Rania, mempunyai suami yang sempurna sebagai laki-laki. Dengan wajah yang tampan, tubuh yang bagus, Sudah bisa di pastikan ia adalah laki-laki sejati, tapi pernikahannya sudah berlangsung 1 tahun. laki-laki yang menjadi suaminya, tidak pernah menyentuhnya. Tapi kenapa? Apa alasannya sampai harus menikahi Rania jika ia tidak mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elleya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rakan
Althaf hanya bisa terdiam mengamati orang-orang yang terus berlalu lalang di sekitar nya.
"Ternyata hari ini pun aku tak bisa bertemu dengan mu.
Althaf mengacak-acak rambutnya kasar, sampai membuatnya tampak berantakan. begitu juga dengan setelan jas yang ia pakai sudah terlihat kusut.
" Kemana aku harus pergi untuk bisa kembali bertemu dengan mu"
"Bodoh, kenapa aku saat itu tidak menanyakan dimana tempat tinggal mu.
Dia masih terus merutuki kebodohannya yang tak pernah tau sedikitpun informasi tentang Rara.
Althaf hanya bisa terduduk di bawah pohon yang sudah bertambah semakin besar saat ini.
Ia menghabiskan waktu berjam-jam hingga larut di sana hanya seorang diri. malam semakin larut sebelum akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke ibukota.
"Tak perduli sebanyak apa waktu yang aku habiskan untuk menemukanmu, aku harap kau selalu hidup dengan baik dan bahagia.
" Aku hanya rindu, Melihat mu tersenyum.
Dalam perjalanan Althaf berhenti sejenak untuk membeli coffee latte, di coffee shop yang bangunan sebelumnya adalah kelas ballet tempat Rara berlatih. Terlihat bangun itu masih tampak kokoh.
Apa aku benar-benar sudah terlambat mencarinya? kemana aku harus mencarinya sekarang tidak ada satupun informasi yang ku miliki selain nama nya dan tempat kami bertemu.Althaf terus bergulat dengan pikirannya sendiri
Jalanan malam yang lenggang membuat kendaraan bisa melaju dengan kecepatan maksimal.
Setibanya di apartemen, Althaf benar-benar lelah dan ingin segera beristirahat, tapi dering ponsel menghentikan langkah kakinya, tertulis nama Rakan di layar ponsel itu. dengan malas Althaf mengangkat panggilan itu
"Hemm... Apa kau tidak tau saat ini pukul berapa di sini? Althaf mendengus kesal pada sahabat yang menelpon.
" Hahahaha, Aku tau, Aku benar-benar minta maaf untuk itu. hanya saja aku ingin memberitahumu kalo besok lusa aku akan kembali untuk menghabiskan waktu liburan musim panas ku.
"Kau benar-benar kurang ajar, mengganggu orang di tengah malam hanya untuk mengatakan ini?
" Hahahaha, aku benar-benar tidak sabar untuk segera kembali dan bertemu dengan keluargaku.
Apa kau tau Al, Ibu ku menceritakan adiku Rania, katanya dia sedang dekat dengan seorang pria.
"Itu benar-benar membuat ku kesal, Banjinga n mana yang mencoba merebut Rania ku, Begitu aku tahu ingin rasanya aku segera bergegas menemuinya.
Terdengar nada di ujung telpon sedang sangat mengkhawatirkan Adik emas kesayangannya. Benar-benar keluarga yang harmonis, mereka saling menjaga dan menyayangi.
Berbeda jauh dengan keluargaku Yang saling mencoba menyingkirkan satu sama lainnya. Ketika aku berumur lima belas tahun, Arjuna pernah memprovokasi ku dengan mengatakan ibuku gila dan tidak waras, saat itu aku benar-benar tidak dapat mengendalikan emosiku. dengan cepat ku lemparkan pisau makan ke arah wajahnya.
Pisau itu tepat mengenai pelipis Arjuna dan dia mengeluarkan banyak sekali darah, sampai membuatku ketakutan setelahnya.
Akibat perbuatan ku Arjuna harus menerima beberapa jahitan di pelipisnya kanannya. dan aku harus menerima hukuman yang cukup mengerikan dari ayah saat itu.
Dia mengurung ku di ruang bawah tanah. yang hanya di beri penerangan seadanya. bahkan ibu tiriku ikut serta memberikan cambukan padaku dengan dalih memberikan pelajaran. Aku tau saat itu dia benar-benar marah dengan apa yang ku lakukan pada putranya.
"Dasar kau anak haram pembawa sial.
" Aku benar-benar menyesal telah membiarkan mu hidup selama ini.
"Kenapa kau tidak pergi saja ke neraka menyusul wanita gila itu.
Dia terus mengumpat kasar padaku. aku hanya tersenyum puas melihatnya yang seperti orang gila memukuli ku.tanpa memperdulikan rasa sakit akibat pukulannya.
Di malam harinya ayah datang ke ruang bawah tanah untuk menemuiku. dia duduk di kursi tepat di harapanku
Brughhhh
Pukulan keras darinya mengenai wajahku. Bukannya meringis kesakitan aku justru menertawakan nya. persis seperti yang aku lakukan saat ibu memukul ku.
Hahahaha.
"Apa yang kau pikir lucu? Kau melukai sodara mu seperti itu tapi tidak merasa bersalah sedikitpun??.
" Kenapa?? Aku hanya menggores sedikit wajahnya, itu bahkan belum sampai mengancam nyawanya,.
"Apa kau gila,. Bagaimanapun dia kakak mu.
" Aku tidak memiliki kakak, bukankah Aku terlahir sebagai anak pertama dari wanita selingkuhan ayah??
Brughhhh
Kembali pukulan keras yang kini mendarat di perut ku. pukulan itu membuat ku sampai mengeluarkan air dari mulutku. Sekuat tenaga aku mencoba bertahan saat itu.
"Apa kau berencana membunuhku sekarang??
Hahahahahaha
"Lihatlah pria brengse k ini, tidak puas hanya membunuh ibunya dia juga berencana untuk melenyapkan anaknya.
Melihatku yang sudah kesakitan dia mengurungkan niatnya untuk kembali memberikan pukulan.
"Awasi dia dan jangan biarkan dia mendekati Arjuna. dia benar-benar seperti monster yang mengerikan.
Ayah memerintahkan pengikutnya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap ku
" Bukankah aku sangat mirip dengan mu ayah? yang bisa menghabisi siapapun yang membuatmu tidak senang. aku belajar itu darimu.
"Tutup mulut nya agar dia tidak terus berbicara omong kosong itu.
Brakkkk...
Ayah membanting pintu menuju ruangan bawah tanah. dan menyisakan aku bersama beberapa orang kepercayaannya
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak