pun masuk datang.
"Ada apa Bu?"tanya dokter Firman, ia dokter yang menangani Fahmi selama di rumah sakit ini.
"Dok tadi tangan anak saya gerak dok"ucap Siska
"Baik ibu di mohon untuk tunggu di luar terlebih dahulu"ujar dokter
"Baik dong,saya mohon yah dok berikan yang terbaik untuk anak saya"ucap Siska.
"Iya itu pasti"balas nya lalu Siska pun keluar dari ruangan itu.
Skip
Setelah Siska menunggu lama di depan pintu ruang rawat Fahmi, Dokter akhirnya keluar dari ruangan itu.
Siska yang tadi nya duduk pun beranjak berdiri dan menghampiri dokter.
"Dok gimana keadaan anak saya?"tanya Siska pada dokter itu
"Keadaan nya sudah mulai membaik, dan mungkin sebentar lagi akan sadar"balas Firman
"Terimakasih yah dok"ucapnya
"Iya sama sama, saya permisi dulu"balasnya
"Iya dok silahkan"dokter pun meninggalkan Siska di sana lalu Siska pun kembali masuk ke dalam ruangan itu.
Terlihat dua suster yang sedang mencopot sebagian alat medis yang terpasang di tubuh Fahmi.
(BUAT NAMBAH NAMBAHIN KATA JANGAN DI BACA YA SAMA KOK KATA KATA NYA JANGAN KETIPU SAMA AUTHOR YA:
Setelah Siska menunggu lama di depan pintu ruang rawat Fahmi, Dokter akhirnya keluar dari ruangan itu.
Siska yang tadi nya duduk pun beranjak berdiri dan menghampiri dokter.
"Dok gimana keadaan anak saya?"tanya Siska pada dokter itu
Keadaan nya sudah mulai membaik, dan mungkin sebentar lagi akan sadar"balas Firman
"Terimakasih yah dok"ucapnya
"Iya sama sama, saya permisi dulu"balasnya
"Iya dok silahkan"dokter pun meninggalkan Siska di sana lalu Siska pun kembali masuk ke dalam ruangan itu.
Terlihat dua suster yang sedang mencopot sebagian alat medis yang terpasang di tubuh Fahmi.)
•••
SEGINI DULU YA BUAT CHAPTER INI
JANGAN LUPA KOMEN DAN RATING GUYS
•••
SEE YOU THE NEXT CHAPTER＞＞＞＞＞＞＞＞＞＞＞
