NovelToon NovelToon
Leave Me (Love Me)

Leave Me (Love Me)

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: RahmaYesi.614

Kisah perjuangan hidup gadis bernama Cahaya yang terpaksa menjalani segala kepahitan hidup seorang diri, setelah ayah dan kakak tercintanya meninggal. Dia juga ditinggalkan begitu saja oleh wanita yang sudah melahirkannya ke dunia ini.

Dia berjuang sendirian melawan rasa sakit, trauma, depresi dan luka yang diberikan oleh orang orang yang di anggapnya bisa menjaganya dan menyayanginya. Namun, apalah daya nasibnya begitu malang. Dia disiksa, dihina dan dibuang begitu saja seperti sampah tak berguna.

Bagaimana kisah selanjutnya?

Akankah Cahaya menemukan kebahagiaan pada akhirnya, ataukah dia akan terus menjalani kehidupannya yang penuh dengan kepahitan dan kesakitan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYesi.614, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 Pantang menyerah

Kai benar benar tidak bisa menerima penolakan Aya. Dia pun segera menelpon Elang.

"Halo, bro. Lu lagi sama Tari gak?"

"Iya, kenapa?"

"Gue kesana sekarang. Ada yang mau gue tanyakan sama Tari."

"Oke, gue tunggu."

Kai langsung berangkat ke apartemen Elang untuk menemui Tari. Ada banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan tentang Aya pada pacar sahabatnya itu.

Begitu tiba di apartemen Elang, Kai benar benar langsung menemui Tari.

"Kamu sudah berteman berapa lama dengan Aya?"

"Sejak awal kuliah."

"Dia pernah punya pacar sebelumnya?"

"Pernah, tapi itu dulu sudah sangat lama."

"Kamu tahu sesuatu gak tentang mantannya itu?"

"Gak tau. Soalnya dia gak mau cerita apapun tentang mantannya."

"Lu udah kayak wartawan aja bro!" celetuk Elang yang sejak tadi duduk di samping kekasihnya.

"Sorry bro, gue benar benar ingin tahu tentang Cahaya. Gue udah mencoba mendekati dia tapi gue gak dapat apa apa. Dia menolak gue mentah mentah."

"Apa? Mas Kai mencoba mendekati kak Aya?" tanya Tari tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.

"Iya. Aku tidak akan meminta nomornya jika hanya untuk sekedar berkenalan." sahut Kai menanggapi keterkejutan Tari.

"Aku kira mas Kai hanya sekedar menggoda kak Aya. Aku tidak berpikir mas Kai seserius ini."

"Karena itulah aku butuh informasi tentang dia. Tapi, aku rasa kamu tidak punya jawaban untuk pertanyaanku."

"Kak Aya sangat tertutup. Dia hanya menceritakan yang perlu saja tentang dirinya. Aku juga gak berani untuk bertanya hal yang dia tidak mau ceritakan."

"Its oke. Aku akan mencoba mencari tahu sendiri tentang dia."

Mentari prihatin melihat raut wajah sedih Kai. Tapi dia tidak bisa membantu banyak.

"Semangat ya mas. Kalau mas benar benar serius dan tulus suka sama kak Aya, aku yakin suatu saat nanti mas Kai akan berhasil mendapatkan hati kak Aya."

"Thank you Mentari."

"Semangat bro, gue tau lu pasti bisa menaklukan hati Cahaya." sambung Elang menyemangati sahabatnya itu.

"Eh tapi, aku butuh bantuan kamu, Tari."

"Apa?"

"Bantu jagain Aya, soalnya seminggu kedepan aku di luar kota."

"Siap mas. Aku akan menjaga kak Cahaya dengan baik sampai mas Kai kembali."

Senang rasanya ada orang orang yang memberinya semangat disaat sedang merasa tidak baik baik saja.

~

~

~

Kembali ke hari hari kuliah. Aya sudah di kampus sejak pagi. Dia berada di ruang jahit menjahit untuk mengerjakan tugasnya.

Tari datang menghampiri sahabatnya itu dengan raut wajah kesal.

"Kak, kenapa sih gak cerita kalau mas Kai mencoba mendekati kak Aya?" tanyanya tiba tiba yang membuat Aya kaget dengan kedatangan sahabatnya itu secara tiba tiba.

"Kamu gak pernah nanya."

"Ya harusnya gak usah nunggu aku nanya duluan. Kak Aya kan bisa cerita sama aku."

"Aku tidak menyukainya, jadi aku pikir untuk apa menceritakannya sama kamu."

"Kakak gak suka sama mas Kai?!"

"Hmm."

"Kak Aya, mas Kai itu baik, ganteng, kaya raya dan humoris juga tau. Masak sih kakak gak suka sama dia."

"Ya mau gimana lagi, aku gak suka sama dia."

"Kenapa sih bisa gak suka sama mas Kai? Atau kakak masih belum bisa melupakan mantan kakak itu, ya?"

Raut wajah Aya seketika berubah kala Mentari mengungkit tentang bajingan itu.

"Seberapa bagusnya sih mantan kak Aya itu, gantengan mana dia sama mas Kai?"

"Tari! Kalau kamu benaran sahabat aku, please stop membahas hal gak penting itu. Aku gak suka." ucap Aya malas.

"Ya udah deh, maaf. Aku cuma merasa mas Kai pantas buat kak Aya."

"Udah ya Tari. Aku gak akan pernah menerima siapapun meski bukan Kai sekalipun. Aku gak mau pacaran!" Aya menegaskan lagi untuk membuat sahabatnya itu mengerti.

Mentari akhirnya diam, dia tidak lagi berani bertanya lebih banyak. Aya sangat menakutkan saat marah.

~

~

~

Aya pulang dari kampus jam delapan malam. Begitu tiba di depan rumahnya dia melihat seporsi makanan digantung di ganggang pintu. Aya tau siapa yang mengiriminya makanan itu.

"Maafkan aku, Tari. Aku tidak akan pernah menerima sahabat pacarmu itu. Bahkan jika bukan dia sekalipun, aku tetap tidak bisa." Gumam Aya meraih makanan itu lalu membuangnya ke tong sampah.

Terlihat kejam memang, tapi Aya benar benar tidak ingin diganggu oleh Kai lagi, dia bahkan sudah memblokir nomor Kai.

"Hari yang melelahkan."

Aya melangkah menuju kamar mandi. Dia mandi sebentar, lalu berganti pakaian lalu dia segera tidur. Sayangnya tidurnya tidak nyenyak, karena mimpi menakutkan itu datang lagi.

"Cahaya, papa sayang kamu nak. " Bisik pria itu sambil menyentuh sembarang tubuh gadis remaja itu.

"Papa kenapa?" tanya Aya yang mulai ketakutan karena papa tirinya itu semakin aneh.

"Kamu diam saja sayang. Papa hanya akan memanjakanmu."

"Jangan pa! Jangan menyentuhku." teriak Aya protes dan hendak menjauh dari pria gila itu.

Dia marah, tidak suka dengan penolakan Aya, sehingga dia memaksa Aya dan memukulnya diberbagai tempat ditubuhnya.

" Ibu aku takut! Tolonggg..." jeritnya sambil menangis.

Gadis tiga belas tahun itu sangat ketakutan dan kesakitan. Dia sendirian dianiaya tanpa ampun oleh ayah tirinya itu.

"Tolong! Jangan... Ibuuu..."

Mimpinya belum usai, kedua tangan dan kakinya terikat di setiap bagian sudut ranjang dengan tubuh polos tanpa busana. Dua orang laki laki menyentuh tubuhnya atas perintah seseorang yang pernah mengucapkan kata cinta padanya.

"Tidakkk..."

Aya terbangun dengan napas tertahan dan berat. Dia sangat ketakutan saat ini, menangis sendirian terduduk diatas kasurnya sambil memeluk lututnya.

"Hanya mimpi. Semua ini hanya mimpi." gumamnya mencoba menenangkan diri.

"Tidak apa apa Aya. Kamu baik baik saja sekarang." mengelus kepala dan pundaknya sendiri.

"Tenang Aya, tenang."

"Semuanya baik baik saja."

Dihapusnya air matanya, dia juga mencoba menenangkan dirinya dan melupakan mimpi menakutkan itu.

Satu pesan masuk ke hp nya. Aya pun segera memeriksanya meski tadi sempat terkejut mendengar suara notif yang datang tiba tiba.

((Malam cantik. Aku sekarang diluar kota. Selama aku tidak ada, jaga kesehatan ya. Jangan lupa makan dan jangan bergadang.))

Pesan dari Kai dengan nomor barunya. Pesan itu membuat Aya sedikit merasa lega dan tersentuh.

"Aya apa yang kamu pikirkan? Dia tidak berbeda dengan semua bajingan itu." dengan cepat Aya menghapus pesan itu dan dia kembali berbaring memejamkan mata untuk bisa kembali tidur.

Sementara itu, Kai berada di hotel luar kota. Dia melamun di koridor kamarnya dengan membiarkan angin malam itu menampar wajahnya.

Beberapa saat kemudian dia mengetik dilayar hp nya mengirimkan pesan pada Cahaya.

"Kenapa begitu sulit untuk mengenalmu, Cahaya. Tidak bisakah kamu merasakan betapa seriusnya aku?"

Drrrttt

Hp nya bergetar, panggilan masuk dari bundanya yang segera dia jawab.

"Halo bunda."

"Hmm, kebiasaan gak mengucap salam." celoteh bundanya yang membuat Kai mengulagi mengucap salam pada bundanya.

"Tumben bunda telpon? Ada berita baik apa nih."

"Bunda cuma mau tau, kamu kapan pulang?"

"Aku baru sampai tadi sore, eh bunda udah nanya kapan pulang aja."

"Ya bunda mau ngatur acara pertemuan keluarga. Makanya bunda nanya kapan kamu pulang, supaya jadwal pertemuannya bisa bunda atur."

Wajah Kai tampak tidak senang saat bundanya mengatakan tentang pertemuan keluarga.

"Kali ini kamu gak boleh nolak Aisyah lagi. Dia udah selesai S2 nya. Sekarang Aisyah sudah jadi dosen resmi. Bunda mau kalian setidaknya bisa mulai ta'aruf."

"Aku sudah punya pacar bunda."

"Gak ada pacar pacar. Putusin aja."

"Bunda, aku sangat mencintainya. Aku tidak bisa tanpa dia."

"Kalau begitu kenalkan dia sama bunda. Kalau dia gak jauh lebih baik dari Aisyah, kamu harusnya tahu seperti apa keputusan bunda."

"Tapi, bun..."

"Kai, Aisyah pilihan terbaik buat kamu nak. Bunda gak maksa kamu harus langsung menikahi Aisyah. Bunda hanya ingin kamu menyempatkan waktu untuk mengenal Aisyah lebih dulu. Bunda mohon Kai, kali ini aja kamu nurut sama bunda, nak." ucap bunda dengan suara yang terdengar menahan tangis.

Bunda tahu persis, putra sulungnya itu tidak akan membiarkannya bersedih. Karena itu lah dia berpura pura seakan menahan tangisan. Usahanya berhasil, Kai tampak merasa bersalah padanya.

"Iya bunda. Akan aku coba."

"Terimakasih ya nak. Bunda melakukan ini karena bunda sayang banget sama kamu."

"Aku juga sayang bunda."

"Jadi, kapan kamu pulang?"

"Enam hari lagi, bun."

"Ya udah, sampai jumpa enam hari lagi ya sayang."

"Hmm."

Panggilan berakhir setelah saling mengucapkan salam.

Huh!

Kai menghela napas berat. Rasanya sesak. Dia merindukan Cahaya, seluruh pikirannya hanya dipenuhi dengan Cahaya.

"Dia lagi apa ya? Apa dia baik baik saja?" gumamnya bicara sendiri.

"Dia bahkan tidak membalas pesanku." menatap layar hp berharap pesan yang tadi dia kirimkan mendapat balasan.

"Kenapa dia tampak sangat ketakutan? Sorot matanya seperti menyimpan luka yang dalam." Kai mengingat sorot mata Aya pagi itu saat dia menemuinya untuk sarapan.

1
Siti Zuriah
sama" thor,smoga author jg ttp semangat dan slalu sehat trus, aku tunggu cerita bagian ke 2 nya 😘👍
RahmaYesi: 😘😍☺😊😄👍
total 1 replies
Siti Zuriah
lanjut
Siti Zuriah
dasar warti dia yg ngbunuh dia yg takut sendiri kemana pun km lari pasti km bakal k tangkep jg warti karna sidik jari mu msh melekat d bantal, smoga pernikahan cahaya d lancarkn ga ada halangan apa pun dan smoga aja si warti ga dtg mengacaukan pernikahan cahaya
Siti Zuriah
bener" ya si warti udh gila kli ya bkn nya insaf minta maaf sm cahaya malah msh dendam aja sm cahaya apa km mw ikut jg bareng si ryan k hotel prodeo
Siti Zuriah
akhir nya kai dan cahaya akan menikah jg biar cahaya ada yg melindungi dr kejahatan si warti itu
Siti Zuriah
wahh... si ryan td minjem hp kai bwt ngrm pesan k aya brarti ryan nipu aya nih smoga aja aya ga d lecehin ryan dan kai cpt mengetahui klo aya ga ada
Siti Zuriah
dasar warti ga ada puas nya bwt nyiksa cahaya nanti giliran warti d tendang sm suami nya sendiri jd gembel lo warti dan akhir nya mw pergi kemana lg km klo bkn nyari cahaya anak kandung mu sendiri untuk minta perlindungan ga mungkin km jd pelacur lg mana ada yg mw lelaki sm perempuan yg udh tua seperti km warti
RINA ASTUTI
dasar Warti wanita ularrrrr jahat banget sih sama anak sendiri 😠😡
RINA ASTUTI
akhirnya Aya bisa merasakan kasih sayang keluarga...
RINA ASTUTI
gak sabar ingin melihat si nenek lampir ibunya Cahaya menerima pembalasan atas perbuatan tak bermoral nya terhadap anak kandungnya sendiri.
Semangat kakak Author, ditunggu kelanjutannya 💪
RINA ASTUTI
😭😭😭😭😭😭
Author berhasil membuatku menangis 👍

Semangat kakak Author 💪
Siti Zuriah
ayo lah cahaya km hrs ttp bersama kai karna kai akan membantu masalah masa lalu km dengan ibu kandung mu,kai akan mengungkap smua kejahatan ibu kandung km dan ayah dan abang tiri km hingga km bs terbebas dr rasa trauma dan ketakutan
Siti Zuriah
hrs kai bw tuh papa nya doni dan doni nya krmh warti biar suami baru nya warti dan aisyah tau gimana sifat asli warti sbnr nya yg telah menjual anak kandung nya sendiri, dan smoga madam yuni menelpon kai untuk dtg k tmpt kosan nya cahaya yg lama
Siti Zuriah
skrg aja papa nya doni baru menyesal dulu kmn aja sampe km melecehkn cahaya seenak udel mu bersama anak dan istri mu
Megaanindya Suyeta
kenapa up nya lama trus pendek gitu. nga bisa apa panjang dikit
RahmaYesi: bentar ya kak, Author masih agak sibuk dengan berbagai kegiatan. Tapi, akan diusahakan untuk up teratur dan sedikit lebih panjang 😁🙏
total 1 replies
Siti Zuriah
emang si warti itu ular berkepala dua ibu yg ga punya hati yg menzolimi dan menuduh anak nya sendiri hingga anak tiri dan suami nya pun otak nya d racuni oleh kebohongan warti
Siti Zuriah
sudah lah lebih baik km tumpah kn rasa rindu km bertemu dengan kai dr pd kalian hanya menyimpan nya aja, buang rasa egois km aya klo aya ttp meninggal kn kai itu sm aja bikin ibu km merasa menang hrs nya aya skali" melawan ibu nya biar ibu nya itu ga merasa menjadi yg tersakiti
Siti Zuriah
cara aja sendiri cahaya ken karna itu smua ulah mu
Siti Zuriah
bener tuh anggi omelin aja tuh si ken, si ken itu pikirin nya udh kek perempuan lebay banget ngeselin emang si ken 😠
Siti Zuriah
skrg aja km menyesal ken pas liat mas mu udh ga ada semangat hidup nya mangka nya sblm bertindak itu hrs d pikir dulu bakal ada yg kecewa apa ga ken.. ken... dasar bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!