NovelToon NovelToon
I Love You, Paman

I Love You, Paman

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / Cintapertama / Beda Usia / Cinta Murni / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:56.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

"Papa tidak setuju jika kamu menikah dengannya Lea! Usianya saja berbeda jauh denganmu, lagipula, orang macam apa dia tidak jelas bobot bebetnya."

"Lea dan paman Saga saling mencintai Pa... Dia yang selama ini ada untuk Lea, sedangkan Papa dan Mama, kemana selama ini?."

Jatuh cinta berbeda usia? Siapa takut!!!

Tidak ada yang tau tentang siapa yang akan menjadi jodoh seseorang, dimana akan bertemu, dalam situasi apa dan bagaimanapun caranya.

Semua sudah di tentukan oleh sang pemilik takdir yang sudah di gariskan jauh sebelum manusia di lahirkan.

Ikuti ceritanya yuk di novel yang berjudul,

I Love You, Paman

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10 - Tuna wisma

Sepulang dari memancing di danau, Saga dan Lea membawa hasil tangkapan yang cukup untuk makan siang. Mereka berjalan dengan langkah ringan, menikmati waktu bersama di bawah matahari yang mulai terik.

Namun, ketika mereka mendekati rumah, pemandangan yang mengejutkan menyambut mereka. Beberapa orang yang tidak dikenal mengeluarkan barang-barang dari rumah Saga dan melemparkannya ke tanah.

Saga mempercepat langkahnya, meninggalkan Lea yang kebingungan di belakang. "Ada apa ini? Kenapa mengeluarkan semua barangku?," tanya Saga pada salah satu di antara mereka.

Seorang pria dengan seragam resmi menoleh dengan sikap acuh tak acuh. "Tanah dan bangunan ini milik pemerintah. Kami mendapat perintah untuk mengosongkan tempat ini. Jadi segera tinggalkan tempat ini."

Saga terdiam, saat ini kata-kata terasa sulit keluar dari mulutnya. Rumah itu memang bukan miliknya. Dulu dia hanya tinggal di sana karena rumah itu kosong dan nampak hancur.

Namun, setelah ia tinggali dan dibenahi, tempat itu menjadi rumah yang cukup nyaman bagi Saga.

Tapi kini Saga hanya bisa pasrah. Dengan langkah berat, ia mulai membereskan barang-barang miliknya dan mengangkatnya ke mobil tua yang biasa ia gunakan untuk bekerja.

Lalu, Lea menghampiri Saga dengan raut wajah bingung. "Paman, kenapa mereka mengambil rumah Paman?," tanyanya polos.

Saga menghela napas panjang dan berusaha menenangkan diri. "Itu bukan rumah Paman, Lea. Kita harus mencari tempat tinggal lain."

Lea yang masih terlalu muda untuk memahami situasi itu, malah merasa senang. "Asyik, tempat tinggal baru...!!" serunya dengan semangat.

Saga hanya tersenyum tipis, meski hatinya terasa berat. "Iya, Lea. Kita akan mencari tempat tinggal baru," jawabnya, berusaha menutupi kekhawatirannya.

Setelah semua barang dimuat ke dalam mobil, Saga mengajak Lea naik. Lalu mereka meninggalkan tempat yang selama ini Saga sebut rumah.

Saga mengemudi tanpa tujuan pasti, ia hanya mencoba mencari tempat yang aman untuk berlindung sementara.

Mereka melintasi kota, melewati jalanan yang ramai, hingga akhirnya tiba di pinggiran kota yang sepi. Lalu, Saga melihat sebuah bangunan tua yang nampak sudah lama tidak dihuni. Dia pun memarkir mobil dan mengajak Lea turun.

"Ayo, Lea. Kita lihat apakah kita bisa tinggal di sini untuk sementara," ujar Saga sambil membuka pintu bangunan tersebut.

Ketika masuk ke dalam, kondisi bangunan memang memprihatinkan, tetapi Saga melihat potensi untuk menjadikannya tempat tinggal sementara.

Ia segera membereskan beberapa bagian yang rusak dan memasang barang-barang yang mereka bawa.

Adapun Lea juga membantu sebisanya, meski dengan cara anak-anak yang seringkali malah merepotkan. Namun, kehadirannya memberi semangat bagi Saga.

Saat malam tiba, mereka berdua duduk di depan bangunan seraya menatap langit malam yang dipenuhi bintang.

"Paman, kapan kita bisa pulang ke rumah yang tadi?," tanya Lea seraya mendongak ke atas langit.

Saga menghela napas lalu menatap Lea. "Kita mungkin tidak bisa kembali ke sana, Lea. Tapi Paman janji, kita akan menemukan tempat yang lebih baik."

Lea mengangguk, lalu bersandar di bahu Saga. "Yang penting, Lea sama Paman," bisiknya pelan.

Saga tersenyum karena merasakan kehangatan yang langka. "Iya, yang penting kita bersama," jawabnya, seraya mengacak pelan rambut lurus Lea.

Malam semakin larut, hanya ada sinar bulan dan nyala api unggun yang menerangi bangunan tua tempat Saga dan Lea beristirahat.

Udara malam yang dingin mulai menusuk kulit. Namun api unggun yang Saga nyalakan memberikan sedikit kehangatan. Lea meringkuk dekat api dengan mata setengah terpejam namun belum sepenuhnya tertidur.

Sementara Saga duduk di dekatnya, memperhatikan api yang berkobar. Ia menatap Lea, anak kecil yang nasibnya begitu malang, terpisah dari orang tuanya dan sekarang harus menjalani kehidupan yang keras bersama dirinya.

Lea menggeliat sedikit, membuka matanya dan menatap Saga dengan pandangan mengantuk. "Paman, kita akan tidur disini malam ini?," tanyanya dengan suara pelan.

"Iya, Lea. Malam ini kita tidur di sini. Paman akan menjaga agar kamu tetap hangat," jawabnya sambil menambahkan beberapa ranting ke dalam api.

Lea mengangguk pelan, lalu kembali menutup matanya. "Paman, apa Lea akan bertemu mama dan papa lagi?," tanyanya tanpa membuka matanya.

Pertanyaan itu menusuk hati Saga. Ia tahu bahwa mencari orang tua Lea bukanlah hal yang mudah, terutama setelah pengalaman buruk dengan pria yang mengaku sebagai teman ayahnya. Namun, ia tidak ingin Lea kehilangan harapan.

"Paman akan melakukan yang terbaik untuk menemukan mama dan papa Lea," jawabnya dengan suara yang tenang, meski hatinya bimbang.

Lea tersenyum kecil dan kembali tertidur. Saga memandanginya dengan merasakan beban tanggung jawab yang besar di pundaknya.

Di antara cahaya bayangan api, ia merenungkan nasib anak kecil itu. Ia sadar bahwa Lea membutuhkan perlindungan yang lebih dari sekedar tempat tinggal.

Malam semakin larut, angin dingin semakin kencang bertiup, namun api unggun yang Saga jaga terus memberikan kehangatan.

"Paman tidak akan biarkan Lea sendirian. Paman akan selalu di sini untukmu," bisiknya pelan, meski ia tahu Lea sudah terlelap.

Pagi itu, matahari baru saja terbit, memancarkan cahaya keemasan yang hangat. Saga membuka matanya dan merasakan kedinginan sisa malam yang masih terasa. Ia melihat sekeliling, tapi tidak menemukan Lea di dekatnya.

"Lea! Lea, kamu dimana?," panggil Saga beberapa kali, namun tidak ada jawaban.

Dengan cepat, Saga bangkit dan keluar dari bangunan tua itu. Matanya mencari-cari sosok kecil Lea di sekitar tempat itu. Tak jauh dari sana, ia melihat Lea sedang memperhatikan orang-orang yang berolahraga di taman dekat situ.

"Lea!" teriak Saga lega seraya berjalan cepat mendekatinya.

Lea menoleh dan tersenyum lebar. "Paman! Paman sudah bangun? Lihat, mereka sedang olahraga. Kita kesana yuk! Kita olahraga seperti mereka," ajak Lea dengan semangat.

Saga menatap Lea yang bersemangat. "Lea, kita masih harus mencari tempat tinggal yang aman. Tapi... baiklah, sebentar saja ya," jawabnya, tidak mampu menolak permintaan Lea yang memaksa.

Mereka pun berjalan ke arah taman. Lea tampak sangat gembira sambil melompat-lompat kecil di samping Saga. Namun, kebahagiaan itu tiba-tiba terhenti oleh suara teriakan.

"Pencuri! Pencuri!," teriak seorang wanita sambil menunjuk ke arah seorang pria yang sedang berlari membawa tas.

Saga langsung memperhatikan situasi itu. Pencuri tersebut berlari ke arah mereka dengan cepat. "Awas! Awas! Minggir dari sana!," teriak si pencuri sambil terus berlari.

Lea yang tidak menyadari situasi berbahaya itu hampir tertabrak oleh pencuri tersebut. Namun, dengan sigap, Saga menarik Lea ke belakangnya dan membuat pencuri itu tersandung. Pria itu pun terjatuh keras ke tanah.

Beberapa orang segera menghampiri dan menangkap pencuri tersebut. Sementara wanita yang kehilangan tasnya datang dengan napas tersengal-sengal. "Terima kasih, terima kasih banyak," katanya kepada Saga sangat bersyukur.

Saga hanya mengangguk. Ia lalu berlutut dan bertanya pada Lea. "Kamu tidak apa-apa, kan?," tanya Saga sambil memeriksa Lea.

"Lea tidak apa-apa, Paman. Tapi tadi itu menakutkan sekali."

1
Helda Watie
huhuhuhu..terbaik novel nya wahai penulis..buat season 2.....suka lh dng jln cerita nya.
Aurora: Terima kasih banyak kakak atas dukungannya... 🙏😘 Mampir juga di karyaku yang lain yuk... Mudah-mudahan suka juga 😍
total 1 replies
Helda Watie
aduhhh..semoga ke bahagia milik mereka..aamiin
Helda Watie
huhuhuhu..jng mengalah saga.pertahankan hubungan kamu dng lea..masa kamu mahu dengan wanita siluman ular...hhaahaaaa..banyak sangat dugaan dan rintangan dlm hubungan mereka.jawapan ada pada kamu saga.jadikan kn lh lea pasangan halal mu..tingal kn kekayaan mu.hidup lh semula seperti dulu andai kata kekayaan yg kamu dpt atas ikhsan dari keluarga siska..
Hasriani Ache
Sabar Yaa Siska, Paman Saga Hanya Milik Lea Dan Abi
Helda Watie
😂😂😂😂😂 itu yang ku mahu..semoga berbahagia lea saga dan abi.jauh kn wanita ular itu dari saga..akal busuk..
Aurora: Hihihi... Hati hati nanti bisa jadi siluman ular lho 😂😂
total 1 replies
Sarah Yuniani
sampe usia 12 tahun , Lea belum ketemu ortunya ???
Aurora: Ya, karena saat itu Saga sangat tertutup dan punya trauma pernah di penjara anak...
total 1 replies
Sarah Yuniani
beruntung Lea ditolong paman baik
Aurora: Baik banget
total 1 replies
Helda Watie
yes akhir nya saga mahu menolong lea..mudah mudahan kebenaran tentang abi dan saga terungkap.ambik kau siska.dasar wanita ular...
Helda Watie
aduhhh..up lagi wahai penulis.sikit banget 😂😂😂
Aurora: Siap kakak... Tunggu ya lagi proses nulis, masih berkutat kejutan apa ya yang pengen author kasih buat pembaca 😃😅🙏
total 1 replies
Aurora
Kakak-kakak semua, kasih penilainya yuk disini, mudah-mudahan suka dengan ceritanya dan ngasih bintang 5 😃😍🙏
ovi
lnjut kk,,, buat happy lea dan abi dong kk
Helda Watie
aduhh..andai benar saga menikahi siska.aku akn stop membaca novel ini..bye.aku akn undur diri daripada membaca novel ini yg membuat aku sakit hati dng pernikahan saga dan siska..not fair buat lea dan abi..
Helda Watie: ok.aku tunggu.harap aku menunggu dng hasil yg memuaskan hati semua pembaca..aku suka dng novel ini.harap lea dan saga bersatu .
Aurora: Tunggu dulu kak, masih ada kelanjutannya yang gak akan buat kecewa pastinya... 😍 Nantikan Next episode, di jamin puas deh 😘
total 2 replies
Hasriani Ache
Yaa Kok Nikah Sih Thor Paman Saga Sama Ulet Bulu Itu.
Aurora: Xixixi ulet bulu mestinya di basmi ya 😅. Tunggu dulu kak, masih ada kelanjutannya 😍
total 1 replies
martina melati
cemburu ni yeeee
Suanti
buat abi sakit perlu donor darah dari saga 😅
Helda Watie: huhuhu dasar wanita ular.kerana seorang pria sanggup melukai hati seorang perempuan lain.sedang kan dia pun seorng perempun.di mana kh hati kamu siska sanggup mengubah DNA seornag ank dng bapak.Aku harap perkahwinan saga dan siska tidak akn dilansungkan..buat saga ingat masa lalu nya wahai penulis.jng pisah kn mereka..
total 1 replies
martina melati
pdhl sd ada pelajaran sains ttg anatomi tubuh manusia secara sederhana. shrsny sdh tahu
Aurora: Mungkin belajarnya sambil ngelamun jadi gak ketangkep 🤣😅
total 1 replies
martina melati
gk cari ortu papa evan dan mama daisy???
martina melati
hahaha tanggung jawab anak org
martina melati
hahaha
martina melati
hahaha....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!