Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mempermalukan diri sendiri
Melani hari ini berkunjung ke desa untuk menjenguk kedua orang tua nya dan pak Minto. Melani mengendarai mobil nya sendiri. Melani berencana akan menginap di desa urusan kantor melani serahkan kepada Paman Harun dan sekretaris nya, Raya.
Tepat jam delapan pagi Melani berangkat dari kediaman nya, dengan hati yang bahagia Melani mengendarai mobil sambil bersenandung.
Melani sengaja tidak memberitahu orang tuanya jika akan datang ke desa. Melani ingin memberi kejutan untuk orang tua nya. Tidak lupa melani mampir di swalayan untuk oleh oleh yang akan di bagikan ke para tetangga dan anak anak di sana. Sudah jadi kebiasaan Melani setiap pulang selalu membawa barang belanjaan untuk di bagikan ke tetangga.
Saat melani sedang asik berbelanja tidak sengaja Melani bertemu dengan ibu Lasmini dan Vera.
"Ehh ketemu anak mantu ku yang pertama" ucap ibu lasmini tanpa menghiraukan tatapan dari pengunjung lain.
"Siapa yang ibu bilang anak manty?" tanya melani pura pura tidak tahu.
"Masak kamu lupa si mel, yang ibu maksud sudah jelas kamu dong" jawab ibu lasmin dengan senyum sok ramah nya.
"Ibu kenapa bicara seperti itu, yang mantu ibu itu aku!!" protes vera tidak terima dengan ucapan ibu lasmini. Ibu Lasmini di buat geram oleh tingkah Vera, vera memang belum tahu jika Raka dan ibu lasmini meminta rujuk dengan Melani.
"Gak usah ngarang deh bu, aku ini bukan menantu mu lagi. Aku sudah bercerai dengan Raka hampir 2 bulan lebih, sekarang yang ada di samping mu itukan menantu tersayang ibu" Ucap Melani memperjelas.
"Sudah lupakan soal yang tadi, sekarang bagaimana soal pembagian harta yang tertunda" tanya ibu lasmini tak tahu malu.
"Hahahaaa harta mana lagi yang kalian pertanyakan? sudah aku bilang apa yang aku miliki tak ada sedikitpun hak kalian" Jawab melani tegas.
Ibu Lasmini meradang dengan jawaban Melani. Ibu lasmini tersenyum licik , dia merencanakan sesuatu.
"Ini saat nya memberi melani pelajaran, salah siapa dia serakah biar dia malu" gumam ibu lasmini.
Tiba tiba ibu Lasmini berteriak.
"Hai kalian semua yang ada disini, tolong kalian lihat ini mantan menantu saya. Dia sangat serakah, menguasai harta yang seharus nya jadi gono gini tapi dia kuasai sendiri." Teriak ibu lasmini dengan lantang sehingga banyak orang orang yang ikut berkerumun untuk menyaksikan perdebatan mereka.
Melani kaget dan tidak terima dengan ucapan sang mantan ibu mertua.
"Dasar bodoh, mau mepermalukan diri sendiri . Baiklah aku layani tantangan mu bu" gumam melani dalam hati.
"Dia ini sangat serakah sedikitpun tidak menyisakan harta untuk mantan suami nya, padahal selama ini suaminya yang kerja banting tulang sedangkan dia hanya duduk manis di rumah" Ucapan Vera semakin memojokkan Melani.
Para pengunjung swalayan pun banyak yang berbisik bisik dan ada juga yang menghujat melani.
"Huhh dasar mantu serakah" Ucap pengunjung A.
"Wanita tidak tahu malu, kembalikan hak suami kamu" Seru Pengunjung B.
"Iya mbak jangan serakah dong, pembagian harta gono gini itu harus adil" Tambah pengunjung C.
Dan masih banyak lagi ucapan ucapan yang melani terima.
"Kalian jangan cuma mendengar ucapan dua wanita ini, apa yang mereka ucapan itu tidak benar" Melani mencoba menjelaskan.
"Kamu jangan membela diri Mel, kamu itu memang serakah" Seru ibu lasmini.
"Kapan saya mengambil harta kalian? Bukan kah harta itu semua kalian yang menguasai nya. Apa harus saya jelaskan kembali di tempat umum seperti ini. Ok baiklah akan saya jelaskan lagi mungkin" Ucap Melani dengan sangat santai.
"Apalagi yang mau kau jelaskan, semua sudah jelas" Seru Vera dan ibu lasmini pun menganggukkan kepala nya tanda membenarkan ucapa Vera.
"Dengarkan sekali lagi, dan untuk kalian semua yang ada disini juga bisa mendengarkan nya biar kalian tidak salah menuduh orang" Ucap Melani dengan memandang ke arah para pengunjung.
"Saya bercerai dengan anak ibu ini sudah hampir 2 bulan lebih, dan itu wanita yang ada di samping nya adalah menantu nya. Dia istri baru dari mantan suami saya, bahkan mereka menikah sebelum kami bercerai. Dan untuk harta gono gini sepeserpun saya tidak menerimanya. Rumah, mobil itu adalah harta yang di beli setelah kami menikah. Rumah sudah mereka jual bahkan hak saya tidak mereka berikan" Seru Melani sangat tenang.
"Jaga mulut mu Mel" Seru ibu lasmini tidak terima dengan ucapan dari melani.
" Selama menikah ibu mertua saya ini selalu merendahkan saya, membenci saya bahkan menyamakan saya dengan seorang pembantu. Karena yang mereka tahu saya hanya wanita miskin, bodoh dan kampungan dan tidak setara dengan mereka. Ibu mertua saya selalu menyuruh suami saya untuk menceraikan saya. Dan sekarang setelah kami resmi bercerai mereka meminta untuk rujuk kembali" Seru Melani.
Vera yang mendengar ucapan Melani sangat terkejut, selama ini Raka tidak pernah membicarakan soal rujuk dengan melani. Vera mengepalkan tangan nya, dia mencoba menahan amarah nya.
"Tapi saya tidak mau rujuk dengan mantan suami saya, karena saya tahu mereka meminta rujuk karena mereka sekarang tahu kalau saya bukanlah orang miskin, saya punya usaha dari keluarga yang di wariskan kepada saya. Harta dari orang tua saya, yang saya miliki jauh sebelum menikah dengan mantan suami saya, sekarang harta saya itu yang mereka ributkan untuk gono gini. Apa saya salah mempertahankan hak saya dan tidak membagi dengan keluarga mantan suami saya? Bahkan mereka akan menuntut saya ke pengadilan. Dasar keluarga tamak!!" Melani sudah mulai bicara dengan nada tinggi.
"Harta yang dimiliki istri itu hak nya istri, tidak ada hak suami untuk menuntut harta yg dimilik istri nya" Ucap salah satu ibu ibu yang berhijab biru muda.
"Betul itu" Jawab ibu ibu yang lain.
Muka ibu Lasmini dan Vera memucat karena merasa malu di permalukan didepan umum seperti ini.
" Harta istri itu adalah harta suami juga, jadi wajar kalau suami menuntut hak nya" Ibu lasmini masih tetap membela diri.
"Dasar ibu ibu reseh, bikin malu diri sendiri saja" Ucap pengunjung A.
"Bu belajar dulu baru bicara" Ucap pengunjung B.
"Malu kan kalian" Ucap pengunjung C
"Huuuuuuhhuuuu dasar wanita matre, tidak tahu malu" Seru para pengunjung sambil meninggalkan kerumunan.
Ada salah satu pengunjung yang menghampiri melani dan meminta maaf kepada melani.
"Maaf ya mbak, tadi kami sudah berburuk sangka terlebih dahulu" Ucap salah satu pengunjung swalayan.
"Iya bu tidak apa apa, lain kali jangan di ulangi " Jawab melani tersenyum ramah.
Para pengunjung yang berkerumun pun sudah meninggalkan tempat itu dan kembali ke aktifitas nya lagi.
Ibu Lasmini dan Vera masih diam mematung di tempatnya. Rasa malu yang mereka rasakan tidak sebanding dengan sakit hati melani.
"Mempermalukan diri kalian sendiri, sekali lagi kalian berulah saya tidak akan tinggal diam" Ucap Melani saat akan meninggalkan tempat perdebatan.
"Tunggu surat panggilan dari pengadilan, saya sudah masukan surat tuntutan ke pengadilan" Teriak ibu lasmini tetap tidak tahu malu.
Melani tak menghiraukan ucapan dari ibu lasmini,melani tetap mendorong troli nya ke arah kasir untuk membayar barang belanjaan nya.
"Gara gara dua wanita matre itu aku jadi buang buang waktu, satu jam menghadapi dua wanita stress itu membuat mood ku jelek saja" Gumam melani.
Setelah membayar barang belanjaan nya Melani keluar dari swalayan dan menuju parkiran. Barang barang belanjaan Melani dibawakan oleh karyawan swalayan.
Setelah semua barang tersusun rapi di mobil melani melajukan mobilnya, sebelum nya tidak lupa mengucapkan terimakasih dan memberikan uang tip untuk karywan yang sudah membantunya.
Setelah tiga jam perjalanan Melani sampai di desa Anggrek, desa yang sangat sejuk dan asri. Masyarakat nya juga ramah ramah dan baik. Melani sebenarnya sangat betah tinggal di desa Anggrek, tetapi usaha dan pekerjaan nya semua ada di kota. Melani tidak bisa menyerahkan tanggung jawab persahaan kepada Paman Harun. Paman Harun hanya sekedar membantu Melani.
Melani sampai di halaman rumah minimalis yang ber cat hijau, halaman rumah yang tampak asri dengan berbagai macam bunga yang indah. Di samping rumah ada kebun kecil yang di tanami beberapa sayuran dan buah buahan.
"Melani...."
*****
Hayo kira kira siapa ya yang memanggil Melani? Penasaran kan? Jangan lupa Like, Komen, Vote dan hadiah nya. Klik juga tombol favorite nya.
Terimakasih.
jalang akan kmbali ke asalnya....
lah Nina dapat Bimo , seorang Casanova yg slalu berakhir di ranjang.🤦🤦
ga usah ngejar² Fadil lg,terima suamimu dan syukuri semua a yg telah ada..
tggu aja harta yg kamu kpulkan dan tak pernah kamu beri sedikitpun utk istrimu akan hbs diembat sama Vera..
permainan yg sangat cantik Mel 🤣